A. Definisi
Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarka ketidaksesuaian
antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina.
Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun
kombinasi keduanya.
Anatomi Panggul
b. Presentasi Dahi
Presentasi dahi adalah presentasi kepala dengan defleksi yang sedang.
Etiologinya hampir sama dengan presentasi muka. Biasanya merupakan keadaan
sementara dan sering berubah menjadi presentasi muka atau belakang kepala.
Presentasi dahi jarang dapat diketahui dalam kehamilan. Namun dapat dicurigai
keadaan tersebut bila dengan pemeriksaan luar ditemukan tonjolan kepala teraba
sepihak dengan punggung anak atau BJJ sepihak dengan bagian kecil.
Biasanya presentasi dahi baru didiagnosis saat persalinan yaitu dengan
pemeriksaan dalam. Pada pembukaan yang cukup besar, akan teraba sutura
frontalis, ubun-ubun besar, pinggir orbita, dan pangkal hidung.
Pada presentasi dahi yang bersifat sementara, anak dapat lahir spontan
sebagai presentasi belakang kepala atau muka. Jika presentasi dahi menetap, janin
tidak mungkin lahir pervaginam sehingga persalinan diakhiri dengan seksio
sesarea, kecuali bila janin sangat kecil (TBBJ < 1800 gram).
c. Letak lintang
Pada letak lintang, sumbu panjang anak tegak lurus atau hampir tegak lurus pada
sumbu panjang ibu. Pada letak lintang, bahu menjadi bagian terendah, yang
disebut presentasi bahu, atau presentasi akromion. Jika pungung terdapat di depan
disebut dorsoanterior, jika di belakang disebut dorsoposterior. Penyebab letak
lintang ialah:
Dinding perut yang kendur, seperti pada multiparitas
Kesempitan panggul
Plasenta previa
Prematuritas
Kelainan bentuk rahim
Mioma uteri
Kehamilan ganda
Kriteria diagnosis :
a. Kesempitan pintu atas pangul Panggul sempit relatif : Jika konjugata vera
> 8,5-10 cm Panggul sempit absolut : Jika konjugata vera < 8,5 cm
b. Kesempitan panggul tengah Bidang tengah panggul terbentang antara
pinggir bawah simfisis dan spina os ischii dan memotong sacrum kira-kira
pada pertemuan ruas sacral ke-4 dan ke-5. Ukuran yang terpenting dari
bidang ini ialah:
1. Diameter transversa (diameter antara kedua spina) – 10,5 cm.
2. Diameter anteroposterior dari pinggir bawah simfisis ke pertemuan
ruas sakral ke4 dan ke-5 – 11,5 cm.
3. Diameter sagitalis posterior dari pertengahan garis antara kedua spina
ke pertemuan sacral ke-4 dan ke-5 – 5 cm.
Dikatakan bahwa bidang tengah panggul itu sempit jika :
C. Tatalaksana
1. Partus percobaan
Partus percobaan adalah percobaan untuk melakukan persalinan per vaginam pada
wanita-wanita dengan pangul relatif sempit. Partus percobaan hanya dilakukan pada
letak belakang kepala. Partus percobaan dimulai pada permulaan persalinan dan
berakhir setelah kita mendapat keyakinan bahwa persalinan tidak dapat berlangsung
per vaginam atau setelah anak lahir per vaginam. Partus percobaan dikatakan berhasil
jika anak lahir per vaginam secara spontan atau dibantu dengan ekstraksi (forceps
atau vakum) dan anak serta ibu dalam keadaan baik Kita hentikan partus percobaan
jika:
Pembukaan tidak atau kurang sekali kemajuannya.
Keadaaan ibu atau anak menjadi kurang baik.
Adanya lingkaran retraksi yang patologis.
Setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah walaupun his cukup baik dan
dilakukan pimpinan persalinan dengan baik, bagian kepala dengan diameter
terbesar dalam 1 jam tetap tidak mau melewati pintu atas panggul.
Forseps atau vakum gagal.
Dalam keadaan –keadaan tersebut, dilakukan seksio sesarea, Jika seksio sesarea
dilakukan pada saat pembukaan sudah lengkap dan atas indikasi sebab-sebab yang
menetap(patus percobaan lengkap dan gagal), pada persalinan berikutnya tidak
ada gunanya untuk melakukan persalinan percobaan lagi.
2. Seksio sesarea
Seksio sesarea elektif dilakukan pada kesempitan panggul berat dengan
kehamilan aterm, atau disproporsi sephalopelvik yang nyata. Seksio juga dapat
dilakukan pada kesempitan panggul ringan apabila ada komplikasi seperti
primigravida tua dan kelainan letak janin yang tak dapat diperbaiki.
Seksio sesarea sekunder (sesudah persalinan selama beberapa waktu) dilakukan
karena peralinan perobaan dianggap gagal atau ada indikasi untuk menyelesaikan
persalinan selekas mungkin sedangkan syarat persalinan per vaginam belum dipenuhi
Bila seksio sesarea dilakukan pada saat pembukaan belum lengkap atas indikasi ibu
atau anak yang kurang baik (partus percobaan belum lengkap/gagal), persalinan
percobaan yang dipersingkat dapat dicoba lagi pada persalinan berikutnya. Dalam hal
ini, pimpinan persalinan berikutnya mengikuti protocol yang berlaku bagi persalinan
pada bekas seksio sesarea.
Pada kesempitan bidang tengah panggul, dapat timbul gangguan putaran paksi
jika diameter antara kedua spina < 8 cm. Jika jarak ini berkurang, dengan sendirinya
arkus pubis meruncing. Oleh karena itu, biasanya arkus pubis dapat dipergunakan
untuk menentukan kesempitan pintu bawah panggul. Menurut Thoms, distosia dapat
terjadi jika jumlah ukuran antar kedua tuber ischii dan diameter sagitalis posterior.
Referensi :
Saifuddin AB. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi Keempat. Jakarta: BPSP, 2008.
Cunningham FG, Gant FN, Leveno KJ, dkk. Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta: EGC, 2005.