Anda di halaman 1dari 95

BLOK SIKLUS HIDUP

Hormones of the female reproductive


cycle
• Control the reproductive cycle
• Coordinate the ovarian and uterine cycles
Sistem reproduksi
 tidak untuk homeostasis & kelangsungan hidup individu
 penting untuk kelangsungan suatu spesies

Berperan penting dalam kehidupan individu :


• perilaku psikososial  berinteraksi dengan orang lain
• organisasi universal  keluarga  lingkungan stabil & kondusif
untuk kelangsungan hidup spesies
• kelebihan populasi  sumber daya alam ↓

Perilaku seksual  - faktor biologis


- faktor psikologis (emosi)
- faktor moral sosial-kultural
Karakteristik seks primer  bagian tubuh yang membentuk sistem
reproduksi dan terlibat langsung dalam proses reproduksi
• gonad  testes (laki) & ovarium (wanita)
 fungsi (gonad matang) : gametogenesis & menghasilkan
hormon seks (♂ : testosteron ; ♀ : estrogen dan progesteron
• saluran reproduksi
• kelenjar seks tambahan

 genitalia interna dan genitalia eksterna


• Payudara wanita dianggap sebagai organ reproduksi tambahan
Gonads – primary sex
organs
 Testes in males
 Ovaries in females

Gonads produce gametes


(sex cells) and secrete
hormones
 Sperm – male
 Ova (eggs) – female
Karakteristik seks sekunder  tidak terlibat langsung dalam
reproduksi
• mis. konfigurasi tubuh, distribusi rambut
• ditentukan dan dipelihara oleh testosteron dan estrogen

• Karakteristik seks sekunder pada binatang seperti jengger ayam


jago dan tanduk rusa sangat penting untuk menarik lawan jenis.
Pada manusia, daya tarik sangat dipengaruhi oleh komplesitas
masyarakat dan perilaku budaya.
• Pertumbuhan dan pematangan saluran reproduksi dan
perkembangan karakteristik seks sekunder pada wanita
diinduksi oleh sekresi estrogen oleh ovarium aktif pada masa
pubertas. Terjadi penimbunan lemak pada lokasi-lokasi :
payudara, bokong, paha  bentuk tubuh wanita.
• Pembesaran payudara pada saat pubertas terutama disebabkan
oleh penimbunan lemak di jaringan payudara, bukan disebabkan
oleh perkembangan fungsional kelenjar mammae.

• Pertumbuhan rambut ketiak dan pubis, lonjakan pertumbuhan


pubertas, dan munculnya libido disebabkan oleh lonjakan
sekresi andorgen adrenal pada pubertas.

• Peningkatan estrogen pada pubertas, seperti testosteron,


menyebabkan penutupan lempeng epifisis.
• Reproduksi (makhluk seksual) bergantung pada penyatuan gamet
(sel reproduktif atau sel germinativum) pria dan wanita, yang
masing-masing memiliki separuh set kromosom, untuk
membentuk individu baru dengan set kromosom yang utuh dan
khas.
• Pembelahan nukleus : mitosis (somatik) & meiosis (gamet)
• 23 pasang kromosom  22 pasang kromosom autosome &
sepasang kromosom seks

• Meiosis  kromosom yang berasal dari ibu & ayah dari setiap
pasangan homolog terdistribusi ke sel-sel anak secara acak
dalam campuran yang mengandung satu anggota dari tiap-tiap
pasangan kromosom tanpa bergantung dari asalnya.

 Probabilitas pencampuran kromosom ayah & ibu = 223 (>8 Juta)


 membentuk kombinasi kromosom baru
Mitosis - Meiosis
Diferensiasi Jenis Kelamin terdapat dalam tiga tingkatan :
• jenis kelamin genetik
XY dan XX
• jenis kelamin gonad
spesifisitas gonad muncul selama minggu ke 7 masa kehidupan
intrauterus. Jaringan gonad indiferen pada pria genetik mulai
berdeferensiasi menjadi testis di bawah pengaruh SRY (sex
determining region of the Y chromosome) dengan merangsang
pembentukan antigen H-Y. Pada wanita genetik, tanpa adanya
antigen H-Y, jaringan gonad berkembang menjadi ovarium pada
minggu ke 9.
• jenis kelamin fenotipe
jenis kelamin anatomik yang tampak pada seseorang

Anatomi genitalia eksterna dapat dibedakan pada usia kehamilan


10-12 minggu
Perkembangan Gonad
• Testes dan Ovarium berasal dari jaringan primordial gonad yang
sama.
• Perkembangan karakteristik seksual primer tergantung secara
langsung terhadap lingkuan endokrin selama perkembangannya.
• Janin dapat “dipaksa” mengalami perkembangan pria atau wanita
tergantung dari penerapan hormon yang tepat, tidak tergantung
pada genetiknya.
• Tanpa adanya stimulasi hormon, primordial gonad akan
berkembang menjadi ovarium dan duktus mullarian menjadi
duktus uterine, uterus dan vagina.
• Organ seks, bersama duktus dan kelenjar asosiasinya digolongkan
sebagai karakter seks primer.
• Karakteristik seks sekunder adalah struktur yang meningkatkan
reproduksi, tapi tidak sangat diperlukan, seperti janggut dan
kumis pada pria.
FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA

• Lebih rumit daripada reproduksi pria.


• Pengeluaran ovum bersifat intermiten.
• Sekresi hormon seks memperlihatkan pergeseran siklus yang
lebar.
• Jaringan yg dipengaruhi hormon seks mengalami perubahan
berkala  daur haid bulanan.
• Dipersiapkan untuk fertilisasi & implantasi.
Different periods of Female
 Neonatal period :  4 weeks
 childhood: 4 weeks to age of 12
 adolescence: menarche, age of 12-17
 sexual maturity: begin 18, maintains for 30 years
 peri-menopausal period:begain 40, maintains for
10-20 years
pre-menopause, menopause(last time of menorrhae),
post-menopause
 senility
FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA

Fungsi sistem reproduksi wanita :


1. oogenesis
2. menerima sperma
3. transportasi sperma dan ovum ke tempat penyatuan
(fertilisasi/pembuahan/konsepsi)
Hasil pembuahan  embrio (mudigah) pada 2 bulan pertama,
selanjutnya : fetus (janin)
4. pemeliharaan janin yang sedang berkembang sampai janin
tersebut dapat bertahan hidup di dunia luar (gestasi atau
kehamilan)
5. melahirkan (partus)
6. laktasi
Principle organs of the female
reproductive system

• Ovaries
• Uterine tubes
• Uterus
• Vagina
Saluran reproduksi wanita terdiri dari :
• 2 oviduktus (tuba uterina / tuba fallopii)  menjemput ovum
pada ovulasi dan sebagai tempat pembuahan
• uterus  mempertahankan janin dan mengeluarkannya pada
akhir kehamilan
• vagina  menghubungkan uterus ke lingkungan eksternal
Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
• Uterus

– 7-8 cm long, 5-7 cm wide, 2-3 cm thick


– projects superior-anteriorly over urinary bladder
– two major parts
• body (superior 2/3s)
– fundus
• cervix (inferior 1/3)
– internal os
– external os
– anterior lip
– posterior lip
– lined with columnar, mucus-secreting epithelium
• isthmus = a transitional zone between body and cervix
• Ovaries

– oval, almond-shaped, 3 cm long, 1.5 cm wide, 1 cm


thick
– ligaments
• superior (tubal) end of ovary is connected to lateral wall
of pelvis by suspensory ligament of the ovary
– contains ovarian vessels and nerves
• ligament of ovary - connects inferior (uterine) end of
ovary to lateral angle of uterus
– surface of ovary is not covered by peritoneum
• oocyte expelled into peritoneal cavity
• Ovarium sebagai organ reproduksi primer wanita melakukan
tugas ganda:
– Menghasilkan ovum (oogenesis)
– Mengeluarkan hormon seks (estrogen & progesteron)
• Kedua hormon tsb bekerjasama untuk mendorong fertilisasi
ovum & mempersiapkan sistem reproduksi untuk kehamilan.
Ovarium
Peran Estrogen
• Diproduksi oleh sel folikel
• Pematangan dan pengeluaran ovum serta pemeliharaan
seluruh sistem reproduksi wanita.
• Pembentukan karakteristik seks sekunder
• Berperan dalam perkembangan payudara sebagai
antisipasi laktasi.
• Enlargement of accessory organs
• Timbulnya rambut pubis
• Peningkatan lemak di bawah kulit
• Widening and lightening of the pelvis
• Onset of menses
Peran Progesteron
• Diproduksi oleh korpus luteum corpus luteum
• Production continues until LH diminishes in the blood
• Mempersiapkan lingkungan yang sesuai untuk merawat
mudigah/janin yang sedang tumbuh, dan membantu
mempertahankan kehamilan.
• Berperan juga dalam kemampuan payudara menghasilkan susu.
• Setelah awitan pubertas, ovarium secara terus menerus berada
dalam 2 fase secara bergantian:
– Fase folikel.
– Fase luteal.
• Siklus ini dalam keadaan normal diinterupsi hanya oleh
kehamilan dan akhirnya berakhir pada menopause.
• Siklus ovarium rata-rata berlangsung selama dua puluh delapan
hari, tetapi kadang bervariasi.
• Perkembangan folikel  folikel primer – folikel sekunder – folikel
matang.
• Sel folikel (sel teka & granulosa)  berfungsi sebagai satu
kesatuan untuk mensekresikan estrogen.
• Terdapat 3 estrogen yang penting secara fisiologis  estradiol
(estrogen utama dari ovarium), estron dan estriol.
Oogenesis
The Ovary
• Pair of organs, size of
unshelled almonds in
upper pelvic region
• Histology Capsule
Capsule

– Capsule of dense CT
– Cortex just deep to
capsule contains follicles
with egg cells (oöcytes)
– Medulla is middle region
composed of connective
tissue, blood vessels &
lymphatics
– Germinal epithelium is
peritoneal membrane
covering the ovary
Ovarian Follicles

– Secondary follicle
• Antral cavity forms
– Graafian follicle
• Follicle mature
ready to ovulate
oöcyte
– Ovulation
• Follicle ruptures
releasing oöcyte
Corpus Luteum
• After ovulation, empty follicle
becomes a corpus luteum
– Corpus Luteum secretes:-
• Progesterone – completes the
preparation of uterine lining
• Estrogens – work with
progesterone
• Relaxin – relaxes uterine muscles
and pubic symphysis
• Inhibin – decreases secretion of
FSH and LH
• Corpus albicans is a white scar
tissue left after the corpus
luteum dies.
• Kadang pada saat yang sama dua (atau mungkin lebih) folikel
mencapai kematangan dan berovulasi.
• Apabila keduanya dibuahi, terjadi kembar fraternal
• Kembar tersebut berasal dari ovum yang berbeda yang dibuahi
oleh sperma yang berbeda.
• Mereka tidak memiliki persamaan, kecuali tanggal lahir yang
sama.
• Kembar identik, berkembang dari satu ovum yang telah dibuahi
dan secara sempurna terbagi menjadi dua mudigah yang
terpisah tetapi secara genetis identik pada tahap perkembangan
paling awal.
• Ruptur folikel  ovulasi, merupakan tanda berakhirnya fase folikel
dan mulainya fase luteal.
• Folikel tsb setelah ovum keluar mengalami perubahan cepat.
• Mengalami transformasi struktural drastis yang membentuk korpus
luteum.
• Mengeluarkan progesteron dalam jumlah besar bersama dengan
estrogen dalam jumlah yg lebih sedikit ke dalam darah.
• Sekresi estrogen di fase folikel, yang diikuti oleh sekresi progesteron
di fase luteal, sangat penting untuk mempersiapkan uterus agar
dapat menerima implantasi ovum yang dibuahi.
• Jika ovum yang dilepaskan tidak dibuahi dan tidak tertanam, korpus
luteum berdegenerasi dalam 14 hari setelah pembentukannya 
korpus albikans.
• Sampai sini fase luteal sudah berakhir, dan satu siklus ovarium
selesai.
• Gelombang baru perkembangan folikel, yang dimulai saat
degenerasi korpus luteum yang selesai, menandai mulainya fase
folikel yang baru.
• Apabila terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum terus
bertumbuh serta menghasilkan progesteron dan estrogen dalam
jumlah yang semakin meningkat.
• Struktur ovarium yang sekarang disebut korpus luteum
kehamilan, dan menetap sampai akhir kehamilan.
• Struktur ini menghasilkan hormon-hormon yang esensial untuk
memelihara kehamilan sampai plasenta dapat mengambil alih
fungsi penting ini.
Hypothalamo – Pituitary – Ovary Axis

• Hypothalamus
• Anterior Pituitary
• Ovary
• Endometrium & outflow tract
Hypothalamus
• Release of GnRH (gonadotropin-releasing
hormone), also called LHRH, into the
pituitary portal circulation via the pituitary
stalk
• The menstrual cycle does not ‘begin’ here!!
All are inter-related !
Anterior Pituitary
• Gonadotrophs respond to the GnRH by
producing FSH (follicle stimulating hormone)
& LH (Luteinizing hormone) into the general
circulation
• Release at this level is also controlled by
circulating levels of estrogen & progesterone
(gonadal steroids)…positive & negative
feedback
Anterior Pituitary
• Stores & releases FSH & LH
• Day 1-7, follicular phase: estrogen from the ovary
will stimulate storage of FSH & LH(in the pituitary)…
also inhibits secretion
• Later in follicular phase with increasing estrogen
levels (enlarging follicle) effect on gonadotrophs
changes to stimulatory allowing for a secretion of LH
which triggers ovulation
The Feedback Loop
 Hypothalamus releases
gonadotropic releasing hormone
(GnRH) to the pituitary

 Pituitary releases FSH to stimulate


the follicles in the ovary to mature

 The follicle releases estrogen


which causes the endometrial
lining of the uterus to thicken

 This estrogen, at midcycle, also


causes the pituitary to release LH
and stop secreting FSH.
The Feedback Loop
 The rise in LH secretions cause
ovulation to occur .

 LH makes the remaining follicles


turn into the corpus luteum.

 The corpus luteum secretes both


progesterone and a small level of
estrogen which promote the
building up of the endometrium.

 As progesterone and estrogen build


up in the female, they inhibit the
release of FSH and LH from the
pituitary.

 This causes the corpus luteum to


deteriorate and thus decrease the
levels of estrogen and progesterone
which causes menstruation.
Figure 28.25 The Hormonal Regulation
of Ovarian Activity

Figure 28.25
Endocrine Control of Menstrual Cycle:
Follicular Phase and Ovulation
Lonjakan LH (LH Surge) menimbulkan perubahan pada folikel :
1. Menghentikan sintesis estrogen oleh folikel
2. Memulai kembali meiosis di oosit pada folikel yang sedang
berkembang
3. Memicu pembentukan prostaglandin spesifik yang kemudian
menginduksi ovulasi dengan mendorong perubahan-perubahan
vaskuler yang menyebabkan pembengkakan folikel dengan
cepat sementara mengiduksi pencernaan dinding folikel oleh
enzim-enzim.
4. Menyebabkan diferensiasi sel-sel folikel menjadi sel luteal.
Siklus Menstruasi Normal

Sikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2


segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur)
dan siklus uterus (rahim).
Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian,
yaitu siklus folikular dan siklus luteal
Siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi
(pertumbuhan) dan masa sekresi.
• Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
– Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari.
Pada saat itu endometrium (selaput rahim),
dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-
hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
– Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi
sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir,
dimulailah fase proliferasi dimana terjadi
pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk
mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada
fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari
ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari
indung telur (disebut ovulasi)
– Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah
terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan
dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium
untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi
(perlekatan janin ke rahim
• Siklus ovarium :
– Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi
bekerja mematangkan sel telur yang berasal dari 1
folikel kemudian matang pada pertengahan siklus
dan siap untuk proses ovulasi (pengeluaran sel
telur dari indung telur). Waktu rata-rata fase
folikular pada manusia berkisar 10-14 hari, dan
variabilitasnya mempengaruhi panjang siklus
menstruasi keseluruhan
– Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi
hingga menstruasi dengan jangka waktu ratarata
14 hari
Menstrual Cycle
 The whole thing lasts about 28 days,
but can be irregular due to a number
of factors.

 There are 4 phases to the menstrual


cycle.

 Flow Phase: Days 1-5: This is the


shedding of the endometrial lining
and is the only phase of the female
cycle that can be determined
externally. It takes about 5 days for
the entire lining to be shed.

 Follicular Phase: Days 6-13: The


follicles are developing inside the
ovary and as they mature they are
releasing estrogen.
Menstrual Cycle
 Ovulation: Day 14: The egg bursts from
the ovary and is caught by the fimbriae
and sent into the oviduct. The corpus
luteum is made from the follicles around
where the egg burst. Slight dip in
estrogen level when the burst occurs.

 Luteal Phase: Days 15-28:Estrogen and


progesterone are secreted by the corpus
luteum. Progesterone continues to
stimulate the thickening of the uterine
lining as well as preventing further
ovulation and uterine contractions. If the
egg is not fertilized, the concentrations of
estrogen and progesterone drop which
causes a return to the flow phase.
 
 Birth control pills contain high
concentrations of progesterone which
inhibits ovulation and thereby prevents
conception.
Overview of the Menstrual Cycle
• Selama siklus ovarium terjadi perubahan di serviks akibat
pengaruh hormon.
• Dibawah pengaruh estrogen, fase folikel  mukus serviks
bertambah, jernih dan encer.
• Perubahan paling jelas ketika kadar estrogen berada di
puncaknya dan ovulasi akan terjadi, sehingga mempermudah
sperma melewati kanalis servikalis.

• Setelah ovulasi, di bawah pengaruh progesteron, mukus


menjadi kental dan lengket  sumbat yang menutupi lubang
serviks.
• Ini merupakan mekanisme pertahanan penting untuk
mencegah masuknya bakteri dari vagina ke uterus yang dapat
mengancam kehamilan sekiranya terjadi konsepsi dan sperma
juga tidak dapat menembus mukus yang tebal ini.
Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam siklus menstruasi
normal:
1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH) berada pada level yang
rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus sebelumnya
2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir dari korpus
luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini merupakan pemicu untuk
pertumbuhan lapisan endometrium
3. Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran FSH hipofisis. Hormon LH
kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir
dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis (respon bifasik)
4. Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon LH yang terdapat pada
sel granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlah hormon progesteron
5. Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang menyebabkan terjadinya ovulasi
yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi adalah penanda fase transisi dari fase proliferasike sekresi,
dari folikular ke luteal
6. Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai fase pertengahan, dan
kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus luteum
7. Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah terjadi ovulasi
8. Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus luteum dan kemuadian
menurun untuk mempersiapkan siklus berikutnya
Female
Reproductive
Cycle
Fertilization: Union of Male & Female Chromosomes

Fertilization
occurs in the
ampulla of the
fallopian tube
Sperm
capacitation
Swimming &
attractants
Egg contact
Penetration
Nuclear fusion
Zygote Development: Cell Division & Implantation

Ovulation, fertilization, and implantation of an ovum


Implantation:
Placenta &
umbilical
cord
Placenta and Further Embryonic
Development

The placenta
Hormonal Changes During Pregnancy
• (hCG) human chrionic
gonadotropin) maintains
the functional activity of
the CL during first trimester
of pregnancy
• E2 & P from the CL are
required during first
trimester for survival of the
pregnancy
• Human placental lactogen
(hPL acts as the growth
hormone (GH) of
pregnancy. It binds to the
GH receptor & has 3% of
the potency of GH
Placental hormones: Selama awal
kehamilan, HCG
disekresikan oleh
syncitial
trophoblasts.

Kemudian, plasenta
mensekresikan
estradiol,
progesterone, relaxin
dan somato-
mammotropin.
Hormones during pregnancy

Copyright 2009, John Wiley & Sons, Inc.


Birth: Parturition
Nursing:
• Two hormones are involved,
PRL and oxytocin.

• PRL stimulates milk


production, while oxytocin
is required for the
expression of milk from the
breast.
• Oxytocin  "Milk let-down"
reflex
Physiology of lactation
• Secretion and ejection of milk from mammary glands
• Prolactin – principal hormone promoting milk synthesis
and secretion
– Secreted by anterior pituitary
– Prolactin levels rise during pregnancy but progesterone inhibits
effects of prolactin
– After delivery, inhibition removed as estrogen and progesterone
levels fall
– Principal stimulus maintaining prolactin secretion is sucking
action of infant
• Impulses from stretch receptors decrease release of prolactin-
inhibiting hormone (PIH) and increases release of prolactin-
releasing hormone (PRH) from hypothalamus

Copyright 2009, John Wiley & Sons, Inc.


The milk ejection reflex
• Oxytocin causes milk ejection
reflex
– Suckling, hearing baby cry,
touching mother’s genitals can
initiate
• Colostrum – before appearance
of true milk on 4th day
– Contain important antibodies
• Lactation often blocks ovarian
cycles for few months after
delivery
• Primary benefit of breast-feeding
is nutritional
– Other benefits also

Copyright 2009, John Wiley & Sons, Inc.


PUBERTAS

• Sistem reproduksi wanita belum aktif sampai seseorang


mencapai pubertas.
• Sistem tersebut inaktif sejak lahir sampai pubertas, yang terjadi
pada usia sekitar sebelas tahun, karena GnRH hipotalamus
ditekan oleh mekanisme2 yang serupa antara yang terjadi pada
anak laki-laki dan anak perempuan.
• Hilangnya pengaruh-pengaruh inhibitorik tersebut oleh
mekanisme yang belum diketahui menyebabkan dimulainya
pubertas.
• Karena sekarang telah diketahui bahwa sebenarnya hipotalamus
sudah mempunyai kemampuan untuk mensekresikan GnRH
pada masa pra-pubertas, diduga kematangan pada bagian lain
otak (sistem limbik) yang mempengaruhi dan memberikan sinyal
pada hipotalamus untuk memulai pubertas.
• Efek estrogen yang menonjol pada perkembangan seks
sekunder wanita:
– Penimbunan lemak di lokasi-lokasi strategis, misalnya
payudara, bokong dan paha, sehingga membentuk lekuk
khas wanita.
– Pertumbuhan rambut ketiak dan pubis.
– Lonjakan pertumbuhan
• Munculnya libido  sekresi androgen adrenal
Perubahan Menopause

• Sekitar usia 40 – 50 tahun disebabkan karena terbatasnya


pasokan folikel ovarium yang terdapat saat lahir.
• Setelah reservoir ini habis, siklus ovarium dan tentu saja daur
haid terhenti. (“jadi sudah diprogram sebelumnya” sejak ia
lahir).
• Secara evolusi, menopause berkembang sebagai suatu
mekanisme untuk mencegah kehamilan pada wanita yang
melebihi waktu yang dapat mereka sediakan untuk mengasuh
anak sebelum kematian datang.
• Menopause didahului oleh periode kegagalan ovarium
progresif yang ditandai oleh:
– semakin seringnya daur yang tidak teratur.
– Penurunan kadar estrogen.
– Sejumlah perubahan fisik dan emosi.
• Keseluruhan periode transisi dari kematangan seksual sampai
pada penghentian kemampuan reproduksi dikenal sebagai
klimakterium.
• Tidak adanya estrogen ovarium merupakan penyebab
timbulnya perubahan yang terjadi pascamenopause,
misalnya:
– Kekeringan vagina (rasa tidak nyaman ketika senggama)
– Atrofi gradual organ2 genital.
• Namun tetap memiliki dorongan seks karena androgen
adrenal mereka.
• Masih tidak jelas gejala emosional yang berkaitan dengan
penurunan fungsi ovarium, mis: depresi, iritabilitas,
disebabkan oleh penurunan estrogen atau merupakan reaksi
psikologis terhadap dampak menopause.

Anda mungkin juga menyukai