Anda di halaman 1dari 24

REFERAT

EFUSI PLEURA
Oleh, Inggrid Gracia S (406172054)
Pleura terdiri dari : • Membran serosa yang
-Pleura Viseralis membungkus parenkim paru
-Pleura Parietalis  pleura viseralis
• Membran serosa yang
melapisi dinding thorak,
diafragma, dan mediastinum
 pleura parietalis
• Rongga pleura terletak
antara paru dan dinding
Section Break thoraks.

Insert the title of your subtitle Here


Definisi
“ •


Efusi Pleura merupakan akumulasi cairan yang abnormal (transudasi atau eksudasi)
dalam rongga pleura yang terjadi akibat produksi cairan berlebihan atau penurunan
penyerapan cairan ataupun karena keduanya.
Bukan merupakan suatu penyakit, namun merupakan tanda atau manifestasi umum
dari suatu penyakit.

Epidemiologi
Di Amerika Serikat, 1,5 juta kasus efusi pleura terjadi tiap tahunnya.
Sementara pada populasi umum secara internasional, diperkirakan tiap 1 j
uta orang, 3000 orang terdiagnosa efusi pleura.

Di negara-negara barat, efusi pleura terutama disebabkan oleh gagal


jantung kongestif, sirosis hati, keganasan, dan pneumonia bakteri,
sementara di negara-negara yang sedang berkembang, seperti Indonesial
azim diakibatkan oleh infeksi tuberkulosis.

Secara umum, kejadian efusi pleura adalah sama antara kedua jenis
kelamin. Namun, penyebab tertentu memiliki kecenderungan seks.
Sekitar dua pertiga dari efusi pleura ganas terjadi pada wanita.
Etiologi
Terjadi ketidakseimbangan antara:
1. Kekuatan hidrostatik dan onkotik di pembuluh pleura
visceral dan parietal
2. Drainase limfatik yang luas
Penumpukan cairan pleura dapat terjadi akibat:
1. Meningkatnya tekanan intravaskuler dari pleura
2. Tekanan intra pleura yang sangat rendah
3. Meningkatnya kadar protein dalam cairan pleura
4. Hipoproteinemia
5. Obstruksi dari saluran limfe dari pleura parietalis
Klasifikasi
Efusi pleura umumnya diklasifikasikan berdasarkan mekanisme pembentukan cairan dan kimiawi cairan :

Efusi Pleura Transudat


1 Hasil dari ketidakseimbangan antara tekanan
onkotik dengan tekanan hidrostatik

Efusi Pleura Eksudat


2
Hasil dari peradangan pleura atau drainase limfatik
yang menurun

04
• Transudat
– Bukan penyakit primer paru
– Karakteristik : rendahnya konsentrasi protein dan molekul besar
– Gagal jantung ventrikel kiri, sirosis, sindrom nefrotik,
hidronefrosis, efusi pleura maligna (atelektasis pada obstruksi
bronkial atau limfatik)
• Eksudat
– Proses peradangan  permeabilitas kapiler pleura meningkat 
pengeluaran cairan ke dlm rongga pleura
– Karakteristik : kandungan protein lebih tinggi daripada transudat
– Pneumonia bakteri, keganasan (ca paru, mamae, limfoma, ovariu
m), infeksi virus, emboli paru
Patofisiologi
• Normal : cairan pleura transudat
• Efusi transudat :
– hubungan normal antara tekanan kapiler hidrostatik dgn koloid osmotik
terganggu  produksi cairan pleura > reabsorbsi
– Terdapat pd :
• Peningkatan tek.kapiler sistemik
• Peningkatan tek.kapiler pulmonal
• Menurunnya tek. Koloid osmotik dlm pleura
• Menurunnya tek. Intra pleura
( gagal jantung kiri, sindrom nefrotik, obstr. Vena cava superior, asites,
sindrom Meig, efek dialisis peritoneal, pneumotoraks
Patofisiologi
• Efusi eksudat
– Cairan yg terbentuk melalui membran kapiler yang abnormal dan berisi
protein berkonsentrasi tinggi dibandingkan protein pd cairan transudat 
terjadi krn peradangan
– Protein dlm cairan pleura berasal dari sal. getah bening
– Kegagalan aliran limfatik  peningkatan konsentrasi protein cairan pleura
PERBEDAAN BIOKIM TRANSUDAT EKSUDAT

WARNA KUNING PUCAT-JERNIH KERUH PURULEN

BEKUAN NEGATIF -/+

MASSA JENIS < 1018 >1018

RIVALTA NEGATIF POSITIF

LEUKOSIT <1000/UL >1000UL

MONOSIT PMN

PROTEIN TOTAL <50% >50%

RATIO PROTEIN CAIR <0,5 >0,5

LDH <60% SERUM >60% SERUM

RATIO LDH CAIR <0,6 >0,6

GLUKOSA =PLASMA <PLASMA

BAKTERI NEGATIF -/+


Efusi pleura tipe transudat dan eksudat dapat dibedakan dengan mengukur LDH dan protein di dalam
cairan pleura :

- Protein cairan pleura/serum protein >0.5


- LDH cairan pleura/LDH serum >0.6
- LDH cairan pleura lebih dari 200IU atau 2/3 batas atas nilai normal di dalam serum

Tipe eksudat  minimal 1 kriteria


Tipe transudat  semua poin diatas tidak terpenuhi
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis efusi pleura bervariasi dan sering berhubungan dengan proses penyakit yang mendasarinya:

Batuk berdarah pada karsinoma bronkus atau


1 Sesak napas bila lokasi efusi luas
5 metastasis

Sesak napas terjadi pada saat permulaan pleuritis


Demam subfebris pada TBC, demam menggigil
2 disebabkan karena nyeri dadanya dan apabila
jumlah cairan efusinya meningkat terutama bila c
6 pada empiema
airannya penuh
Edema ekstremitas bawah, ortopnea, dan dispnea
paroksismal nokturnal bila efusi pleura berkaitan
7 dengan gagal jantung kongestif
3 Rasa berat pada dada
Episode akut yang disertai demam, produksi

Batuk pada umumnya non produktif dan ringan,


8 dahak purulen, dan nyeri dada pleuritik bila efusi
pleura berkaitan dengan pneumonia
4 terutama apabila disertai dengan proses
tuberkulosis di paru Keringat malam, demam, hemoptisis, dan
9 penurunan berat badan bila efusi pleura berkaitan
dengan tuberkulosis
• Keluhan utama pasien adalah nyeri dada
sehingga pasien membatasi pergerakan rongga
dada dengan bernapas pendek atau tidur miring
ke sisi yang sakit. Anamnesa dan Gejala Klinis
• Sesak napas terutama bila berbaring ke sisi
yang sehat disertai batuk-batuk dengan atau
tanpa dahak.
• Berat ringannya sesak napas ini ditentukan oleh
jumlah cairan efusi.
• Keluhan yang lain adalah sesuai dengan
penyakit yang mendasarinya.
• Pada pemeriksaan fisik toraks
didapatkan pergerakan dada tidak
simetris
Pemeriksaan Fisik • Fremitus vokal melemah, redup sampai
pekak pada perkusi, dan suara napas
lemah atau menghilang.
• Jantung dan mediastinum terdorong ke
sisi yang sehat. Bila tidak ada
pendorongan, sangat mungkin
disebabkan oleh keganasan.
Pemeriksaan Penunjang

Foto thoraks
Analisa cairan pleura

USG toraks

Biopsi pleura

Torakosentesis
Pemeriksaan Radiologi

• Pemeriksaan radiologis mempunyai nilai tinggi dalam


mendiagnosis efusi pleura
• Namun secara radiologis jumlah cairan yang kurang dari 100 ml
tidak akan tampak, dan baru jelas bila jumlah cairan diatas 300
ml.
• Foto toraks dalam posisi postero anterior akan memperjelas
kemungkinan adanya efusi pleura masif. Pada sisi yang sakit
tampak perselubungan masif dengan pendorongan jantung dan
mediastinum ke sisi yang sehat.
Foto Thoraks

Massive right pleural effusion with shift of mediastinum towards left


Foto Thoraks
Tataksana
Obati penyakit yang mendasarinya :
- Gagal Jantung : terapi terbaik dengan diuretik. Bila setelah pemberian efusi menetap,
perlu dilakukan torakosentesis. Selain itu, torakosentesis dilakukan pada efusi satu sisi
yang disertai demam, nyeri dada pleuritik
- Empiema : dilakukan torakosentesis, pemberian antibiotik, drainase
- Pleuritis TB : disertai gejala demam, penurunan BB, dispneu, dan nyeri dada pleuritis.
Diberikan obat anti TB dan bila ada sesak atau efusi lebih tinggi dari sela III dilakukan
torakosentesis
- Hemotoraks : penyebabnya trauma. Jika cairan dalam pleura terlihat darah perlu
pemeriksaan hematokrit cairan pleura. Dilakukan chest tube torakostomi
Tataksana
Antibiotik :
- Ampicillin dan sulbactam
- Imipenem dan cilastatin
- Piperacillin dan tazobactam sodium
- Clindamycin
- Piperacillin

Vasodilator :
- Nitroglycerin

Diuretik :
- Furosemide
• Cairan dikeluarkan seperlunya hingga sesak
berkurang, jangan lebih dari 1-1,5 liter pada
setiap kali aspirasi.

Torakosentesis
Chest Tube
• Jika efusi yang akan dikeluarkan jumlahnya banyak, lebih baik dipasang selang dada (chest tube),
sehingga cairan dapat dialirkan dengan lambat
• Drainase yang terlalu cepat akan menyebabkan distress pada pasien dan di samping itu dapat
timbul edema paru

Pleurodesis
• Pleurodesis dimaksudkan untuk menutup rongga pleura sehingga akan mencegah penumpukan c
airan pleura kembali. Hal ini dipertimbangkan untuk efusi pleura yang rekuren seperti pada efusi k
arena keganasan.
Komplikasi Prognosis

• Infeksi • Prognosis pada efusi pleura bervariasi


Pengumpulan cairan dalam ruang pleura sesuai dengan etiologi yang mendasari-
dapat mengakibatkan infeksi (empiema nya. Namun pasien yang memperoleh
primer), dan efusi pleura dapat menjadi diagnosis dan pengobatan lebih dini
terinfeksi setelah tindakan torakosentesis lebih jauh terhindar dari komplikasi
(empiema sekunder). dibandingkan dengan pasien yang tidak
• Fibrosis mendapat pengobatan dini.
Fibrosis pada sebagian paru-paru dapat • Efusi karena keganasan memiliki
mengurangi ventilasi dengan membatasi prognosis yang sangat buruk.
pengembangan paru. Pleura yang fibrotik
juga dapat menjadi sumber infeksi kronis
• Efusi pleura berulang dan terlokalisasi :
empiema, gagal napas
Thank you

Anda mungkin juga menyukai