Anda di halaman 1dari 23

NECROTIZNG

ENTEROCOLITIS
Enterokolitis Nekrotikans
DEFINISI
Enterokolitis nekrotikans (Necrotizing Enterocolits, NEC):

“Kegawatan gastrointestinal (GI) yang paling


sering terjadi pada periode neonatus dan
penyakit yang sangat mematikan pada bayi
premature”

(Lumban Gaol L, et a. Ilmu Bedah Anak. 2016. Ilmu Bedah Anak: kasus harian UGD, bangsal, & kamar operasi.
Jakarta: EGC, 2016)
DEFINISI
Enterokolitis nekrotikans (Necrotizing Enterocolits, NEC):

• Penyakit gastrointestinal yang paling seri


ng terjadi di antara bayi baru lahir dan m
erupakan kedaruratan bedah yang paling
sering terjadi di antara bayi baru lahir. Te
rjadi inflamasi dan nekrosis menyebar da
lam satu lapisan mukosa dan submukos
a usus.

(Children Hospital Los Angeles. Enterokolitis Necrotikan diakses pada tanggal 15Desember.2013.http://www.
chla.org/site/c.ipINKTOAJsG/b.4356869/k.7128/Necrotizing_Enterocolitis.htm#.Uq0vuifMiXQ.
EPIDEMIOLOGI

• Tingkat insidensi dan mortalitas me↑ dgn semakin rendahnya u


sia kehamilan dan BB, dan resiko terjadi NEC hingga usia keha
milan 35-36 minggu.
• NEC secara universal berhubungan dgn derajat prematuritas
• Insidensi NEC paling tinggi pada bayi yg memiliki berat 501-750
gr (14%), dan menurun dgn bertambahnya usia 751-1000gr (9
%), 1001-1250gr (5%),1251-1500g (3%)
PATOFISIOLOGI

1. Kerusakan hipoksi- 2. Imaturitas fisiologis 3. Perubahan flora


iskemik pada saluran pada saluran mikrobiologis normal
pencernaan pencernaan pada intestinal
PATOFISIOLOGI
Kerusakan hipoksi-iskemik pada saluran pencernaan

Menghasilkan kejadian hipoperfusi dan kerusakan hipoksia

Pada hipoperfusi, reflex HerringBreus atau diving reflex


terbentuk, dimana darah akan meninggalkan organ kurang
penting seperti usus ke organ kritis seperti jantung dan
otak
Reperfusi memancing terjadinya kaskade proinflamasi
menyebabkan kerusakan barrier mukosa
PATOFISIOLOGI
Imaturitas fisiologis pada saluran pencernaan
Penelitian menyatakan bahwa ada 3 komponen utama pd barrier usus
neonatus prematur yg dpt menyumbang kondisi NEC

Rusaknya
Defisiensi
ketebalan dari Tidak adanya
komponen
dinding epithelial peristaltic usus
selubung mukus
tight junction
PATOFISIOLOGI
Perubahan flora mikrobiologis normal pada intestinal

Bayi prematur resiko infeksi


Spesies predominan yang
sehingga sering terekspos
sering pada bayi sehat, cukup
antibacterial broad spectrum
bulan, mendapat ASI:
akhirnya menyebabkan
Bifidobacteria
perubahan flora normal usus

Predominan pada feses bayi Spesies Escherichia, bakteri lain,


premature yang di perawatan viral, jamur patogen termasuk
intensif: Staphylococcus, rotavirus, spesies candida:
Enterococcus, dan Clostridia menyebabkan etiologic NEC
PATOFISIOLOGI
Pemberian makan enteral

Traktus GI imatur Perubahan mikroba GI


Kerusakan taut kedap ↓ Bakteri komensal
↓ Gerak peristaltic ↑ Bakteri pathogen  translokasi
↓ Lapisan mucus dan IgA bakteri

NEC

Cedera hipoksik-iskemik
↑ Keadaan hipoperfusi (PDA, sepsis, polisitimia, pajanan kokain, asfiksia, RDS,
penyakit jantung kongenital, transfuse sulih)
MANIFESTASI KLINIS
Distensi abdomen 70-98%
Tanda Intoleransi makanan dan pe↑ produk keluaran dari lambung >70%

Klinis
Mual >70%

Keluar darah dari rectum 25-63%

Awal
Perdarahan GI yang tersembunyi 22-59%

Diare 4-26%
Eritema pada dinting abdomen oleh nekrosis usus yang nempel pada
dinding abdomen yang tipis
Asites
Perforasi  abdomen akan warna kebiruan (gambaran meconium
intraperitoneal)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Hitung jenis leukosit yang tidak normal 


menurun atau meninggkat
• Trombositopenia 87% kasus
• Abnormalitas factor pembekuan darah

Laboratorium • Instabilitas glukosa


• Asidosis metabolic
• Elektrolit Imbalance
• Peningkatan kadar C-RP (C Reaktive
protein)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto anteroposterior dan left lateral
RADIOLOGIS decubitus
• Ileus intestinal (sering ditemukan)
• Dilatasi dan penipisan lekuk usus dgn adanya air fluid
level pd posisi dekubitus
• Gambaran patognomonik: gas intramural
(pneumotosis intestinal)
• Pneumoperitonium  indikasi absolut dan mutlak
untuk intervensi bedah
• Free air  indikasi absolut tindakan bedah
KLASIFIKASI
Kriteria diagnostic NEC menggunakan Kriteria Bell yang sudah dimodifik
asi
Stadium I IIA IIB IIIA IIIB
Deskripsi tanda Suspek NEC, Keti NEC ringan = Stad I NEC moderat, asi NECberat, Asidosis res NEC berat, perbur
klinis dakstabilan, apne dosis ringan, tro piratorik & metabolik, ukan yg semakin
a, bradikardia mbositopenia ventilasi, mekanis, hipo menyolok & syok
tensi, oligouria, DIC

Tanda intestinal Pe↑ residu gaste Distensi abdomen y Nyeri & edema di Edema dinding abdom Bukti adanya perfo
r, distensi abdom g lebih bermakna ± nding abdomen en yg semakin buruk d rasi
en min, darah sa nyeri, BU tidak terd ± massa yg terab isertai dengan eritema
mar pada feses engar, darah dalam a dan indurasi
feses

Tanda radiografi Normal/ ileus rin Ileus, dilatasi lengk Pneumatosis ekst Asites yg menyolok, le Pneumoperitoneu
s gan ung usus pneumato ensif, asites dini ± ngkung usus yg tetap, m
sis lokak PVG tdk ada udara bebas
PENATALAKSANAAN

FARMAKOTERAPI PEMBEDAHAN
PENATALAKSANAAN
Penanganan Farmakoterapi

Stadium awal (<3A), pengobatan u/


Neonatus terinfeksi: dipuasakan, diberikan
Untuk mengobati penyakit dan mengistirahatkan usus dan memberikan
total nutrisi parenteral u/ memenuhi
menghentikan perburukan antibiotic parenteral u/ invasi bakteri dan
kebutuhan nutrisinya
translokasi

Aminoglikosida seperti gentamisin atau


Antibiotik parenteral harus diberikan dan
sefalosporin generasi ke 3, seperti sefotaksim,
Evaluasi menyeluruh: kultur drah, urin, mencakup u/ kuman aerob dan anaerob,
u/ mengatasi kuman gram- arobik, dan
cairan serebrospinal, termasuk golongan ampicillin atau vancomisin
metronidazole/klindamisin u/ organisme
u/ spesies gram +
anaerob
PENATALAKSANAAN
Penanganan Farmakoterapi

Antibiotik parenteral diberikan bersamaan dgn mengiistirahatkan usus slma 7-14 hari

Tanda klinis, radiologis, laboratorium diperiksa ketat berdasarkan kondisi bayi

Tindakan intervensi seperti penambahan transfusi seldarah merah u/ me↑ kapasitas pembawa
oksigen, trombosit dan FFP (fresh frozen plasma) u/ mengurangi resiko perdarahan disesuaikan u/
memperbaiki kelainan.

Kadar elektrolit dan status asam basa harus dimonitor & diperbaiki sesuai kebutuhan
PENATALAKSANAAN
Penanganan Pembedahan

Jika tidak terdapat perbaikan setelah bayi NEC diterapi medikamentosa

Beberapa ahli menyatakan dalam 3-5 hari setelah farmakoterapi belum ada perbaikan,
perlu dilanjutkan dengan tindakan pembedahan

Tujuan bedah: menyingkirkan usus gangren dan mempertahankan panjang usus (bedah
dilakukan saat gangren ditemukan dan sebelum perforasi)

Tidak ada kombinasi pemeriksaan klinik atau pemeriksaan tambahan sensitivitas tinggi u/
gangren intestinal
PENATALAKSANAAN
Penanganan Pembedahan
Indikasi:

Indikator absolut pembedahan  Pneumoperitonium

Indikasi relatif: parasentesis positif, massa abdominal terpalpasi,


eritema dinding abdominal, gas vena portal, keluhan intestinal
terfiksir dan deteriorasi klinik walaupun sdh ada pengobatan yg
maksimal
PENATALAKSANAAN
Penanganan Pembedahan
Usulan penatalaksanaan untuk NEC yang ditemukan saat durante operasi. (Disadur dari: Hall NJ,
Eaton S, Pierro A. J Pediatr Surg 2013; 48: 2359-67)

Temukan NEC saat


Laparatomi

Ganggren usus
Fokal Multifokal Pan Intestinal
total

Distal usus yg masih diragukan atau Pertimbangka


Usus distal
Stabil Tidak Stabil perdarahan pada diseksi usus atau Jejunostomi Clip dan drop n u/ hentikan
viabel
tdk stabil terapi

Reseksi dan Reseksi dan Stoma + Proksimal Clip dan


Stoma
anastomosis anastomosis Reseksi Enterostomi drop
KOMPLIKASI

 Infeksi luka
 Dehisensi luka
 Stenosis stoma yang membutuhkan revisi
 Obstruksi usus halus
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai