R
DALAM MENANGANI PERMASALAHAN
PENDERITA DIABETES MELLITUS
Aditya Ginanjar Wicaksono, S. Ked J510145083 Adni Miftah Khudin, S. Ked J510145075
Anugraheni Putri Sujiwa, S. KedJ510145020 Arfa Bima Firizqina, S. Ked J510145036
Astri Khaerunisa Putri, S. Ked J510145032
TAHAP I : KARAKTERISTIK
DEMOGRAFI KELUARGA
Umur : 54 th
Alamat lengkap : Sentul 03/05 Pundungrejo,
Tawangsari
Bentuk Keluarga : Nuclear Family
Kesimpulan
Anamnesis
Identitas penderita
Nama : Ny. S
Umur : 50 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan: SD
Agama : Islam
Alamat : Sentul RT 03/005 Pundungrejo, Tawangsari
Suku : Jawa
Tanggal periksa: 14/9/2015
Keluhan Utama
terdapat luka di kaki kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
sering kencing,
mondok saat
sakit kencing merasa haus
amputasi
manis sejak 4 dan lapar meski
kelingking kaki
tahun sudah makan
kiri
minum banyak
Riwayat Penyakit Sekarang
pasien
mengatakan
bahwa dirinya
berobat rutin
mengontrol kadar
gula darah dan
merawat luka di
puskesmas
Riwayat Penyakit Dahulu
Asma Alergi
disangkal disangkal
Mondok
Hipertensi diakui
disangkal saat
amputasi
Riwayat Penyakit Keluarga
nasi, sayur
dan lauk pauk
seperti telur,
tahu, tempe
kadang-
makan kadang
dilengkapi
sebanyak 2x daging dan
buah
Status
gizi
pasien
baik
Riwayat Psiko Sosio Ekonomi
seorang tinggal
istri bersama
dengan 5 seorang
orang suami dan 3
orang anak
anak
anggota
keluarga
Penghasilan
saling
keluarga
mendukung
sekitar Rp.
dan saling
1.000.000/bln
memperhatik
an kesehatan
Pemeriksaan Laboratorium
GDP GD2PP
275 321
Pemeriksaan Psikiatri
Biologis : DM
Nonmedikamentosa
Olahraga min 30 menit/hari
Cukup istirahat sekitar 8 jam/hari.
Makan teratur sesuai dengan diit penyakit
yang telah dijelaskan oleh ahli gizi.
Mengurangi konsumsi manis.
Diit rendah lemak
Menjaga kebersihan diri
Menggunakan alas kaki saat beraktivitas
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Glibenclamid 1x1
Metformin 3x1
FLOW SHEET
TAHAP III : IDENTIFIKASI
FUNGSI KELUARGA
FUNGSI HOLISTIK
Fungsi Biologis: Merupakan nuclear family terdiri dari : Tn. S,
Ny. R, Ny. S, Nn. M dan An. F
Kesemutan
polidipsia
dan gatal
Edukasi
Diabetes tipe 2 umumnya terjadi pada saat pola gaya
hidup dan perilaku telah terbentuk dengan mapan.
Pengetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri,
tanda dan gejala hipoglikemia serta cara mengatasinya
harus diberikan kepada pasien. Pemantauan kadar
glukosa darah dapat dilakukan secara mandiri, setelah
mendapat pelatihan khusus.
Pilar Tatalaksana DM
Latihan jasmani
Teratur 3-4 kali tiap minggu selama + 30 menit yang sifatnya CRIPE
(Continous Rhytmical Interval Progressive Endurace training).
Continous: Berkesinambungan dan tanpa henti. Contoh: jogging 30
menit, maka selama 30 menit pasien melakukan jogging tanpa
istirahat.
Rytmical: Berirama, yaitu otot-otot berkontraksi dan berelaksasi
secara teratur.
Interval: Selang-seling antara gerak cepat dan lambat. Contoh: jalan
cepat diselingi dengan jalan lambat, dsb.
Progressive: Bertahap sesuai kemampuan dari ringan hingga 30-60
menit.
Endurance: Latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan
kardiorespirasi, seperti jalan (jalan santai/cepat, sesuai umur),
jogging, berenang dan bersepeda.
Pilar Tatalaksana DM
Terapi Farmakologis
Terapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan
dan latihan jasmani (gaya hidup sehat).
Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan.
Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 5 golongan:
1. Pemicu sekresi insulin (insuline secretagogue): sulfonilurea dan
glinid
2. Penambah sensitifitas terhadap insulin : metformin, tiazolidindion
3. Penghambat glukoneogenesis : metformin
4. Pengambat absorpsi glukosa : penghambat glukosidase
5. DPP-IV Inhibitor
Cara pemberian OHO
Insulin
kerja cepat
(rapid
acting
insulin)
Insulin
Insulin
kerja
kerja Berdasar pendek
panjang lama
kerja (short
(long acting
acting
insulin)
insulin)
Insulin
kerja
menengah
intermedite
acting
insulin
KOMPLIKASI
Penyulit akut
Hipoglikemia
Ketoasidosis diabetic: Komplikasi akut diabetes,
ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang
tinggi (300-600 mg/dL), disertai dengan adanya tanda
dan gejala asidosis dan plasma keton(+) kuat.
Osmolaritas plasma meningkat (300-320 mOs/ mL) dan
terjadi peningkatan anion gap.
KOMPLIKASI
Penyulit Kronis
Makroangiopati, yang melibatkan:
Pembuluh darah jantung: Penyakit jantung
koroner yang diawali dari bentuk dislipidemia,
hipertrigliseridimia,dan penurunan kadar HDL.
Pada DM sendiri tidak meningkatkan kadar
LDL, namun sedikit kadar LDL pada DM Tipe II
sangat bersifat aterogenik karena mudah
mengalami glikalisasi dan oksidasi.
Pembuluh darah otak
KOMPLIKASI
Mikroangiopati:
Retinopati diabetik
Nefropati diabetic
Neuropati
DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association. 1994. Standards of medical care for patients with diabetes mellitus.
Diabetes Care : pp. 616-623.
Basuki, 2002. Penyuluhan Diabetes Melitus. Jakarta: FKUI.
Daniel W. Foster. 1994. Diabetes Mellitus in Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 13,
EGC. Jakarta. Hal 2212-2213
Daniel W. Foster. 1994. Diabetes Mellitus in Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 13,
EGC. Jakarta. Hal 2212-2213.
Hendromartono., 2007. Nefropati Diabetik: dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 1898-1901.
Lubis H R., 2007. Penyakit Ginjal Diabetik: dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi IV.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 534-536.
Tjokoprawiro, Prof. Dr. Askandar. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga Rumah Sakit Pendidikan Dr. Sutomo Surabaya. Surabaya: Airlangga University Press
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2011. Konsensus Pengelelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia. PB Perkeni, Jakarta
Powers C Alvin. 2005. Harrisons Principle of Internal Medicine 16 th.
Prodjosudjadji P., 2007. Sindroma Nefrotik: dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi IV.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 547-549.
Subekti I. Penatalaksanaan diabetes mellitus terpadu. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta: 2004: 217-23.
Sudoyo Aru.W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ed IV, jl III. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta.\2006
TERIMA KASIH