Gejala klinis :
Buang air besar berisi darah atau lendir
sakit perut
hilangnya selera makan &turun berat badan
demam
infeksi/peradangan dapat menyebar bisul
Salah satu dari organ/ bagian badan yang paling
sering terpengaruh adalah hati hepatic amoebiasis
DIAGNOSA LABORATORIUM
Diagnosa disentri amuba usus didasarkan atas
identifikasi organisme itu dari tinja atau
jaringan
Sukar membuat diagnosa disentri amuba
ekstraintestinalis
Prosedur diagnose terpenting pada yang
dicurigai menderita abses hepatica adalah lab
dan usg
Tes-tes serologi umumnya negatif pada orang
pengeluar kista yang asimtomatik
PENGOBATAN
Pengobatan bertujuan
menghilangkan gejala-gejala
mengembalikan kehilangan cairan, elektrolit, dan
darah
eradikasi organism
Amuba bisa ditemukan didalam lumen usus,
dinding usus atau ekstraintestinal
Kebanyakan amubisid tak efektif untuk semua
tempat atau jika dipergunakan tunggal
diperlukan kombinasi obat-obatan (luminal
dan jaringan)
AMUBISID LUMINAL
Obat oral ini bekerja dengan berkontak langsung
terhadap trofozoit di dalam lumen usus, tetapi tak
efektif terhadap amuba di dalam jaringan :
Dikloksanid furoat (Furamide) paling
efektif dan bisa ditoleransi dengan baik,
tetapi memiliki efek samping yakni flatulensi
Diyodohidroksikuin efekti pada 60-70%
kasus penggunaan jangka panjang dapat
timbul neuropati mieloopitika
AMUIBISID JARINGAN
Klorokuin difosfat (Aralen) konsentrasinya tinggi di
dalam hati tetapi aktifitas di tempat lain rendah
Emetin diberikan intramuskuler, efektif membasmi
trofozoit di dalam jaringan termasuk yang di dinding
usus(amuba luminal) relatif toksik dan menimbulkan
vomitus, diare, kejang abdomen, kelemahan, nyeri otot,
takikardia, hipotensi, nyeri prekordial dan kelainan EKG
Metronidazol (Flagyl) bersifat unik karena aman dan
efektif terhadap trofozoit di semua tempat, intestinal
atau ekstraintestinal obat terpilih untuk kebanyakan
bentuk amubisis dosis 750mg 3kali/ hari selama 5-10
hari (amibiasis hepatica dosis yang lebih rendah 500 mg)