Anda di halaman 1dari 41

GATAL-GATAL

Nurul Aqilah Wahab


130112163524

Preseptor FM : Dr. Elsa Pudji Setiawati, dr., MM.


Preseptor Lapangan : Aan Warisman Valina, dr.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Susilawati
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 39 tahun
Alamat : Babakan Sari 3, RT/RW 06/15
Pekerjaan : Swasta
Status Marital : Sudah Menikah
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Sunda
Tanggal Periksa : 11 Januari 2018
Tanggal Home Visit :-
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA- GATAL-GATAL

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Gatal-gatal dirasakan sejak 2 bulan lalu (sebelum datang puskesmas), yang
disertai kemerahan di bagian bawah payudara. Kemerahan yang muncul pertama kali
pasien akui sebesar koin. Seminggu kemudian, gatal dan kemerahan tersebut juga
muncul di dekat selangkangan dan juga muncul di paha bagian belakang. Keluhan tidak
disertai demam panas.
Pasien bekerja lapangan (outdoor) dengan lingkungan yang panas dan
mengenakan kemeja saat bekerja. Pasien mengeluhkan semakin gatal, saat berkeringat.
Pasien mandi dan mengganti pakaian dalam 2 kali sehari dan menggantikan handuk 2
minggu sekali.
RIWAYAT PENYAKIT DAN
PENGOBATAN TERDAHULU
 Pasien telah mengobati keluhannya dengan menggunakan salep
topcort (desoxymethasone) yang dibeli dari apotik, keluhan gatalnya
sedikit berkurang namun kemerahan pada kulitnya semakin meluas.
 Tidak ada keluhan yang sama pada anggota keluarga lain.
Pasien tidak memelihara hewan di rumah. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit diabetes mellitus dan hipertensi. Pasien mahupun
anggota keluarga pasien tidak ada yang memiliki alergi ataupun asma.
Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan.
GENOGRAM KELUARGA NY.S, 11 JANUARI 2018

Lagenda:
Laki-laki Perempuan Meninggal Tinggal Pasien D : Age of M : Year of
serumah death marriage
 BENTUK KELUARGA
 Nuclear family

 TAHAPAN SIKLUS HIDUP KELUARGA


 Keluarga dengan anak usia remaja (Duvall’s Life Cycle ke-5)

 FAMILY MAP
 Pasien tinggal bersama suami dan tiga orang anak di dalam sebuah rumah
 Hubungan antara anggota keluarga baik dan komunikasi berjalan dengan lancar
 Sumber penghasilan berasal dari suami pasien dan pasien sendiri.
No. Pertanyaan APGAR Selalu/ Kadang- Jarang/
sering kadang/ tidak
pernah

1. Saya puas karena saya dapat kembali pada keluarga saya jika saya 1
menghadapi masalah

2. Saya puas dengan cara keluarga saya membahas serta membagi 2


masalah dengan saya

3. Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan 2


saya melaksanakan kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru

4. Saya puas dengan cara-cara keluarga saya menyatakan rasa kasih 2


sayang dan menanggapi emosi

5. Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membagi waktu bersama 2

APGAR SCORE: 9  Highly functional family


SCREEM
1. Interaksi sosial  Pasien mengenal dan berhubungan baik dengan tetangga di sekitar rumah

2. Dukungan budaya  Pasien bersuku Sunda


3. Agama  Pasien beragama Islam dan taat beribadah

4. Stabilitas ekonomi  Keadaan ekonomi pasien kurang baik. Sumber penghasilan berasal dari
suami pasien dan pasien sendiri.

5. Pendidikan  Pasien telah menjalankan pendidikan sampai SMA, jadi pasien mampu
memahami dan memecahkan masalah sehari-hari yang dihadapi
6. Pelayanan medis  Akses menuju Puskesmas Babakan Sari mudah, dekat dan pelayanannya
memuaskan.
FAKTOR RISIKO
Pasien
 Sering terpapar dengan cuaca panas
 Sering berkeringat

Keluarga
 Keluarga kurang pengetahuan tentang penyakit yang dialami pasien dan menganggap ia
seperti sakit kulit biasa.
Lingkungan
 Cuaca dan lingkungan pekerjaan menyebabkan keluhan pasien makin parah
PEMERIKSAAN
FISIK
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : Compos Mentis
 TB : 156 cm BB : 58 kg BMI : 23.8 kg/m2
 Tanda vital
 TD : 120/ 70 mmHg
 Nadi : 80x/menit
 Respirasi : 20x/menit
 Suhu : 36,5oC
 Kepala
 Simmetris, deformitas (-)
 Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera icteric: -/-
 Hidung : Pernapasan Cuping Hidung (-),sekret -/-
 Mulut : Sianosis Perioral (-)
 Tonsil: T1-T1, tenang, faring : tenang

 Leher
 KGB tidak teraba membesar.
 Kelenjat tiroid tidak teraba membesar
 JVP tidak meningkat
Thoraks
 Pulmo
 Inspeksi: Bentuk dan Gerak simetris
 Palpasi: Vocal Fremitus kanan=kiri
 Perkusi: Sonor
 Auskultasi: Vocal resonance kanan=kiri, VBS kanan=kiri, Rhonki -/-, Wheezing -/-

 Cor
 Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi: ictus cordis teraba di ICS 5 LMCS, tidak kuat angkat
 Perkusi: batas jantung: kardiomegali -
 Auskultasi: bunyi jantung S1 S2 reguler, S3-, S4-, murmur-

 Abdomen
 Inspeksi: Datar
 Palpasi: Kembung, nyeri tekan di epigastrium -
 Perkusi: timpani
 Auskultasi: Bising Usus +, Normal

 Ekstremitas
 Akral hangat
 Capillary refill time <2 detik
STATUS DERMATOLOGIKUS
 Distribusi : regioner

 Lokasi : a/r abdomen, inguinal, paha belakang

 Karakteristik :

-a/r abdomen: Multipel, sebagian diskret, sebagian konfluens, bentuk bulat dan irreguler, ukuran 1x1cm
sampai 3x2cm, berbatas tegas, tepi lesi lebih aktif, terdapat central healing, permukaan datar dan menonjol,
kering.
-a/r inguinal: Multipel, sebagian diskret, sebagian konfluens, bentuk bulat dan irreguler, ukuran 1x1 cm
sampai 5x1cm, berbatas tegas, tepi lesi lebih aktif, terdapat central healing, permukaan datar dan menonjol,
basah.
-a/r paha belakang: Multipel, sebagian diskret, sebagian konfluens, bentuk bulat dan irreguler, ukuran 1x1 cm
sampai 5x3cm, berbatas tegas, tepi lesi lebih aktif, terdapat central healing, permukaan datar dan menonjol,
kering
Effloresensi
-Papula eritema

-Skuama

-pustul
DIFFERENTIAL

DIAGNOSIS
Tinea korporis
• Tinea kruris
• Dermatitis atopi

Diagnosis kerja
• Tinea korporis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan mikroskopis langsung dengan larutan KOH 10% pada kerokan
kulit
 Kultur jamur
DIAGNOSIS HOLISTIK
 Aspek Personal
 Alasan: gatal-gatal
 Harapan: bisa mengurangi dan menghilangkan gatal
 Kekhawatiran: tidak nyaman dalam beraktivitas

 Aspek Klinis
Tinea korporis
 Aspek Risiko Internal
 Sering terpapar cuaca panas

 Sering berkeringat

 Aspek Risiko Eksternal


 Ekonomi keluarga tidak stabil

 Pekerjaan yang sering terpapar dengan cuaca panas dan sering berkeringat

 Keluarga kurang pengetahuan tentang penyakit yang dialami pasien dan menganggap ia seperti sakit kulit
biasa.
PENATALAKSANAAN
Non-farmakologis :
 Umum :
-Menerangkan kepada penderita mengenai perjalanan penyakit, faktor pencetus dan pengobatan

-Menghindari faktor pencetus

-Menjaga kulit tetap kering dan bersih

-Memberitahu pasien agar tidak menggaruk, untuk mengurangi perluasan

-Tidak menggunakan pakaian, handuk, dan alat-alat mandi lainnya secara bergantian dengan orang lain.
Tingkatkan personal hygiene
-Hindari memakai pakaian yang ketat dan berlapis-lapis, over sweating

Farmakologis :
-Ketokonazol 2% oles tipis 2 kali sehari selama 2 minggu

-Cetirizine 10 mg 2 kali sehari


PROGNOSIS
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad functionam : ad bonam
 Quo ad sanationam : dubia ad malam
RENCANA
PEMELIHARAAN
KESEHATAN
No Nama Status Skrining Konseling Kemoprofilaksis
Kesehatan
1. Ny. S Tinea korporis Tekanan darah Pola makan dan gizi Multivitamin
(39 th) BMI seimbang
Profil Lipid Olahraga
Gula Darah Menghindari dari faktor
pencetus

2. Tn. D Sehat Tekanan darah Pola makan dan gizi Multivitamin


(45 th) BMI seimbang
Profil Lipid Olahraga
Gula Darah

3 Rizki Sehat TD, BMI, profil lipid, Perilaku hidup bersih dan Multivitamin
(20 th) gula darah sehat (PHBS), pola makan
sehat dan nutrisi seimbang,
aktivitas fisik
No Nama Status Skrining Konseling Kemoprofilaksis
Kesehatan
4. Amalia Sehat Tekanan Darah, BMI, Pola hidup sehat (aktivitas Multivitamin
(18 th) profil Lipid fisik, olahraga, diet dan cara
menaikkan berat badan), K3,
perilaku sehat secara seksual,
bahaya penggunaan obat-obat
terlarang dan alkohol

5. Fikri Sehat Tekanan Darah Pola makan dan gizi Multivitamin


(14 th) BMI seimbang Susu kalsium
Profil Lipid Olahraga
PENATALAKSANAAN KASUS GIZI
 BB = 58 kg

 TB = 156 cm

 BMI = 23.8 kg/m2 (Overweight)

Formulir Assessment:
1. Riwayat penyakit sebelumnya yg berhubungan masalah gizi : tidak ada
2. Obat-obatan yg biasa dikonsumsi: tidak ada
3. Riwayat penyakit di keluarga : tidak ada
4. Penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir : tidak ada
5. Perubahan berat badan dalam 2 minggu terakhir : tidak ada
1. Keluhan pencernaan yang menetap selama lebih dari 2 minggu : tidak ada perubahan
2. Kapasitas fungsional : tidak ada disfungsi
3. Jenis aktvitas : sedang
4. Asupan makanan:
 Perubahan asupan makanan : Tidak
 Konsistensi makanan sekarang : Biasa (padat)
 Puasa/tidak masuk makanan sama sekali : Tidak
FOOD RECALL (24-HOUR)
Waktu Jenis makanan Jumlah URT Kalori (Kkal)
8:00 Bubur ayam 1 mangkok 372
Teh tawar 200ml 5

13:00 Nasi putih 1 centong 200


Ayam goreng ½ potong 260
Sayur buncis 100 gram 75
Es teh manis 1 gelas 55

16:00 Tahu goreng 1 buah 35


Cahkwe 1 potong 209

8:00 Bubur ayam 1 mangkok 372


Tahu goreng 1 buah 35
Ayam goreng (paha) 2 potong 391
Dancow coklat 1 sachet 180
Jumlah Kkal : 2189
INTERVENSI GIZI
TB = 156cm;
BB = 58 kg;
BMI = 23,8 kg/m2 (Overweight)

 BB ideal= 90% x (TB-100) x 1 kg

= 90% x 56 x 1= 50.4 kg
Haris Benedict

 Perhitungan kebutuhan kalori dan protein

Wanita = 665 + (9.6 x BBkg) + (1,7 x TBcm)-(4,7 x umur)


=665 + 556.8 + 265.2 – 206.8
= 1526.3 kkal
Komposisi :
 Karbohidrat : 40–60%
 Protein : 25–35%
 Lemak : 10–15%
Jenis nutrien spesifik : vitamin dan mineral

Jenis makanan yang dianjurkan


 Nutrien yang dianjurkan : Karbohidrat kompleks, Protein Hewani (ayam, ikan, telur), Protein Nabati (tahu,
tempe, kacang-kacangan), Sayuran, Buah, Susu

Konsistensi yang dianjurkan


- Padat biasa
Pengolahan yang dianjurkan
- Direbus, dipanggang, dikukus
Cara pemberian
- Oral
Frekuensi yang dianjurkan
- 3 kali makan berat dengan 2 kali cemilan
PENJABARAN POLA MAKAN
Jadwal Jenis Makanan Jumlah Kalori (Kkal)
Makan pagi Nasi putih 1 centong 200
Telur Dadar 1 buah 115
Wortel 100 gr 25
Selingan Mangga 2 buah 200 gr 220

Makan siang Nasi putih 1 centong 200


Ikan Mas Goreng 1 potong 170
Sayur Buncis 100 gr 25
Teh Manis 200ml 90
Selingan Jeruk 2 buah/ 220 gr 100

Makan malam Nasi putih 1 centong 200


Ayam Goreng 1/2 potong 150
Tumis Sawi 100 gr 30

Jumlah Kkal : 1525


PENATALAKSANAAN
AKTIVITAS FISIK
 Sebelum memulai latihan, pemanasan terlebih dahulu
 Disarankan olahraga aerobik ( jalan pagi, bersepeda, senam aerobik)
 Frekuensi latihan dilakukan 3x/minggu dengan tiap sesi nya dilakukan 15-30 menit
 Intensitas : ringan tergabung dengan aktivitas sehari-hari
 Akhir latihan dilakukan pendinginan sampai denyut jantung normal
Ny, S 39 tahun

Biopsychosocial factor

Sering terpapar dgn cuaca Ekonomi keluarga tidak


panas dan berkeringat stabil

Pasien terpaksa mencari


Lingkungan panas dan
pendapatan buat keluarga
lembap

Merangsang pertumbuhan jamur Sering terpapar dgn cuaca panas


dan berkeringat

Gatal - gatal

Tinea
korporis
CLINICAL
SCIENCE
TINEA KORPORIS
DEFINISI
Dermatofitosis pada daerah kulilt tidak berambut (Glabrous skin).

ETIOLOGI
 Trichophyton sp., seperti T. rubrum
 Microsporum, seperti M. canis
 Epidedermophyton, seperti E. floccosum

FAKTOR RESIKO
 Lingkungan yang lembab dan panas
 Imunodefisiensi
 Obesitas
 DM
 MANIFESTASI KLINIS
 Lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas, berbentuk infiltrat
eritematosa
 Terdapat eritema, skuama, kadang-kadang dengan vesikel dan papula
di tepi.
 Daerah tengahnya lebih tenang (central healing), dengan tepi lesi
lebih aktif.
 Tepiannya tampak polisiklik, karena beberapa lesi kulit yang
menjadi satu.
 Terdapat krusta ataupun erosi pada bekas garukan
PATOFISIO
LOGI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan langsung KOH 10% - didapatkan hifa panjang bercabang dan
bersepta, dapat disertai atau tanpa artrospora. Double contour.
• Pemeriksaan biakan jamur dengan media agar Sabouraud
• Pemeriksaan fungsi hati (SGOT/SGPT) bila direncanakan pemberian obat
sistemik.

DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis numularis, pitiriasis rosea, dermatitis kontak, dermatitis atopi,
dermatitis seboroik, psoriasis, tinea kruris
PENATALAKSANAAN
UMUM
-Menerangkan kepada penderita mengenai perjalanan penyakit, faktor pencetus dan pengobatan
-Menghindari faktor pencetus
-Menjaga kulit tetap kering dan bersih
-Memberitahu pasien agar tidak menggaruk, untuk mengurangi perluasan
-Tidak menggunakan pakaian, handuk, dan alat-alat mandi lainnya secara bergantian dengan orang
lain.
-Tingkatkan personal hygiene
-Hindari memakai pakaian yang ketat dan berlapis-lapis, over sweating
 KHUSUS

TOPIKAL : umumnya diberikan selama 2-4 minggu, kemudian dilanjutkan kurang lebih 2 minggu
setelah lesi sembuh
-Salep whitfiled: R/ acidum salicylicum 3%, acidum benzoicum 6%
-Golongan imidazol: krim mikonazol 2%, Ketokonazol 2%
-Golongan alilamin: krim butenafin 1%, tebinafin 1%

SISTEMIK : diberikan jika lesi cukup luas, tampak meradang, atau tidak sembuh dengan obat topikal
- Griseofulvin microsize 500-1000 mg/hari 2-6 minggu
- Ketokonazol 200mg /hari 4 minggu
- Itrakonazol 100mg/hari 2 minggu atau 200mg/hari 1 minggu
- terbinafin 250mg/hari 2 minggu
TINDAK LANJUT
- Kontrol setiap minggu dan dilakukan pemeriksaan sediaan langsung KOH,
serta kultur bila memungkinkan
- Penyakit dikatakan sembuh bila klinis membaik, serta pada 2 kali
pemeriksaan, tidak ditemukan jamurnya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai