Anda di halaman 1dari 37

Dermatitis

Parasite
Anisa Tia Azzahra (21710161)
KEPANITRAAN KLINIK KULIT DAN KELAMIN
RSUD IBNU SINA KABUPATEN GRESIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2022-2023
Penyakit Kulit Karena Parasit

Pedikulosis Skabies Creeping Eruption


1
Pedikulosis
Definisi
Pedikulosis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh
ektoparasit Pediculus yang dapat bertahan hidup dengan
menghisap darah hospesnya
Terdapat tiga jenis Pediculus yang menyerang manusia
• Pediculus humanus var. capitis
• Pediculus humanus var. corporis
• Phtirus pubis
namun yang paling sering menyerang manusia adalah Pediculus
capitis.
1. Pedikulosis Kapitis
Definisi: adalah infeksi kulit dan rambut yang disebabkan Pediculus humanus var. capitis
● Faktor Resiko: jenis kelamin, tingkat pendidikan, frekuensi cuci rambut, penggunaan
sisir atau aksesoris rambut bersama, penggunaan alas atau tempat tidur bersama,
panjang rambut.
● Gejala Klinis: gatal di kepala → garukan pada kulit kepala dapat menyebabkan
terjadinya erosi, ekskoriasi dan infeksi sekunder berupa pus dan krusta.
Morfologi
● Pediculus humanus var. capitis memiliki tubuh yang pipih dorsoventral, memiliki tipe mulut

tusuk hisap untuk menghisap darah manusia, badannya bersegmen segmen, memiliki 3 pasang

kaki dan berwarna kuning kecoklatan atau putih ke abu-abuan.

● Telur (nits) berbentuk oval/bulat lonjong dengan panjang sekitar 0,8mm berwarna putih sampai

kuning kecoklatan
Diagnosis

● Diagnosis: Menemukan Pediculus humanus var. capitis dewasa, nimfa,

dan telur di kulit dan rambut kepala.

● Diagnosis Banding: dermatitis seboroik, tinea kapitis


Tatalaksana

Umum: Menjaga kebersihan kepala, rambut harus sering dicuci dan dirawat

dengan baik

Khusus: Permetrin 1% sediaan krim, Malathion 0,5% lotion/spray,

Gameksan 1% krim, Emulsi Benzilbenzoat 25%.


Pedikulosis Korporis

Definisi: adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Pedikulus humanus var. corporis
● Faktor Resiko
Hygiene buruk, biasanya pada orang gelandangan karena kutu melekat pada serat
pakaian dan hanya berpindah ke kulit untuk menghisap darah.
● Gejala Klinis
Gatal pada tubuh -> garukan menimbulkan erosi, ekskoriasi, pus.
Morfologi

● Pediculus humanus var. corporis mempunyai 2 jenis kelamin, yakni jantan dan betina berukuran panjang 1,2-

4,2mm dan lebar kira-kira 1/2 panjangnya,

● Rentang kehidupan rata-rata 18 hari dan selama waktu ini kutu betina dapat menghasilkan 270-300 telur.

Kutu ini biasanya ditularkan melalui pakaian yang terkontaminasi atau tempat tidur. Kutu ini bisa bertahan

hidup di lapisan pakaian tanpa makan sampai 3 hari. Tidak mencuci pakaian dan mengganti baju

memungkinkan untuk kutu dapat bertahan.


Diagnosis

● Diagnosis

Dapat ditemukan makula pada daerah badan.

● Diagnosis banding

Scabies
Tatalaksana

● krim gameksan 1%

● emulsi benzilbenzoate 25%

● bubuk malathion 2%. Pakaian direbus atau disetrika -> membunuh telur dan

kutu. Jika terdapat infeksi sekunder diobati dengan antibiotic secara sistemik

dan topical
Pedikulosis Pubis
Definisi: adalah penyakit kulit dan rambut di
daerah pubis yang disebabkan oleh Phthirus
Pubis.
● Faktor risiko
Terjadi pda orang dewasa dan termasuk
Infeksi Menular Seksual.
● Gejala klinis
Gatal di daerah pubis dan di sekitarnya.
Diagnosis
● dijumpai bercak-bercak yang berwarna abu-abu atau kebiruan yang disebut

sebagai macula serulae, black dot, yaitu adanya bercak-bercak hitam yang

tampak jelas pada celana dalam berwarna putih yang dilihat oleh penderita pada

saat bangun tidur.

● Diagnosis banding: Dermatomikosis


Tatalaksana

● - Cukur bulu pubis, pakaian dalam direbus dan disetrika

● - Lotion Malathion 0,5-1%

● - Gameksan Krim 1%

● - Emulsi Benzilbenzoat 25%


2
Skabies
Definisi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau
yaitu Sarcoptes scabiei varietas hominis. Tungau tersebut hidup
sebagai parasit di kulit hewan dan manusia.
Penyakit skabies dapat ditularkan melalui kontak langsung
oleh tungau tersebut, dan menyebabkan rasa gatal.
Penyakit ini tersebar hampir diseluruh dunia terutama pada
daerah tropis dan penyakit ini endemis di beberapa negara
berkembang.
Morfologi
● Parasit tersebut termasuk kelas arachnida, subkelas acarina, ordo
astigmata, dan famili sarcoptidae.
● Berbentuk lonjong dan gepeng, berwarna putih kotor, punggungnya
cembung, bagian dadanya rata, dan tidak memiliki mata.
● Tungau betina berukuran lebih besar dibandingkan tungau jantan,
yakni 0,3-0,45mm sedangkan tungau jantan berukuran 0,2-0,25mm.
Siklus Hidup
Gejala Klinis

● Parasit ini menimbulkan gejala khas yaitu gatal yang akan semakin meningkat
pada malam hari yang dikenal sebagai nocturnal pruritus

● Daerah predileksi lesi akan terdistribusi di : Tangan dan pergelangan tangan


(74,3%), Kaki dan pergelangan kaki (8,8%), Ruang antar jari tangan (7,5%),
Siku (5,9%), Area genitalia pada pria (1,1%), Lipatan aksila bagian depan -
Regio periumbilical
Diagnosis
● Diagnosis klinis dapat ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4 tanda utama (cardinal sign):
• Pruritus nokturna --> gatal pada malam hari karena aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu
rendah dan panas
• Skabies menyerang secara kelompok --> jika seseorang terkena scabies, biasanya orang
terdekat di sekitarnya seperti keluarga akan terkena penyakit tersebut
• Ditemukan terowongan (kunikulus) --> ditemukan terowongan di area predileksi dan
memiliki bentuk khas seperti lurus/berkelok, rata-rata memiliki panjang 1 cm dan diakhiri
oleh papul atau vesikel.
• Ditemukan tungau Sarcoptes scabiei
Pemeriksaan Penunjang
• Kerokan kulit
● Hasil kerokan diletakkan di atas kaca objek -->
Ditetesi dengan KOH 10% --> ditutup dengan
kaca penutup --> Diperiksa di bawah mikroskop
--> Diagnosis skabies positif apabila ditemukan
tungau, nimfa, larva, telur atau kotoran Sarcoptes
scabiei.
Pemeriksaan Penunjang
• Tes Tinta
● Menggosok papula menggunakan ujung pena
yang berisi tinta --> Papul yang telah tertutup
dengan tinta didiamkan selama dua puluh sampai
tiga puluh menit --> tinta diusap atau dihapus
dengan kapas yang dibasahi alkohol --> Tes
dinyatakan positif bila tinta masuk kedalam
terowongan dan membentuk gambaran khas
berupa garis berliku-liku.
Tatalaksana
• Emulsi benzyl-benzoas 20-25% -> digunakan selama 3 hari setiap malam hari
• Gammexane 1% dengan sediaan krim atau lotion -> diberikan cukup sekali -> masih ada
gejala -> diulangi satu minggu kemudian. Kontraindikasi pada ibu hamil dan anak < 6
tahun karena bersifat toksik terhadap susunan saraf pusat.
• Sulfur presipitatum 5-10%
• Krim permetrin 5% -> Pemberian cukup sekali dan dihapus dalam 10 jam -> belum
sembuh maka diulangi setelah seminggu kemudian. Kontraindikasi pemberian permetrin
adalah pada bayi dibawah usia 2 bulan
Pencegahan
• Mandi secara teratur dengan menggunakan sabun.
• Mencuci pakaian, sprei, sarung bantal
• Tidak saling bertukar pakaian dan handuk dengan orang lain.
• Hindari kontak dengan orang-orang atau kain serta pakaian yang dicurigai terinfeksi
tungau skabies.
• Menjaga kebersihan rumah dan berventilasi cukup.
Diagnosis Banding

• Prurigo

• Pedikulosis korporis
3
Creeping Eruption
Definisi
Cutaneous larva migrans (CLM) -> kelainan kulit
yang disebabkan oleh larva cacing tambang dari hewan
anjing dan kucing, yang paling sering adalah Ancylostoma
braziliense dan Ancylostoma caninum. Larva menembus
permukaan kulit, bermigrasi sepanjang epidermis, dan
meninggalkan ruam dengan karakteristik linear atau
serpiginosa membentuk terowongan (burrow) yang disebut
‘creeping eruption’.
Etiologi dan Faktor Resiko

● Etiologi: Ancylostomabraziliense, Ancylostoma ceylanicum, dan


Ancylostoma caninum dan Strongyloides.

● Faktor Resiko: Kebiasaan tidak menggunakan alas kaki, berlibur ke daerah


tropis atau pesisir pantai, Keberadaan anjing dan kucing, usia, pekerjaan
Gejala Klinis
● Rasa gatal dan panas di tempat larva melakukan penetrasi. Rasa gatal
yang timbul terutama terasa pada malam hari -> digaruk -> infeksi
sekunder .
● Papul -> lesi berbentuk linear atau berkelok-kelok, menimbul dengan
diameter 2-3 mm, dan berwarna kemerahan.
● Lesi papul eritematosa menjalar seperti benang berkelok-kelok, polisiklik,
serpiginosa, menimbul, dan membentuk terowongan (burrow), mencapai
panjang beberapa sentimeter
Diagnosis dan Tatalaksana
● Diagnosis Banding: Skabies, dermatofitosis

● Tatalaksana:
● - Tiabendazol 50mg/kgBB/hari 2x sehari selama 2 hari
● - Albendazol 400 mg (dosis tunggal) selama 3 hari
● - Kloretil (Hati-hati nekrosis jaringan)
Daftar Pustaka
● R.S. Siregar. 2004. Penyakit Kulit Karena Parasit. Dalam Prof. Dr. R.S. Siregar, Sp.KK(K): Atlas
Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hal 164.
● Aminah P, Sibero HT, dan Ratna MG. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian skabies. J
Majority. 2015;5(4):54- 59.
● Madke, B., & Khopkar, U. (2012). Pediculosis capitis: an update. Indian Journal of Dermatology,
Venereology and Leprology, 78(4), 429–438. https://doi.org/10.4103/0378- 6323.98072
● Suwandi, J. F., & Sari, D. (2017). Dampak Infestasasi Pedikulosis Kapitis Terhadap Anak Usia
Sekolah. Majority, 6(1), 24–29. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/a
rticle/view/926
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai