PENDAHULUAN
1
pada pasien-pasien dengan Wilms tumor, dengan menyesuaikan intensitas
dan lamanya terapi berdasarkan derajat penyakit dan pemeriksaan
histologis.
Dalam referat ini, penulis akan membahas mengenai Wilms Tumor yang
mencakup anatomi, epidemiologi, etiologi dan factor resiko, patofisiologi,
penegakkan diagnose (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, klasifikasi tumor) tatalaksana dan prognosisnya.
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
3
jaringan ke ureter dan buli-buli (vesica urinaria). Metastase jauh adalah
ke paru-paru, hati, otak, dan organ lain.2
Anatomi Ginjal
4
ginjal berguna untuk mengumpulkan hasil ekskresi kemudian
disalurkan ke tubulus kolektivus menuju pelvis ginjal.3
5
Gambar 2.Anatomi mikroskopis dari ginjal
diambil dari kepustakaan4.
2.2 Epidemiologi
6
kemungkinan adanya keterlibatan lokus ketiga pada tumor Wilms yang
bersifat familial. Lebih dari 85% tumor wilms dengan anaplasia
didapatkan adanya mutase pada gen supresor p53, yang hampir tidak
pernah ditemukan pada tumor wilms tanpa anaplasia (dengan
gambaran histologi yang lebih baik).6,7,8.
2.3 Patofisiologi
A. Anamnesis
B. Pemeriksaan Fisik
7
kriptorkismus, hemihipertrofi parsial atau komplit, makroglosia,
omfalokel.
C. Pemeriksaan penunjang
Radiologi :
8
komponen perdarahan, lemak, kalsifikasi,maupun area
nekrosis.11
b) Computed Tomography
9
metastasis di otak. Hasil dari CT dapat mengkonfirmasi
apakah tumor benar berasal dari ginjal. Gambaran yang
khas adalah batas tumor yang dikelilingi oleh jaringan
ginjal normal dan adanya distorsi dari sistem pelviko-
kaliks. Area perdarahan atau kistik dapat ditemukan namun
jarang. CT akan menunjukkan lesi hipodens dengan
jaringan yang menyangat yang mengelilingi area kistik atau
nekrosis.13
10
c) Magnetic Resonance Imaging
11
Gambar 8. BNO IVP dan rontgen thoraks pada Wilm tumor
12
terhadap kemoterapi dan masih terdeteksi setelah kemoterapi
preoperative.8
2. Berdasarkan Stadium
Tumor tidak ruptur atau telah dibiopsi (biopsi terbuka atau biopsi
jarum) sebelum pengangkatan.
13
Pembuluh darah sinus renalis atau di luar parenkim ginjal
mengandung tumor.
14
di atas (stadium I - III) harus ditentukan berdasarkan luasnya penyakit
sebelum dilakukan biopsi.
2.5 Tatalaksana
15
kontralateral dengan memobilisasi kolon ipsilateral dan membuka fascia
Gerota. Jika terdapat tumor bilateral, nefrektomi tidak dilakukan tetapi
dilakukan pengambilan spesimen untuk biopsi. Jika terdapat tumor
unilateral, dilakukan nefrektomi dan diseksi atau pengambilan sampel dari
nodul kelenjar getah bening regional. Biopsi dilakukan jika tumor tidak
dapat direseksi dan nefrektomi ditunda hingga kemoterapi, yang pada
sebagian besar kasus dapat mengecilkan ukuran tumor.12
16
Gambar 3. (a) Lapangan radiasi keseluruhan abdomen ; (b) Lapangan
radiasi tumor wilms dengan batas sayatan positif yang menyebar ke para
aorta dan paru-paru. Lapangan radiasi mencakup keseluruhan paru-paru
dan hemiabdomen.
2.6 Prognosis
17
BAB III
KESIMPULAN
18
penatalaksanaan tumor Wilms, kunci kesuksesannya terletak pada
terapi secara multimodal, yang terdiri dari operasi, radiasi, dan
kemoterapi.
DAFTAR PUSTAKA
1) Lowe LH; Isuani BH. Pediatric Renal Masses: Wilms Tumor and Beyond.
Canada : Scientific Exhibit.2000.
7) Mertens AC, Yasui Y, Neglia JP, et al. Late mortality experience in five-
year survivors of childhood and adolescent cancer: the Childhood Cancer
Survivor Study. J Clin Oncol. 2001;19:3163–72.
19
8) Jiade J. Lu, Luther W. Brady. Decision Making in Radiation Oncology.
2011; 1090-104.
9) Traunecker H, Hallet A, A review and update on neuroblastoma,
Elsivier,2011;h.103-8
10) Shamberger RC, Ritchey ML, Haase GM, et al . Intravascular extension
of wilms tumor. Ann Surg 2001; 234: 116-21.
11) Coppes MJ,Serum biological markers and paraneplastic syndromes in
wilm tumor. Med pediatr Oncol 1993; 21:213-21
12) Green DM. The treatment of stages I-IV favorable histology Wilm’s’
tumor. J Clin Oncol. 2004;8:1366– 72.
20