Anda di halaman 1dari 22

0 H A MI L 1 4 MIN GG U d e n g a n

G2P1A
BLIGHTED OVUM
Jessie christiadi
Tia Tamara
iyanti sp.OG
Pembimbing : dr.Vika Puspa Ad
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Novi tri sukmawati Nama suami : Cahya R.K
Usia : 22 tahun Agama : islam
Tanggal Lahir: 08-04-2000 Suku : jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Jawa Alamat : Karanganyar RT 001 RW 012
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Karanganyar RT 001 RW 012
No. RM : 56238
Tanggal Masuk: 24-10-2022
Tanggal Pemeriksaan: 24-10-2022 jam
23:30
ANAMNESIS
 Keluhan Utama : Keluar darah dari jalan lahir
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD Rs.Panti Wilasa dr.Cipto hari minggu, tanggal 24-10-2022. Pasien mengeluh keluar
flek coklat sejak 4 hari yang lalu. Pasien mengaku sedang hamil anak ke-2 dengan HPHT 15-07-2022,
hamil 14 minggu. Menurut keterangan pasien, awalnya darah keluar seperti flek berwarna coklat dan
nyeri pada perut. Pada sabtu pagi melakukan perjalanan mengeluh nyeri pada perut seperti tidak bisa
menahan BAK. Pada malamnya keluar darah berupa gumpalan seperti ati dan keluar gelembung seperti
janin. Senin pagi melakukan pemeriksaan USG di poli klinik dr.vikha puspa adiyanti sp.OG, ternyata
tidak ada lagi janin yang berkembang hanya kantong janin.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada penyakit hipertensi, DM, asma, TBC, dan lainnya
ANAMNESIS

20 21 22 24
Oktober 2022 Oktober 2022 Oktober 2022 OkTOBER

Melakukan perjalanan Periksa ke poli klinik untuk


Keluar Periksa keluar kota, mengeluhkan
nyeri perut dan seperti
USG ternyata tidak ada janin
yang berkembang dan hanya

flek ke bidan tidak bisa menahan BAK


dan malamnya keluar
brongkolan darah seperti
terdapat kantong rahim

coklat karena ati


ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga lain yang memiliki keluhan sama seperti pasien.
• Riwayat Alergi
Tidak ada alergi obat, makanan, cuaca.
• Riwayat Menarche, Perkawinan, Obstetrik dan Kontrasepsi
Riwayat Menstruasi : 12 tahun kelas 6 SD, siklus mens teratur 28-30 hari, lamanya 6-7 hari,
ganti pembalut sebanyak 2-3 kali/hari, dismenore (-).
Riwayat Perkawinan: 1 kali pada usia 20 tahun, pada tahun 2022
Riwayat Obstetrik:
1. Anak I : Perempuan, 6-juli-2021, normal, dokter, 3450 gram, hidup
2. Anak 2 : Hamil saat ini
Riwayat Kontrasepsi: November 2021-januari 2022 menggunakan KB suntik 3 bulan. Siklus
mens tidak teratur dan berat badan naik sehingga memutuskan untuk berhenti.
PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan umum : Baik
Tekanan darah : 96/61 mmHg
SPO2 :: 99%
Laju Nadi : 76 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu Tubuh : 36,3 0C
PEMERIKSAAN FISIK
• Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Leher: pembesaran KGB (-/-)
• Paru: simetris, stem fremitus kanan = stem fremitus kiri, sonor pada
kedua lapangan paru, vesikuler (+/+), ronki (-/-) dan wheezing (-/-).
• Jantung: bunyi jantung I > bunyi jantung II, regular (+), murmur (-).
• Abdomen: supel, distensi (-), BU (+), nyeri tekan (+) perut bawah
• Ekstremitas: akral dingin (-), crt < 2 detik, edema (-/-), pucat (-/-).
• Genetalia dan anus: tidak dilakukan pemeriksaan
RENCANATERAPI dan TINDAKAN
Tindakan di IGD
Diberikan : RL loading 200 cc  20 TPM
Injeksi Asam trexnamat 100 mg
Injeksi Omeprazole 1 Ampule
Injeksi ondancentron 1 Ampule
Rencana Terapi
Kuretase
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tampak GS
Fetal pole negatif
Tidak ada cairan bebas
Adneksa dalam batas normal
kesan : Anembryonic Pregnancy
D IAGNOSIS !
G2P1A0 hamil 14
minggu, Blighted
Ovum
Gejala dan
tanda hampir
Manifestasis sama dengan
Klinis kehamilan
normal, seperti
periode
menstruasi
terlambat dan
Diagnosis

Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Penunjang
Adanya
keterlambatan
Anamnesis haid dan keluar
darah
pervaginam.
keluhan nyeri
perut bagian
Pemeriksaan
● Inspeksi : Tampak darah keluar
dari vagina, dan pasien tampak
anemis bila perdarahan sudah
fisik banyak.
● Palpasi : Nyeri abdomen bagian
bawah bila di tekan dan fundus
uteri tidak teraba.
Pemeriksaan
Tampak darah keluar dari
rahim bukan dari kelainan
serviks atau yang lainnya
Inspekulo
Pemeriksaan Penunjang
USG
USG Transabdominal / Transvaginal :
Tampak kantong kehamilan
< 30 mm, tidak dijumpai adanya
struktur mudigah dan kantong kuning
telur

Laboratorium: Teknologi yang


memungkinkan mendeteksi kehamilan
adalah uji hormon human Chorionic
Gonadotrophin (hCG) dengan hasil
tes positif.
DIAGNOSIS BANDING
The chief obstetric differential diagnosis for an anembryonic pregnancy
includes:
• Pseudogestational sac which represents a small amount of intrauterine
fluid
• Early intrauterine pregnancy
• An ectopic pregnancy
• Implantation bleeding from an otherwise viable pregnancy
• Gestational trophoblastic disease
• Complications relating to a viable pregnancy
PENATALAKSANAAN
Diterapi dengan pemberian
preparat misoprostol, setelah
terjadi dilatasi serviks kemudian
dilakukan kuretase.

Hasil kuretase akan


dianalisis untuk memastikan
apa penyebab blighted ovum
lalu mengatasi penyebabnya.
Penatalaksanaan
Post Kuretase

a) Pemberian analgetik.
b) Anjurkan untuk mobilisasi bertujuan untuk mengurangi nyeri.
c) Memberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi pasca tindakan,
dapat dilakukan menggunakan dua kombinasi antibiotik..
d) Melakukan observasi meliputi jumlah perdarahan pervaginam untuk
mengetahui terjadinya perdarahan dan tanda-tanda infeksi.
Komplikasi

Infeksi yang Syok hipovalemik


Perdarahan hebat disebabkan oleh dan anemia
dan nyeri hingga sisa kehamilan
sakit pada perut
Prognosis
Prognosis and successful management of early pregnancy loss depends on a variety of
factors including gestation age. Prognosis is generally considered good with all three
management options.
• Expectant management: in a meta-analysis of 20 studies, expectant management and
medical management were both determined to be acceptable treatment options for
incomplete abortion. [17]
• Medical management: medical management is more successful with multiple-dose
regimens of misoprostol. Patients with incomplete abortion are treated more
successfully with medical management than with expectant management.
• Surgical Treatment: at least one large randomized control trial determined a higher
success rate in surgical treatment than with medical management, with a general
conclusion of the general safety of both treatment options

Anda mungkin juga menyukai