Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KASUS

G1P1A0 Gravida 9-10 Minggu dengan


Kehamilan Ektopik Terganggu dan
Anemia

Disusun oleh:
Monica Octafiani

Pembimbing:
Dr. Ronny, Sp.OG
OUTLINE
01 LAPORAN KASUS

02
TINJAUAN PUSTAKA

03 ANALISA KASUS
LAPORAN
KASUS
Identitas Pasien

Nama lengkap : Ny. R Nama suami : Tn. A


Umur : 24 tahun Usia : 26 tahun
Tanggal lahir : 12 Juni 1996 Agama : Islam
Agama : Islam Suku : Betawi
Alamat : Cibitung Pekerjaan :Wiraswasta
Pekerjaan : Ibu Rumah
Tangga
Tanggal masuk RS: 28 September
2020pukul 20.00 WIB
ANAMNESIS

Keluhan Utama:
Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah.

Keluhan Tambahan:
Keluar darah pada kemaluan serta mual dan muntah.
Riwayat Penyakit Sekarang

Nyeri bagian perut bawah dan


Nyeri perut bagian bawah menjalar keseluruh perut, terasa Hasil testpack positif
penuh, mual dan muntah serta lemas

3 minggu 1 hari
1 hari
lalu SMRS SMRS

3 minggu 1 hari
lalu SMRS

Ke bidan dan dirujuk RSUD Keluar darah merah


hasil usg: kantung gestasi (+) kehitaman volume
namun tidak tampak embrio ±100 cc
RPD
Riwayat perdarahan antepartum dan RPK
kehamilan ektopik, kuretase, Riwayat abortus dan kehamilan
keguguran, infeksi tuba, infeksi ektopik terganggu, Hipertensi,
menular seksual, riwayat operasi diabetes melitus, jantung pada
hipertensi, Diabetes, jantung, paru, keluarga disangkal.
asma, alergi disangkal

Riwayat Menstruasi
Menarche :12 tahun
Dismenorhea : disangkal
Siklus Menstruasi : Teratur
Lama Siklus : 30 hari
Lama haid  : 7 hari
Riwayat Obstetri
Riwayat Pernikahan G1P0A0
Pasien menikah usia 22 AH : 0
tahun HPHT : 25 Juli 2020
usia pernikahan 2 tahun. Usia kehamilan : 9-10 minggu
Anak pertama: saat ini

Riwayat KB
Riwayat ANC
Pasien tidak
Satu kali datang ke
menggunakan alat
klinik bidan
kontrasepsi
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

Tanda Vital: Status Generalis :


KU: tampak sakit
Mata : Conjungtiva
sedang • BP: 97/54mmHg
anemis +/+, Sklera
Kesadaran: CM • HR: 98 x/menit
ikterik-/-
BB / TB: 50 kg / 157 • RR: 20 x/menit
cm • Suhu: 36 °C Semua dalam
• SpO2: 99% batas normal.
Status Obstetri dan ginekologi
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : Wajah : chloasma gravidarum (-)
Abdomen: Tampak cembung, tampak tegang, linea nigra
(-), striae gravidarum (-).
Palpasi: Masa(-), Nyeri tekan (+) Pada seluruh abdomen
TFU : tinggi fundus uteri sulit dievaluasi

Auskultasi : DJJ: -
 
Pemeriksaan Dalam
Vulva dan vagina : tidak terdapat kelainan.
Porsio : porsio tebal dan lunak, OUE tertutup, nyeri
goyang porsio (+)
Pemeriksaan Penunjang 29 September 2020 Jam 09.19 WIB

28 September 2020 Jam 23.10WIB


Pemeriksaan Penunjang
USG Pada tanggal 29 September 2020

Tampak : Tidak tampak kantung


gestasi pada intrauterine, terdapat GS
pada ekstrauterin, terdapat cairan
bebas pada cavum abdomen.
Kesan: Kehamilan ektopik terganggu
Diagnosis Kerja Tatalaksana
G1P0A0 Gravida 9 – 10 IVFD RL 20 tpm
Inj. Cefotaxim 1 gr 2x1 (iv)
minggu dengan kehamilan
Inj. Ondancetron 4 mg 2x1 (iv)
ektopik tertanggu dan
Persiapan transfusi darah 1 kolf
anemia
Pemasangan kateter urin
Laparotomi cito
KIE : Edukasi pasien dan suami
dalam diagnosis serta tentang
rencana tindakan yang akan
dilakukan
Uraian tindakan operasi (29 September 2020):
Dokter bedah Dr. Djoni Nurung, Sp.OG(K)
Antibiotik Profilaksis Injeksi Ceftriakson 1 gram pukul 11.00 WIB.
IVFD Rl 20 tpm (kanan) IVFD Nacl 20 tpm (kiri)
Diagnosis Prabedah G1P0A0 Gravida 9 - 10 minggu dengan kehamilan ektopik tertanggu dengan anemia
Tindakan Salphingektomi tuba dextra + transfusi darah
Pembedahan
Diagnosis Pasca Post salphingektomi dextra a/i kehamilan ektopik terganggu dengan anemia
Bedah
Dokter Anestesi dr. Mega Ayu Marina, S.A, Sp. An, MARS
Jenis Anestesi General Anestesi
Posisi Pasien Supinasi
Uraian  Dilakukan insisi horizontal
Pembedahan  Didapatkan perdarahan pada rongga abdomen dan cavum Douglasi sebanyak
500 cc . Perdarahan dirawat.
 Identifikasi adneksa dextra dan didapatkan rupture tuba pars ampularis dextra.
Hasil konsepsi diangkat jaringan ±70 gram. Perdarahan dirawat.
 Dilakukan pemotongan dan pengangkatan tuba dextra. Sisa potongan tuba
kemudian dijahit.Identifikasi adneksa kiri dan tidak didapatkan perlengketan
adneksa kiri dengan sekitarnya.
 Tutup rongga abdomen
 Luka operasi dibersihkan dengan NaCl kemudian ditutup kasa steril dan
tegaderm.
Follow up
Pasca salphingektomi dextra Tatalaksana:
ec ruptur tuba pars ampula • IVFD RL 20 tpm
dextra • Inj. Ceftriaxone 1 gr 2x1 (IV)
Tensi: 110/82 mmHg • Profenid supp 100 mg 2x1
Nadi : 89 x/menit • Tranfusi PRC 1 kolf selanjutnya cek darah rutin
Respirasi: 20 x/menit
Suhu: 36,5 C

PROGNOSIS
Ad vitam :ad bonam
Ad sanactionam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad malam
Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi
Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah
dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri.

Sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba fallopi (90-95%) dengan 70-80%
di ampula.

Prawirohardjo S , Wiknjosastro H. Kehamilan Ektopik. Dalam Ilmu Kebidanan; Jakarta; Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016; 474-487
EPIDEMIOLOG
I
1-2%
Kejadian kehamilan ektopik di perkirakan
dari seluruh jumlah kehamilan

85-90%
Kejadian ditemukan pada wanita
multigravida

Usia diiatas 40 tahun memiliki resiko


sebesar 2.9 kali

Perkumpulan Obstetri Ginekologi (POGI) & Pedoman Nasional Pelayanan


Kedokteran (PNPK): Kehamilan Ektopik Terganggu. Indonesia: POGI 2014.
ETIOLOGI

Faktor tuba:
radang atau infeksi Abnormalitas zigot Faktor ovarium
pada tuba

Faktor hormonal: Faktor lain: IUD,


Pemberian merokok, faktor
progesteron usia

Cunningham FG, gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, haulth JC, Wenstrom KD. Ectopic Pregnancy. In: William
Obstetrics, 23; USA; Mc graw hill; 2010.
Lokasi kehamilan
ektopik
Pada Tuba:
ampularis,
Ovarium
isthmus, fimbria,
interstisial

Serviks Abdomen

Prawirohardjo S , Wiknjosastro H. Kehamilan Ektopik. Dalam Ilmu Kebidanan; Jakarta; Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016; 474-487
PATOFISIOLOGI

Sel Telur Endometrium

Embrio berkembang sebelum


Tumbuh diluar rongga rahim
sampai ke cavum uteri

Ovum yang dibuahi mati Tempat nidasi tidak dapat


Abortus dan menyesuaikan diri karena
ruptur tuba → ↓↓ vaskularisasi
besarnya buah kehamilan

Prawirohardjo S , Wiknjosastro H. Kehamilan Ektopik. Dalam Ilmu Kebidanan;


Jakarta; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016; 475-488
Patologi
Kehamilan tuba akan berakhir dengan 2 cara

Abortus Ruptur
tuba tuba

Tucker SM, Miller DA. Fetal Monitoring. St. Louis: Mosby; 2009
Patologi
Kehamilan tuba akan berakhir dengan 2 cara

2. Ruptur
tuba

Perdarahan lig. latum

Tucker SM, Miller DA. Fetal Monitoring. St. Louis: Mosby; 2009
DIAGNOSIS

Gejala kehamilan ektopik : Tidak khas → gejala hamil muda dan sedikit nyeri pada
bagian bawah yang tidak seberapa dihiraukan

Gejala kehamilan ektopik terganggu : TRIAS KET: Amenorea, Perdarahan


pervaginam, nyeri perut

Prawirohardjo S , Wiknjosastro H. Kehamilan Ektopik. Dalam Ilmu Kebidanan; Jakarta; Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016; 474-487
Kehamilan ektopik Abortus Kehamilan Ektopik Ruptur Tuba
Tuba
• Gejala Awal kehamilan • Kolaps dan lemah
(bercak-bercak atau perdarahan • Denyut nadi cepat dan
yang tidak teratur, mual, lemah
pembengkakan payudara, • Hipotensi
vagina, dan serviks menjadi
kebiruan, pelunakan serviks,
• Hipovolemia
uterus sedikt membesar, • Nyeri akut pada abdomen
peningkatan frekuensi dan panggul
berkemih) • Distensi abdomen
• Nyeri abdomen dan panggul • Nyeri tekan yang memantul
• Pucat

Matthews, 2006. Managing Complications in Pregnancy and Childbirth: A Suide for


Midwives and Doctor. EGC p: 97
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

Darah rutin (Hb menurun,


Nyeri tekan abdomen bawah leukositosis)

Nyeri goyang serviks (Slinger


Plano test
pain)
Cavum douglasi menonjol USG
disertai nyeri pada perabaan
karena terisi darah
Kuldosintesis
Ukuran uterus: normal atau
mengalami sedikit
pembesaran yang tidak Laparoskopi
sesuai dengan UK

Taran FA, et all. 2015. The Diagnosis and Treatment of ectopic Pragnancy.
Deutsches Ärzteblatt International. Jurnal research&therapy
DIAGNOSIS BANDING

Abortus iminens
Infeksi pelvis
atau insipiens

Ruptur korpus
apendisitis
luteum

Prawirohardjo S , Wiknjosastro H. Kehamilan Ektopik. Dalam Ilmu Kebidanan;


Jakarta; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016; 475-488
TATALAKSANA

Tatalaksana Umum Tatalaksana Khusus

• Segera uji silang darah dan


• Resusitasi cairan tubuh dengan persiapan laparotomi
• Saat laparotomi, lakukan
kristaloid 500mL dalam 15 menit eksplorasi kedua ovarium dan
pertama atau 2L dalam 2 jam tuba falopi
• Jadwalkan kunjungan ulang
pertama • Atasi anemia dengan pemberian
• Segera rujuk ibu ke rumah sakit besi sulfas ferosus 60mg/hari
selama 6 bulan

Prawirohardjo S , Wiknjosastro H. Kehamilan Ektopik. Dalam Ilmu Kebidanan;


Jakarta; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016; 475-488
Operasi Salpingektomi Operasi Salpingostomi

Eksisi bagian tuba hasil konsepsi dikeluarkan


mengandung hasil konsepsi tuba dipertahankan

Juneau C and Wright Bates G. “Reproductive outcomes after medical and surgical management of ectopic pregnancy “.
Clinical Obstetrics and Gynecology 55.2 (2012):455-460.
KOMPLIKASI

syok yang
perlekatan obstruksi usus
irreversibel

jaringan
kehamilan
trofoblastik
ektopik persisten
persisten

Cunningham FG, gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, haulth JC, Wenstrom KD. Ectopic Pregnancy. In: William
Obstetrics, 23; USA; Mc graw hill; 2010.
PROGNOSIS

Kehamilan
ektopik Prognosis Keterlambata
Diagnosis
merupakan baik bila n diagnosis
harus cepat
sebab ditemukan memperburuk
ditegakan
kematian secara dini. pronosis
yang penting

Djamhoer et all. 2020. Obstetri Pstologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Edisi 3. EGC: Jakarta p: 22-29
ANALISA
KASUS
Anamnesis
Teori Referensi Kasus

Amenore Amenore sudah ± 9 minggu, tes


kehamilan positif
Nyeri abdomen Nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari
SMRS, menjalar ke seluruh
Perdarahan pervaginam Keluar darah dari jalan lahir yang
bertambah banyak dengan darah
merah kehitaman
Tanda-tanda hamil muda Keluhan mual dan muntah (+)
(mual dan muntah)
Faktor risiko:4 Faktor Risiko:
Riwayat kerusakan tuba Pasien tidak memiliki faktor risiko
Riwayat infeksi tuba
penyakit menular seksual

Prawirohardjo S , Wiknjosastro H. Kehamilan Ektopik. Dalam Ilmu Kebidanan; Jakarta; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016; 475-488
Pemeriksaan Fisik

Teori Referensi Kasus

Keadaan umum KU : tampak sakit sedang, pucat anemis (+),


Pada rupture tuba terdapat tanda-tanda vital masih baik.
tanda-tanda syok
Pemeriksaan Luar Inspeksi: Tampak cembung dan tegang.
Inspeksi: Cembung, tampak
tegang
Palpasi: Nyeri tekan abdomen Palpasi: nyeri tekan/defance muskular(+), TFU
Auskultasi: DJJ (-). tinggi fundus uteri sulit dievaluasi
Auskultasi: DJJ (-)
Pemeriksaan Dalam Porsio: porsio tebal dan lunak, OUE tertutup, nyeri
• Nyeri goyang serviks goyang porsio (+). Penonjolan cavum douglas(+),
(slinger pain) nyeri perabaan (+)
• Kavum douglasi menonjol
disertai nyeri saat perabaan
karena terisi darah.1,4

Cunningham FG, gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, haulth JC, Wenstrom KD. Ectopic Pregnancy. In: William Obstetrics, 23; USA; Mc graw hill; 2010.
Pemeriksaan penunjang
Teori Referensi Kasus

Penurunan kadar Hb Hb: 8,8 g/dL (anemia)

Kenaikan kadar leukosit Leukosit : 18.000 (leukositosis)

Tes Kehamilan (+) Tes kehamilan (+)

USG Tidak tampak kantung gestasi pada


Transabdominal: Kavum uteri intrauterine, terdapat GS pada ekstrauterin,
yang tidak berisi kantong gestasi, terdapat cairan bebas pada cavum
Pada ruptur tuba terdapat abdomen.
gambaran cairan bebas
(gambaran darah intraabdominal).
Kuldosentesis Tidak dilakukan

Laparoskopi Tidak dilakukan

Prawirohardjo S , Wiknjosastro H. Kehamilan Ektopik. Dalam Ilmu Kebidanan; Jakarta; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016; 475-488
Tatalaksana

Teori Kasus
Penatalaksaan : Penatalaksaan :
Terapi umum: - Terapi cairan RL 20 tpm
- Resusitasi dengan cairan - Inj. Cefotaxim 1 gr 2x1 (iv)
kristaloid - Inj. Ondancetron 4 mg 2x1 (iv)
- Rujuk Sp.OG - Persiapan transfusi darah 1 kolf
Terapi Khusus: - Pemasangan kateter urin
- lakukan transfusi darah untuk - Laparotomi cito ditemukan tuba
mengatasi anemia kanan ruptur →salpingektomi dextra.
- Persiapan laparotomi. - KIE: Pasien untuk memakan
- Perdarahan aktif intraabdomen makanan yang kaya akan zat besi.
kontraindikasi terapi metrotreksat

Cunningham FG, gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, haulth JC, Wenstrom KD. Ectopic Pregnancy. In: William Obstetrics, 23; USA; Mc graw hill; 2010.
• Cefotaxim & ceftriaxone  menghambat
sintesis dinding sel mikroba
• Dosis :Injeksi 1 g tiap 12 jam (IV)
Dosis max: 4gr/hari

• Ondancetron  antagonis terhadap reseptor


serotonin 5-HT3. chemoreceptor trigger
zone.
• Dosis :Injeksi 4 mg dalam 12 jam(iv)

Transfusi Packed Red Cell


• Setiap unit : me ↑ Hb ± 1 g/dL dan Ht 1-3%
• Transfusi PRC 1 labu  me ↑ Hb pasien dari 8,8
g/dL  9,6 g/dL.
Gunawan SG, et all. Farmakologi dan terapi Edisi 6 . Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2016
Prawirohardjo S , Wiknjosastro H. anemia kehamilan. Dalam Ilmu Kebidanan; Jakarta; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2016
Salphingektomi dextra

Dilakukan ketika keadaan umum pasien baik


Atas indikasi:
• gejala simptomatik dengan gambaran free fluid
level intraperitoneal
• kadar βHCG yang sangat tinggi
• adanya kontraindikasi pemberian metotreksat
• adanya kegagalan terapi medis sebelumnya.
Pasien kembali membaik
Prognosis dan hasil pemeriksaan
lainnya dalam batas normal

Quo ad vitam : ad bonam


salah satu faktor resiko KET
Quo ad sanationam: dubia ad bonam adanya KET sebelumnya, cegah
Quo ad functionam: dubia ad malam dengan kontrasepsi

Menstruasi : ad bonam
Reproduksi : Dubia ad malam Hanya 60% dapat hamil lagi.
angka kemandulannya ↑
Seksual : ad bonam Angka kehamilan ektopik yang
berulang dilaporkan berkisar antara
0 – 14,6%.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai