Anda di halaman 1dari 39

Dr.

Eryasni Husni, SpPD,FINASIM


Bag/SMF Ilmu Penyakit Dalam
FKIK UNJA / RSUD Raden Mattaher
Jambi
DEFINISI

Demam Tifoid adalah penyakit sistemik


yang ditandai dengan demam dan nyeri
perut yang diakibatkan oleh penyebaran
kuman Salmonella typhi dan Samonella
paratyphi
Carl Joseph Eberth who discovered the
typhoid bacillus in 1880.

Georges Widal who described the


Widal agglutination reaction of the blood in 1896.
PENYEBARAN TIFOID DI DUNIA
PATOFISIOLOGI

.
HOW DOES THE BACTERIA CAUSE DISEASE ?
PATOFISIOLOGI

Air/makanan terkontaminasi
kuman

Sebagian dimusnahkan di
dalam lambung

Sebagian lolos ke usus dan


berkembang

Bila respon imun << kuman


menembus sel epitel ( sel M)
LANJ PATOFISIOLOGI

Menembus lamina propria difagosit


oleh makrofag

Dibawa oleh makrofag ke plak payeri


ileum

Menjalar ke KGB mesentrika

Melalui duktus torasikus aliran


darah sistemik (bakteriemia I =
asimptomatik)
LANJ PATOFISIOLOGI

Menyebar ke seluruh sistem RES (TU hati &


limfa)

Berkembang di dalam organ hati dan limfa

Masuk ke aliran darah kembali (bakteriemia


II =simptomatik ) gejala klinis sistemik

Dari hati empedu sebagian dikeluarkan


dikeluarkan bersama feses, sebagian di
serap kembali (proses berulang)
LANJ PATOFISIOLOGI
Di Plak payeri sistem imun
(hipersensitifitas tipe IV)
hiperplasia jaringan nekrosis
jaringan

Erosi pembuluh darah


perdarahan

Perkembangan limfonodi meningkat


Perforasi
Komplikasi
kardiovaskul
er

Dan lain-
lain
Endotoksin Neuropsikiatrik

Pernafasan
GEJALA KLINIS

Setelah Masa inkubasi = 10-14 hari


Gejala klinis

Gejala Klinis bervariasi dari ringan, sedang


sampai berat dan dapat berakhir dengan
kematian
GEJALA KLINIS

Rose spots
Aches and pains High fever

Diarrhea

Chest congestion
Typhoid Meningitis
MINGGU I
Demam (meningkat perlahan2 terutama di sore
hari)
Nyeri kepala

Anoreksia

Obstipasi

Atau diare

Mual muntah

Rasa tidak enak diperut

Epistaksis

Batuk dll
MINGGU II
Gejala-gejala lebih jelas
Demam

Bradikardi relatif

Lidah berselaput

Hepatosplenomegali

Meteorismus

Gangguan mental: somnolen, stupor, koma,


delirium atau psikosis
Roseola (jarang ditemukan pada orang indonesia)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan rutin
Darah perifer lengkap: paling sering leukopeni, dapat
normal atau leukositosis
Anemia ringan

Trombositopenia

LED meningkat

SGOT dan SGPT meningkat


UJI WIDAL
Uji Widal
Deteksi antibodi dasarnya rx silang antara
antigen S.typhi dengan antibodi aglutinin
Aglutinin O = badan kuman, H= flagel kuman, Vi
= simpai kuman
Uji Tubex
Uji semikuantitatif kolorimetrik yang cepat (menit)

Mendeteksi antibodi anti-S.typhi 09

Dapat mendeteksi penyakit secara dini (hari ke 4-5 )

Sensitifitas dan spesifisitas kuat

Skor Interpretasi Keterangan


<2 Negatif Tidak menunjukkan infeksi aktif
3 Borderline Tidak dapat disimpulkan ulang
4-5 Positif Infeksi tifoid aktif
>6 Positif Indikasi kuat infeksi tifoid
TYPHIDOT
Mendeteksi antibodi IgM dan IgG pada
membran luar S typhi
Hasil positif dapat ditemukan 2-3 hari

Sensitifitas dan spesifitas baik

Reinfeksi igG meningkat IgM sulit dideteksi


UJI DIPSTICK
Khusus mendeteksi IgM spesifik yang ada pada
serum atau WB
Mudah dan cepat (1 hari)

Akurat bila pemeriksaan setelah 1 minggu gejala


KULTUR DARAH
Hasil biakan positif memastikan demam tifoid
Hasil negatif tidak menyingkirkan

Dipengaruhi oleh:
Pemberian antibiiotik
Volume darah kurang
Darah mesti langsung dimasukkan ke dalam media
empedu
Riwayat vaksinasi
Pengambilan darah lebih dari 1 minggu aglutinin
meningkat
PENATALAKSANAAN
Istirahat
Mencegah komplikasi
dan Mempercepat kesembuhan
perawatan

Diet dan Mengembalikan rasa nyaman


penunjang Mengembalikan kesehatan

Menghentikan dan mencegah


Antibiotika penyebaran kuman
ISTIRAHAT DAN PERAWATAN
Tirah baring= aktivitas ditempat
Menjaga kebersihan

Posisi cegah dekubitus dan pneumonia


ortostatik
DIET DAN TERAPI SUPORTIF
Dulu diet bubur saring bubur kasar nasi
(tergantung tingkat kesembuhan)
Beberapa penelitian: pemberian makan padat
dan lauk, rendah serat aman
ANTIBIOTIKA

Kloramfenikol
Di Indonesia pilihan utama

Dosis 4 X 500 mg s/d 7 hari bebas demam

Penurunan demam rata2 setelah 5 hari

Tiamfenikol
Dosis hampir sama dengan kloramfenikol
Penurunan demam rata2 setelah 5 hari
Supresi sumbsum tulang lebih rendah
KOTRIMOKSAZOL
Efektifias obat hampir sama dengan
kloramfenikol
Dosis dewasa 2 x 2 tablet (2 x 960 mg)

Diberikan 2 minggu
AMPISILIN DAN AMOKSISILIN
Kemampuan menurunkan demam lebih rendah
Dosis 50-150 mg/kg/hari

Diberikan selama 2 minggu


SEFALOSPORIN GENERASI KE 3
Yang terbukti efektif = seftriakson
Dosis 3-4 gram/hari

3-5 hari
FLUROKUINOLON
Norfloksasin dosis 200-400 mg/hari (14 hari)
Siprofloksasin 2 x 500 mg/hari (6 hari)

Oflofloksasin 2 x 400 mg (7 hari)

Pefloksasin dosis 400 mg/hari (7 hari)

Flerofloksasin dosis 400 mg/hari (7 hari)


AZITROMISIN
Dapat mengurangi kegagalan terapi
Mengurangi relaps

Dosis 2 x 500 mg
KOMBINASI ANTIMIKROBA
Di Indikasikan pada tifoid toksik, peritonitis,
perforasi, syok septik atau penyakit yang pernah
ditemukan dua macam organisme dalam kultur
darah selain salmonella
KORTIKOSTEROID
Diindikasikan pada tifoid toksik atau demam
tifoid yang mengalami syok septik
OBAT YANG AMAN UNTUK WANITA HAMIL

Ampisilin
Amoksisilin

Sefriakson
KOMPLIKASI TIFOID

Intestinal

Ekstra
intestinal
INTESTINAL
Perdarahan intestinal
Perforasi usus
EKSTRAINTESTINAL
Hematologi KID
Hepatitis tifosa

Pankreatitis tifosa

Miokarditis

Manifestasi neuropsikiatrik (tifoid toksik)

Anda mungkin juga menyukai