Disusun oleh :
Pembimbing :
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis dengan anak pasien
Keluhan Utama :
Sesak nafas semakin memberat sejak 1 hari yang lalu
Keluhan Tambahan :
Sakit kepala sejak 2 jam yang lalu
V. PEMERIKSAAN FISIK
KULIT
Warna : sawo matang
Pucat : tidak pucat
Jaringan parut : tidak ada
Turgor : baik
KEPALA
Bentuk : Normocephali
Rambut : Warna Hitam, tidak mudah dicabut
MATA
Palpebra : udem -/-, hiperemis-/-
Konjuntiva : pucat -/-
Skelra : ikterik -/-
Lain-lain : pupil bulat, isokor, RCL +/+, RCTL+/+
TELINGA
Bentuk daun telinga : Normal
Liang telinga : meyempit -/-
Serumen : -/-
Hidung dan Sinus Paranasal
Napas cuping hidung : (-)
Nyeri tekan : (-/-)
Sekret : (-/-)
Mulut
Bau pernapasan : tidak ada
Faring : hiperemis (-)
Tonsil : T1/T1, hiperemis (-)
Lidah : atrofi (-), lidah kotor (-)
Uvula : deviasi (-)
Leher
JVP : (5± 3) cm (meningkat)
Trakea : Normal, berada ditengah, deviasi (-)
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
KGB : Tidak ada pembesaran KGB
PARU- PARU
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis kanan dan kiri, retraksi otot nafas (-)
Palpasi : fremitus vocal simetris pada kedua lapang paru
Perkusi : sonor pada seluruh hemitoraks dextra, redup pada seluruh hemitoraks
sinistra
Auskultasi
Suara nafas utama : vesikuler +/+
Suara nafas tambahan : ronkhi halus basal paru +/+ wheezing -/-
JANTUNG
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V linea midclavicula
Perkusi
Batas jantung kanan: ICS V Linea Parasternalis dextra
Batas jantung kiri: ICS 1-2 cm lateral linea midclavicula sinistra
Batas pinggang jantung: ICS II Linea Parasternalis sinistra
Auskultasi :
M : M1>M2, reguler, BJ III gallop (+)
T : T1>T2, normal
P : P2>P1, reguler
A : A2>A1, reguler
A2>P2
ABDOMEN
Inspeksi : normal, simetris, jaringan parut (-), striae(-)
Palpasi : supel, nyeri tekan(-), massa (-), splenomegali (-), hepatomegali (-)
Perkusi : timpani pada seluruh kuadran, shiffting dullness (-)
Auskultasi : bising usus (+), 5x/menit, normal
Ekstermitas
Ektremitas superior : akral hangat, sianosis (-), edema (-), CRT<2 detik
Ekstermitas inferior : akral hangat, sianosis (-), edema (+) pitting edema, CRT<2 detik
ATAS BAWAH
Sensorik
Reflek
fisiologis
Bicep +/+
Tricep +/+
Patella +/+
Achilles +/+
Refleks Patologi
Hoffman -/-
Tromner -/-
Babinski -/-
Pulsasi
A. Radialis +/+
Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
Anorektal
Tidak dilakukan pemeriksaan
MCV/VER 85 fl 80 – 100 fl
MCH/HER 29 pg 26-34 pg
SATURASI OKSIGEN
SaO2 88 % 95 – 100 %
FOTO THORAX PA
EKG
Deskripsi :
Irama sinus, regular.
Frekuensi (Laju QRS) 114 kali/menit
Axis: normoaxis
Gelombang P: Durasi: 0.06 detik (N <0,12 detik)
PR interval: 0,12 detik (N 0,12-0,20 detik).
Gelombang QRS: 0,06 detik (N <0,12 detik).
ST segmen: depresi
Inversi dalam dari gelombang T di Lead V5, V6, I dan aVL
Gelombang S V1/V2 + Gelombang R V5/V6 > 35 mV
Kesimpulan : Takikardi, Hipertrofi pada ventrikel kiri
VII. RESUME
Pasien perempuan datang ke rumah sakit dengann keluhan dyspneu sejak 1 hari yang
lalu. Orthopneu (+), paroksismal nocturnal dyspnea (+) , toleransi aktivitas yang
berkurang (+) , cepat lelah (+), bengkak dipergelangan kaki (+).
Pasien juga mengeluhkan cephalgia setelah makan ikan asin dan dirasakan hilang
timbul. Bunyi mengi (-). Nyeri dada (-). Batuk malam hari (-). Mual (-). Muntah (-).
Nyeri ulu hati (-). Demam (-). BAK dan BAB normal.
Pada pemeriksaan status generalis didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran compos mentis, takikardi, takipneu, palpitasi, obesitas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan peningkatan JVP (+), gallop (+), edema pulmonal
(+), refluks hepatojugular (-), hepatomegali (-), efusi pleura (-), cardiomegali (+),
bising jantung (-).
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hipernatremia, penurunan saturasi
oksigen. Pada pemeriksaan radiologi kesan cardiomegali (+) ventrikel kiri, edema
pulmonum (+). Pada pemeriksaan ekg terdapat takikardi (+), hipetrofi pada ventrikel
kiri.
VIII. PERMASALAHAN
1. Sesak Nafas
Assesment : Congestive Heart Failure (CHF)
Plan diagnosa : saturasi oksigen, darah rutin, kima darah, ekg, rontgen toraks
Plan terapi : Terapi Oksigen
Plan monitoring : saturasi oksigen
Plan edukasi : bed rest
4. Edema pulmonum
Assesment : penyakit jantung, hipertensi, infeksi paru
Plan diagnosa : pemeriksaan laboratorium,elektrokardiografi, pemeriksaan radiologi
Plan terapi : Terapi ABC, diuretik, vasodilator
Plan monitoring : pemeriksaan laboratorium, elektrokardiografi, pemeriksaan radiologi
Plan edukasi : menjelaskan ke pasien dan keluarga mengenai keadaan, rencana
tatalaksana dan tujuan terapi
X. DIAGNOSIS KERJA
Congestive Heart Failure Sinistra dengan Hipertensi
XI. RENCANA PEMERIKSAAN
Ekokardiografi
Angiografi koroner
XII. PENATALAKSANAAN
Non-farmakologi
Aktivitas
Posisi semi fowler ( setengah duduk 15-45 derajat)
Diet kalori 1500 kkal/hari, makanan lunak terbagi menjadi 4 kali makan porsi
kecil
Protein : 52 gr
Lemak : 37 gr
Karbohidrat : 147 gr
Rendah garam : 3 gr
Terapi suportif :
terapi oksigen 4L/ menit dengan nasal kanul
Pembatasan cairan 1,2 Liter/ hari
Farmakologi
Terapi Sistemik
Diuretik : Furosemide IV Bolus 40 mg
Diuretik: Tablet Hydrochlorothiazide 25 mg 1x1 PO
Lasix Tablet 40mg 2x1 PO
ACE Inhibitor: Tablet Captopril 12,5 mg 3x1 PO
β Blocker: Tablet Bisoprolol 5 mg 1x1 PO
XIII. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia Ad bonam
Ad Functionam : dubia Ad Malam
Ad sanactionam : dubia Ad Malam
XIV. EDUKASI
Kepatuhan minum obat
Diet rendah garam
Cara mengatasi bila terjadi perburukan sesak nafas
Kontrol tekanan darah
Rutin olahraga