GANGGUAN CAMPURAN
ANXIETAS DAN DEPRESI
(F41.2)
Disusun oleh :
Tika Gustia Saraswati
Novita Putri Wardani
Husni Septa Saputra
Ikrom Mullah
RIWAYAT PERAWATAN
a. Rawat Jalan : Belum pernah
b. Rawat Inap : Belum pernah
2
RIWAYAT PSIKIATRI
Tanggal : 15 November 2016
Anamnesis didapatkan dari pasien sendiri dapat
dipercaya.
Keluhan Utama
Tidak bisa optimal dalam berhubungan seksual.
3
Riwayat Penyakit Sekarang
6 tahun yang lalu pasien menikah dengan istrinya. Pada
saat malam pertama sampai satu minggu setelah pernikahan
pasien mengaku mengalami gangguan ereksi. Pasien
mengatakan sebelumnya ada masalah di dalam keluarganya
dan pasien selalu memikirkan hal tersebut terus-menerus.
Masalahnya adalah pasien merasa orangtuanya
memperlakukan pasien berbeda dengan saudaranya yang
lain. Orangtua pasien menginginkan anaknya bekerja sebagai
karyawan. Kakak pasien yang pertama bekerja sebagai
karyawan, adik pasien sebagai polwan dan hanya pasien
yang bekerja sebagai pedagang sayur. Hal inilah yang
membuat pasien merasa bahwa orangtuanya lebih sayang
dengan saudaranya yang lain dibandingkan dengan pasien.
Satu minggu kemudian setelah pernikahan pasien bisa
melakukan hubungan seksual secara normal hingga pasien
memiliki satu orang anak.
4
3 bulan SMRS pasien memiliki konflik dengan
istrinya yaitu pasien menemukan sms dari seorang
laki-laki di handphone istrinya sehingga menyebabkan
pasien terus-menerus memikirkan hal tersebut dan
membuat emosi pasien terpancing. Pasien sempat
terpikir untuk menemui orang tersebut untuk
menyelesaikan masalahnya. Semenjak timbul
masalah ini pasien terus memikirkan masalahnya dan
ketika melakukan hubungan seksual dengan istrinya
pasien menceritakan bahwa pasien ejakulasi dini.
Pasien merasa jadi mudah tersinggung, tidak fokus,
mudah lelah, nafsu makan normal tapi porsinya
berkurang, sulit tidur, merasa ada yang berbuat jahat
dan mengikuti, khawatir berlebihan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Gangguan psikiatrik
Pasien tidak memiliki gangguan psikiatri
sebelumnya
Gangguan Medik
Dalam batas normal
Gangguan Zat Psikoaktif
Pasien tidak pernah mengkonsumsi zat
psikoaktif, alkohol dan merokok.
6
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat psikoseksual
Pasien mulai menyukai lawan jenis saat SMP.
9
Riwayat pekerjaan
Pasien merupakan seorang Pedagang sayuran.
Riwayat pernikahan
Pasien sudah menikah dan memiliki satu orang
anak.
Riwayat keagamaan
Pasien taat beribadah.
Riwayat hukum
Pasien tidak pernah bermasalah secara hukum. 10
Riwayat keluarga
12
Status Mental
Deskripsi Umum
Penampilan
Pasien seorang laki-laki, dengan tinggi 175 cm dan
berat badan 70 Kg. Pasien berkulit sawo matang,
berpakaian bersih dan cukup rapih. Menggunakan
kaos lengan pendek berwarna hitam, celana
panjang berwarna hitam. Kuku terpotong rapi dan
tidak kotor. Cara berjalan pasien tampak biasa
saja.
Perilaku dan aktivitas psikomotor
Pasien tampak khawatir. Perhatian pasien cukup,
konsentrasi pasien kurang.
13
Pembicaraan (speech)
Cara berbicara : spontan,
relevan
Volume berbicara : sedang
Kecepatan berbicara : sedang
Gangguan berbicara : tidak ada
afasia, tidak ada disartria
14
Alam Perasaan
Mood : khawatir
Afek : cemas
Gangguan Persepsi
Halusinasi
Auditorik : Tidak ada
Visual : TidakAda
Taktil : Tidak ada
Gustatorik : Tidak ada
Ilusi : Tidak ada
15
Gangguan Pikir
Gangguan Pikir
Bentuk : Realistik, koheren, preokupasi
Proses Pikir
Produktivitas : Baik
Kontinuitas
Blocking : Tidak ada.
Assosiasi longgar : Tidak ada
Inkoherensia : Tidak ada.
Word of salad : Tidak ada.
Neologisme: Tidak ada.
Flight of Idea : Tidak ada.
Sirkumstansial : Tidak ada. 16
Gangguan Pikir
Isi pikir
Gangguan isi pikiran
Waham
Bizarre : Tidak ada
Persekutorik/paranoid : TidakAda
Curiga : TidakAda
Kejar : Tidak ada
Referensi : Tidak ada
Kebesaran : Tidak ada
Thought of insertion : Tidak ada
Thought of broadcasting : Tidak ada
Thought of withdrawal : Tidakada
Delution of influence : Tidakada
Obsesi : Tidak ada
Kompulsi : Tidakada
Preokupasi pikiran : Ada 17
Sensorium dan Kognitif
Sensorium dan Kognitif
Kesadaran : Compos mentis
Orientasi : Baik
Waktu (pasien mampu menyatakan sekarang ini
siang/sore/malam)
Tempat (pasien dapat menyebutkan bahwa saat ini sedang
berada di RS)
Orang (pasien tahu bahwa ia ke RSUD Banjar berobat dengan
dokter Psikiatri)
Daya ingat : Baik
Daya ingat jangka panjang (pasien dapat mengingat alamat
rumah, nama, umur)
Daya ingat jangka pendek (pasien dapat mengingat menu
sarapan pagi tadi)
Daya ingat yang baru-baru ini terjadi (pasien dapat
mengingat beberapa hari ini sulit tidur)
Daya ingat segera (pasien dapat mengingat nama dokter 18
spesialis jiwa)
Daya Nilai
20
IKHTISAR PENEMUAN YANG
BERMAKNA
IKHTISAR PENEMUAN YANG
BERMAKNA
RTA : tidak terganggu
Mood : khawatir
Afek : cemas, sesuai
Gangguan persepsi : halusinasi (-), ilusi (-)
Gangguan bentuk pikir : realistik, koheren
Gangguan proses pikir : tidak ada
Gangguan isi pikir : preokupasi
Wawasan penyakit : baik
21
Faktor stressor
3 bulan SMRS pasien memiliki konflik dengan
istrinya yaitu pasien menemukan sms dari
seorang laki-laki di handphone istrinya sehingga
menyebabkan pasien terus-menerus memikirkan
hal tersebut dan membuat emosi pasien
terpancing. Semenjak timbul masalah ini pasien
terus memikirkan masalahnya dan ketika
melakukan hubungan seksual dengan istrinya
pasien menceritakan bahwa pasien ejakulasi
dini. Pasien merasa jadi mudah tersinggung,
tidak fokus, mudah lelah, nafsu makan normal
tapi porsinya berkurang, sulit tidur, merasa ada
yang berbuat jahat dan mengikuti, khawatir
berlebihan.
22
Formulasi Diagnostik
AKSIS I : F41.1 gangguan cemas menyeluruh
Kategori ini harus digunakan bilamana, anxietas sebagai
gejala primer yang berlangsung hampir tiap hari dalam
minggu sampai bulan, tidak terbatas atau hanya menonjol
pada keadaan situasi khusus saja. Gejalanya mencakup
unsur kecemasan akan nasib buruk, diujung tanduk, sulit
konsentrasi, ketegangan motoric (gelisah, sakit kepala,
gemetar), over aktivitas otonomik (berkeringat, jantung
berdebar, sesak, keluhan GI, mulut kering)
AKSIS II : Diagnosis tertunda
AKSIS III : belum ada diagnosis
AKSIS IV : Masalah Support System
AKSIS V : GAF SCALE Pemeriksaan 80-71
23
Evaluasi Multiaksial
AKSIS I : F41.1 gangguan cemas
menyeluruh
AKSIS II: Diagnosis tertunda
AKSIS III : belum ada diagnosis
AKSIS IV : Masalah Support system
AKSIS V: GAF SCALE Pemeriksaan 80-71
24
Daftar Masalah
Organobiologik : Dalam batas normal
Psikologi : Khawatir, cemas
Sosial : tidak ada masalah
Keluarga : Hubungan dengan anak
harmonis. Hubungan dengan istri
baik.
25
Prognosis
26
Penatalaksanaan
(rawat jalan)
Fridep 12,5 mg
Alprazolam 0,25 mg
m.f pulvus da in caps dtd VII
(1 cap 0 0 )
FARMAKOTERAPI
Fridep 18,75 mg
Clobazam 2,5 mg
m.f pulvus da in caps dtd VII
(0 0 1 cap )
27
Penatalaksanaan
29
DEFINISI
30
MANIFESTASI KLINIS
ANXIETAS
Ketegangan Motorik 1. Kedutan otot/ rasa gemetar
2. Otot tegang/kaku/pegal
3. Tidak bisa diam
4. Mudah menjadi lelah
Hiperaktivitas Otonomik 5. Nafas pendek/terasa berat
6. Jantung berdebar-debar
7. Telapak tangan basah/dingin
8. Mulut kering
9. Kepala pusing/rasa melayang
10. Mual, mencret, perut tak enak
11. Muka panas/ badan menggigil
12. Buang air kecil lebih sering
32
DIAGNOSIS GANGGUAN CEMAS
MENYELURUH MENURUT PPDGJ-III
DITEGAKKAN BERDASARKAN
34
TERAPI
No Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis Anjuran
Terapi
1. Diazepam pada Gangguan
DIAZEPAM Kecemasan
Tab. 2-5 mg Oral= 2,5-
psikologis (psikoterapi)
TRAZEP atau tube
Rectal terapi
VALIUM 5mg/2,5 cc
dengan obat-obatan (farmakoterapi)
Tab 2-5mg
3. Lorazepam Merlopam 0,5-2mg 2-6mg/h
Renaquil Tab. 1 mg