SKIZOFRENIA PARANOID
Disusun oleh :
Pembimbing:
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Tempat, Tanggal Lahir : Kulon Progo, 8 April 1959
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
PendidikanTerakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Kp. Tipar RT 02/06 No. 42 Kel. Mekarsari
Kec. Cimanggis, Kab. Depok
A. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan mendengar suara-suara
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Keterangan :
1. Keluhan awal tahun 2000, pasien memiliki masalah keluarga
2. 2000 pasien berobat untuk keluhannya, namun setelah obat diganti
keluhan memburuk
3. 2001-2016, pasien tidak berobat kembali
4. 2017, keluhan makin memburuk sampai ingin mencelakai anaknya
sehingga pasien berobat kembali
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Perkembangan Fisik
Pasien lahir normal yang ditolong oleh bidan. Pasien tidak pernah
mengalami masalah pertumbuhan dan perkembangan.
2. Riwayat Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi pasien baik, dan sebelum mengalami gangguan,
interaksi dengan keluarga dan lingkungan sekitar baik.
3. Riwayat Pendidikan
Pasien menyelesaikan pendidikan hingga tingkatan SMA
4. Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja sebelumnya namun sekarang ini sudah pensiun.
5. Kehidupan Beragama
Pasien tetap sholat 5 waktu walaupun keluhan muncul
6. Riwayat Psikoseksual dan Perkawinan
Pasien menikah usia 24 tahun sampai sekarang, dan pasien memiliki
dua anak dan satu cucu.
E. Riwayat Keluarga
keterangan
: perempuan
: laki laki
: pasien
F. Situasi Kehidupan Sosial Sekarang
Pasien tinggal di rumah dengan suami beserta kedua anak, menantu, dan
cucunya.
Ruang
Kamar tamu + Kamar
keluarga
2. Kesadaran
Kesadaran Neurologis : Komposmentis
B. Alam Perasaan
1. Mood : Hipotimia
2. Afek : Serasi
C. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Ada, Halusinasi auditorik (+) seperti ingin
mengendalikan pasien dan mencelakai anak pasien. Halusinasi taktil
(+) saat ingin mandi pada sore hari seperti ada yang meniup tangannya.
Halusinasi olfaktorik (+) mencium bau yang tidak ada sumbernya
seperti bau kayu.
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktivitas : Pasien menjawab pertanyaan sesuai
yang ditanya
b. Kontinuitas Pikir : Asosiasi longgar
c. Hendaya Berbahasa : Tidak ada.
2. Isi Pikir : waham kejar (+), ide-ide curiga (+),
fobia (-), obsesif-kompulsif (-)
F. Pengendalian Impuls
Terkendali. Selama wawancara pasien dapat berlaku dengan tenang.
H. RTA : Terganggu
I. Tilikan : Derajat 3
B. Status Neurologis
a. Saraf Kranial (I-XIII) : DBN
b. Gejala Rangsang Meningeal : DBN
c. Mata : DBN
d. Pupil : DBN
e. Ofthalmoscopy : DBN
f. Motorik : DBN
g. Sensibilitas : DBN
h. Sistem Saraf Vegetatif : DBN
i. Fungsi Luhur : DBN
j. Gangguan Khusus : tidak ada
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan
b. Rontgen Foto Thorax : Tidak dilakukan
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
IX. PROGNOSIS
1. Faktor yang mempengaruhi prognosis :
a. Faktor yang mendukung prognosis baik
Dukungan keluarga dan hubungan emosional dengan keluarga yang
baik
b. Faktor yang mendukung prognosis buruk
keadaan riwayat gangguan jiwa yang sudah 16 tahun, terdapatnya
gejala psikotik, dan tilikan 3.
2. Kesimpulan prognosis :
Ad vitam : bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanactionam : dubia ad malam
X. DAFTAR PROBLEM
Organobiologi
o Tidak ada
Psikiatri / psikologi
o Halusinasi auditorik
o Halusinasi taktil
o Halusinasi olfaktori
o Waham kejar
o Ide-ide curiga
Pekerjaan
o Pasien tidak bekerja
Sosial
o Tidak dapat bersosialisasi dengan baik dengan tetangga sekitar.
XI. TERAPI
1. Farmakoterapi
Risperidone 2 x 2 mg
Trihexyphenidil 2 x 2 mg
2. Psikoterapi
Mengedukasi pasien bahwa apa yang didengar, dirasa dan dicium
adalah sesuatu yang tidak nyata, yang merupakan gangguan dari
persepsi pasien.
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan masalah
dan meyakinkan pasien bahwa ia dapat mengatasi masalah tersebut.
Memotivasi pasien supaya minum obat secara teratur
3. Sosioterapi
Memotivasi pasien untuk mencoba bergaul dengan orang lain
4. Terapi keluarga
Memberitahukan pentingnya keteraturan pasien dalam melakukan
kontrol dan mengkonsumsi obat secara teratur
Memotivasi keluarga agar keluarga dapat membantu pasien untuk
kembali bergaul dengan orang lain