KUNJUNGAN RUMAH
DIARE AKUT
Disusun oleh :
Dwi Arumaniya 20710001
Pembimbing :
dr. Aprilia Eka Very Rachmawati
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara
berkembang seperti di Indonesia, walaupun telah banyak kemajuan
diperoleh di bidang pemberantasan penyakit diare di Indonesia
namun hingga kini angka kesakitan diare tetap masih tinggi.
• Angka kesakitan diare diperkirakan antara 120-130 kejadian per 1000
penduduk, 60% kejadian diare. Morbiditas dan mortalitasnya yang masih
tinggi.
• Penyakit diare merupakan masalah kesehatan di banyak negara
berkembang termasuk Indonesia
RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama
yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada Ny.G , dan
mengetahui hubungan antara penyakit yang diderita pasien
dengan kondisi sosial ekonomi, pengetahuan tentang penyakit,
kepatuhan minum obat dan lingkungan penderita.
TUJUAN
• Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
berkesinambungan dan menyeluruh kepada Ny. G , dan mengetahui
hubungan antara penyakit yang diderita pasien dengan kondisi sosial
ekonomi, pengetahuan tentang penyakit, kepatuhan minum obat dan
lingkungan penderita.
TUJUAN
TUJUAN KHUSUS
a. Mengidentifikasi penyakit pasien
b. Mengidentifikasi kehidupan pasien dalam keluarga melalui APGAR
c. Mengidentifikasi faktor sosial ekonomi pasien melalui SCREEM
d. Mengidentifikasi faktor keturunan pasien melalui Genogram
e. Mengidentifikasi faktor pelayanan kesehatan
f. Mengidentifikasi perilaku pasien terkait dengan penyakitnya
g. Mengidentifikasi faktor lingkungan fisik dan sosial ekonomi
BAB 2
• TINJAUAN PUSTAKA
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny.G
• Umur : 70 tahun
• Jenis kelamin :Perempuan
• Pekerjaan : Tukang Cari Kayu
• Pendidikan : Tidak sekolah
• Agama : Islam
• Alamat : Dusun Cepoko Rt 2 Rw 6, Desa sambiawang.
• Status Marital : Menikah
• Suku : Jawa
• Tanggal periksa : 4 Oktober 2022
ANAMNESIS
Riwayat Kebiasaan
•Pasien hingga saat ini suka makan-makanan pedas dan kecut
a. Riwayat merokok : Disangkal
b. Riwayat NAPZA : Disangkal
c. Riwayat olah raga : Jarang berolahraga
ANAMNESIS
Riwayat Pengobatan
a. Membeli obat sendiri yaitu Loperamid HCL dan Promag
b. Pasien sudah berobat ke puskesmas dan saat ini keluhan sudah mulai membaik.
Dari puskesmas, pasien mendapat obat Loperamid, Antasida Doen, Oralit, dan
Amlodipin.
ANAMNESIS
Riwayat Gizi
•Pasien makan sehari-harinya teratur 3 kali dalam sehari namun kadang-kadang juga tidak makan kalua
tidak enak badan, dengan nasi porsi 1 piring kadang setengah piring.
• Pasien sering memakan sayur – sayuran. Lauk pauk yang biasa dimakan seperti tahu-tempe, ikan asin.
Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan asin, pedas dan kecut.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
• BMI = = = 18,9
Perhitungan status gizi berdasarkan body mass index (BMI) :
Pemeriksaan Psikis
MEDIKAMENTOSA :
1. Oralit ( S 1 dd sach 1 ).
2. Loperamid HCL 2mg (S 3 dd Tab I)
3. Amlodipin 5mg (S 1 dd Tab I)
4. Antasida Doen (S 3 dd Tab I)
PENGELOLAAN PASIEN
BAB 3
Patient Centered Management
• Medikamentosa:
1. Oralit (1 x 1 sachet) diminum 1 kali sehari 1 sachet.
2. Loperamid HCL 2mg (S 3 dd Tab I) diminum 3 kali sehari 1 tablet.
3. Amlodipin 5mg (S 1 dd Tab I) diminum 1 kali sehari 1 tablet.
4. Antasida Doen (S 3 dd Tab I) diminum 3 kali sehari 1 tablet.
Patient Centered Management
NON MEDIKAMENTOSA
1. Rencana promosi dan pendidikan kesehatan kepada pasien dan kepada keluarga
a) Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan air bersih, dan menggunakan jamban sehat (BAB pada
tempatnya) agar terhindar dari penyakit diare .
b) Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga untuk senantiasa mengkonsumsi makanan dan minuman
yang baik untuk kesehatan.
c) Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga untuk menjaga pola makan, kebersihan diri dan
lingkungan.
Patient Centered Management
Adapun beragam upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran dan menularnya diare ialah :
1) Pemberian makanan yang higienis.
2) Menyediakan air minum yang bersih
3) Menjaga kebersihan perorangan.
4) Membiasakan mencuci tangan.
5) Buang air besar pada tempatnya.
6) Menyediakan tempat pembuangan sampah yang memadai.
7) Memberantas lalat dan menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit diare.
BAB IV
HASIL IDENTIFIKASI FAKTOR KELUARGA DAN LINGKUNGAN
BAB IV
STRUKTUR BENTUK
KELUARGA KELUARGA
• PATRIAKAL • NUCLEAR
FAMILY
BAB IV
FAKTOR KELUARGA
Pasien
Adaptation
untuk masalah kesehatan. Adakah saling menerima kondisi penyakitnya,
keterbukaan di dalam keluarga tersebut dari Ny. G mampu memahami
(Notoatmodjo, 2003). dan bersedia melakukan √
intervensi
pengobatan.
Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat _
dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di
lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Sering
mengikuti acara-acara yang bersifat hajatan, sunatan, dll.
Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan kesopanan
Lingkungan Sosial
•Dipandang dari segi ekonomi, pasien ini termasuk keluarga ekonomi menengah Kebawah.
Untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari berasal dari gaji yang diperoleh pada pekerjaannya
dan pekerjaan anaknya. Tingkat pendidikan yang baik dalam anggota keluarga mampu
memahami tentang keadaan pasien.
Lingkungan Ekonomi
•Dari segi perumahan dan pemukiman dan fasilitas umum yang tersedia lingkungan
kehidupan masyarakat di sekitar keluarga Ny. G tergolong cukup.
FAKTOR PERILAKU KELUARGA
Dari hasil analisis mengenai karakteristik perilaku pasien dan keluarga yang terdapat dalam bentuk keluarga, pola interaksi,
pertanyaan sirkuler, identifikasi informasi penyakit genetik, fisiologi keluarga (metode APGAR), patologi lingkungan keluarga
(metode SCREEM), faktor-faktor resiko tentang faktor perilaku, faktor lingkungan (fisik, sosial dan ekonomi) dan faktor pelayanan
kesehatan, maka dapat dirumuskan sebagai temuan masalah yang terkait dengan Ny. G dan keluarga serta masyarakat sekitar yang
kemudian divisualisasikan dalam bentuk diagram Blum.
A. Temuan Masalah
• 2. Faktor perilaku
• a. Lingkungan fisik
• Faktor resiko dari pasien (Ny.G) sebagai penderita Diare adalah sebagai berikut:
a. Perilaku pasien: Kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat dan pasien gemar mengkonsumsi makanan
pedas.
b. Faktor Lingkungan: Kondisi sosial ekonomi menengah bawah dan pola hidup sehat belum membudaya
ditengah masyarakat
c. Pelayanan Kesehatan: Kurang optimalnya edukasi dan konseling terhadap pasien dan keluarga pasien
Saran
Untuk masalah medis Diare dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Preventif:
1. Buang air besar pada tempatnya (dijamban) .
2. Sering mencuci tangan setelah dari kamar mandi dan setelah pulang bekerja.
3. Meningkatkan higienitas diri dan keluarga.
4. Menjaga kebersihan sanitasi lingkungan.
5. Mengkonsumsi air yang bersih dan sudah direbus terlebih dahulu.
6. Jangan makan sembarangan terlebih makanan mentah.
Saran
b. Promotif :
• Edukasi penderita dan keluarga mengenai Diare serta pengobatannya.
b. Kuratif :
• Saat ini penderita memasuki pengobatan rawat jalan, dan harus mengikuti arahan yang di berikan oleh dokter dan rajin dalam
konsumsi obat.
b. Rehabilitatif:
• Memberitahu cara menjaga kebersihan diri, kebersihan makanan dan perilaku atau kebiasaan mengkonsumsi makanan
sembarangan, menekankan untuk tidak Buang Air Besar (BAB) disungai namun di jamban agar cepat sembuh dan tidak sakit
kembali.
1. Untuk masalah lingkungan tempat tinggal dan rumah
a. Promotif:
• Edukasi penderita dan anggota keluarga untuk menyediakan tempat pembuangan sampah yang memadai serta menjaga kebersihan
rumah dan lingkungan rumah .
Daftar pustaka
1. Kementrian KesehatanRI. 2011. Situasi Diare di indonesia. Jakarta:
Kementrian KesehatanRI.
2. Subagyo B, Budi N. S, Diare akut. Buku Ajar Gasroenterologi-Hepatologi. Jilid 1. Cetakan ketiga. Jakarta.
Badan Penerbit IDAI. Jakarta. 2012. P 87-120.
3. Fida dan Maya (2012) Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Jogjakarta: D-Media.
4. Kasaluhe, M.D., Sondakh, R.C., & Malonda, N.S.H. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
diare pada balita di wilayah kerja puskesmas tahuna timur kabupaten kepulauan sangihe.
http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/meityn-d.-kasaluhe.pdf. Diunduh 4 oktober 2022.
5. Depkes RI. (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan: Lintas Diare Lima Langkah Tuntaskan Diare. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI
•
Lampiran foto
Gambar. 1 Bagian Depan Rumah pasien Gambar. 2 Saat memeriksa pasien diruang tamu pasien
Lampiran foto