WILMS TUMOR
Disusun oleh
Fakultas Keperawatan
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ginjal merupakan organ ganda yang terletak di daerah abdomen, retroperitoneal antara
vertebra lumbal 1 dan 4. Seluruh traktus urinarius ialah ginjal, ureter dan kandung kemih
semua terletak di daerah retroperitoneal.
Ginjal terdiri dari korteks dan medula. Tiap ginjal terdiri dari 8 – 12 lobus yang berbentuk
piramid. Dasar piramid terletak di korteks terdapat glomerulus, tubulus kontortus proksimal
dan distal. Daerah medula penuh dengan percabangan koligens. Satuan terkecil ginjal disebut
nefron. Tiap ginjal mempunyai kira – kira 1 juta nefron. Nefron terdiri dari atas glomerulus,
kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, ansa henledan tubulus kontortus ginjal. Ujung
nefron ialah tubulus kontortus distal bermuara di duktus koligens.
Terdapat beberapa kelainan pada saluran kemih dan genitalia, yang sering atau dapat
dijumpai diantaranya adalah agenesis, kista ginjal, ekstrofi kandung kemih dan sumbatan
pada leher kandung kemih, fimosis, hipospadia pada anak pria, pada anak wanita terdapat
hymen yang menutup vagina dan fistula rektovaginal, serta wilms tumor.
Wilms tumor adalah kanker ginjal yang ditemukan pada anak – anak. Wilms tumor biasanya
ditemukan pada anak – anak yang berumur kurang dari5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada
anak yang lebih besar atau orang dewasa. Tumor bisa tumbuh cukup besar, tetapi biasanya
tetap berada dalam kapsulnya. Tumor bias menyebar ke bagian tubuh lainnya. Wilms tumor
ditemukan pada 1 diantara 200.000 – 250.000 anak- anak.
Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.PENGERTIAN
Wilms tumor atau nefroblastoma adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional
primitive di ginjal. Wilms tumor biasanya ditemukan pada anak – anak yang berumur kurang
dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau bahkan orang dewasa.
Wilms tumor merupakan tumor ginjal padat yang sering dijumpai pada anak di bawah umur
10 tahun dan merupakan kira - kira 10 % keganasan pada anak. Paling sering dijumpai pada
umur tiga tahun dan kira – kira 10 % merupakan lesi bilateral. (Grawitz, Paul, 1850 – 1932 ).
Wilms tumor menyebabkan noeplasma ginjal sebagian besar anak dan terjadi dengan
frekuensi hampir sama pada kedua jenis kelamin dari semua ras, dengan indikasi tahunan 7,8
per juta anak yang berusia kurang dari 15 tahun. Gambaran wilms tumor yang paling penting
adalah kaitannya dengan anomaly congenital, yang paling umum adalah anomaly urogenital (
4,4 % ), hemihipertrofi ( 2, 9 % ) dan aniridia sporadic ( 1,1 % ).
B.ETIOLOGI
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi diduga melibatkan factor genetic. Wilms
tumor berhubungan dengan kelainan bawaan tertentu, seperti:
Kelainan saluran kemih
Tumor bisa tumbuh cukup besar, tetapi biasanya tetap berada dalam kapsulnya. Tumor bisa
menyebar ke bagian tubuh lainnya. Wilms tumor ditemukan pada 1 diantara 200.000 –
250.000 anak – anak. Biasanya umur rata – rata terjangkit kanker ini antara 3 – 5 tahun baik
laki – laki maupun perempuan.
Nyeri perut
Demam
Sembelit
Pada 15 – 20 % kasus, terjadi hematuria ( darah terdapat di dalam air kemih ). Wilms tumor
bisa menyebabkan tekanan darah tinggi ( hipertensi ). Wilms tumor bisa menyebar ke bagian
tubuh lainnya, terutama paru – paru, dan menyebabkan batuk serta sesak napas.
D.PATOFISIOLOGI
Wilms tumor terjadi pada parenchyma renal. Tumor tersebut tumbuh dengan cepat dengan
lokasi dapat unilateral atau bilateral. Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau
menyimpang luar renal. Mempunyai gambaran khas, berupa glomerulus dan tubulus yang
primitive atau abortif, dengan ruangan bowman yang tidak nyata, dan tubulus abortif
dikelilingi stroma sel kumparan. Pertama – tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi,
tetapi kemudian diinvasi oleh sel tumor.
Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabu – abuan homogeny,
lunak dan encepaloid ( menyerupai jaringan otak ) Tumor tersebut akan menyebar atau
meluas hingga ke abdomen dan dikatakan sebagai suatu massa abdomen. Akan teraba pada
abdominal saat dilakukan palpasi. Munculnya wilms tumor sejak dalam perkembangan
embrio dan akan tumbuh dengan cepat lahir
Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau pembuluh vena renal dan menyebar ke organ
lain. Tumor yang biasanya baik terbatas dan sering nekrosis, cystic dan perdarahan.
Terjadinya hipertensi biasanya terkait dengan iskemik pada renal. Metastase tumor secara
hematogen dan limfogen, paru, hati, otak dan bone marrow.
T ( Tumor Primer )
T4 bilateral
N ( Metastasis Limfe )
M ( Metastasis Jauh)
Stadium I : Tumor terbatas pada ginjal dan dapat diangkat seluruhnya, tidak ada metastasis
limfogen ( N0 )
Stadium II : Tumor melewati batas sampai ginjal tetapi masih dapat diangkat seluruhnya dan
tidak ada sisa tumor pada permukaan tempat tumor semula dan N0.
Stadium III : Tumor tidak dapat diangkat seluruhnya sehingga ada sisa tumor didalam tubuh,
termasuk tumpahan jaringan tumor, dan / N+.
Stadium IV: Tumor sudah mengadakan metastasis hematogen ke paru, tulang, atau otak ( M+
).
E.PATHWAY
F.DIAGNOSIS
Sebagai langkah awal diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan dan
gejala yang dialami pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik guna
mendeteksi keberadaan tumor dengan menekan perut pasien. Untuk memastikan diagnosis,
dokter akan menganjurkan pasien untuk menjalani beberapa tes penunjang, yaitu:
Tes darah dan urine, untuk memeriksa fungsi ginjal dan hati pasien, serta kondisi kesehatan
pasien secara keseluruhan.
Tes pencitraan, untuk mendapatkan gambaran secara lebih detail mengenai kondisi organ
tubuh, terutama ginjal, serta mendeteksi penyebaran sel tumor. Jenis tes pencitraan yang
dapat dilakukan adalah USG perut, foto Rontgen, CT scan, dan MRI.
Biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan tumor untuk melalui proses analisis dan evaluasi
di laboratorium.
Setelah dokter memastikan diagnosis, dokter akan menentukan stadium tumor Wilms yang
diderita oleh anak. Ada 5 stadium tumor Wilms yang menunjukkan tingkat keparahan tumor
yang diderita, yaitu:
Stadium 1 – Tumor hanya berada di dalam satu ginjal dan dapat disembuhkan melalui
tindakan operasi.
Stadium 2 – Tumor telah menyebar hingga ke jaringan sekitar ginjal, termasuk pembuluh
darah. Pada stadium ini, tindakan operasi masih menjadi pilihan untuk mengobati tumor
Wilms.
Stadium 3 – Penyebaran tumor sudah meluas dan mulai mencapai organ perut lainnya atau
kelenjar getah bening.
Stadium 4 – Tumor telah menyebar ke organ lain yang letaknya jauh dari ginjal, seperti paru-
paru, tulang, atau otak.
Dokter akan menentukan langkah pengobatan tumor Wilms berdasarkan usia, tingkat
keparahan tumor, dan kesehatan anak secara keseluruhan. Ada tiga metode pengobatan utama
yang dapat dilakukan, yaitu:
Kemoterapi. Prosedur ini dilakukan jika ukuran tumor sudah cukup besar atau tindakan
operasi tidak mampu mengangkat seluruh sel kanker. Kemoterapi akan menghancurkan sisa
sel kanker. Terkadang, kemoterapi juga dilakukan sebelum operasi untuk menyusutkan
ukuran tumor.
Dokter akan memberikan obat kepada pasien untuk mengendalikan rasa nyeri, mual, dan
pencegahan terhadap infeksi. Pasien juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara
berkala untuk mendeteksi jika sel kanker muncul kembali dan mengevaluasi fungsi ginjal
baru atau yang tersisa.
H.KOMPLIKASI
Komplikasi tumor Wilms terjadi ketika tumor telah menyebar dan menyerang organ lain
dalam tubuh, seperti paru-paru, kelenjar getah bening, hati, tulang, atau otak. Beberapa
komplikasi yang mungkin dialami penderita tumor Wilms adalah:
Gangguan fungsi ginjal, terutama bila tumor berada pada kedua ginjal.
Gagal jantung.
Tumor Wilms tidak dapat dicegah. Namun apabila bayi lahir dengan kelainan bawaan
tertentu atau menderita sindrom yang terkait dengan tumor Wilms, maka sangat dianjurkan
untuk melakukan pemeriksaan USG secara berkala, setidaknya setiap 3-4 bulan hingga anak
berusia 8 tahun, agar tumor dapat terdeteksi dan langkah pengobatan dapat dilakukan sejak
dini.
ASUHAN KEPERAWATAN
WILMS TUMOR
Konsep keperawatan
A. 1.Pengkajian
a. Identitas Klien
Menanyakan nama, umur, tempat tanggal lahir, agama, pendidikan, alamat, tanggal
masuk, tanggal pengkajian dan diagnosa medis.
b. Riwayat penyakit sekarang : Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian
daging, bengkak sekitar mata dan seluruh tubuh. Tidak nafsu makan, mual , muntah
dan diare. Badan panas hanya satu hari pertama sakit.
c. Pengkajian fisik
Pengkajian Perpola
1) Pola nutrisi dan metabolik:
Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi kelebihan beban
sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada sekitar mata dan
seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena adanya depresi sistem
imun. Adanya mual , muntah dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang
tidak adekuat. BB meningkat karena adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat
terjadi karena uremia.
2) Pola eliminasi :
Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri : gangguan pada glumerulus
menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresi dan terjadi penyerapan
kembali air dan natrium pada tubulus yang tidak mengalami gangguan yang
menyebabkan oliguria sampai anuria ,proteinuri, hematuria.
3) Pola Aktifitas dan latihan :
Pada Klien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus
karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan klien perlu istirahat karena adanya
kelainan jantung dan dan tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan mobilisasi
duduk dimulai bila tekanan darah sudah normal selama 1 minggu. Adanya edema
paru maka pada inspeksi terlihat retraksi dada, pengggunaan otot bantu napas,
teraba , auskultasi terdengar rales dan krekels , pasien mengeluh sesak, frekuensi
napas. Kelebihan beban sirkulasi dapat menyebabkan pemmbesaran jantung
[ Dispnea, ortopnea dan pasien terlihat lemah] , anemia dan hipertensi yang juga
disebabkan oleh spasme pembuluh darah. Hipertensi yang menetap dapat
menyebabkan gagal jantung. Hipertensi ensefalopati merupakan gejala serebrum
karena hipertensi dengan gejala penglihatan kabur, pusing, muntah, dan kejang-
kejang. GNA munculnya tiba-tiba orang tua tidak mengetahui penyebab dan
penanganan penyakit ini.
4) Pola tidur dan istirahat :
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uremia.
keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus
5) Kognitif & perseptual :
Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan rasa gatal.
Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ensefalopati hipertensi.
Hipertemi terjadi pada hari pertama sakit dan ditemukan bila ada infeksi karena
inumnitas yang menurun.
6) Persepsi diri :
Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah dan edema dan
perawatan yang lama. Anak berharap dapat sembuh kembali seperti semula
7) Hubungan peran :
Anak tidak dibesuk oleh teman – temannya karena jauh dan lingkungan
perawatann yang baru serta kondisi kritis menyebabkan anak banyak diam.
C. Rencana Keperawatan
JOURNAL
(1 JULI 2018)
PENULIS
PENDAHULUAN
Tumor Wilms’, dikenal juga dengan nama nefroblastoma, adalah keganasan pada ginjal yang
menyerang anak-anak, dengan angka kejadian tertinggi pada rata-rata usia 3-4 tahun, dan
80% sebelum usia 5 tahun. Tumor Wilms’ biasanya menyerang hanya 1 ginjal (unilateral),
dan hanya 5% kasus yang menyerang kedua ginjal (bilateral).1-3 Walaupun tumor ini hanya
merupakan 6% dari keganasan pada anak, tetapi merupakan 90% keganasan ginjal pada anak.
Tumor Wilms’ merupakan keganasan keempat terbanyak pada anak setelah leukemia akut,
tumor otak, dan neuroblastoma. Tumor Wilms’ merupakan tumor malignan dari metanephric
blastema primitive.
Gejala paling sering (sekitar 90% dari kasus) adalah massa abdominal asimptomatik yang
disadari oleh orang tua pasien, dokter, atau pasien itu sendiri. Pemeriksaan penunjang
radiologi pada anak-anak dengan keluhan massa abdomen biasanya diawali dengan
pemeriksaan ultrasonografi yang dikombinasikan dengan pemeriksaan radiografi
konvensional. Setelah itu dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan radiografi yang lebih
canggih seperti Computed Tomography (CT) atau Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Namun demikian, diagnosis pasti tumor Wilms’ masih berdasarkan pada pemeriksaan
histologi.
MRI berperan penting dalam diagnosis tumor Wilms’ pada anak, karena MRI mampu
memberikan informasi mengenai perluasan tumor dan melihat komposisi tumor. MRI tidak
menggunakan radiasi pengion (sinar-X) sehingga lebih aman dan tidak memberikan dampak
negatif radiasi pada anak-anak.5 Pemeriksaan penunjang radiologi diharapkan dapat
memberikan informasi berupa volume tumor, keterlibatan ginjal kontralateral, metastasis
kelenjar getah bening, dan keterlibatan organ lainnya.
Terapi utama tumor Wilms’ adalah operasi, kemoterapi pre-operatif dan/atau kemoterapi
adjuvan. Jika tidak ditangani dengan baik, prognosis tumor ini kurang baik. Namun secara
umum, jika diagnosis dapat ditegakkan sejak awal diikuti dengan terapi yang baik maka hasil
akhirnya sangat baik.
PEMBAHASAN
Embriologi
Selama perkembangan ginjal manusia, ada tiga tahapan ontogenetik berurutan, yaitu
pronefros, mesonefros, dan metanefros (Gambar 2). Ketiga sistem ini berasal dari
mesodermal dan berkembang dari nephrogenic cord
.Tahap pertama disebut pronefros (dimulai pada minggu ketiga). Ujung proksimal
membentuk nefrostoma, yang membuka ke dalam cavum coelomic, dan ujung distal tubulus
bergabung membentuk duktus pronefrik. Segmen sefalad mengalami regresi sebelum
terbentuknya bagian kaudal dan semuanya berdegenerasi pada minggu kelima. Pronefros
tampaknya tidak berfungsi pada manusia, tetapi penting dalam pembentukan duktus
mesonefrik.
Mesonefros berkembang pada minggu keempat, kaudal dari ujung tubulus pronefrik.
Pronefros adalah organ servikal dan mesonefros adalah organ torakal. Setiap unit mesonefrik
terdiri dari struktur glomerulus, segmen tubulus proksimal yang bersifat sekretorik, dan
segmen tubulus distal yang berakhir di duktus mesonefrik. Struktur ini mewakili unit nefron
yang pertama dalam perkembangan ginjal. Pada perempuan, sebagian besar mesonefros
mengalami regresi pada bulan ketiga gestasional dengan epooforon, paroforon, dan duktus
Gartner yang tersisa sebagai struktur vestigial. Pada laki-laki, tubulus mesonefrik dan duktus
mesonefrik terus berkembang membentuk duktus ekskresi sistem reproduksi laki-laki.
Tahap ketiga yaitu metanefros, yang menjadi cikal-bakal ginjal dan berkembang dari dua
bagian yaitu mesoderm dan mesonefros.8 Glomeruli dan tubulus berasal dari mesenkim yang
disebut metanephric blastema pada nephrogenic cord, kaudal dari mesonefros. Segmen
ekskretori, termasuk duktus kolektivus, kaliks, pelvis, dan ureter berkembang dari cabang
duktus mesonefrik yang disebut ureteric bud. Struktur ini muncul selama minggu keempat
dan kelima serta tumbuh ke arah dorsal dan sefalad sampai berhubungan dengan nephrogenic
cord. Metanephric blastema mengelilingi ureteric bud. Cabang-cabang ureteric bud harus
berkontak dengan metanephric blastemal supaya ginjal dapat berkembang dengan baik
PATOLOGI
Tumor Wilms’ merupakan neoplasma ginjal embrional yang abnormal, berkembang dari
histiogenesis yang abnormal. Bentuk yang khas adalah lesi besar yang dikelilingi oleh
pseudokapsul dan berbatas tegas terhadap parenkim ginjal di sekitarnya. Struktur internal
biasanya heterogen, dengan fokus hemoragik dan/atau area kistik nekrotik. Tumor tipikal
“triphasic” terdiri dari sel blastemal, epitel dan stromal.2 Bila hasil histologinya triphasic
maka prognosisnya baik.
MANIFESTASI KLINIS
Sekitar 90% kasus memberikan gejala massa abdominal asimptomatik yang disadari oleh
orang tua pasien, dokter, atau pasien itu sendiri. Sekitar 30% pasien merasakan nyeri
abdomen, demam, dan hematuria. Hipertensi yang disebabkan oleh produksi renin oleh tumor
dilaporkan terjadi pada 75-90% kasus.
METODE PENELITIAN
Neuroblastoma. Neuroblastoma berasal dari kelenjar adrenal atau jaringan neural simpatetik
paraspinal. Tumor ini dapat meluas ke posterior aorta, sedangkan nefroblastoma jarang;
sering disertai komponen kalsifikasi intra-lesi. Perbandingan antara neuroblastoma dan
nefroblastoma ditampikan pada Tabel 1.
Congenital Mesoblastic Nephroma. Merupakan massa ginjal solid paling sering pada bayi
baru lahir dan pada bayi usia lebih 1 tahun. Massa infiltratif besar berbatas tidak tegas dan
tidak berkapsul.
Clear Cell Sarcoma. Non-spesifik namun dapat dibedakan secara histologi. Sering disertai
metastasis tulang. Multilocular cystic nephroma. Massa multi-kistik berseptasi dengan
jaringan solid yang sedikit. Dapat menyerupai tumor Wilms’ tipe kistik.
Rhabdoid tumor. Jarang ditemukan namun sangat agresif. Biasanya terdiagnosis pada masa
bayi (usia < 1 tahun). Berhubungan dengan keganasan di otak
Renal Cell Carcinoma. Biasanya pada anak yang usianya lebih tua.
Angiomyolipoma. Mengandung komponen lemak dan menyangat paska-kontras.
Berhubungan dengan tuberous sclerosis.
Diagnosis banding massa ginjal pada anak-anak berdasarkan usia ditampilkan pada Tabel 2.
Sampel urin dapat diuji untuk melihat apakah ada masalah dengan ginjal. Urin juga dapat
diuji untuk zat yang disebut katekolamin, hal ini untuk memastikan tidak terdapat tumor lain
yang disebut neuroblastoma. Meningkatnya level metabolit katekolamin dalam darah dan
urin dapat menjadi penanda diagnostik pada kasus neuroblastoma. Adapun dua metabolit
katekolamin yang dapat dijumpai di darah dan urin penderita neuroblastoma yaitu
Homovanillic Acid (HVA) dan Vanillylmandelic acid (VMA).
Pemeriksaan Radiologi
Tumor Wilms’ bermanifestasi sebagai massa padat intrarenal dengan pseudo-kapsul dan
menyebabkan perubahan dari parenkim dan mendistorsi sistem pelviko-kaliks. Massa
biasanya menyebar secara langsung dan menggantikan struktur di sekitarnya, tetapi tidak
mengobliterasi atau mengangkat struktur aorta seperti pada neuroblastoma. Kadang bisa
ditemukan adanya invasi tumor ke dalam vena renalis dan vena cava inferior dengan
perluasan ke atrium kanan.
Pada anak-anak dengan keluhan massa abdomen, pemeriksaan biasanya dimulai dengan
pemeriksaan ultrasonografi yang dikombinasi dengan pemeriksaan radiografi konvensional.
Diagnosis banding awal tumor Wilms’ biasanya didapatkan melalui pemeriksaan USG
dengan tambahan USG Doppler, setelah itu bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan radiografi
yang lebih canggih seperti CT dan MRI. Namun diagnosis pasti tumor Wilms’ masih
berdasarkan pemeriksaan histologi.
KESIMPULAN
Tumor Wilms’ merupakan keganasan primer pada ginjal yang sering ditemukan pada anak-
anak. Dengan pendekatan multi-disiplin dalam penanganan tumor Wilms’, lebih dari 85%
anak-anak dengan tumor Wilms’ dapat bertahan hidup. Peranan radiologi dalam mambantu
diagnosis, menentukan stadium tumor, serta perluasan tumor sangat membantu dalam terapi
tumor Wilms’.
USG merupakan modalitas awal untuk tumor Wilms’. USG sangat baik untuk
menggambarkan massa, mengidentifikasi invasi ke organ yang berdekatan, dan
mengidentifikasi adanya perluasan tumor hingga trombus di vena renalis dan vena cava
inferior. Sedangkan CT dengan kontras intra-vena merupakan modalitas pencitraan pilihan
untuk evaluasi lebih lanjut, penentuan stadium, evaluasi metastasis paru-paru, dan dapat
mengevaluasi kedua ginjal. MRI merupakan modalitas paling sensitif untuk penentuan
apakah vena cava paten atau tidak, tetapi membutuhkan pemberian sedasi dalam
pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA
5. Schenk J-P, Graf N, Günther P, Ley S, Göppl M, Kulozik A, et al. Role of MRI in the
management of patients with nephroblastoma. Eur Radiol 2008;18:683–91. doi:10.1007/
s00330-007-0826-4.
9. Dacher J, Cellier C. Urinary Tract Trauma. In: R F, editor. Pediatr. Uroradiology. Med.
Radiol. (Diagnostic Imaging), Berlin: Springer; 2008.
11. Beckwith JB, Kiviat NB, Bonadio JF. Nephrogenic Rests, Nephroblastomatosis, and the
Pathogenesis of Wilms’ Tumor. Pediatr Pathol 1990;10:1–36.
doi:10.3109/15513819009067094.
. Donnelly L. Diagnostic Imaging Pediatrics. Utah: Amirsys; 2005.
15. Ko EY, Ritchey ML. Current management of Wilms’ tumor in children. J Pediatr Urol
2009;5:56–65. doi:10.1016/j. jpurol.2008.08.007.
16. Osbert O, Egiebor, Jabral AA. Pediatric renal masses: CT findings. Appl Radiol 1999.
19. Lowe LH, Isuani BH, Heller RM, Stein SM, Johnson JE, Navarro OM, et al. Pediatric
Renal Masses: Wilms Tumor and Beyond. RadioGraphics 2000;20:1585–603.
doi:10.1148/radiographics.20.6.g00nv051585.
21. Miniati D, Gay AN, Parks K V., Naik-Mathuria BJ, Hicks J, Nuchtern JG, et al. Imaging
accuracy and incidence of Wilms’ and non-Wilms’ renal tumors in children. J Pediatr Surg
2008;43:1301–7. doi:10.1016/j.jpedsurg.2008.02.077. 22. Dombrovskii V. Wilms’s tumor.
Diagnostic capacities of magnetic resonance imaging. MRI-pathomorphological comparison.
Vestn Rentgenol Radiol 2001:29–43.