Nadrizal
Pendahuluan
1) Masalah kesehatan
Imunitas
Sitokin proinflamasi
Genetik
Usia
kehamilan
Faktor sosial dan geografi
Akses mendapat pengobatan
Budaya dan ekonomi
Stabilitas politik
Intensitas transmisi nyamuk
Patofisiologi malaria berat :
Sitoadherens
Kerusakan sel akibat respons imun dan sitokin
Destruksi eritrosit
Gejala klinis
Demam akut (paroksismal)
Di dahului menggigil
Demam tinggi dan berkeringat banyak
Gejala klasik ini pada non imun
Gejala lain pegal pegal, diare, sakit kepala dll
Diagnosis
Manifestasi malaria dg komplikasi dan tanpa
komplikasi
Ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan laboratorium
Untuk malaria berat berdasarkan kriteria WHO
Diagnosis pasti berdasarkan mikroskopis atau uji
cepar (RDT)
Malaria berat
Ditemukan plasmodium falciparum atau vivaks
stadium aseksual atau rapid tes (+), dg satu atau
lebih keadaan berikut :
1) Gangguan kesadaran
2) Kelemahan otot
3) Tdk bisa makan dan minum
4) Kejang berulang lebih 2x (24 J)
5) Sesak nafas (ARDS)
6) Gangguan sirkulasi (syok)
7) Ikterus
8) Black water fever
9) Perdarahan spontan
10) Edem paru (radiologis)
Laboratorium
1) Hipoglikemia
2) Asidemia
3) Anemia berat (Hb < 5 gr%)
4) Hemoglobinuria
5) Hiperparasetemia (endemis rendah > 2% dan
endemis tinggi >5%)
6) Hiperlaktatemia
7) Gagal ginjal akut (urin < 0,5 cc/kg/bb dalam 6
jam)
Pengobatan
Malaria dg komplikasi
Malaria tanpa komplikasi
Malaria tanpa komplikasi
1-14 Primakuin - ¼ ½ ¾ 1
Malaria berat (komplikasi)
•Tindakan umum
•Tindakan simptomatik
•Pemberian obat anti malaria :
Prinsip
Pemberian antimalaria yg efektif sedini
mungkin
Penanganan kegagalan organ
Pemberian antimalaria pada malaria
berat
Berbeda dg malaria ringan (biasa)
Daya bunuh parasit yg cepat, kuat dan
bertahan lama
Parenteral (IV, infus/IM)
Artesunate
Artemeter
arteether
Dosis
pilihan lain
Kesulitan : dosis pemberian, komplikasi dan efek
samping
Dosis
Kina HCl (1 amp 500 mg)
10 mg/kg BB dalam 500 cc D5% atau NaCl 0,9
% selama 6-8 jam
Diulang dg dosis yg sama penderita dapat minum
Dosis 20 mg/kg BB bila sebelumnya (24 jam) tdk
pakai kina, meflakuin atau lansia, gg EKG
Pengobatan prarujukan
Kematian dlm 24 jam
Kematian dalam perjalanan
Perlu tindakan pendahuluan dgn antimalaria
Penanganan disfungsi organ
Penanganan pada pasien malaria cerebral terdiri dari :
•Memastikan diagnosis
•Mempertimbangkan diagnosis banding
•Resusitasi organ vital
•Hindari hipoglikemia atau gangguan metabolisme lain
•Atasi kejang
•Koreksi syok
•Transfusi darah bila Ht kurang dari 15
•Tidak memberikan obat yang tidak bermanfaat
•Pemberian obat malaria secepatnya
•Perdarahan beri vitamin K dan transfusi darah
•Antibiotik bila ada tanda infeksi sekunder
•Dialisis jika terjadi gagal ginjal
Tindakan pada gagal ginjal akut