Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN KEGANASAN SISTEM


URINARY:
TUMOR WILLM’S (NEFROBLASTOMA)

Ns. Rizky Pratiwi, M.Kep.


Dept. Keperawatan Anak
STIK GIA Makassar
Apa itu Tumor Willm’s??

Tumor Wilms adalah tumor ganas embrional


gainjal yang berasal dari metanefros. Nama lain
tumor ini adalah nefroblastoma atau embrioma
renal.
Tumor ini mulai dikenal pada tahun 1814.
Seorang ahli bedah (Max Wilms) yang
mengungkapkan gambaran klasik secara
lengkap tentang penyakit ini pada tahun 1899.
Tumor ganas ginjal atau kanker ginjal
yang terdapat pada anak-anak yang
berumur kurang dari 4-5 tahun, paling
sering pada umur 3-4 tahun, tetapi kadang
ditemukan pada anak yang lebih besar
atau orang dewasa.
Gambaran Tumor Willm’s
Definisi Tumor Willm’s
Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor
ganas ginjal yang tumbuh dari sel embrional
primitive di ginjal. Tumor Wilms merupakan
tumor ganas intraabdomen yang tersering pada
anak-anak dan tumbuh dengan cepat (progesif).
Turnor ini biasanya unilateral dari berkembang
pesat dan diikuti dengan perubahan epitel dan
sel mesodermal. Mula-mula asimtornatik,
kemudian nyeri lokal, muntah, apati dan demam,
pucat, berat badan .menurun, distensi perut dan
hipertensi.
Presentasi klinis yang sering adalah
ditemukan adanya massa dalam abdomen
(90% dari seluruh gejala yang muncul).
Menurut penelitian Basuki (2011),
biasanya pasien dibawa ke dokter oleh
orang tuanya karena diketahui perutnya
membuncit, ada benjolan di perut sebelah
atas atau daerah lumbal. Atau saat dokter
melakukan pemeriksaan fisik terhadap
anak yang tampak sehat.
Etiologi Tumor Willm’s
1. WAGR syndrome :
Wilm’s Tumor, Aniridia, malformasi
Genitourinaria, Retardasi mental.
• Orang dengan sindrom WAGR memiliki
kemungkinan 45 sampai 60 % untuk bisa
terjadi tumor Wilms.
2. Deny-Drash Syndrome
Sindrom ini menyebabkan kerusakan
ginjal sebelum umur 3 tahun dan sangat
langka. Ditandai dengan perkembangan
genital yang abnormal.
3. Beckwith - Wiedemann Syndrome
Bayi lahir dengan berat badan yang lebih
tinggi dari bayi normal, lidah yang besar,
pembesaran organ – organ.
Stadium Tumor Willm’s
The National Wilms Tumor Study (NWTS)
membagi 4 stadium tumor Wilms, yaitu:
a) Stadium I
Tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa
menembus kapsul. Tumor ini dapat direseksi dengan
lengkap.
b) Stadium II
Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam
jaringan ginjal dan sekitar ginjal yaitu jaringan perirenal,
hilus renalis, vena renalis dan kelenjar limfe para-aortal.
Tumor masih dapat di reseksi dengan lengkap.
c) Stadium III
Tumor menyebar ke rongga abdomen
misalnya ke hepar, peritoneum, dll.
d) Stadium IV
Tumor menyebar secara hematogen ke
rongga abdomen, paru-paru, otak, tulang.
Manifestasi Klinis
Benjolan perut (keluhan utama)
Nyeri perut (dapat timbul bila terjadi invasi
tumor yang menembus ginjal)
 Hematuria (invasi tumor yang menembus
sistim pelveokalises)
 Demam dapat terjadi sebagai reaksi
anafilaksis tubuh
 Hipertensi diduga karena penekanan tumor atau
hematom pada pembuluh-pembuluh darah yang
mensuplai darah ke ginjal, sehingga terjadi iskemi
jaringan yang akan merangsang pelepasan renin atau
tumor sendiri mengeluarkan renin.
 Anemia
 Penurunan berat badan
 Infeksi saluran kencing
 Malaise
 Anoreksia
Patofisiologi
Tumor Wilm’s ini terjadi pada parenkim ginjal. Tumor tersebut
tumbuh dengan cepat di lokasi yang dapat unilateral atau bilateral.
Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau menyimpang ke luar
renal. Mempunyai gambaran khas berupa glomerulus dan tubulus
yang primitif atau abortif dengan ruangan bowman yang tidak nyata,
dan tubulus abortif di kelilingi stroma sel kumparan.
• Pertama-tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi, tetapi
kemudian di invasi oleh sel tumor. Tumor ini pada sayatan
memperlihatkan warna yang putih atau keabu-abuan
homogen,lunak dan encepaloid (menyerupai jaringan ikat). Tumor
tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan di
katakan sebagai suatu massa abdomen. Akan teraba pada
abdominal dengan di lakukan palpasi.
• Wilms Tumor seperti pada retinoblastoma
disebabkan oleh 2 trauma mutasi pada
gen supresor tumor. Mutasi pertama
adalah inaktivasi alel pertama dari gen
suppressor tumor yang menyangkut aspek
prozigot dan postzigot. Mutasi kedua
adalah inaktivasi alel kedua dari gen tumor
supresor spesifik.
• Gambaran klasik tumor Wilms bersifat trifasik, termasuk
sel epitel, blastema dan stroma. Berdasarkan korelasi
histologis dan klinis, gambaran histopatologik tumor
Wilms dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu
tumor risiko rendah (favourable), dan tumor risiko tinggi
(unfavourable)
• Munculnya tumor Wilm’s sejak dalam perkembangan
embrio dan akan tumbuh dengan cepat setelah lahir.
Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau
pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain.
Pemeriksaan Diagnostik
1. IVP (Intravenous Pielography) → Dengan
pemeriksaan IVP tampak distorsi sistem
pielokalises (perubahan bentuk sistem
pielokalises) dan sekaligus pemeriksaan ini
berguna untuk mengetahui fungsi ginjal.
2. Foto thoraks merupakan pemeriksaan untuk
mengevaluasi ada tidaknya metastasis ke paru-
paru. Arteriografi khusus hanya diindikasikan
untuk pasien dengan tumor Wilms bilateral
3. Ultrasonografi → USG merupakan pemeriksaan
non invasif yang dapat membedakan tumor solid
dengan tumor yang mengandung cairan.
Dengan pemeriksaan USG, tumor Wilms
nampak sebagai tumor padat di daerah ginjal.
4. CT-Scan → memberi beberapa keuntungan
dalam mengevaluasi tumor wilms. Ini meliputi
konfirmasi mengenai asal tumor intrarenal
5. Magnetic Resonance Imaging (MRI) → MRI dapat
menunjukkan informasi penting untuk menentukan
perluasan tumor di dalam vena cava inferior termasuk
perluasan ke daerah intarkardial
6. Laboratorium → kadar lactic dehydrogenase (LDH)
meninggi dan Vinyl mandelic acid (VMA) dalam batas
normal. Urinalisis juga dapat menunjukkan bukti
hematuria, LED meningkat, dan anemia dapat juga
terjadi, terlebih pada pasien dengan perdarahan
subkapsuler. Pasien dengan metastasis di hepar dapat
menunjukkan abnormalitas pada analisa serum.
Penatalaksanaan Tumor Willm’s
1. Tata laksana Medis :
a. Farmakologi
1) Kemoterapi
Prinsip dasar kemoterapi adalah suatu
cara penggunaan obat sitostatika yang
berkhasiat sitotoksik tinggi terhadap sel
ganas dan mempunyai efek samping
yang rendah terhadap sel yang normal.
Ada lima macam obat sitostatika yang
terbukti efektif dalam pengobatan tumor
Wilms, yaitu Aktinomisin D, Vinkristin,
Adriamisin, Cisplatin dan siklofosfamid.
Mekanisme kerja obat tersebut adalah
menghambat sintesa DNA sehingga
pembentukan protein tidak terjadi akibat
tidak terbentuknya sintesa RNA di
sitoplasma kanker, sehingga pembelahan
sel-sel kanker tidak terjadi.
b. Non Farmakologi
1. Pembedahan (Nefrektomi)
2. Radioterapi Tumor Wilms dikenal sebagai tumor yang
radiosensitif, tapi radioterapi dapat mengganggu
pertumbuhan anak dan menimbulkan penyulit jantung,
hati dan paru. Karena itu radioterapi hanya diberikan
pada penderita stadium III dan IV. Jika ada sisa tumor
pasca bedah juga diberikan radioterapi. Radioterapi
dapat juga digunakan untuk metastase ke paru, otak,
hepar serta tulang.
2. Tatalaksana Keperawatan
a. Meredakan kecemasan yang dihadapi pasien dan
keluarga
b. Memberikan informasi tentang proses/ kondisi penyakit,
prognosis, dan kebutuhan pengobatan
c. Mengalihkan rasa nyeri yang dihadapi pasien
d. Melakukan kompres untuk menurunkan suhu pasien
e. Membantu aktivitas pasien karena sebagian besar
terganggu dengan adanya tumor diperut
f. Melakukan pemasangan infus untuk menjaga
keseimbangan cairan pasien
Asuhan Keperawatan
I. Pengkajian
1. Anamnese
 Kaji identitas, meliputi nama pasien, usia,
alamat, ttl, dll.
 Tanyakan keluhan utama
 Kaji riwayat keluhan
 Periksa hasil pemeriksaan diagnostik
2. Lakukan pengklasifikasi data
 Analisa data subjektif dan objektif
 Tentukan masalah keperawatan yang
muncul dan prioritasnya
II. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury
biologis
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan kebutuhan dan suplai
oksigen
3. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan
berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
metabolisme, kehilangan protein dan
penurunan intake
4. Kecemasan (orang tua) berhubungan dengan
kurang pengetahuan
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen
injury biologis
Kriteria Hasil :
a. Klien menunjukkan perfusi jaringan yang
adekuat yang ditunjukkan dengan
terabanya nadi perifer
b. Kulit kering dan hangat
c. Tidak ada distres pernafasan
d. Tanda vital dalam batas normal
Intervensinya..
 Monitor Tanda Vital
 Monitor kelembaban kulit
 Monitor sianosis
 Monitor ukuran, bentuk, simetrifitas, dan reaktifitas pupil
 Monitor tingkat kesadaran klien
 Kaji adanya tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit jelek, mata cekung,
dll)
 Kolaborasikan pemberian tranfusi darah
 Persiapkan pemberian transfusi (seperti mengecek darah dengan
identitas pasien, menyiapkan terpasangnya alat transfusi darah
 Awasi pemberian komponen darah/transfusi
 Awasi respon klien selama pemberian komponen darah
 Monitor hasil laboratorium (kadar Hb, Besi serum, angka
trombosit)
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan kebutuhan dan suplai
oksigen
Kriteria Hasil:
a. Klien dapat melakukan aktifitas yang
dianjurkan
b. Tanda vital dalam batas normal
Intervensinya….
 Tentukan keterbatasan aktifitas fisik pasien
 Monitor intake nutrisi untuk meyakinkan sumber energi
yang cukup
 Monitor pola dan kuantitas tidur
 Bantu pasien menjadwalkan istirahat dan aktifitas
 Ajari pasien untuk mengenali tanda dan gejala kelelahan
sehingga dapat mengurangi aktifitasnya
 Kolaborasikan dengan ahli gizi tentang cara peningkatan
energi melalui makanan
 Kolaborasikan pemberian terapi oksigen
3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien
Kriteria Hasil:
a. Pencapaian berat badan normal yang
diharapkan
b. Berat badan sesuai dengan umur dan tinggi
badan
c. Bebas dari tanda malnutrisi
d. Nafsu makan baik
Intervensinya…
 Monitor adanya penurunan BB
 Ciptakan lingkungan nyaman selama klien
makan
 Monitor kulit (kering) dan perubahan pigmentasi
 Monitor turgor kulit
 Monitor mual dan muntah
 Monitor kadar albumin, total protein, Hb, kadar
hematokrit
 Monitor kadar limfosit dan elektrolit
 Monitor pertumbuhan dan perkembangan.
 Anjurkan masukan kalori yang tepat yang sesuai
dengan kebutuhan energi
 Anjurkan makan sedikit tapi sering
 Sajikan diit dalam keadaan hangat
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang jumlah kalori
dan tipe nutrisi yang dibutuhkan (TKTP)
 Kolaborasikan pemberian nutrisi parenteral bila
diperlukan
3. Kecemasan (orang tua) berhubungan dengan kurang pengetahuan
Kriteria Hasil :
a. Klien dan keluarga mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan
gejala cemas
b. Mengidentifikasi, mengungkapkan, dan menunjukkan teknik untuk
mengontrol cemas
c. Tanda vital dalam batas normal
d. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan tingkat aktivitas
menunjukkan berkurangnya kecemasan.
e. Menunjukkan peningkatan konsentrasi dan akurasi dalam berpikir
Intervensinya….
 Gunakan pendekatan dengan konsep atraumatik care
 Jelaskan semua prosedur dan dengarkan keluhan klien
 Pahami harapan pasien dalam situasi stres
 Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
mengurangi takut
 Bersama tim kesehatan, berikan informasi mengenai
diagnosis, tindakan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk menemani anak dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan
 Lakukan massage pada leher dan punggung, bila perlu
 Lakukan terapi bermain atas indikasi
 Bantu pasien mengenal penyebab kecemasan
Dorong pasien/keluarga untuk
mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi tentang penyakit
Instruksikan pasien menggunakan teknik
relaksasi (sepert tarik napas dalam,
distraksi, dll)
Kolaborasi pemberian obat untuk
mengurangi kecemasan
TTV Normal pada anak
Tekanan darah : 80-100/60 mmHg
Frekuensi napas : 20 – 30 kali permenit
Frekuensi denyut nadi : 80 – 90 kali
permenit
Suhu : 36,5 – 37,5 derajat Celcius
TERIMA KASIH
Quis Tumor Willm’s
1. Sebutkan nama lain dari tumor willm’s!
2. Tuliskan klasifikasi stadium tumor willm’s beserta ciri
khasnya!
3. Sebutkan 3 syndrome yang merupakan etiologi tumor
willm’s!
4. Tuliskan penatalaksanaan tumor willm’s secara medik!
5. Tuliskan pengkajian fokus pada tumor willm’s!
6. Sebutkan kriteria hasil yang diharapkan pada diagnosa
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada
pasien tumor willm’s!

Anda mungkin juga menyukai