Colitis Ulseratif
Disusun Oleh :
Rosalia Kusuma Dewi G4A018085
Inka Putri Kosita G4A019004
Sinta Triagustina G4A019006
Lintang Sandya G4A019007
Inten Indri Pamungkas G4A017026
Pembimbing
dr. Rachmad Aji Saksana, M.Sc. Sp. PD
OCCUPATIONAL
Pasien bekerja sebagai buruh kelapa sawit sebelumnya, sering
terpapar pestisida dan tidak rajin cuci tangan setelah bekerja.
PERSONAL HABBIT
Pasien mengaku hampir tiap makan selalu pedas.
Pasien selalu konsumsi teh dan kopi 2-3 gelas /hari.
Pasien gemar konsumsi obat warung tanpa resep dokter.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis (GCS E4M6V5)
Vital sign
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 88x/menit reguler, isi cukup
Pernapasan : 17x/menit, reguler
Suhu : 35.8oC
Antopometri
Tinggi Badan : 160 cm
Berat badan : 45 kg
Status Gizi (IMT) : 17.6 (underweight)
Status Generalis
Pemeriksaan kepala Pemeriksaan Thorax (Paru)
Bentuk kepala : Mesocephal, Inspeksi : simetris dan
tidak tampak ketertinggalan
venektasi temporalis (-) gerak antara hemithorax kanan
dan kiri. kelainan bentuk dada (-
Mata : Konjungtiva ), retraksi intercostalis (-).
anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
Palpasi : Vokal
Hidung : Discharge (-), Fremitus Normal
napas cuping hidung (-) Perkusi : Perkusi
Mulut : Bibir kering (-),
orientasi seluruh lapang paru
sonor, batas paru-hepar SIC IV
bibir pucat (-), bibir sianosis (-) LMCD
Pemeriksaan leher: Deviasi trakea Auskultasi : vesikuler +/+,
(-), pembesaran kelenjar tiroid (-) RBK -/-, RBH -/-, Wheezing -/-
Status Generalis
Jantung Abdomen
Inspeksi : Ictus cordis tampak Inspeksi : Cembung
di SIC V LMCS
Auskultasi : bising usus (+) meningkat
Palpasi : Ictus cordis teraba
pada SIC V LMCS, kuat angkat (-) Perkusi : timpani, pekak sisi (-),
Perkusi pekak alih (-)
Batas atas kanan : SIC II LPSD Palpasi : supel, nyeri tekan (-) ,
undulasi (-)
Batas atas kiri : SIC II LPSS
Hepar : tidak ada pembesaran
Batas bawah kanan: SIC IV LPSD
Lien : lien teraba pada garis
Batas bawah kiri : SIC V LMCS schuffner 1
Auskultasi :S1>S2, reguler, Gallop Ekstremitas :Edem :-/-/-
(-), Murmur(-)
/-; Akral hangat :+/+/+/+
Darah Lengkap
Pemeriksaan
Urin Lengkap
Pemeriksaan Lab Darah
USG ABDOMEN RSMS (19/06/19)
USG ABDOMEN RSMS (19/06/19)
Kesan
Penebalan circumferential long segment dinding colon pada fleksura
hepatika hingga rectum, suspek colitis
Tak tampak kelainan lain pada organ-organ intraabdomen di atas
secara sonografi
Pemeriksaan
Endoskopi/
20 Juni 2019
Hasil PA RSMS (27/06/19)
Makroskopis:
4 buah keping jaringan 0.2 cc putih kecoklatan, semua cetak
Mikroskopis:
Sediaan terdiri dari 4 buah jaringan berukuran kecil sebagian jaringan hanya
terdiri dari stroma jaringan ikat dengan sebukan sel radang limfosit.
3 buah jaringan mukosa dilapisi epitel torak yang sebagian besar erosif
dengan inti dalam batas normal.
Di bawahnya tampak kelenjar seromukus dalam batas normal, pada stroma
jaringan ikat tampak sebukan sel radang limfosit. Pada sediaan ini tidak
tampak gambaran proses spesifik
Kesimpulan:
Colitis Ulserativa
Diagnosis Kerja
1. Colitis Ulseratif
2. Hipoalbumin
3. Hipokalemia
4. Hiponatremia
Penatalaksanaan
Perkembangan
Pasien
Perkembangan
Pasien
TINJAUAN PUSTAKA
Etiologi (Basson, 2015)
1. Familial/ genetik: sering dijumpai
Mikrobiologik
• Bakteri, jamur, virus yang dapat mempengaruhi terjadinya CU
Respon imun
• Abnormalitas imunitas adaptif dan seluler
• Peningkatan regulasi IL-13 a2, respon Th2 , sel T sitotoksik di usus
besar memediasi epithelial cell cytotoxity, apoptois, epithelial
barrier dysfunction
• Gangguan eksresi peroxisome proliferator activated receptor y
(PPAR-Y) gangguan pengaturan gen inflamasi
Sakit perut
Tensemus
Demam
Malaise
Lemas
Diagnosis
• Anemis
PF • Distensi abdomen
• Nyeri tekan abdominal
• Demam, takikardia, hipotensi lebih berat
Kriteria minor:
Jumlah sel goblet berkurang
Metaplasia sel Paneth
Tatalaksana
Tujuan pengobatan dengan obat:
2.
1. Menginduksi
Karena kolitis ulseratif Mempertahankan
remisi
tidak dapat disembuhkan remisi
dengan pengobatan
3. Meminimalkan 4. Meningkatkan
efek pengobatan kualitas hidup
5. Meminimalkan
risiko kanker
Farmakoterapi (Muhammad, 2013)
Kortikosteroid Sistemik Immunomodulator Gol. Asam Aminosalisilat
1. Perdarahan
2. Kolitis Toksik
3. Kanker Kolon
Prognosis (Mitros dan Rubin, 2014)