Anda di halaman 1dari 8

29t09t2016

MAXILLOFACIAL TRAUMA

BY:

MEISKE E PAOKI, DDS, OMFS

Anatomi tengkorak Sistem pilar waiah

ry line

f|lffi 6-1. th€ n'bdi,f,dt and :t$rm.ii.6-&Ji-t &rb€,4


ol rs ftidlxial la{t.. &. sll!tr t.os $e n@rr, br

Penyebaran gaya mastikasi = Fraktur illaksila :


pengunyahan

- Laserasi dan abrasi 750,6

..ii,:.rr,al
- Jejas Orthopedi 510'6
-'''.''''.
"t:'\''-
rtr.
- Fraktur faciallain 42oh

:rtlg?-'
1""
- Jejas Neurologi 51%
- Jeias Pulmo 13%, abdomen 5.706,
t@rr !F!-e.4ratn:?.d kardiak 3.8%
29t09t2016

Fraktur wejsh tengah LcFort II


Jejas Okuli
Merupakan akibat dari gaya
. AlQurainy dll 1991 yang diterima di wilayah tulang
. 363 pasien dengan fraktur wajah tengah
/\ \ ridung
- Jeias oftuli mir}or atau sernentara 63% Saris fraktur befialan di
- Jejas sedang dan berat 16% rcpanjang sutura nasofrontal,
- Jejas okuli bs;.a,l12% (rs6i sudut, jejas retina nelalui tulang lakrimalis, dan
atau badan vitreqis, kerusakan nervus optikus) nenyeberang tepi infraorbita di
90.6% ot patientB had €ome octib,r i{B,try 'egio sttura zygomatikomaksila.
- Kehilangan visus pada mata yang brkena Perjalanan fraktur ke
2.5% inferodistal

Frekturwrjrh tcngeh LcFort III


LeFort fractures . Merupakan akibat dari gaya
'r' y?n9 dlenma
yang drtQqm? ol wllayan
Eiwil?yqh
. Rene LeFort 1901 penelitian Pada \ \ orbita, sehingga
, - )A mengakibatkan lepasnya
tengkorak mayat yang meninggal , .f/\ tulang waiah dari tulang
karena trauma #l V'l tengk-orali (craniofaciai

. Sering kali berbeda ketinggian dan


derajat fraktur pada sisi lain "Hlt '#ll#Ilnm-"'
Klasiftkasi zygomatkotamporal dan
zygomatikofrontral, sepanjang
. LeFort I dinding orbita lateral,
. LeFort ll menembus fisura orbita dan
berada di medial sutura
r LeFort lll

Frrktur wejrh tc4ah LcFort I Mcndiegnose Fraktur Wrjrh Tcngah

! merupakan akibat dari gaYa


yang dlterima di wilayah atas - Edema wajah tengah, ekimosis, Iaserasi
gigigeligi - Tanda dan gejala fraktur zygoma, rongga orbita,
Garis fraktur berjahn dari tePi nasal, atau naseorbital-ethmoidal (LeFort ll and lll)
lateral sinus pirifonnis - Maloklusi sebagai akibat sekunder maksila yang
menyeberang dinding sinus berubah posisi ke inferior dan posterior
maksilaris labral di belakang
hrber maksila, dan
- Pergerakan pada maksila/lvajah tengah. Namun bisa
menyeberang ke sambungan iadi tanpa pergerakan bila fragmen fraktur terbenam
pterygoid. di tulang lawan.
Septum nasal bisa iadi
- Wajah bngah memanjang atiau tertekan/depresi
mengalami patah juga, dan setelah edema menghilang.
cartilago hklury jadi - Kebocoran cairan serebrospinal, pneumosefalus,
tergelincir emfisema orbita (Le Fort l1 and lll).

2
29t09t2016

tt
fidface Fracturoc llidface Frachrrce

Fralrturklah Tengah

Evaluasi Radiogrofi
.Proyeksi Wabrs, Ca6rrrell, dan bngkorak labral.
.CT scan bila brjadi fraktur kompleks.

@+k@*{r&

Ethrtd
-*4Bq*aryEbEb

tlodified LeFort
Glassification

3
29/09/2016

Penataleksenean Frektur Wejeh Tengah

. Le Fod lll
Disimpaclion dan mobilisasi maksila dan reduksi
yang dilakukan dengan cara mengembalikan
oklusi sentral penderita menggunakan fiksasi
maksilomandibula pada level Le Fort l.
. Kawat suspensi Craniomaksila.
. Teknik fiksasi terbuka
. Antibiotik profilaksis

rcLru1. Wk@tKd4ek*d*!l!&

Penatelaksenarn Frektur Wejeh Tengeh


Penatalaksanaan Fraktur seluruh
Tulang Wajah (Panfacial Fracture)
. Le Fort I
- Kunci merawet fraktur Le Fort I adalah mandibula
yang utuh
- Disimpacti<n dan.rnobilisasi makeila untrk
mencegah kekambuhan yang dilakukan dengan
cara mengembalikan oklusi sentral normal
penderita seperti sebelum bauma dan
menggunakan fiksasi maksilomandibula. IMF
d[unakan sehma 4$ minggu.
- Suspensi maksila
- Teknik fiksasi terbuka (pengikatan kaurat langsung
gads tuhng (inbrosseus wiring) atau dengan
p€masangan pht mini.
- Antibiotik orofilaksis waiib dilakukan

Penatalekseneen Frektur Welah Tengeh


Kompliltsi Fnltur t{aiah Tengah

. Le Fort ll .Le Fod I

. Disimpadion dan mobilisasi maksila dan . Awal : perdarahan, ob€fuksijalan napas, aspirGi
gigupecahan gigi palsd bahan muntah, infd<si.
reduksi yang dilakukan dengan cara
. Lambat: nonunion, rmlunion, maloklusi, dan sinlrsitis.
mengembalikan okhrsi senhal pendertta
menggunakan fiksasi maksilomandibula pada Le Fort ll dan lll
level Le Fort l. . Arml : bleeding, airway obsfirdion, asf*ra8i
. lGwat suspensi Craniomaksila.
berda asing
. l-ambst : nonurrl)n, mala.rnion, fi€locclrtriion, infeksi.
r Teknik fiksasi terbuka
. Antibiotik profihksis

4
29t09t2016

o lnsiden trauma: fraktur mandibula lebih SUPLAIDAMH:


sering terjadi daripada fraktur 1/3 tengah
o Endosteal: arteri venaAlveolar lnferior
wajah (Faktor anatomi: lebih menonjol)
o Periosteal:seiring dengan waktu menjadi
o Bisa sendiri atau te{adi bersama fraktur semakin penting oleh karena
tulang wajah lainnya. menghilangnya arteri alveolar
t Fraktur mandibula minor clapat disartai
cedera otak oleh karena artikulasicranio
mandibula

o Fral<tur mandibula dapat mengganggu jalan NERVUS:


napas terutama bila disertai dengan o Kerusakan Nervus dental inferior
gangguan kesadaran
o Palsy faslal oleh karena benturan langsung
o Gaya benturan dari frontalsebesar 190 kg ke ramus
saja sudah dapat menimbulkan fraktur
mandibula ( fraktur kondilus) r Kerusakan nervus fasialoleh karena fraktur
os temporal
o Fraktur kondilus merupakan mekanisme
keselamatan penderita (seperti sekering o Kerusakan divisimandibula dad nemrs
listrik) fasial

Faktor yang mempengaruhi


lokasi dan perubahan fragmen
o Gaya benturan dari frontal sebesar 35G400 kg fraktur
dapat menimbulkan fraktur parasimfisis o anatomitulang mandibula dan perlekatan
mandibula muskulus
o Mandibula lebih sensitif terhadap benturan o Pelemahan bagian mandibula (gigikaninus
lateral daripada ftontal dan impaksi, resorpsi fisiologis dan
r Benturan frontal dapat diredam dengan patologis)
mekanisme mulut membuka dan mandibula o Arah benturan
retrusi(=mundur)
r Usia penderita
o Gigi kaninus yang panjang dan gigi erupsi
sebagian (=impaksi) mQniadi faktor pelemah
tulang.
29t09t2016

Fevourable or unfavourable
Jenis fraktur
o $irnrplo
r Gner&htrctrc (r.rs, exctlsivelf ln chfkfenl
r Arahnya bisa vertikal atau horizontal
r Fr*tlmul0rnodbC€md*(Une.4
. F!!€qFeu8lrQun{lbpEca$ellt
. Dipengaruhi sllng muskulus pterygoi*
masseter
r Dirpladfrmtre
r Gorrt{nutedfidrn o Fraktur favourable membuat reduksi
fun$,tw Mn
&33
dr possrolr Odlc drd sott tlr$,c ftagmen fraktur mudah distabilkan
r Compo*nd ffirn
S€rw".lrdl00{i De**19 rrca tiacef,te
o Patholog0cel frectun
f1K1.fffl.- aeoF*lr,'l rrd geac,llflllc, sto,ah,

Lokasi fraktur Penilaian klinik dan diagnosis


o Cordyb fractun
r ABC
. lnhaBcubrllrctrtl o Mode of injury (MOl) : kecelakaan,
. gnncrplutrrttrclri penyerangan. olah raga
. Hhh cor$,le rcd(fadw€ o Palpasi seluruh tulang wajah
. Lo,{condy{arfraciure
o Oklusi
r Angilrf rmrur nrcur (oody ftadwe) o Pemeriksaan oftalmologi
e Canine |egiloll (par6]rnphesialffiure] o Pemeriksaan cervical spine
o Pemeriksaan -CT
i Htllne trrctu?a (iymnhgEls fiaelu'B)
o Comnoufiretun(nrc)

r Fo*filcfircatlt.6tt Pemeriksaan klinis:


. Srb€n4{.rtnqhntlt{{ Ekstra oral:
r Fr.cfisl**tl|.q&17.{t. Inspeksi: asimetri, pembengkakan, ekimosisi,
laserasi, luka iris
o Ahnolrrfuuru6.Ff,
Palpasi: nyeri tekan, nyeri gerak, step, malfungsi
r R*untnchmlt/r* lntra dan paraoral: perdarahan, hematom, gingiva
. tldilaatr.chlrtr?.Slt robek, oklusi berubah, step, defisiensisensor
dan motorik

6
29t09t2016

Sebutkan tanda dan gejala


. Asimeti wajah
. Edema . PRINSIP PEMWATAN
. Enophthalmus OD - Reduksi fragmen pada posisi yang baik
. Hematoma pedobita - lmobilisasi sempai union tulang brjadi
OD . Hal itu dicapaidengan
. Hematoma - RedulGitsrtutrpdan lmobiliesi
konjungtiva OS
- Reduksi bftuka dan fiksasi rbitt
. Maloklusi+ . PerarYatran lain:
. Kehilangangfgi - Konfolperdarahan & inbksi
, Lasenasibibir

Sebutkan tanda dan geiala Perbaikan jaringan lunak:


. Asimeti uajah

@:i#fu
. Edema
. Enophthalmus OD
. Hematoma periorbita
OD

El
. Hematoma
konjungtiva OS
. Maloklusi+
. Kehilangangigi
. Laselasi Ubir

Reduksi dan fiksasi rahang


r Reduksi terMup rlan IMF : metode
. Gigihilarp fadisional menggunakan manipulasi
. Debk palatum kanan . Reduksi terbuka dan fiksasi semifigid
(interosseus wiring)
. Reduksiterbuka dan fiksasirigid
(osteosintesis)
. Tujuan: merestorasi susunan fungsional
fragmen tulang pada posisi anatomi yang
sernpuma dengan menggunakan gigigigi
yang ada sehEgai panduan

7
29t09t2016

Gigi di garis fraktur


Foto periapikal
. Atas : foto post . ke Pembedan antibiotik
Fraktur terbuka
pemasangan IMF dalammulut yang tepet
. Bawah: foto . Gigi bisa rusak oleh Gigi mobil displinting
kontrolpost IMF karena kehilangan Terapi endodontik bila
minggu keVl suplaidarah atau pulpa terbuka
Perhatikan patologi yang
' radiolusensi gads
Ekstraksi segera bila
sebelumnya sudah tuhng terk6na infeksi
fiaktur! ada Konbolsempai 1 tahun
dan terapiendodontik
bila perlu.

TERAPI PETBEDAHAN FRAKTUR


Opon teductful ard ftnatiori
. lnhnalaFgndr
Extacail rmm|€lt
> $ubmarrdbnler FFrcdr
Rigldfixamn
. lntaeoww[itrg
. FkhasrdllcnnrE
. l$rc$enarudra
. Legrcrm
Rewrsttdon pehts

FTKSAST KAKU (RrGrD)

Gtoocynthasis
. No*oonEncclcn !me[ pLk
eorweqobn plab
'
.llhi$.bq
. ttgaeun
. Wod*he snd$efinxt

Anda mungkin juga menyukai