KELOMPOK 1
Pucat
Disusun Oleh
Ketua
(14000038)
Sekretaris
(14000045)
Anggota
:
-
Andri Tambunan
Timotius G Purba
Sunny Situmorang
Dina Roulina Simanjuntak
Widya G Simanjuntak
Mitra S Simanjuntak
Dion Saputra Hia
Lucky P Damanik
FAKULTAS KEDOKTERAN
(14000005)
(14000024)
(14000040)
(14000035)
(14000006)
(14000007)
(14000028)
(14000046)
PUCAT Kelompok 1
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
laporan tutorial 1 dapat diselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan pemicu tentang
Pucat. Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing selama tutorial ini berlangsung dan teman-teman kelompok 1 yang telah
ikut berpartisipasi dalam penyelesaian laporan ini.
Kami menyadari bahwa apa yang ada dalam laporan ini masih jauh dari sempurna .
Untuk itu, perlu adanya kritik dan saran yang membangun sangat membantu dalam
penyempurnaan laporan ini.Kami berharap semoga laporan ini ada manfaatnya bagi kita
semua yang membacanya.
Kelompok Tutorial 1
PUCAT Kelompok 1
PEMICU :
Seorang ibu membawa anak laki-laki berusia 1 tahun 8 bulan ke Rumah Sakit
Umum dengan keluhan anaknya pucat dan perut membesar. Anak dilihat ibu pucat dan
perut mulai membesar sejak 6 bulan terakhir, sudah mendapatkan transfuse darah merah
2 bulan yang lalu namun kembali pucat dan perut membesar. Tidak ditemukan
perdarahan.
Pada pemeriksaan fisik: berat badan 12 kg, suhu tubuh 37,2 C, denyut jantung
100x/menit, frekuensi pernafasan 28x/menit. Kesadaran compos mentis. Pemeriksaan
laboratorium darah: leukosit 8900/mm, Eritrosit 2.300.000/mm, hemoglobin 5,5 gr%,
hematokrit 17,5%. Diffrensial telling: Limfosit 28,12%, Monosit 14,4%, Neutrofil
53,2%, Eosinofil 1,21% dan basofil 2,12%. Hapusan darah tepi: hipokrom mikrositer,
poikilositosis, anisositosis.
Ibu ingin mengetahui apa penyakit anaknya tersebut?
Pucat
More Info
Hb
anemia
1. Produksi
3. perdarahan
Gangguan
maturasi
Anak pucat
Perut membesar
6 bulan yang lalu transfuse darah
hemolitik
Gangguan bentuk
autoimun
ANALISA MASALAH:
Perut membesar
cacingan
Kurang gizi
tumor
organomegali
Cairan di peritoneum
3
Hepatomegali
Spleenomegali
asites
PUCAT Kelompok 1
HIPOTESA :
Anemia
LEARNING ISSUE :
1. Definisi dan Klasifikasi dari Anemia
2. Sistem hematopoietik
PUCAT Kelompok 1
PUCAT Kelompok 1
Klasifikasi Anemia
I. Klasifikasi Anemia Berdasarkan Etiopatogenesis
A. Anemia karena gangguan pembentukan eritrositdalam sumsum tulang
1. Kekurangan bahan esensial pembentuk eritrosit
Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi asam folat
Anemia defisiensi vitamin B12
PUCAT Kelompok 1
C. Anemia Hemolitik
1. Anemia hemolitikintrakospular
Gangguan membran eritrosit (membranopati)
Gangguan enzim eritrosit (enzimopati): Anemia akibat defisiensi C6PD
Gangguan hemoglobin (hemoglobinopati); thalasemia, hemoglobinopati
struktural: HbS, HbE, dll
2. Anemia hemolitikekstrakospular
Anemia hemolitikautoimun
Anemia hemolitikmikroangiopatik
PUCAT Kelompok 1
2. Sistem hematopoietic
PUCAT Kelompok 1
PUCAT Kelompok 1
: 40% - 50 %
Wanita
: 35% - 45%
Deskripsi : Hematokrit menunjukan persentase sel darah merah tehadap volume darah
total.
2. Hemoglobin
Pria : 13 - 18 g/dL
Wanita: 12 - 16 g/dL
3. Eritrosit
Pria: 4,4 - 5,6 x 106 sel/mm3
10
PUCAT Kelompok 1
Deskripsi: Fungsi utama eritrosit adalah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke
jaringan tubuh dan mengangkut CO2 dari jaringan tubuh ke paru-paru oleh Hb. Eritrosit
yang berbentuk cakram bikonkaf mempunyai area permukaan yang luas sehingga
jumlah oksigen yang terikat dengan Hb dapat lebih banyak. Bentuk bikonkaf juga
memungkinkan sel berubah bentuk agar lebih mudah melewati kapiler yang kecil. Jika
kadar oksigen menurun hormon eritropoetin akan menstimulasi produksi eritrosit.
Eritrosit, dengan umur 120 hari, adalah sel utama yang dilepaskan dalam sirkulasi. Bila
kebutuhan eritrosit tinggi, sel yang belum dewasa akan dilepaskan kedalam sirkulasi.
Pada akhir masa hidupnya, eritrosit yang lebih tua keluar dari sirkulasi melalui
fagositosis di limfa, hati dan sumsum tulang (sistem retikuloendotelial). Proses
eritropoiesis pada sumsum tulang melalui beberapa tahap, yaitu: 1. Hemocytoblast
(prekursor dari seluruh sel darah); 2. Prorubrisit (sintesis Hb); 3. Rubrisit (inti
menyusut, sintesa Hb meningkat); 4. Metarubrisit (disintegrasi inti, sintesa Hb
meningkat; 5. Retikulosit (inti diabsorbsi); 6. Eritrosit (sel dewasa tanpa inti).
11
PUCAT Kelompok 1
Retikulosit Perhitungan :
5. Leukosit
Nilai normal : 3200 10.000/mm3
Deskripsi: Fungsi utama leukosit adalah melawan infeksi, melindungi tubuh dengan
memfagosit organisme asing dan memproduksi atau mengangkut/ mendistribusikan
antibodi. Ada dua tipe utama sel darah putih:
Granulosit: neutro l, eosino l dan baso l
Agranulosit: limfosit dan monosit
Leukosit terbentuk di sumsum tulang (myelogenous), disimpan dalam jaringan
limfatikus (limfa, timus, dan tonsil) dan diangkut oleh darah ke organ dan jaringan.
Umur leukosit adalah 13-20 hari. Vitamin, asam folat dan asam amino dibutuhkan
dalam pembentukan leukosit. Sistem endokrin mengatur produksi, penyimpanan dan
12
PUCAT Kelompok 1
6. Trombosit
Nilai normal : 170 380. 103/mm3
13
PUCAT Kelompok 1
Deskripsi: LED atau juga biasa disebut Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah
ukuran
kecepatan
endap
eritrosit,
menggambarkan
komposisi
plasma
serta
perbandingan eritrosit dan plasma. LED dipengaruhi oleh berat sel darah dan luas
permukaan sel serta gravitasi bumi.
5. Struktur haemoglobin
Hemoglobin (Hb), protein yang menempati 1/3 sel darah merah.
-
14
PUCAT Kelompok 1
A. Struktur Hemoglobin
1. Struktur primer
15
PUCAT Kelompok 1
Struktur primer globin merujuk kepada sekuens asam amino dari berbagai
jenis rantai, penomoran mulai dari N-terminal end menunjukkan posisi
asam amino seseorang, posisi dan identitas asam amino ini tidak dapat
berubah tanpa menyebabkan gangguan keseimbangan yang besar pada
fungsi molekuler.
2. Struktur Sekunder
Struktur sekunder dari semua jenis rantai globin terdiri dari 9 bagian
(section) yang digabungkan oleh 8 bagian heliks (helical section). Bagian
heliks diidentifikasikan dengan huruf A-H, sementara bagian yang non
heliks diidentifikasikan oleh pasangan huruf yang berhubungan dengan
heliks yang berdampingan, misalnya:
a. NA N-terminal end ke awal heliks A
b. AB (menghubungkan heliks A dan heliks B)
3. Struktur Tertier
Lipatan tertier dari tiap rantai globin membentuk struktur yang kira-kira
sferis
Ikatan intra-molekuler meningkatkan keseimbangan bagian heliks
mempengaruhi kekakuan struktur, yang akan menyebabkan terjadinya
16
PUCAT Kelompok 1
4. Struktur Quartener
Struktur kuaterner hemoglobin memiliki 4 sub unit yang tersusun secara
tetrahedral
Pada hemoglobin dewasa (HbA), ada area kontak yang berbeda:
a.
b.
c.
17
PUCAT Kelompok 1
5. Heme
Adalah Cincin protoporfirin dengan atom besi di pusat, lokasi utama di
mitokondria karena mengandung ALAS. Sel darah merah yang matang tidak
mengandung mitokondria.
18
PUCAT Kelompok 1
Sintesis Hemoglobin
Sintesis
hemoglobin
sebenarnya
sudah
dimulai
pada
stadium
dan
teroksidasi
balik
untuk
kedalam
membentuk
19
PUCAT Kelompok 1
6. Diagnosa Banding
Penyakit
Talasemia
Penyebab
Faktor
genetik
Gejala Klinis
Anemia,
splenomegali
,
hemosiderosi
s
Anemia
defisiensi
besi
Peningkatan
kebutuhan,
Defisiensi
besi dari
Pucat,
fatigue,
angina
pektoris pada
20
Diagnosis
Elektroforesis
hemoglobin.
Morfologi RBC
yang
mikrositik
hipokromik
pada
sediaaan apus
darah tepi.
Penurunan
hemoglobin
dan
hematokrit.
Tatalaksana
Transfusi
darah
Suplementasi
besi
PUCAT Kelompok 1
makanan
Kehilangan
darah kronis.
pasien
penyakit
arteri
koronaria,
gastritis,
glositis
Pada sediaan
apus darah
tepi, RBC
mikrositik
hipokromik
Penurunan
kadar besi
serum
Penurunan
kadar feritin.
.Defenisi Thalasemia
a. Thalasemia
21
PUCAT Kelompok 1
22
PUCAT Kelompok 1
Gambaran klinis
1. Anemia berat menjadi nyata 3-6 bulan setelah lahir pada saat seharunya terjadi
perubahan dari rantai ke .
2. Pembesaran hati dan limpa terjadi sebagai akibat destruksi eritrosit yang
berlebihan, hemopoeisis ekstranodular dan kemudian karena penimbunan besi.
Limpa yang besar meningkatkan kebutuhan darah dengan meningkattkan
destruksi dan pengumpulan eritrosit, serta dengan menyebabkan pertambhan
volume plasma.
3. Pelebaran tulang yang disebabkan oleh hiperplasi sumsum tulang yang
menyebkan fasies talasemia dan penipisan korteks pada banyak tulang dengan
kecendrungan terjadinya fraktur dan penonjolan tulang tengkorak dengan
penampakan rambut berdiri/hair-on-end pada foto sinar X
4. Talasemia mayor merupakan penyakit yang paling sering mendasari penimbunan
besi akibat transfusi. Ini karena transfusi berulang biasanya dimulai pada tahun
pertama kehidupan dan jika penyakit tidak disembuhkan dengan transplantasi sel
punca, transfusi berlanjut seumur hidup. Selain itu, absorpsi besi meningkat
23
PUCAT Kelompok 1
karena kadar hepsidin serum yang rendah akibat pelepasan GDF 15 dan TWSG1
dari prekusor eritrosit dini yang meningkat karena eritropoiesis inefektif.
5. Infeksi dapat terjadi karena berbagai alasan. Pada usia bayi, tanpa transfusi
adekuat, anak dengan anemia rentan terhadap infeksi bakteri. Infeksi
pnemokokus, Haemophilus dan mengokokus mungkin terjadi jika sudah
dilakukan splenektomi dan penisilin profilaktik tidak diberikan. Infeksi Yesinia
enterocolitica terjadi, khususnya pada pasien-pasien dengan penimbunan besi
yang
diobati
dengan
deferoksamin;
infeksi
ini
dapat
menyebabkan
gastroenteritis berat.
6. Osteoporosis dapat terjadi pada pasien-pasien yang mendapat transfusi dengan
baik. Ini lebih sering ditemukan pada pasien-pasien diabetes dengan kelainan
endokrin dan dengan ekspansi sumsum tulang yang disebabkan oleh
eritropoiesis inefektif.
Anamnesis
Keluhan timbul karena anemia: pucat, gangguan nafsu makan, gangguan tumbuh
kembang dan perut membesar karena pembesaran lien dan hati. Pada umumnya keluh
kesah ini mulai timbul pada usia 6 bulan.
2.
Pemeriksaan fisis
Pucat
Gangguan pertumbuhan
3. Pemeriksaan penunjang
a. Darah tepi :
-
24
PUCAT Kelompok 1
Retikulosit meningkat.
Sumsum tulang (tidak menentukan diagnosis)
c.
Pemeriksaan khusus :
Pemeriksaan lain :
Foto Ro tulang kepala : gambaran hair on end, korteks menipis, diploe melebar
dengan trabekula tegak lurus pada korteks.
Foto tulang pipih dan ujung tulang panjang : perluasan sumsum tulang sehingga
trabekula tampak jelas.
25
PUCAT Kelompok 1
Indikasi :
-
Dosis : 25 50 mg/kgBB/hari
Deferiprone oral
-
3.Vitamin
Vitamin C
-
26
PUCAT Kelompok 1
5.
penderita
yang
mempunyai
masalah
Vitamin E
-
Kontraindikasi
kardiologis
radikal bebas
Asam Folat
-
Hepatomegali
Prognosis thalasemia
Dubia ad malam
KESIMPULAN
Anak laki-laki berusia 1 tahun 8 bulan tersebut mengalami Thalasemia mayor.
DAFTAR PUSTAKA
27
PUCAT Kelompok 1
28