Anda di halaman 1dari 61

Fadhila Try Utami (1704101017)

Pembimbing :
dr. Lutfi Rachman, MMRS
Penguji :
Dr. Silvy Amalia Falyani, M.Kes

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PUSKESMAS PAGAK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2019
Diabetes Mellitus Tipe II (DM Tipe II) adalah
penyakit metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin,
kerja insulin, atau keduanya.

Indonesia menduduki posisi keempat dunia


setelah India, Cina, dan Amerika dalam
prevalensi DM Tipe II. Pada tahun 2000
masyarakat Indonesia yang menderita DM Tipe II
adalah sebesar 8,4 juta jiwa dan diprediksi akan
meningkat pada tahun 2030 menjadi 21,3 juta
jiwa.

Diabetes melitus tipe 2 masuk 10 besar penyakit


terbanyak rawat jalan puskesmas di kabupaten
malang yaitu urutan ke-7 dengan total jumlah
583 orang.
• Bagaimana pandangan
Rumusan kedokteran keluarga
Masalah pada kasus Ny.L ?

• Mengetahui pandangan
kedokteran keluarga
Tujuan pada kasus Ny.L ?
* Nama : Ny. L
* Nomor Rekam Medis : 000414
* Jenis Kelamin : Perempuan
* Usia : 46 tahun
* Alamat : Tlogorejo, Pagak
* Pendidikan terakhir : S1 PGSD
* Pekerjaan : Guru SD
* Suku : Jawa
* Agama : Islam
* Tanggal kunjungan ke PKM : 26 Juni 2019
Keluhan penyerta
Keluhan Utama Pasien datang ke poli umum Puskesmas Pagak pukul
10.00 WIB, dengan keluhan lemas yang dirasakan sejak
• Lemas 2 hari terakhir. Pasien lemas walaupun sudah makan
dan minum. Pasien juga mengeluh sering deg-deg dan
pusing. Sesak (-), kesemutan (-). Berat badan pasien
semakin menurun walaupun tidak terjadi penurunan
nafsu makan. Pasien suka minum banyak karena sering
merasa haus. Pasien juga mengaku sering kencing.
Pasien mempunyai riwayat penyakit kencing manis
sejak 5 tahun terakhir dan pasien mengaku sudah tidak
mengonsumsi obat antidiabetes sejak 2 minggu
terakhir.
• Riwayat Keluhan Serupa : Ya, sekitar 2 • Riwayat sakit serupa : disangkal
tahun yang lalu ketika pasien tidak • Riwayat Diabetes Melitus : Ada, yaitu
rutin minum obat antidiabetes. Ibu Ny.L
• Riwayat Diabetes Melitus : Ada • Riwayat Hipertensidisangkal
• Riwayat Hipertensi : disangkal • Riwayat Penyakit Jantung :
• Riwayat Penyakit Jantung : disangkal disangkal

Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit


Dahulu Keluarga
• Kegiatan pasien keseharian
bekerja mengajar di SD dan
bersih-bersih rumah. Pasien
makan nasi satu piring sehari 3x
dan banyak minum air putih.
Pasien suka minum minuman yang
manis seperti teh setiap hari.
Pasien sering mengonsumsi sayur
namun jarang mengonsumsi buah.
Pasien mengaku tidak pernah
olahraga.

Riwayat Kebiasaan
• Metformin 850 • tidak ada alergi
mg 2x/hari. obat dan
makanan.

Riwayat
Riwayat alergi
Pengobatan
* Keadaan umum : cukup
* Kesadaran : composmentis
* Tekanan darah : 100/60 mmHg
* Nadi : 105 x/menit
* Frekuensi pernapasan : 20 x/menit
* Suhu : 36,5C (axilla)
Kepala :

* Mata : Konjungtiva palpebrae subanemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil


bulat, isokor,  3 mm/3 mm, refleks cahaya (+/+)

* Hidung : Tidak ada nafas cuping hidung, deviasi septum tidak ada, sekret
tidak ada

* Mulut : bibir tidak sianosis

* Tenggorokan : Faring hiperemis (-) tosil membesar (-)


* Telinga : Meatus akustikus eksternus dextra et sinistra lapang, sekret (-/-)

Leher :

Pembesaran KGB (-), perbesaran tiroid (-)


Thoraks :

* Pulmo : Bentuk simetris, pergerakan dada kanan sama


dengan dada kiri, retraksi dinding dada (-)

P: Stemfemitus hemithoraks kanan=kiri

P: Sonor pada kedua lapangan paru

A: Wheezing (-/-), rhonkhi (-/-)

Cor :

* Bunyi jantung I dan II (+) normal, HR = 105 x/menit,


regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :

Datar, lemas, nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien


tidak teraba, timpani, bising usus (+) normal.

Ekstemitas :

Deformitas (-), akral dingin, akral pucat (-), edema pretibial


(-)

Genitalia :

tidak dilakukan
Gula darah
Pemeriksaan acak (GDA)
Penunjang  288
mg/dl
Pasien datang dengan keluhan lemas yang dirasakan sejak
2 hari terakhir. Pasien lemas walaupun sudah makan dan minum.
Pasien juga mengeluh sering deg-deg dan pusing. Berat badan
pasien semakin menurun walaupun tidak terjadi penurunan nafsu
makan. Pasien suka minum banyak karena sering merasa haus.
Pasien juga mengaku sering kencing. Pasien mempunyai riwayat
penyakit kencing manis sejak 5 tahun terakhir dan pasien mengaku
sudah tidak mengonsumsi obat antidiabetes sejak 2 minggu
terakhir. Ibu dari Ny.L juga mempunyai riwayat diabetes melitus
tipe 2. Pasien makan nasi satu piring sehari 3x dan banyak minum
air putih. Pasien suka minum minuman yang manis seperti teh
setiap hari. Pasien sering mengonsumsi sayur namun jarang
mengonsumsi buah. Pasien mengaku tidak pernah olahraga.
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan keadaan umum cukup,
kesadaran compos mentis. Tanda vital nadi 105x/menit. Pada
pemeriksaan fisik regio kepala, leher, thorax, abdomen, dan
ekstremitas dalam batas normal. Pada pemeriksaan penunjang
hasil gula darah acak (GDA) adalh 288 mg/dl.
Diagnosis segi • Diabetes Type II
biologis

• Hubungan dengan
Diagnosis segi anggota keluarga saling
mendukung, dan saling
psikologis memperhatikan kondisi
kesehatan.

Diagnosis segi • Status ekonomi


sosial ekonomi menengah keatas.
•Keluhan Utama : Lemas
•Harapan : Pasien berharap agar keluhannya hilang
Aspek personal •Kekhawatiran : Pasien merasa keluhannya mengganggu
aktivitas sehari-hari.

Aspek Klinis • Diabetes Tipe II

•Genetik : dari ibu kandung Ny.L

Aspek Resiko •Pasien kurang bisa mengurangi makanan dan minuman yang
tinggi glukosa seperti nasi dengan porsi yang banyak dan teh

Internal manis.
•Pasien tidak pernah olahraga

Aspek Resiko • Pasien tergolong masyarakat


Eksternal menengah keatas.

• Derajat 2
Aspek Fungsional
• Menjelaskan tentang
penyakit Diabetes
Melitus Type II yang
meliputi pengertian,
penyebab, gejala
klinis, terapi, diet,
dan komplikasi.

Promotif
• Menghindari makanan yang manis seperti coklat, tape, dodol, kue
manis, dan lain-lain.
• Menghindari minuman yang manis seperti teh manis, sirup, soft drink,
susu kental manis, dan lain-lain.
• Mengurangi porsi nasi putih atau diganti dengan nasi rendah glukosa
seperti nasi merah atau nasi jagung.
• Menghindari porsi makanan yang berprotein tinggi seperti daging,
dendeng, abon, dan lain-lain.
• Menghindari makanan yang berlemak seperti kulit ayam, gorengan, dan
lain-lain.
• Menghindari buah-buahan yang manis seperti durian, nangka, alpukat,
dan kurma.
• Rutin olahraga 3-4x/hari, minimal 30 menit.

Preventif
• Terapi non-medikamentosa: • Penderita dianjurkan untuk
• Istirahat cukup membatasi aktifitas dan
• Terapi Medikamentosa: banyak beristirahat untuk
pemulihan.
• Metformin 2x850 mg 
lanjut pengobatan • Penderita dianjurkan untuk
sebelumnya. mengikuti saran dan nasihat
dokter untuk minum obat
anti diabetes (OAD) secara
teratur.

Kuratif Rehabilitatif
Dubia ad
bonam
Keluarga Ny. L adalah Nuclear family (keluarga inti yang
terdiri dari 4 anggota keluarga yaitu Ayah (Tn.Y) (berperan
sebagai kepala keluarga), ibu Ny.L dan 2 anak kandung Sdr. D
dan Sdri. F. Terdapat anggota keluarga yang sakit yaitu Ny.L,
Diagnosis klinis pasien adalah diabetes melitus type II.
APGAR SCORE

Adaptation

Partnership

Growth

Affection

Resolve
Adaption Partnership

Keluarga ini mampu beradaptasi


antar sesama anggota keluarga, Komunikasi dalam keluarga ini
saling mendukung, saling sudah baik, mereka saling
menerima, dan memberikan mengisi antar anggota keluarga
saran satu sama yang lainnya dalam setiap masalah yang
serta mengambil keputusan dialami oleh keluarga tersebut.
secara musyawarah.
Growth Affection
Keluarga ini juga saling
memberikan dukungan dan
Interaksi dan hubungan
memotivasi antar anggota
kasih sayang antar anggota
keluarga akan hal-hal yang
keluarga ini sudah terjalin
baru dan bermanfaat yang
dengan cukup baik.
dilakukan anggota keluarga
tersebut.
Resolve
Keluarga ini memiliki rasa
kebersamaan yang cukup baik
dan selalu memanfaatkan
waktu bersama sebaik-baiknya
dengan anggota keluarga
lainnya saat semua anggota
keluarga dapat berkumpul
Social, interaksi keluarga ini dengan tetangga sekitar cukup baik.

Culture, keluarga ini memberikan respon yang baik terhadap budaya, tata
karma, dan perhatian terhadap sopan santun.

Religious, keluarga ini cukup taat menjalankan ibadah sesuai dengan


ajaran agama yang dianutnya.

Economic, status ekonomi keluarga ini menengah keatas.

Educational, tingkat pendidikan keluarga ini tergolong tinggi. Tn. Y lulus


S1 Pendidikan Matematika dan Ny. L lulus S1 PGSD.

Medical, jarak antara rumah dengan pusat kesehatan dapat dijangkau dengan
mudah, dan keluarga ini merupakan keluarga yang mendapatkan pelayanan
kesehatan yang baik dan cukup memadai
Dalam struktur keluarga kepala keluarga adalah Tn. Y
yang berusia 50 tahun yang bekerja sebagai guru
matematika SMP, Ny. L merupan istri dari Tn.D yang
berusia 46 tahun dan merupakan pasien puskesmas,
pekerjaan sebagai guru SD. Mempunyai 2 anak, yaitu Sdr.
D yang berusia 23 tahun baru saja lulus S1 jurusan
pendidikan teknik elektro, Sdri. F yang berusia 17 tahun
yang masih SMA. Hubungan interaksi dengan keluarga baik
dan saling menyayangi.
• Lemas sejak 2 hari yang lalu.

Masalah • Sering deg-deg an dan pusing.


• Penurunan berat badan, sering
kencing, sering haus.
medis

Masalah • Ny.L tidak bisa mengontrol makan


dan minum yang tinggi glukosa
seperti nasi porsi banyak dan teh
Non- manis.
• Ny.L tidak pernah olahraga.

Medis • Ny.L tidak rutin minum obat


antidiabetes (OAD)
•Ny.L menderita diabetes tipe II •Pasien kesehariannya tinggal •Pekerjaan Ny.L adalah guru SD
dan mulai merasakan lemas bersama suami, dan kedua sehingga status ekonomi Ny.L
sejak 2 hari yang lalu. Pasien anaknya. Kehidupan Ny. L menengah keatas. Hubungan
lemas walaupun sudah makan terjalin erat dan akrab, dengan keluarga Ny. L dan tetangga
dan minum. Pasien juga latar pendidikan yang tinggi baik.
mengeluh sering deg-deg dan sehingga keluarga Ny. L selalu
pusing. Berat badan pasien memperhatikan kesehatan
semakin menurun Pasien sering keluarga.
haus dan sering kencing.

Fungsi Fungsi Fungsi sosial-


biologis psikologis ekonomi
• Gambaran lingkungan di • Gambaran lingkungan di luar
dalam rumah cukup rumah cukup, jarak rumah
memenuhi syarat-syarat keluarga Ny.L dengan rumah
kesehatan, lantai dan dinding tetangganya berdekatan.
dalam keadaan bersih, Jarak rumah dengan jalan
ventilasi, sirkulasi udara dan raya agak jauh. Kebersihan di
pencahayaan cukup, sumber sekitar rumah cukup bersih.
air cukup bersih, jamban ada
di dalam rumah, pengelolaan
sampah dan limbah baik.

Fungsi Fungsi
indoor outdoor
Komunikasi, informasi dan edukasi terkait
penyakit pasien kepada Ny.L dan keluarga.
Pentingnya kerjasama dokter, pasien dan
keluarga dalam mencegah penyakit tersebut.

Dokter sebagai dokter keluarga memberikan


penyuluhan, pencegahan, dan pengobatan
penyakit Ny.L dan menjelaskan perubahan
kebiasaan menjadi lebih baik. Suami dan anak
berperan dalam memberikan dukungan moral
pada Ny.L agar berperilaku hidup sehat.
TERIMA KASIH
sel β tidak
Kegagalan sel mampu
abnormalitas sel β
β dalam mengatasi
jalur Resistensi menurunkan
merespon kegagalan
transduksi insulin massa sel β
kadar glukosa sekresi insulin
sinyal insulin sebesar 20% -
darah yang yang
pada sel β 50%.
tinggi distimulasi
glukosa
Gejala Gejala
klasik DM tidak khas

Poliuri

Polifagi
Lemas, kesemutan, luka yang sulit
sembuh, gatal, mata kabur,
disfungsi ereksi (pria) dan pruritus
Polidipsi vulva (wanita).

Penurunan
BB
Edukasi Diet Gizi Olahraga
Biguanid

Thiazolidinedione Sulfonilurea

Acarbose

Glinid Insulin
Komplikasi Akut
• Hiperglikemi
• Hipoglikemi
Komplikasi Kronik
• Mikrovaskuler  retinopati, neuropati,
dan nefropati
• Makrovaskuler  penyakit jantung
koroner, penyakit vaskuler perifer, dan
penyakit serebrovaskuler

Anda mungkin juga menyukai