Anda di halaman 1dari 14

KEGAWATDARURATAN KELAUTAN

HIPOTERMI DAN CEDERA PAPARAN


DINGIN

KELOMPOK 7

JULITA SRIASTUTI KADALUAD ( 19142010015 )


NOVITA KATIANDAGHO ( 19142010289 )
REGINA TAKUMANSANG ( 19142010008 )
ESTER TAKARENGUAN ( 19142010006)
ASTRI WOKAS ( 19142010020 )
PENGERTIAN HIPORTEMIA

Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh menurun


drastis hingga di bawah 35°C. Ketika suhu tubuh berada
jauh di bawah normal (37°C), fungsi sistem saraf dan organ
tubuh lainnya akan mengalami gangguan. Jika tidak segera
ditangani, hipotermia dapat menyebabkan gagal jantung,
gangguan sistem pernapasan, dan bahkan kematian.
PENYEBAB HIPOTERMIA

Hipotermia terjadi ketika panas yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak


panas yang hilang. Sejumlah kondisi yang berpotensi membuat panas
tubuh banyak hilang dan menyebabkan hipotermia, yaitu:
1. Terlalu lama berada di tempat dingin
2. Mengenakan pakaian yang kurang tebal saat cuaca dingin.
3. Terlalu lama mengenakan pakaian basah
4. Terlalu lama di dalam air, misalnya akibat kecelakaan kapal.
GEJALA HIPOTERMIA

Gejala hipotermia bervariasi, tergantung kepada tingkat keparahannya. Berikut ini merupakan gejala
hipotermia dari yang ringan hingga berat:
1. Kulit pucat dan terasa dingin ketika disentuh
2. Mati rasa
3. Menggigil
4. Respons menurun
5. Gangguan bicara
6. Kaku dan sulit bergerak
7. Penurunan kesadaran
8. Sesak napas hingga napas melambat
9. Jantung berdebar hingga denyut jantung melambat
PENGOBATAN HIPOTERMI

PERAWATAN MANDIRI
Mengganti pakaian basah, menyelimuti tubuh, minum minuman hangat, dan mandi air hangat
dapat membantu meningkatkan suhu tubuh.

MENCARI PERAWATAN MEDIS


Cari bantuan darurat jika :
1. Tidak memiliki perlindungan yang cukup dari suhu dingin atau mengalami paparan pada
suhu dingin yang berkepanjangan
2. Memiliki gejala seperti kebingungan, kesulitan berbicara, kehilangan kesadaran, napas
dangkal atau lambat, atau perubahan pada warna kulit
KOMPLIKASI HIPORTEMI

Penanganan perlu segera dilakukan terhadap kondisi hipotermia untuk mencegah terjadinya
komplikasi, bahkan kematian. Komplikasi yang dapat muncul adalah:
1. Frostbite, yaitu cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya karena membeku.
2. Chilblains, yaitu peradangan pembuluh darah kecil dan saraf pada kulit.
3. Trench foot, yaitu rusaknya pembuluh darah dan saraf pada kaki akibat terlalu lama
terendam air.
4. Gangrene atau kerusakan jaringan.
PENCEGAHAN HIPOTERMI

Ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah hipotermia, yaitu:
1. Jagalah tubuh agar tetap kering. Hindari mengenakan pakaian basah dalam jangka waktu lama
karena dapat menyerap panas tubuh.
2. Gunakan pakaian sesuai dengan kondisi cuaca dan kegiatan yang akan dilakukan, terutama
ketika akan mendaki gunung atau berkemah di tempat yang dingin. Kenakan jaket atau
pakaian tebal agar suhu tubuh tetap terjaga.
3. Gunakan topi, syal, sarung tangan, kaus kaki, dan sepatu bot
4. Lakukan gerakan sederhana untuk menghangatkan tubuh.
5. Hindari minuman yang mengandung alkohol atau kafein. Konsumsilah minuman dan
makanan hangat.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian Primer Pengkajian Sekunder


A : Jalan napas bersih dan tidak terdapat DO : Suhu tubuh < 35°C
obstruksi Tampak menggigil
B : Pola napas teratur dan irama teratur Respon menurun
C : Nadi teraba lemah dan akral dingin akibat Nadi teraba lemah
kurangnya pasokan darah ke jantung
D : Tingkat Kesadaran Apatis DS : Klien tampak lemah
Terlihat sangat mengantuk
Merasa tidak berdaya akan kondisinya
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Penurunan suhu tubuh b.d Intoleransi aktivitas akibat Kecemasan b.d kurangnya
regulasi suhu penurunan suhu tubuh pengetahuan

Dorong pasien dalam memilih Kaji rasa cemas untuk validasi


Pantau suhu tubuh klien tiap 2 jam periode aktivitas observasi klien
Berikan selimut tambahan Kaji kesiapan klien untuk Dorong klien untuk menyatakan
Pantau suhu lingkungan meningkatkan aktivitas perasaannya

Batasi aktivitas Berikan bantuan sesuai dengan Tentukan persepsi klien tentang
kebutuhan proses penyakitnya
Dorong keluarga untuk menyatakan
perhatian
IDENTIFIKASI BAHAYA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
PADA AKTIVITAS NELAYAN

Jurnal Penelitian Perawat Profesional


METODE

Penulisan ini menggunakan metode studi literature review. Sumber


pustaka yang digunakan yaitu berasal dari kebijakan pemerintah
(undang-undang), penelitian-penelitian, buku-buku pedoman
kesehatan yang diterbitkan pada tahun 2003 hingga tahun
2019.Sumber pustaka yang digunakan berasal dari 11 artikel, 1
sumber kebijakan pemerintah, dan 6 buku-buku pedoman kesehatan.
Sumber pustaka tersebut dianalisis menggunakan metode Systematic
Literature Review yaitu dengan melakukan pengumpulan, evaluasi,
dan mengembangkan penelitian pada topik tertentu.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Resiko suhu dingin dapat mempengaruhi kesehatan nelayan yang melakukan aktifitas menyelam dan
mengangkat bongkahan es. Penyelam hanya menggunakan baju alakadarnya dan tidak menggunakan baju sesuai
standar penyelaman, yang ditakutkan akan menimbulkan kondisi hipotermi di bawah air. Menyelam begitu
lama, dapat membuat kalor dalam tubuh kita lepas. Dan tubuh akan mengalami penurunan suhu, yang dapat
menimbulkan hipotermia. Hipotermia terjadi karena lepasnya panas karena konduksi, konveksi, radiasi, dan

evaporasi, sehingga suhu tubuh dapat mencapai <35°C .


KESIMPULAN

Nelayan adalah suatu mata pencaharian sektor bidang kelautan, yang bekerja secara musiman
ataupun tidak, baik dipekerjakan di suatu kelompok tertentu atau perorangan. Dalam
rangkaian kegiatan melaut dapat muncul berbagai bahaya keselamatan dan kesehatan kerja
pada nelayan seperti paparan terhadap suhu dingin yang dapat menyebabkan hipotermia.
Bahaya potensial tersebut di khawatirkan dapat menjadi sumber dari kecelakaan kerja atau
penyakit akibat kerja.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai