Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS

3.1 Identitas Pasien


Nama : Ny. Novi tri sukmawati
Usia : 22 tahun
Tanggal Lahir : 08-04-2004
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Karanganyar RT 001 RW 012
No. RM : 56238
Tanggal Masuk : 24-10-2022
Tanggal Pemeriksaan : 24-10-2022 jam 23:30

3.2 Anamnesis
 Keluhan Utama
Keluar darah dari jalan lahir
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke igd rs.panti wiloso dr.cipto hari minggu, tanggal 24-10-2022. Pasien
mengeluh keluar flek coklat sejak 4 hari yang lalu. Pasien mengaku sedang hamil
anak ke-2 dengan HPHT 15-07-2022, hamil 14 minggu. Menurut keterangan pasien,
awalnya darah keluar seperti flek berwarna coklat dan nyeri pada perut. Pada minggu
pagi melakukan perjalanan mengeluh nyeri pada perut seperti tidak bisa menahan
BAK. Pada malamnya keluar darah berupa gumpalan seperti ati dan keluar gelembung
seperti janin. Senin pagi melakukan pemeriksaan USG di poli klinik dr.vikha puspa
adiyanti sp.OG, ternyata tidak ada lagi janin yang berkembang hanya kantong janin.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes melitus, asma, alergi dan
penyakit lainnya.
 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga lain yang memiliki keluhan sama seperti pasien.
 Riwayat Alergi
Tidak ada alergi obat, makanan, cuaca.
 Riwayat Menarche, Perkawinan, Obstetrik dan Kontrasepsi
1. Riwayat Menstruasi : 12 tahun kelas 6 SD, siklus mens teratur 28-30 hari,
lamanya 6-7 hari, ganti pembalut sebanyak 2-3 kali/hari, dismenore (-).
2. Riwayat Perkawinan : 1 kali pada usia 20 tahun, pada tahun 2022
3. Riwayat Obstetrik:
Anak I : Perempuan, 6-juli-2021, normal, dokter, 3450 gram, hidup
Anak 2 : Hamil saat ini
4. Riwayat Kontrasepsi: November 2021-januari 2022 menggunakan KB suntik 3
bulan. Siklus mens tidak teratur dan berat badan naik sehingga memutuskan untuk
berhenti.

3.3 Pemeriksaan Fisik


Vital Sign
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan umum : Baik
Tekanan darah : 100/78 mmHg
SPO2 : : 99%
Laju Nadi : 76 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu Tubuh : 36,3 0C

Pemeriksaan Fisik
1. Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
2. Leher: pembesaran KGB (-/-)
3. Paru: simetris, stem fremitus kanan = stem fremitus kiri, sonor pada kedua lapangan
paru, vesikuler (+/+), ronki (-/-) dan wheezing (-/-).
4. Jantung: bunyi jantung I > bunyi jantung II, regular (+), murmur (-).
5. Abdomen: supel, distensi (-), BU (+), nyeri tekan (+) perut bawah
6. Ekstremitas: akral dingin (-), crt < 2 detik, edema (-/-), pucat (-/-).
7. Genetalia dan anus: tidak dilakukan pemeriksaan
2.5 Manifestasi Klinis
Blighted ovum pada awalnya sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan
tanda hampir sama dengan kehamilan normal, seperti periode menstruasi terlambat dan tes
kehamilan positif. Kehamilan dengan blighted ovum dapat ditemukan perdarahan melalui
vagina atau berupa bercak-bercak perdarahan dan terkadang disertai nyeri dibagian perut.2

2.6 Diagnosis
Selain melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, blighted ovum dapat didiagnosis
secara pasti dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Pemeriksaan
menggunakan ultrasonografi pada kasus blighted ovum ditemukan kantung kehamilan dan
tidak ditemukan embrio di dalam rahim. USG bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia
6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter
sehingga bisa terlihat lebih jelas. Diagnosis kehamilan anembriogenik dapat ditegakkan bila
pada kantong gestasi yang berdiameter sedikitnya 30 mm, tidak dijumpai adanya struktur
mudigah dan yolk sac. Untuk itu, bila pada USG pertama didapatkan gambaran seperti ini,
perlu dilakukan evaluasi USG 2 minggu kemudian. Bila tetap tidak dijumpai struktur
mudigah dan diameter kantung gestasi sudah mencapai 25 milimeter maka dapat dinyatakan
sebagai kehamilan anembrionik. Bila hasil USG tidak disertai keluhan perdarahan dari
vagina, untuk menghindarkan keraguan saat menegakkan diagnosis blighted ovum dilakukan
USG ulang 10 hari kemudian.1,7

2.7 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan kasus blighted ovum dilakukan dengan metode terminasi dilatasi dan
kuretase secara elektif. Pada pasien diterapi dengan pemberian preparat misoprostol, setelah
terjadi dilatasi serviks kemudian dilakukan kuretase.8
Dilatasi dilakukan menggunakan dilatator terkecil sampai kanalis servikalis dapat
dilalui oleh sendok kuret. Pemeriksaan kedalaman dan lengkung rahim menggunakan penera
kavum uteri, kemudian melakukan pembersihan isi kavum uteri dengan sistematis
melakukan kerokan pada dinding rahim.7
Hasil kuretase akan dianalisis untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu
mengatasi penyebabnya. Jika karena infeksi maka maka dapat diobati agar tidak terjadi
kejadian berulang. Jika penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi
sehingga kelak dapat hamil sungguhan. Penyebab blighted ovum yang dapat diobati jarang
ditemukan, namun masih dapat diupayakan jika kemungkinan penyebabnya diketahui.
Sebagai contoh, tingkat hormon yang rendah mungkin jarang menyebabkan kematian dini
ovum. Dalam kasus ini, pil hormon seperti progesteron dapat bekerja. Namun efek samping
dari pemakaian hormon adalah sakit kepala, perubahan suasana hati, dan lain-lain. Jika terjadi
kematian telur di awal kehamilan secara berulang, maka pembuahan buatan mungkin efektif
dalam memproduksi kehamilan. Dalam hal ini perlu donor sperma atau ovum untuk memiliki
anak. Akan tetapi, pembuahan buatan itu mahal dan tidak selalu bekerja dan risiko kelahiran
kembar seringkali lebih tinggi. Jika belum berhasil maka adopsi adalah pilihan lain bagi
banyak pasangan.2,7
Penatalaksanaan post kuretase : 3,7
a) Pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri pasca tindakan jika diperlukan.
b) Anjurkan untuk mobilisasi bertujuan untuk mengurangi nyeri.
c) Memberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi pasca tindakan, dapat
dilakukan menggunakan dua kombinasi antibiotik. Pemberian metronidazole berfungsi
untuk mencegah infeksi bakteri gram negatif dan anaerob. Pemberian metronidazole
dapat diberikan bersama amoksisilin yang merupakan antibiotik spektrum luas untuk
mencegah infeksi pasca tindakan.
d) Melakukan observasi meliputi jumlah perdarahan pervaginam untuk mengetahui
terjadinya perdarahan dan tanda-tanda infeksi.
Tanda dan gejala klinis, tes kehamilan, dan pemeriksaan ultrasonografi memastikan
diagnosis.

Tes kehamilan dapat diperoleh dengan menggunakan urin atau kadar hCG serum.

Pemeriksaan ultrasonografi (transabdominal atau transvaginal) secara klasik


menunjukkan kantung kehamilan kosong tanpa embrio.

Kehamilan anembrionik ditegakkan dengan teknik ultrasonografi endovaginal bila


tidak ada embrio yang terlihat dalam kantung kehamilan dengan diameter kantung
rata-rata 25 mm.

Sebagai alternatif, kehamilan anembrionik dapat ditegakkan bila tidak ada embrio
pada pemindaian endovaginal lanjutan:

11 hari setelah pemindaian menunjukkan kantung kehamilan dengan kantung kuning


telur, tetapi tidak ada embrio
2 minggu (14 hari) setelah pemindaian yang menunjukkan kantung kehamilan tanpa
embrio atau kantung kuning telur

Bagaimana cara mengobati sel telur yang rusak?


Bagi sebagian orang, mungkin tidak ada perawatan yang diperlukan, karena tubuh
Anda mengeluarkan embrio melalui vagina Anda (keguguran). Jika tubuh Anda
tidak mengalami keguguran embrio, ada pilihan lain untuk mengeluarkan isi rahim
Anda. Penyedia layanan kesehatan Anda akan memberi tahu Anda tentang
kemungkinan perawatan:

Dilatasi & Kuretase (D&C): Ini adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat isi
rahim Anda. Penyedia layanan kesehatan Anda akan melebarkan, atau membuka,
serviks dan menggunakan alat medis dan pengisap untuk mengeluarkan jaringan
kehamilan dari rahim Anda. Ini dilakukan dengan sedasi atau anestesi umum.
Keguguran alami: Jika aman, Anda mungkin dapat menonton dan menunggu untuk
melihat apakah tubuh Anda akhirnya melepaskan jaringan kehamilan. Terkadang
butuh waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk memulainya. Penyedia
layanan kesehatan Anda akan memberi tahu Anda jika ini adalah pilihan untuk
Anda. Anda akan mengalami kram, sakit perut dan pendarahan setelah keguguran
dimulai.
Keguguran yang diinduksi obat: Anda mungkin diberi obat yang disebut misoprostol
untuk memicu tubuh Anda mengalami keguguran. Ini menggerakkan proses dan
menghilangkan waktu menunggu keguguran untuk memulai dengan sendirinya.
Anda akan mengalami kram, sakit perut, dan pendarahan dalam waktu 30 menit
hingga sepuluh jam setelah minum obat.
Janji temu tindak lanjut biasanya dijadwalkan empat hingga enam minggu setelah
keguguran atau D&C. Anda mungkin akan diberikan USG lagi untuk memastikan
rahim kosong. Penyedia layanan kesehatan Anda akan memeriksa tanda-tanda
infeksi dan memastikan tidak ada komplikasi.

Apa saja komplikasi dari blighted ovum?

Komplikasi dari blighted ovum jarang terjadi, tetapi kemungkinan komplikasi dapat meliputi:

Pendarahan atau pendarahan yang berlebihan.

Infeksi.

Jaringan parut (dari prosedur D&C).

Air mata di rahim (dari prosedur D&C).

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari blighted ovum?

Pulih dari keguguran sel telur yang rusak atau D&C dapat berlangsung dari satu atau dua
minggu hingga satu bulan. Kram umumnya berlangsung hingga seminggu, tetapi pendarahan
bisa berlangsung beberapa minggu. Pendarahan Anda akan menjadi lebih ringan sampai
berhenti sepenuhnya.

Anda dapat melanjutkan aktivitas normal ketika Anda merasa nyaman. Pendarahan dapat
meningkat dengan aktivitas berat atau olahraga. Hormon mungkin tetap berada di tubuh Anda
dan menunda siklus menstruasi Anda. Kebanyakan orang akan mendapatkan menstruasi
mereka dalam waktu empat sampai enam minggu setelah blighted ovum.

Mungkin diperlukan waktu lebih lama untuk pulih secara emosional dari keguguran sel telur
yang rusak. Anda mungkin memiliki perasaan sedih, marah atau bingung. Tidak apa-apa
meluangkan waktu untuk berduka. Mintalah dukungan teman dan keluarga Anda.

PENCEGAHAN

Apakah blighted ovum dapat dicegah?

Blighted ovum tidak dapat dicegah. Beberapa pasangan mungkin ingin melakukan tes genetik
pada jaringan di dalam rahim. Ini memeriksa penyebab yang mendasari keguguran Anda dan
dapat membantu pasangan yang telah mengalami banyak keguguran.

PROGNOSIS / PROGNOSIS

Berapa lama setelah blighted ovum saya bisa hamil lagi?

Sebagian besar penyedia layanan kesehatan merekomendasikan untuk memiliki satu atau dua
siklus menstruasi yang teratur sebelum mencoba untuk hamil lagi setelah semua jenis
keguguran.

Apa peluang saya untuk mengalami blighted ovum lagi?

Peluang Anda untuk mengalami blighted ovum lagi rendah. Kebanyakan orang terus
memiliki kehamilan yang sehat dan cukup bulan. Jika Anda mengalami lebih dari satu
blighted ovum, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin menyarankan pengujian untuk
menentukan apakah ada penyebab yang mendasarinya.

Anda mungkin juga menyukai