Anda di halaman 1dari 30

Referat

Penggunaan Glasglow Outcome Scale (GOS) untuk Menilai Disabilitas


Pasca Cedera Otak Traumatik

PRECEPTOR
dr. Bambang Eko Subekti, Sp.An

Disusun oleh:
Cantika Tara Sabila
Fauziah Lubis
Iqbal Reza Pahlavi
M. Rizki Prayuda
Widya Pebriyanti Manurung

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU ANESTHESIOLOGI DAN


TERAPI INTENSIF
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
Pendahuluan
Cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai
kulit kepala, tulang tengkorak atau otak yang terjadi
akibat injury baik secara langsung maupun tidak
langsung, dengan disertai atau tanpa disertai
perdarahan yang mengakibatkan gangguan fungsi otak

Cedera otak traumatik dapat menyebabkan


pasien mengalami disabilitas atau kecacatan
bahkan hingga kematian

Gangguan yang ditimbulkan dapat bersifat


sementara maupun menetap, seperti defisit
kognitif, psikis, intelektual, serta gangguan fungsi
fisiologis lainnya

Langlois JA, Rutland-Brown W, Wald MM. 2006. The Epidemiology and Impact of
Traumatic Brain Injury: a Brief Overview. J Head Trauma Rehabil. 21(5): 357-8.
Cedera otak Glasgow Outcome Penggunaan GOS
traumatik sangat Scale sering sebagai instrumen
berkaitan dengan digunakan dalam penilaian prognosis
sekuele yang penilaian hasil dari pasien post-cedera
diakibatkan oleh pasien-pasien otak traumatik
cedera otak cedera otak dinilai sangat
sekunder. traumatik. bermanfaat

Oliveira RARA, Araujo S, Falcao ALE, Soares SMTP, Kosour C, Dragosavac D, et al.
2012. Glasgow outcome scale at hospital discharge as a prognostic index in patients
with severe traumatic brain injury. Arq Neuropsiquiatr. 70(8):606-8.
Struktur Anatomi Kulit Kepala (Moore & Dalley, 2013)
Cerebrum
Lobus cerebellum superior view dan
tampak kiri

• Paulsen F. & J. Waschke. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Anatomi Umum dan Muskuloskeletal.
Penerjemah : Brahm U. Penerbit. Jakarta : EGC
• Rice University.2013. Anatomy and Physiology Volume 2.Houston. Open stax college
Cerebellum dan Batang Otak
The circle of willis
Dural Sinuses and Veins
Meningeal Layers of Superior Sagittal Sinus
CEDERA KEPALA :
proses dimana terjadi trauma langsung atau deselerasi
terhadap kepala yang menyebabkan kerusakan tengkorak dan
otak

60% kematian
pada kecelakaan
PENYAKIT NEUROLOGI SERIUS ! lalu lintas
diakibatkan oleh
cedera kepala

akibat perdarahan
RISIKO atau pebengkakan
Terjadi kerusakan
otak 
UTAMA otak
menyebabkan
peningkatan TIK
Grace, Pierce A. dan Neil R. Borley. 2006. At a Glance Ilmu Bedah . Alih Bahasa dr.
Vidia Umami. Editor Amalia S. Edisi 3. Jakarta: Erlangga.
1. Cedera
Kepala
Klasifikasi
Primer Cedera Kepala
(Satyanegara et al, 2010)

2. 3. Edema
Kerusakan Cedera serebral
Otak perifokal
Sekunder
Kepala generalisata

4. brain
shift -
herniasi
batang otak
Cedera Kepala Primer
dapat berupa :
1.

2.

3.

4.
• Fraktur • Cedera • Cedera • Trauma
linear, fokal difus tembak
depresi, yang berupa
basis berupa konkusi
kranii, coup dan ringan/
keboco- counterc klasik
an likuor oup, atau
hemato cedera
epidural, aksional
subdural difusa
atau ringan
intrasere hingga
bral berat

Satyanegara. 2014. Ilmu Bedah Saraf. V ed. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kerusakan Otak Sekunder
dapat berupa :

• akibat hipoksia-hipotensi, gangguan


Gangguan metabolisme energi dan kegagalan
Sistemik otoregulasi

Hematoma • epidural, subdural (akut dan kronis),


Traumatik atau intraserebral

Satyanegara. 2014. Ilmu Bedah Saraf. V ed. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
KOMPLIKASI
(Wong, D.L. et al., 2009; Brunner & Suddart, 2002)

Perdarahan
pada Menimbulkan
Trauma kepala
permukaan efek massa
otak

Penurunan
Iskemik pada Peningkatan
aliran darah ke
otak TIK
otak

Upaya
Iskemik
kompensasi : Peningkatan
komplit &
pusat tekanan
persisten (3-5
vasomotor sistemik
menit)
terstimulus
Manifestasi Klinis
(Satyanegara. 2014. Ilmu Bedah Saraf. V ed. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama)

Cedera Ringan
• penurunan kesadaran, periode konfusi (kebingungan) transien,
somnolen, gelisah, iritabilitas, pucat , muntah (satu kali atau lebih).

Cedera Berat
• Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, perdarahan retina,
paralisis ekstraokular (terutama saraf kranial VI), hemiparesis,
kuadriplegia, peningkatan suhu tubuh, cara berjalan yang goyah,
dan perdarahan retina.
DISABILITAS PASKA CEDERA OTAK TRAUMATIK

Trauma kepala merupakan salah satu


masalah kesehatan yang dapat
menyebabkan gangguan fisik dan
mental yang kompleks

Gangguan yang ditimbulkan


dapat bersifat sementara
maupun menetap, seperti defisit
kognitif, psikis, intelektual, serta
gangguan fungsi fisiologis lainnya
Pasien traumatic brain
injury (TBI) memiliki
Masalah perilaku,
Salah satu dampak tingkat kematian yang
impulsivitas, bunuh
akibat cedera otak lebih tinggi, 2,2 kali
diri, kecelakaan
traumatik dalam lebih banyak pada
motorik lebih umum
jangka panjang adalah pasien TBI sedang
terjadi pada usia
tingginya mortalitas. sampai berat yang
muda.
menerima rehabilitasi
rawat inap
DISABILITAS PASKA CEDERA OTAK TRAUMATIK
Ketidakmampuan fisik
• Defisit motorik dan sensorik dapat menetap sebagai konsekuensi kerusakan
traumatis spesifik pada struktur saraf yang mendasarinya.
• Kontrol kandung kemih dan sfingter terganggu.

Demensia
• Cedera otak traumatik sedang sampai berat dikaitkan dengan peningkatan
risiko demensia di semua usia, sedangkan cedera otak traumatik ringan
menjadi faktor risiko penting hanya pada usia 65 tahun atau lebih

Gangguan kognitif
• Cedera otak traumatik menyebabkan defisit perhatian, ingatan, kecepatan
pemrosesan informasi dan fungsi eksekutif.
• Lesi forniks berkorelasi dengan defisit memori dan pembelajaran asosiatif;
lesi lobus frontal terkait dengan gangguan fungsi eksekutif.
• Lesi di korteks orbitofrontal dan insuler terkait dengan impulsivitas dan
gangguan pengambilan keputusan
DISABILITAS PASKA CEDERA OTAK TRAUMATIK
Ganggaun psikiatri (kejiwaan)
• Gangguan kejiwaan umum terjadi setelah cedera otak traumatik, termasuk
depresi, kecemasan dan psikosis, serta perilaku maladaptif dan perubahan
kepribadian lainnya
• Cedera otak traumatik meningkatkan kejadian gangguan kejiwaan, dengan
depresi dan gangguan bipolar memiliki risiko yang lebih tinggi

Seksual
• Cedera otak dapat secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi aspek
penting yang terkait dengan seksualitas dan fungsi seksual.
• Aspek fisik, misalnya disfungsi hipofisis dan komponen psikologis, seperti
depresi dapat menyebabkan gangguan aktivitas seksual.

Ketidakmampuan aktivitas sosial dan rekreasi


• Kombinasi gangguan fisik, kognitif dan emosional menciptakan hambatan
utama untuk masuk kembali ke dalam komunitas.
• Menurunnya kontak sosial, depresi dan kesepian dikombinasikan dengan
sumber keuangan yang berkurang, pengangguran, dan disabilitas fisik
membuat aktivitas sosial dan kegiatan rekreasi tidak mungkin terjadi
Glasgow Outcome Scale
• Suatu penilaian terhadap outcome pasien dengan
cedera kepala/otak traumatik, yang menfdapat
perawatan atau tatalaksana di rumah sakit

• Penilaian multi-aspek  kesadaran, kemandirian,


status bekerja dan kemampuan beraktivitas kembali
(kemampuan untuk hidup)

• Penilaian dilakukan pada 6-12 bulan setelah trauma


terjadi

Senapathi TGA, Putu PS, Ida BKJS, Ketut YA. 2017. Extended Glasgow Outcome Scale and
Correlation with Bispectral Index. Bali Journal of Anesthesiology. 1(3): 55-59.
8 Kategori

Extended-
5 Kategori GOS (1981)
GOS (1975)

Weir J, Ewout WS, Isabella B, Juan L, Hester FL. 2012. Does the
Extended Glasgow Outcome Scale Add Value to the Conventional
Glasgow Outcome Scale?. Journal of Neurotrauma. 29: 53-58.
Penilaian GOS dan GOSe

Lu J, Marmarou A, Lapane K, Turf E, Wilson L. 2010. A Method for Reducing Misclassification in the
Exxtended Glasgow Outcome Score. Journal of Neurotrauma. 27: 843-852.
GLASGOW OUTCOME SCALE untuk
disabilitas pasca cedera otak traumatik

Quality of
life?
Sekuele
Terapi
Fisik
Cedera otak Kognitif
traumatik
Sosial

McMillan T, Wilson L, Ponsford J, Levin H, Teasdale G, dan Bond M. 2016. The Glasgow Outcome Scale-40
years of application and refinement. Nature Reviews Neurology. 12(8): 477-85.
Penilaian objektif • Evaluasi jangka
outcome pasien panjang pasien
post-TBI post-TBI
• Kriteria
Penentuan memulangkan
quality of life pasien post-TBI
pasien post-TBI dari RS
GOS • Menentukan
prognosis

Rencana terapi • Merencanakan


terapi dan goal
terapi
McMillan T, Wilson L, Ponsford J, Levin H, Teasdale G, dan Bond M. 2016. The
Glasgow Outcome Scale-40 years of application and refinement. Nature
Reviews Neurology. 12(8): 477-85.
GLASGOW OUTCOME SCALE

Praktis, ringkas,
Dilakukan
Paling banyak mudah digunakan,
langsung/melalui
dilakukan sensitifitas dan
telepon/email
reliabilitas baik

GOSE-Ped → GODS → modifikasi


GOSE merupakan
instrumen untuk GOS untuk
perkembangan GOS
menilai outcome memulangkan pasien
yang lebih sensitif
post-TBI pasien anak post-TBI

Oliveira RARA, Araujo S, Falcao ALE, Soares SMTP, Kosour C, Dragosavac D, et al. 2012. Glasgow outcome scale at hospital discharge as a
prognostic index in patients with severe traumatic brain injury. Arq Neuropsiquiatr. 70(8):606-8.
Weir J, Steyerberg EW, Butcher I, Lu J, Lingsma HF, McHugh GS, et al. 2012. Does the Extended Glasgow Outcome Scale Add Value to the
Conventional Glasgow Outcome Scale? Jour Neurotr. 29:53-8.
Beers SR, Wisniewski SR, Filion PG, Tian Y, Hahner T, Berger RP, et al. 2012. Validity of a Pediatric Version of the Glasgow Outcome Scale–
Extended. Jour Neurotr. 29:1126-39.
GOS GOSE

Death Death

Vegetative state Vegetative state

Severe disability Severe disability lower

Moderate disability Severe disability upper

Good recovery Moderate disability lower

Moderate disability upper

Good recovery lower

Good recovery upper

Weir J, Steyerberg EW, Butcher I, Lu J, Lingsma HF, McHugh GS, et al. 2012. Does the Extended Glasgow
Outcome Scale Add Value to the Conventional Glasgow Outcome Scale? Jour Neurotr. 29:53-8.
KESIMPULAN
1. Penilaian GOS maupun GOSe perlu dilakukan pada periode yang
sesuai dengan perkiraan perbaikan dan stabilisasi keadaan pasien.
2. Penilaian awal keparahan cedera otak traumatik dapat
menghindari dan meminimalkan sekuele dengan memberikan
terapi yang sesuai serta dengan pemberian terapi yang sesuai
dapat menurunkan kejadian sekuele berupa disabilitas paska
cedera otak traumatik.
3. Penggunaan GOS sebagai instrumen penilaian prognosis pasien
post-cedera otak traumatik dinilai sangat bermanfaat.
4. Glasgow Outcome Scale (GOS) dan GOSE dinilai mampu menilai
keparahan cedera, derajat disabilitas, penilaian kognitif, penilaian
mengenai persepsi sehat dan beberapa gejala yang dilaporkan
oleh pasien dengan cedera otak maupun keluarganya.
Bulan 1
Waktu Bulan 6
Bulan 12

Good recovery Prognosis


yang
Kemungkinan Moderate disability diharapkan
mengalami
perbaikan klinis 12x
lipat ↑↑
Prognosis Severe disability
tidak Vegetative state
diharapkan Death

McMillan T, Wilson L, Ponsford J, Levin H, Teasdale G, dan Bond M. 2016. The Glasgow Outcome Scale-40 years of
application and refinement. Nature Reviews Neurology. 12(8): 477-85.
Oliveira RARA, Araujo S, Falcao ALE, Soares SMTP, Kosour C, Dragosavac D, et al. 2012. Glasgow outcome scale at hospital
discharge as a prognostic index in patients with severe traumatic brain injury. Arq Neuropsiquiatr. 70(8):606-8.
Terimakasih...
Matursuwon...

Anda mungkin juga menyukai