Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METODE PENENTUAN USIA KEHAMILAN

Oleh:
Faris Wijaya Purnama
202020401011123

Pembimbing :
dr. Mochammad Ma’roef, SpOG

SMF ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


MALANG

2021

1
BAB 1

PENDAHULUAN

Penghitungan secara akurat usia kehamilan penting untuk meningkatkan

hasil dan sangat penting dalam kesehatan masyarakat. Segera setelah periode

menstruasi yang terakhir, pemeriksaan ultrasound trimester yang pertama yang

akurat, atau dari keduanya diperoleh usia kehamilan dan hari taksiran lahir (HPL)

harus ditentukan, didiskusikan dengan pasien, dan didokumentasikan dengan jelas

dalam rekam medis. (SOGC, 2014).

Rekomendasi American College of Obstetricians and Gynecologists,

American Institute of Ultrasound in Medicine, dan Society for Maternal-Fetal

Medicine membuat rekomendasi berikut mengenai metode untuk memperkirakan

usia kehamilan dan hari taksiran lahir dengan :

1. Pengukuran ultrasonografi embrio atau janin pada trimester pertama

(hingga dan termasuk usia kehamilan 13 6/7 minggu) adalah metode yang paling

akurat untuk menetapkan atau memastikan usia kehamilan.

2. Jika kehamilan dihasilkan dari fertilisasi yang dibantu oleh teknologi

misalnya fertilisasi in vitro, usia kehamilan yang digunakan untuk menetapkan

HPL. Misalnya, HPL untuk kehamilan yang dihasilkan dari fertilisasi in vitro

harus ditetapkan dengan menggunakan usia embrio dan tanggal transfer.

3. Segera setelah data dari periode menstruasi terakhir (HPHT),

pemeriksaan ultrasound pertama yang akurat, atau keduanya diperoleh, usia

1
kehamilan dan HPL harus ditentukan, didiskusikan dengan pasien, dan

didokumentasikan dengan jelas dalam rekam medis. (SOGC, 2017)

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumus Naegele (Naegele’s formula)

Metode Rumus Neagle digunakan untuk menghitung usia kehamilan

berdasarkan hari pertama haid 18 terakhir (HPHT) hingga tanggal saat anamnese

dilakukan. Rumus Neagle memperhitungkan usia kehamilan berlangsung selama

280 hari (40 minggu). Usia kehamilan ditentukan dalam satuan minggu. Selain

umur kehamilan, dengan rumus Neagle dapat diperkirakan pula hari perkiraan

persalinan/lahir (HPL). Namun rumus ini hanya bisa digunakan untuk ibu yang

siklus haidnya teratur. (Sarwono, 2016)

Studi terakhir melaporkan bahwa, Rumus Naegele dipengaruhi

oleh variasi ovulasi dan menyusui, selain itu penentuan usia kehamilan dengan

Rumus Naegele akurasinya berkurang pada populasi dengan literasi rendah

(Khedri et al, 2016)

Cara Memperkirakan HPL:

1. Rumus Naegele :

a) Apabila HPHT pada bulan Januari dan pertengahan Maret

(Sebelum dari tanggal 25) menggunakan rumus = +7 +9 +0

b) Apabila HPHT lebih dari pertengahan Maret (Dari tanggal 25 dan

selebihnya) dan bulan seterusnya sampai akhir Desember

menggunakan rumus = +7 -3 +1

 Syarat :

o Siklus menstruasi reguler

3
o Siklus menstruasi tepat 28 hari ( ovulasi terjadi pada hari ke-14,

dengan konsepsi terjadi tidak lama setelahnya)

o Pasien harus benar-benar ingat HPHT nya (Deputy et al, 2017)

 Sensitivitas dan Spesifisitas :

(Macaulay et al,2018)

Kelebihan dari metode ini adalah murah dan mudah. Sedangkan

kekurangan dari metode ini tidak bisa diaplikasikan pada semua wanita

dengan siklus yang tidak teratur dan kadang pasien salah melaporkan mid-

cycle bleeding maupun perdarahan saat hamil muda sebagai HPHT (kesalahan

pelaporan biasanya pada primipara dan pasien dengan pendidikan rendah.

(Deputy et al, 2017)

2.2 USG

Pengukuran biometrik ultrasound untuk menentukan usia kehamilan

berdasarkan asumsi bahwa ukuran embrio atau janin sesuai dengan usianya.

Variasi biologis dalam ukuran cenderung rendah selama trimester pertama

dibandingkan pada trimester ketiga. Estimasi USG untuk usia kehamilan pada

trimester pertama karena itu lebih akurat.

(Butt et al, 2019)

4
(SOGC, 2014)

(ACOG, 2017)

Cara :

Penentuan usia kehamilan pada trimester pertama menggunakan mean

gestational sac diameter dan/atau crown rump length (CRL). Selama 3 sampai 5

minggu pertama menstruasi, kehamilan intrauterin pertama kali ditandai dengan

adanya kantung kehamilan. Kantung kehamilan mewakili rongga korion, dan tepi

ekogeniknya mewakili vili korionik yang berimplantasi dan jaringan desidua yang

terkait. Ukuran kantung kehamilan terkecil yang dapat dibedakan dengan jelas

oleh transduser transvaginal frekuensi tinggi adalah 2 hingga 3 mm, yang sesuai

dengan usia kehamilan sekitar 32 hingga 33 hari. Mean sac diameter (MSD)

5
adalah cara standar yang umum digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan

selama awal kehamilan. Ini kurang dapat diandalkan ketika MSD melebihi 14 mm

atau ketika embrio dapat diidentifikasi. Pertumbuhan MSD sekitar 1 mm per hari.

Yolk Sac  Ketika Yolk Sac muncul di kantung kehamilan, ini

memberikan konfirmasi kehamilan intrauterin dan terlihat pada awal minggu ke-5

atau paling lambat minggu ke-6. Tumbuh hingga ukuran maksimal 6 mm pada 10

minggu dan secara bertahap bermigrasi ke perifer rongga korion. Pada akhir

trimester pertama menjadi tidak terdeteksi. Meskipun keberadaan Yolk Sac sangat

membantu dalam menentukan adanya kehamilan intrauterin, pengukuran langsung

struktur ini tidak berguna dalam menentukan usia kehamilan.

Crown−Rump Length  Pengukuran langsung CRL memberikan

perkiraan usia kehamilan yang paling akurat setelah embrio terlihat dengan jelas.

Pengukuran CRL dilaporkan akurat untuk penanggalan dalam 3 hingga 8 hari.

MSD tidak boleh digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan setelah CRL

dapat diukur. Interval kepercayaan tersempit tampaknya antara 7 dan 60 mm

untuk CRL. Kemiringan kurva pertumbuhan embrio kecil sebelum waktu ini dan

mungkin sulit untuk secara jelas mengidentifikasi janin yang sangat awal; dengan

demikian, keandalan dan keterukuran paling baik ketika CRL setidaknya 10 mm.

(Butt et al, 2019)

6
(SOGC, 2014)

Pengukuran trimester pertama crown-rump length memberikan perkiraan

GA yang paling akurat, dengan perkiraan kesalahan ± 5-7 hari. Akurasi perkiraan

USG GA menurun pada trimester kedua, dengan perkiraan kesalahan ±10-14 hari

karena peningkatan variabilitas dalam biometri janin.

7
(Weinstein, 2018)

Kelebihan dari perkiraan USG trimester pertama atau kedua dari GA

lebih akurat ketika memprediksi tanggal persalinan dibandingkan dengan

perkiraan berbasis LMP. Kekurangan meliputi durasi kehamilan yang sebenarnya

tidak diukur, metode ini mengasumsikan semua variasi ukuran janin disebabkan

oleh GA, yang tidak memperhitungkan variabilitas normal, mahal dan kurang

praktis. (Deputy et al, 2017)

3. Teknik Mc Donald

Pengukuran TFU (tinggi fundus uteri) merupakan salah satu metode

pengukuran yang dilakukan pada kehamilan trimester kedua dan ketiga, dengan

cara mengukur perut ibu dari simfisis pubis hungga fundus uteri menggunakan

pita ukur. Pengukuran TFU dengan menggunakan pita ukur ini pertama kali

diperkenalkan di Amerika oleh Mc. Donald pada tahun 1906-1910, sehingga

dikenal juga dengan sebutan ‘pengukuran Mc. Donald.

Definisi Pengukuran TFU dengan Teknik Mc Donald Pengukuran

8
tinggi fundus uteri dengan teknik Mc Donald adalah cara mengukur tinggi

fundus uteri menggunakan alat ukur panjang mulai dari tepi atas simfisis pubis

sampai fundus uteri atau sebaliknya.

Waktu Pengukuran TFU dengan Teknik Mc Donald Pemeriksaan

dilaksanakan setelah melakukan pemeriksaan inspeksi pada abdomen dan jika

umur kehamilan ibu sudah mencapai 22 minggu

(Sarwono, 2016)

4.RUMUS PARIKH
Rumus Parikh dihitung dengan menambahkan sembilan bulan ke awal

periode menstruasi terakhir, mengurangi dua puluh satu hari dan menambahkan

durasi siklus sebelumnya. Rumus Parikh untuk digunakan perhitungan pada

wanita yang mengalami interval menstruasi yang tidak biasa dan tidak memiliki

akses ke ultrasound di trimester pertama.

9
(Khedri, 2016)

10
DAFTAR PUSTAKA

Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC. Prawirohardjo, Sarwono. 2014.


Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Butt, K., & Lim, K. I. (2019). Guideline No. 388-Determination of Gestational
Age by Ultrasound. Journal of Obstetrics and Gynaecology Canada,
41(10), 1497–1507. doi:10.1016/j.jogc.2019.04.010
Deputy, N. P., Nguyen, P. H., Pham, H., Nguyen, S., Neufeld, L., Martorell, R., &
Ramakrishnan, U. (2017). Validity of gestational age estimates by last
menstrual period and neonatal examination compared to ultrasound in
Vietnam. BMC pregnancy and childbirth, 17(1), 1-9. Index Scopus Q1
Khedri, P., Saatchi, M., Garosi, B., Direkvand, M. A., Delpisheh, A. 2016.
Comparison of the First Trimester Ultrasound and Parikh’s Formula in
Determining the Determining the Expected Date of Delivery : a
Prospective Study. Journals of Basic Research in Medical Science 3(1),
22-25. Index Scopus Q2
Macaulay, S., Buchmann, E. J., Dunger, D. B., & Norris, S. A. (2018). Reliability
and validity of last menstrual period for gestational age estimation in a
low-to-middle-income setting. Journal of Obstetrics and Gynaecology
Research. doi:10.1111/jog.13801 (https://doi.org/10.1111/jog.13801).
Index Scopus Q2.
Weinstein, J. R., Thompson, L. M., Díaz Artiga, A., Bryan, J. P., Arriaga, W. E.,
Omer, S. B., & McCracken, J. P. (2018). Determining gestational age and
preterm birth in rural Guatemala: A comparison of methods. PLOS ONE,
13(3), e0193666. doi:10.1371/journal.pone.0193666. Index Scopus Q1

11

Anda mungkin juga menyukai