Anda di halaman 1dari 104

REFERAT

MUSKULOSKELETAL

Pembimbing:
dr. Ilma Fiddiyanti, Sp.Rad
Tulang manusia tersusun dari :
Skeleton aksial yang dibagi atas
1. Ossa cranii (tulang tengkorang) : 29 tulang
2. Columna vertebralis (tulang belakang) : 26 tulang
3. Skeleton thoracis : 25 tulang
Skeleton apendikular di bagi atas:

• Ossa membri superioris (anggota gerak atas) : 64 tulang

• Ossa membri inferioris (anggota gerak bawah) : 62


tulang
Tengkorak tersusun dari 22 tulang : 8 tulang kranial dan 14
tulang fasial.
Kranium membungkus dan melindungi otak, terdiri dari :
• Tulang frontal
• Tulang Parietal
• Tulang Oksipital
• Tulang Temporal
• Tulang Etmoid
• Tulang Sfenoid.
• Osikel auditori
• Tulang Wormian
Kolumna vertebra menyangga berat tubuh dan melindungi
medulla spinalis.
• Ada tujuh tulang vertebra serviks, 12 vertebra toraks, 5
vertebra lumbal, dan 5 tulang vertebra sacrum yang
menyatu menjadi sacrum dan tiga sampai lima tulang
koksigeal yang menyatu menjadi tulang koksiks.
Sternum (tulang dada) : terbentuk dalam tiga bagian:
manubrium atas, badan (gladiolus), dan prosesus sifoid.

Costae (tulang iga) : Ke-12 pasang tulang iga berartikulasi


kearah posterior dengan faset tulang iga pada prosesus
transversa di vertebra toraks.
• Tujuh pasang tulang yang pertama (1 sampai 7) adalah iga
sejati dan berartikulasi dengan sternum di sisi anterior
• Tiga pasang kemudian (8 sampai 10) adalah iga semu.
• Tulang iga ke-11 dan ke-12 adalah iga melayang yang tidak
memiliki perlekatan di sisi anteriornya
Rangka apendikular terdiri dari girdel pektoral (bahu),
girdel pelvis, dan tulang lengan serta tungkai.

Setiap girdel pektoral memiliki dua tulang yaitu:


• Klavikula
• Scapula
Berfungsi untuk melekatkan tulang lengan ke rangka aksial.
Lengan atas tersusun dari tulang lengan, tulang lengan
bawah, dan tulang tangan.

• Humerus adalah tulang tunggal pada lengan


• Tulang-tulang dari lengan bawah adalah ulna pada sisi
medial dan tulang radius di sisi lateral (sisi ibu jari)
Tulang Pergelangan Tangan (Karpus)

Pergelangan tangan terbentuk dari delapan tulang


karpal irregular yang terususun dalam dua baris, setiap
baris berisi tempat tulang.

• Barisan tulang karpal proksimal dari sisi ibu jari dalam


posisi anatomis terdiri dari : Navikular (skafoid),
Lunatum, Trikuetral (triangular), Pisiform.

• Barisan tulang karpal distal terdiri dari : Trapezium,


Trapezoid, Kapitatum, Hamatum
Tangan (metakarpus) tersusun dari lima tulang
metacarpal.

Tulang-tulang jari disebut phalanges.

• Setiap jari memiliki tiga tulang, yaitu falang


proksimal, medial, dan falang distal.

• Ibu jari hanya memiliki tulang falang


proksimal dan medial.
Gridel pelvis mentransmisiskan berat trunkus

ke bagian tungkai bawah dan melindungi organ-

organ abdominal dan pelvis. Bagian ini terdiri dari

dua tulang panggul (disebut juga ossa koksa atau

tulang pelvis) yang bertemu pada sisi anterior

simfisis pubis dan berartikulasi di sisi posterior

dengan sakrum.
Tungkai Bawah, secara anatomis, bagian
proksimal dari tungkai bawah antara girdel pelvis dan
lutut adalah paha; bagian antara lutut dan pergelangan
kaki adalah tungkai
Femur, bahasa latin yang berarti paha, adalah tulang
terpanjang, terkuat, dan terberat dari semua tulang pada
rangka tubuh.
Tulang tungkai:
• Tulang tibia media
• Tulang fibula lateral

Fibula adalah tulang yang paling ramping


dalam tubuh, panjangnya proporsional, dan tidak
turut menopang berat tubuh. Kegunaan tulang
ini adalah untuk menambah area yang tersedia
sebagai tempat pelekatan otot pada tungkai.
Fibula adalah tulang yang paling ramping dalam tubuh,
panjangnya proporsional, dan tidak turut menopang berat
tubuh. Kegunaan tulang ini adalah untuk menambah area yang
tersedia sebagai tempat pelekatan otot pada tungkai.
Pergelangan kaki dan kaki tersusun dari 26 tulang yang
diatur dalam tiga rangkaian. Tulang tarsal menyerupai tulang
karpal pergelangan tangan, tetapi berukuran lebih besar.
Tulang metatarsal juga menyerupai tulang metacarpal tangan,
dan falang pada jari kaki juga menyerupai falang jari tangan.
Fraktur
Fraktur adalah kondisi medis di mana kontinuitas tulang patah.

Fraktur patologis adalah fraktur yang terjadi pada tulang yang sebelumnya telah
mengalami proses patologik, misalnya tumor tulang primer atau sekunder, myeloma
multiple, kista tulang, osteomyelitis, dan sebagainya.

Fraktur stress disebabkan oleh trauma ringan tetapi terus-menerus, misalnya fraktur
march pada metatarsal, fraktur tibia pada penari balet, fraktur fibula pada pelari jarak jauh,
dan sebagainya.
 
Fraktur

Sifat fraktur
• Eksternal : tertabrak, jatuh, dan sebagainya.
• Internal : kontraksi otot yang kuat dan mendadak seperti serangan epilepsi, tetanus,
renjatan listrik
• Trauma ringan namun terus-menerus
Fraktur

A = Fraktur transversal E = Fraktur greenstick


B = Fraktur oblik F = Fraktur epifisis dengan
separasi
C = Fraktur kominutif G = Fraktur Kompresi
D = Fraktur avulsi H= Fraktur Impresi
 
Fraktur
a) Fraktur Komplit
 
• Fraktur transversal : fragmen tetap pada tempatnya setelah reduksi
• Fraktur oblik atau spiral : lebih cenderung memendek dan terjadi pergeseran
meskipun tulang telah dibidai.
• Fraktur segmental : membagi tulang menjadi 3 bagian.
• Fraktur impaksi fragmen menumpuk saling tumpang tindih dan garis fraktur
tidak jelas.
• Fraktur kominutif terdapat lebih dari dua fragmen, karena kurang menyatunya
permukaan fraktur yang membuat tidak stabil
Fraktur
b) Fraktur inkomplit
 
Pada fraktur ini, tulang tidak terbagi seutuhnya dan terdapat kontinuitas
periosteum.
• Fraktur greenstick, tulang melengkung atau bengkok seperti ranting yang retak.
Hal ini dapat terlihat pada anak‒anak, yang tulangnya lebih elastis daripada orang
dewasa.
• Fraktur kompresi terlihat tulang spongiosa tertekan kedalam.
Pemeriksaan radiologik

Bila secara klinis ada atau diduga ada fraktur, maka harus dibuat 2 foto
tulang yang bersangkutan. Sebaiknya foto anteroposterior (AP) dan lateral.
bila hanya 1 proyeksi yang dibuat, ada kemungkinan fraktur tidak dapat dilihat.
Fraktur Colles

• Biasanya terjadi pada wanita dengan


osteoporosis
• Tampak fraktur di distal os radius dengan
angulasi ke dorsal (posterior)
• Tidak tampak pembengkakan pada daerah
sekitar
• Tidak tampak tanda-tanda osteomyelitis
Fraktur Smith

• Biasanya terjadi pada pasien muda dan


disebabkan oleh trauma berat pada
pergelangan tangan dengan posisi fleksi
• Tampak Fraktur pada distal os radius dengan
angulasi ke voler.
Green stick fracture

• Fraktur parsial, karena hanya satu bagian tulang


yang patah dan sisi lainnya bengkok.
• Tampak fraktur parsial pada os radius
Fraktur tulang navikulare manus

• Tampak fraktur transversal pada os scaphoid


• Tidak tampak kalus
• Tidak tampak pembengkakan jaringan sekitar
• Tidak tampak tanda-tanda osteomielitis
Fraktur Metacarpal
• Fraktur ini sering terjadi dan fraktur distal
metacarpal V seringkali terjadi setelah meninju.
• Tampak fraktur transversal pada 1/3 distal os
metacarpal V
• Tidak tampak kalus
• Tidak tampak pembengkakan jaringan sekitar
• Tidak tampak tanda-tanda osteomielitis
Fraktur dislokasi siku

• Dislokasi articulatio cubiti


• Disebabkan trauma berat
Fraktur supracondilar humerus

• A, garis humerus anterior melewati


sepertiga anterior capitellum
• B, lebih anterior.
• Tedapat tanda fat pad sign (lusen)
posterior positif pada kedua kasus
Fraktur Intercondilar humerus

Kombinasi fraktur suprakondiler dan


fraktur vertical antara kedua kondilus
Fraktur Monteggia

• Tampak Fraktur oblik pada proksimal os ulna dengan


dislokasi kaput radii

• Tidak tampak kalus

• Tampak pembengkakan jaringan sekitar fraktur

• Tidak ada tanda-tanda osteomielitis


Fraktur Galeazzi
• Tampak fraktur oblik pada distal os
radius dengan dislokasi ulna bagian
distal.
• Tidak tampak kalus
• Tidak tampak pembengakakan jaringan
sekitar
• Tidak tampak tanda-tanda osteomielitis
Fraktur Klavikula

• Kecelakaan
• Tampak fraktur kominutif pada 1/3
distal os clavicula
• Sendi acromioclavicular melebar

Frontal
Dislokasi sendi Akromioklavikular

Tampak dislokasi articulatio


akromioclavicular
Dislokasi sendi bahu anterior (subkorakoid)

Terlihat kaput humeri keluar dari


fossa glenoidalis dan berada di bawah
prosesus korakoid.
Dislokasi sendi bahu posterior (subakromial)

foto AP bila dilihat secara teliti


tampak kaput humeri berbentuk bulat dan
permukaan kaput tidak sejajar lagi dengan
fossa glenoidalis.

Biasanya terjadi karena spasme otot


yang kuat seperti pada epilepsi atau
renjatan listrik.
Fraktur kolum humeri
• Biasanya terjadi pada orang
tua (terjatuh)
• Tampak fraktur oblik pada
kolum os humeri
• Tidak tampak kalus
• Tidak tampak pembengkakan
jaringan sekitar
• Tidak tampak tanda-tanda
osteomielitis
Fraktur pelvis

a. Fraktur pelvis stabil adalah suatu fraktur


yang tidak menyebabkan terputusnya
cincin atau bila cincin terputus hanya 1
tempat saja.
b. Fraktur pelvis tidak stabil Bila cincin
pelvis terputus pada 2 atau lebih tempat di
mana salah satu berada di atas sendi
panggul (misalnya pada tulang illium,
sendi sakro-iliaka, sakrum).
Dislokasi panggul
Seringkali akibat kecelakaan lalu
lintas.

• Dislokasi posterior paling


sering terjadi
• Dislokasi anterior jarang, terjadi
akibat abduksi berlebihan
Fraktur panggul
Fraktur kolum femoris
Bila fraktur intraskapuler, hal ini sering
mengakibatkan nekrosis avascular kaput
femur karena terputusnya aliran darah ke
kaput femur. Pembentukan kallus pada
fraktur kollum femur biasanya sedikit.
Penentuan konsolidasi terutama didasarkan
adanya kontinuitas trabekula melalui garis
fraktur.
Fraktur patela
• Tampak fraktur transversal pada
os patella
• Tidak tampak kalus
• Tidak tampak pembengkakan
jaringan sekitar
• Tidak tampak tanda-tanda
osteomielitis
Fraktur femur distal
• Tampak fraktur spiral pada 1/3
distal os femur
• Tidak tampak kalus
• Tidak tampak pembengkakan
jaringan sekitar
• Tidak tampak tanda-tanda
osteomielitis
Fraktur tibia proksimal
Fraktur tibia proksimal dapat terjadi akibat stres (istirahat kecil dari aktivitas
berlebihan yang tidak biasa) atau dari tulang yang sudah dikompromikan (seperti pada
kanker atau infeksi). Namun, sebagian besar adalah hasil dari trauma (cedera). Orang-orang
muda sering mengalami patah tulang ini sebagai akibat dari cedera energi tinggi, seperti
jatuh dari ketinggian, trauma terkait olahraga, dan kecelakaan kendaraan bermotor. Orang
yang lebih tua dengan kualitas tulang yang buruk sering hanya membutuhkan cedera energi
rendah (jatuh dari posisi berdiri) untuk membuat patah tulang ini.
Fraktur tibia proksimal

• Tampak fraktur oblik pada 1/3 proksimal os tibia


• Tidak tampak kalus
• Tidak ada tanda-tanda osteomiletis
• Tidak tampak pembengkakan jaringan sekitar
Fraktur dan dislokasi pada pergelangan kaki

Berat kelainan pada sendi dinyatakan dalam derajat I, II, dan III, sesuai fraktur pada
malleolus, termasuk bagian posterior tibia yang dianggap sebagai malleolus posterior.
- Derajat I hanya terdapat fraktur pada satu malleolus
- Derajat II terjadi fraktur pada kedua malleolus, dan seterusnya.
Fraktur dan dislokasi pada pergelangan kaki

Tipe abduksi
A = derajat I
hanya terdapat fraktur pada satu malleolus
B = derajat II
terjadi fraktur pada kedua malleolus
C = derajat III
Fraktur Hangman

Fraktur hangman adalah fraktur hiperekstensi yang bilateral pada tapak tulang servikal C2.
fraktur ini biasanya terjadi pada orang gantung diri, olahraga, dan kecelakaan lalu lintas. Fraktur
ini menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang belakang yang menyebabkan kelumpuhan
otot-otot pernapasan dan paling sering menyebabkan kematian.
Fraktur Hangman
• Hiperekstensi
• Garis halus di belakang korpus C2 seperti
yang terlihat pada tampilan lateral (panah).
Diskontinuitas lengkung C2 yang halus
• Klasifikasi fraktur tulang Hangman
• Tipe I (65%) : fraktur hairline, C2-3 disc
normal
• Tipe II (28%) : C2 terlantar, diskus C2-3
ligamen rupture dan instabil, Fraktur
kompresi anterosuperior C3
• Tipe III (7%) : C2 terlantar, Dislokasi c2-
c3
Fraktur salter harris

Fraktur salter harris adalah fraktur yang mengenai tulang pertumbuhan (physis).
Jenis fraktur ini mengenai anak-anak yang sedang tumbuh. Klasifikasi untuk menilai
fraktur ini tergantung dari keterlibatan fisis, metafisis, epifisis dan untuk menilai
prognosis dan pengobatan.
Fraktur salter harris
Fraktur salter harris

5-7 % 75 % 7-10 % 10
10%% 1%
Fraktur salter harris
• Tampak fraktur yang
mengenai physis (growth
plate) os tibia sinistra.
• Tidak tampak kalus
• Tidak tampak
pembengkakan jaringan
sekitar
• Tidak tampak tanda-tanda
osteomielitis
• Fraktur Salter Harris tipe I
Fraktur Impresi
• Seseorang datang setelah berkelahi di bar
• CT scan awal menunjukkan fraktur impresi
calvarium dan fraktur dasar tengkorak di
sebelah kanan dengan perdarahan epidural.

Axial Bone Window


Fraktur Linier

Fraktur linear panjang bercabang (bentuk y terbalik) pada os


parietal sinistra.
Septic Artritis

Septik artritis adalah artropati destruktif yang disebabkan oleh infeksi intra-
artikular yang biasanya berhubungan dengan gejala berat seperti nyeri dan penurunan
rentang gerak. Kondisi ini membutuhkan perawatan segera yang bertujuan untuk
menghindari kerusakan permanen pada persendian, yang dapat mengakibatkan
kelainan bentuk kronis atau artritis mekanis.
Septic Artritis
Pasien biasanya datang dengan keluhan nyeri sendi dan demam

Faktor risiko penyakit ini adalah injeksi intra-articular, prosthetic joints,


rheumatoid artritis, bakterimia, pasien imunokompromise, trauma.

Septic artritis biasanya terjadi pada sendi besar yang memiliki suplai darah
berlimpah ke metafisis (bahu, pinggul, dan lutut). Sendi sternoklavikular dan
sacroiliaka paling sering terkena
Septic Artritis

terdapat kehilangan ruang sendi superior femora


asetabular, kerusakan ringan pada superior kepala
femoralis dan asetabulum yang berdekatan. Ruang FAJ
medial sedikit melebar (tanda waldenstrom

- Efusi sendri dapat terlihat


- Dapat terlihat osteoporosis juxta-articular kaena
hyperemia
- Penyempitan ruang sendi karena kerusakan
tulang rawan pada fase akut
Skoliosis
Skoliosis didefinisikan sebagai kelengkungan lateral tulang belakang yang tidak normal.
skoliosis umum terjadi pada individu muda dan sering idiopatik dan tanpa gejala. Menurut definisi,
skoliosis adalah setiap kelengkungan tulang belakang lateral dengan sudut Cobb lebih besar dari
10 °. Kelengkungan lateral asimptomatik dari tulang belakang yang stabil, dengan sudut Cobb
kurang dari 10 ° dikenal sebagai tulang belakang asimetri.
Skoliosis
1. tentukan vertebra mana yang merupakan
vertebra ujung dari deformitas kurva
(vertebra terminal) - vertebra yang ujung-
ujungnya paling miring satu sama lain .
2. Garis-garis kemudian digambar di
sepanjang lempeng-lempeng akhir, dan
sudut antara dua garis, tempat mereka
bersilangan, diukur.
Skoliosis
Skoliosis
Osteomalacia
Osteomalacia adalah pelunakan tulang karena kekurangan mineralisasi osteoid sekunder akibat
proses apa pun yang mengakibatkan kekurangan vitamin D atau cacat dalam metabolisme fosfat:
1. tingkat remodeling tinggi: pembentukan osteoid berlebihan dengan mineralisasi normal
2. tingkat remodeling rendah: produksi osteoid normal dengan mineralisasi berkurang

Pasien dengan osteomalacia terkadang tidak menunjukkan gejala atau datang dengan nyeri /
nyeri tulang dan / atau kelemahan otot. Penyakit ini biasanya di temukan pada pasien dengan
penyakit ginjal kronis.
Osteomalacia
Osteomalacia
Looser’s zone adalah radiografi daerah lucent di
tulang kortikal, yang mewakili area tulang demineralisasi.
Daerah ini mungkin terlihat di tulang rusuk, panggul dan
tulang panjang, dan sering disebut sebagai pseudofracture
atau mikman’s fracture. Diagnosis juga dapat
dikonfirmasikan dengan biopsi tulang.
Osteoporosis

osteoporosis adalah penyakit kerangka metabolic yang didefinisikan sebagai


pengurangan kepadatan mineral tulang di bawah batas normal yang ditentukan
(WHO = T-score < -2.5 SD)
Pasien osteoporosis biasanya tidak bergejala dan biasanya ditemukan secara tidak
sengaja pada saat general check up. Penyakit ini memiliki risiko tinggi untuk
mengalami fraktur.
Osteoporosis
Penyebab osteoporosis
1. Primer
• Postmenopause (tipe 1)
• Senile (tipe 2)
• Idiopatik (juvenile osteoporosis)
2. Sekunder (tipe 3)
• Penyakit endokrin (sindrom cushing, hipertiroid, hiperparatiroid, DM)
• Inflamasi
• Penyakit kronik
Osteoporosis

• Erosi pada sebagian besar leher medial


femoralis dan daerah trokanterika dari deposisi
amyloid (panah) dengan fraktur patologis pada
bagian collum femur
Spondylolisthesis
Spondylolisthesis adalah suatu pergeseran corpus vertebra ke anterior terhadap
korpus vertebra yang terletak dibawahnya. Degeneratif spondilolysthesis terjadi
lebih sering seiring bertambahnya usia. Vertebra L4-L5 terkena 6-10 kali lebih sering
dibanding lokasi lainnya. Kira-kira 82 % kasus isthmic spondilolistesis terjadi di L5-S1,
11,3 % terjadi di L4-L512
Spondylisthesis ini di diagnosis dengan menggunakan foto polos belakang.
Spondylisthesis dibagi berdasarkan derajatnya dan berdasarkan persen pergeseran
vertebra dibandingkan dengan vertebra didekatnya:
Rickets

Rickets adalah penyakit tulang pada anak yang disebabkan oleh defisiensi vitamin
D. Rickets menyebabkan disorganisasi tulang, terutama di lempeng pertumbuhan
atau lempeng epifisis sehingga memperlambat pertumbuhan dan mengganggu
perkembangan tulang.
Rickets
Rontgen

• Pembesaran chondrocostal junction (rachitis rosary)

• Cupping metafise (tarikan otot-otot & ligamentum)

• Bowing tulang2 panjang


Polidaktili
Polidaktili adalah situasi di mana jumlah jari pada tangan atau kaki melebihi jumlah
normal. Polidaktili diklasifikasikan sebagai:
• Pra-axial polidaktili : jari tambahan pada ibu jari
• Post-axial polidaktili : jari tambahan pada jari kelingking
• Polidaktili sentral : jari tambahan pada jari telunjuk/tengah/manis
Polidaktili
• Tampak gambaran polidaktili
pada digiti 1 manus dekstra (pre-
axial)
Spina Bifida
Spina bifida adalah jenis cacat tabung saraf / disraphism spinal yang dapat terjadi pada
berbagai tingkat keparahan. Malformasi CNS bawaan yang paling umum.
Etiologinya sering multifaktorial dengan faktor genetik dan lingkungan yang dianggap
berperan.
Gejala umum meliputi: sakit punggung, paraplegia, kelainan bentuk tulang belakang atau
tungkai bawah.
Lokasi : lumbosacral (90%)
Cervical (2-3%)
Spina Bifida
Spina bifida juga dapat disubtipkan sebagai:
• Terbuka: (80-90%) terutama jika dideteksi secara antenatal
– myeloschisis
– myelomeningocele (kebanyakan terbuka, berhubungan dengan malformasi Chiari II)
• Tertutup: jika terdapat kulit yang menutupi
– meningocele (mungkin terbuka)
– lipomyelomeningocele
– myelocystocele
– Tethered cord
– diastematomielia
– syringomyelia
Spina Bifida

Kegagalan penutupan lengkungan vertebra


pada tingkat L5
Osteoartritis (OA)

Osteoarthritis  merupakan  gangguan  pada  sendi  yang  ditandai dengan 


perubahan  patologis  pada  struktur  sendi  tersebut  yaitu  berupa degenerasi  tulang 
rawan/kartilago  hialin. 
Osteoartritis (OA)

• Tampak joint-space menyempit


• Tampak osteofit
Osteoartritis (OA)
Gout Artritis

Gout disebabkan oleh adanya kristal monosodium urat monohidrat di ruang sendi
dan jaringan lunak yang dapat mengakibatkan nyeri sendi yang ditandai dengan
episode nyeri berulang dan peradangan sendi.
Gout Artritis

• Gambaran opak pada metatarsal digiti I pedis


• Punch out lesion
Reumatoid Artritis

Rheumatoid arthritis (RA) merupakan suatu penyakit autoimun dimana persendian


mengalami peradangan sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya
menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi.
Penyebab dari RA terkait dengan keterlibatan persendian simetrik poliartikular,
manifestasi sistemik dan tidak dapat disembuhkan. RA diduga akibat dari disregulasi
sistem imun tubuh sehingga manifestasinya sistemik, akan tetapi etiologi pastinya belum
diketahui.
Reumatoid Artritis

Ciri radiografi rheumatoid arthritis adalah:


- pembengkakan jaringan lunak fusiform dan
periarticular; merupakan kombinasi efusi sendi,
edema dan tenosinovitis ini bisa menjadi temuan
radiografi awal
- osteoporosis: awalnya juxta-artikular, dan
kemudian digeneralisasi
- penyempitan ruang sendi: simetris atau
konsentriserosi marginal
Osteomyelitis

Osteomielitis adalah infeksi pada tulang. Tulang yang sering


terkena adalah femur bagian distal, tibia bagian proksimal,
humerus, radius, dan ulna bagian proksimal dan distal, serta
vertebra. Penyebab paling sering adalah staphylococcus,
penyebab lain adalah streptococcus, pneumococcus, salmonella,
jamur, dan virus.
Osteomyelitis

Gambaran radiologi osteomielitis pada tulang panjang


meliputi :
- Terdapat soft tissue swelling sebagai tanda awal
- Terdapat reaksi periosteal 
- Destruksi tulang (tampak daerah daerah yang
berdensitas lebih rendah daripada tulang)

Brodie abses
Osteoid Osteoma
• Tumor jinak, jarang ditemukan (1,8%)

• Umur 10-25 tahun

• Laki-laki >> wanita = 2 : 1

• Gejala yang paling menonjol; nyeri pada suatu daerah tertentu dan menghilang
dengan pemberian analgesik seperti aspirin dan NSAIDS.

• Predileksi tumor ini banyak terdapat pada diafisis tulang panjang (50 % pada
proksimal femur) dan tibia (25%)
Pada foto rontgen ditemukan :

• Penebalan korteks yang merupakan


reaksi pembentukan tulang.

• Tampak sebagai bayangan opak yang


bundar dan lonjong, berbatas tegas.
Tidak lebih besar dari 2,5 cm.
Osteokondroma
Osteokondroma, biasanya disebut eksostosis, adalah proliferasi jinak yang terdiri atas
tulang matur dan lapisan penutup tulang rawan.
Tumor ini biasanya timbul dari metafisis dekat lempeng pertumbuhan tulang tubular
panjang yang bermanifestasi sebagai tonjolan tulang beralas lebar yang melekat erat ke
korteks tulang di dekatnya. Pada osteokondroma, khasnya adalah terdapat suatu penutup
tulang rawan hialin yang membentuk tonjolan menyerupai kembang kol.
Tumor ini berasal dari komponen tulang (osteosit) dan komponen tulang rawan
(chondrosit). Osteokondroma dapat tumbuh secara soliter maupun multipel.
• Tampak penonjolan tulang pada
korteks dan spongiosa yang normal
• Dengan bertambahnya umur
pasien,terlihat kalsifikasi tulang
rawan yang semakin lama semakin
banyak 
• Penonjolan seperti bunga kol
(cauliflower) dengan komponen
kondrosit sebagai bunga dan
komponen osteosit sebagai tangkai
Aneurysmal Bone Cyst

Aneurysmal bone cyst adalah lesi mirip tumor jinak yang etiologi belum diketahui,
digambarkan sebagai lesi osteolitik yang berkembang dari ruang berisi darah dengan
ukuran bervariasi yang dipisahkan oleh jaringan ikat.
Kelainan ini ditemukan pada anak-anak dengan predileksi pada tulang panjang. Pada
vertebra umur 10-20 thn, terutama pada arcus neuralis, jarang pada corpus, kebanyakan
beberapa vertebra kena.
Tampak daerah radiolusen pada tulang yang memberi kesan adanya
destruksi tulang. Lesi bersifat ekspansif, korteks menjadi sangat tipis dan
mengembung keluar. Gambaran sangat mirip dengan giant cell tumor. Batas lesi
tegas dan seringkali disertai tepi sklerotik
Osteosarkoma
Osteosarkoma didefinisikan sebagai tumor tulang mesenchymal maligna primer di mana sel-sel tumor

ganas secara langsung membentuk osteoid atau tulang atau keduanya .

Osteosarkoma dapat terjadi pada tulang mana pun, biasanya di ekstremitas tulang panjang di daerah

metafisis. Situs yang paling umum adalah sebagai berikut:

• femur (42%, 75% di antaranya di femur distal)

• tibia (19%, 80% di antaranya berada di tibia proksimal)

• humerus (10%, 90% di antaranya berada di humerus proksimal)

• pelvis (8%)
Klasifikasi

Klasifikasi histologis osteosarcoma menurut The World Health Organization


(WHO) membagi OS menjadi tumor :

• Sentral

• Permukaan
Pemeriksaan Radiologi
a. Osteosarkoma konvensional menunjukkan lesi litik motheaten atau permeatif, lesi
blastik, destruksi korteks, reaksi periosteal tipe agresif (segitiga Codman, sunburst),
massa jaringan lunak.
b. Osteosarkoma telangiectasis
Memperlihatkan lesi litik geografik ekspansila simetrik, tepi sklerotik minimal dan
destruksi korteks yang menunjukkan pola pertumbuhan agresif.
c. Low grade central osteosarcoma
memperlihatkan lesi litik destruktif ekspansil, disrupsi korteks, massa jaringan lunak dan
reaksi periosteal.

Radiografi frontal mandibula


pada orang dewasa dengan
osteosarkoma.

Radiografi menunjukkan lesi


yang besar dan meluas di ramus
kanan (panah), dengan litik
campuran dan penampilan
sklerotik.
a. Osteosarkoma parosteal

Menunjukkan massa eksofitik berlobulasi


dengan kalsifikasi sentral berdensitas
tinggi, berlokasi di dekat tulang.

b. Osteosarkoma periosteal

Memperlihatkan massa jaringan lunak


dengan reaksi periosteal perpendikuler,
erosikortikal, dan penebalan korteks.
Giant Cell Tumor
Definisinya merupakan sebuah lesi yang bersifat jinak tetapi secara lokal dapat bersifat
agresif dan destruktif yang ditandai dengan adanya vaskularisasi yang banyak pada jaringan
penyambung termasuk proliferasi sel-sel mononuklear pada stroma dan banyaknya sel datia
yang tersebar serupa osteoklas.

Tempat → epiphysis tulang panjang


proximal tibia


distal femur


distal radius


proximal humerus

X- Ray
Tampak daerah radiolusen pada
ujung tulang panjang dengan batas
yang tidak tegas.
Ada zona transisi antara tulang
normal dan patologik, biasanya < 1 cm.
Lesi biasanya eksentrik, bersifat
ekspansif sehingga korteks menjadi
tipis. Tidak ada reaksi periosteal. Tumor
yang sudah besar dapat mengenai
seluruh lebar tulang dan sering terjadi
fraktur patologik.
Ewing’s Tumor
Tumor ini muncul dari 'sel
bundar' neuroectodermal di
sumsum.
Tampak lesi destruktif yang bersifat
infiltratif yang berawal di medula; pada
foto terlihat sebagai daerah radiolusen.
Tumor cepat merusak korteks dan
tampak lesi periosteal. Kadang-kadang
reaksi periostealnya tampak sebagai
garis-garis yang berlapis-lapis
menyerupai kulit bawang dan dikenal
sebagai onion peel appearance.

Anda mungkin juga menyukai