PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sistem perkemihan merupakan organ vital dalam melakukan ekskresi dan melakukan
eliminasi sisa-sisa hasil metabolisma tubuh.
Pengkajian keperawatan pada system perkemihan adalah salah satu dari komponen dari
proses keperawatan yang merupakan suatau usaha yang dilakukan oleh perawat dalam
menggali permasalahan dari klien meliputi usaha pengumpulan data, membuktikan data
tentang status kesehatan seorang klien. Keahlian dalam melakukan observasi komunikasi,
wawancara, dan pemeriksaan fisik sangat penting untuk mewujudkan fase proses
keperawatan.
Tumor ginjal merupakan tumor urogenitalia nomor tiga terbanyak setelah tumor prostat dan
tumor kandung kemih. Semakin meluasnya penggunaan ultrasonografi abdomen sebagai
salah satu pemeriksaan screening (penyaring) di klinik-klinik rawat jalan, makin banyak
diketemukan kasus-kasus tumor ginjal yang masih dalam stadium awal.
Karsinoma sel renal adalah jenis kanker ginjal yang banyak ditemukan pada orang dewasa.
Wilms tumor atau nephroblastoma adalah jenis tumor yang sering terjadi pada anak-anak di
bawah umur 10 tahun, jarang ditemukan pada orang dewasa. Kira-kira 500 kasus terdiagnosa
tiap tahun di Amerika Serikat. 75% ditemukan pada anak-anak yang normal ; 25% nya terjadi
dengan kelainan pertumbuhan pada anak. Tumor ini responsive dalam terapinya, 90% pasien
bertahan hidup hingga 5 tahun.
Di Amerika Serikat kanker ginjal meliputi 3% dari semua kanker, dengan rata-rata kematian
12.000 akibat kanker ginjal pertahun. Kanker ginjal sedikit lebih banyak terjadi pada laki-laki
dibanding wanita (2:1) dan umumnya terdiagnosa pada usia antara 50 70 tahun, tapi dapat
terjadi pada usia berapa saja juga. Tumor Wilms merupakan sekitar 10% keganasan pada
anak. Paling sering dijumpai pada usia 3 tahun dan 10% nya merupakan lesi bilateral.
2. Tujuan
1. Mampu menjelaskan tentang pengertian tumor ginjal.
2. Dapat mengetahui klasifikasi tumor ginjal.
3. Mampu menjelaskan tentang etiologi dari tumor ginjal.
4. Mampu menjelaskan tentang patofisiologi tumor ginjal.
5. Mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala tumor ginjal.
6. Mampu menjelaskan tentang komplikasi tumor ginjal.
7. Mampu menjelaskan tentang pemriksaan penunjang tumor ginjal.
8. Mampu melakukan penatalaksanaan medik tumor ginjal.
9. Dapat mengetahui konsep asuhan keperawatan tumor ginjal.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Defenisi
Tumor ginjal adalah massa abnormal yang berkembang di ginjal. ginjal adalah organ
berbentuk kacang yang berfungsi sebagai bagian dari sistem kemih seseorang. Ini membantu
untuk menyaring limbah dan cairan ekstra dari aliran darah, membuat urin, yang pindah ke
kandung kemih dan keluar dari tubuh. Manusia dilahirkan dengan dua ginjal. Tumor Ginja
terbentuk ketika sel tumbuh terlalu cepat dalam ginjal. Biasanya, sel yang lebih tua mati dan
diganti oleh sel baru. Ketika proses ini berjalan kacau, sel-sel tua tidak mati, dan sel-sel baru
tumbuh ketika mereka tidak dibutuhkan, membuat tumor. Ketika tumor ginjal jinak, tidak
kanker dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Namun, kadang-kadang tumor dapat
mengganggu fungsi organ, sehingga mereka bisa diangkat melalui pembedahan.
Jauh lebih serius adalah tumor ganas ginjal, yang kanker dan dapat menyebar ke area lain di
tubuh seseorang. Jenis tumor ginjal berpotensi mengancam kehidupan. ginjal sel karsinoma ,
karsinoma sel transisional , dan tumor Wilms adalah tumor sering didiagnosis kanker ginjal
yang paling. Pada orang dewasa, karsinoma sel ginjal berkembang paling sering. Anak-anak
lebih mungkin untuk mengembangkan tumor Wilms kanker .
Bila seseorang memiliki karsinoma sel ginjal, tumor ginjal berkembang dalam sel unit
penyaringan ginjal itu, yang disebut nefron. Sering kali, sel-sel kanker di daerah ini
berkembang sebagai salah satu massa dalam satu ginjal. Namun, dimungkinkan untuk lebih
dari satu tumor ginjal untuk mengembangkan hanya pada satu ginjal, dan kedua ginjal dapat
dipengaruhi oleh tumor pada saat yang sama.
Karsinoma sel Transisi berkembang di lapisan pelvis ginjal , yang merupakan bagian dari
organ yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan pengeringan limbah cair. Kadangkadang tumor ini juga terbentuk dalam ureter, yang tabung sempit yang mengarah ke
kandung kemih. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan mengembangkan di kandung kemih
itu sendiri.
Tumor Wilms terbentuk dalam ginjal dan dapat menyebar ke limfe node yang dekat ginjal.
Mereka juga bisa menyebar ke hati dan paru-paru. Sayangnya, jenis ini biasanya
mempengaruhi tumor ginjal anak-anak yang kurang dari lima tahun.
Meskipun setiap orang dapat mengembangkan karsinoma sel ginjal, risiko meningkat dengan
usia, dan mereka yang paling umum pada mereka yang 60 dan di atas. Pria lebih berisiko
daripada wanita, dan merokok dan obesitas juga menjadi faktor risiko. Mereka yang terkena
asbes , kadmium , dan tichlorothylene mungkin lebih beresiko, sebagai orang-orang yang
telah dirawat karena gagal ginjal di masa lalu. Untuk alasan yang tidak sepenuhnya dipahami,
mereka yang tinggi tekanan darah juga lebih beresiko.
Merokok juga merupakan faktor risiko untuk mengembangkan karsinoma sel transisional.
Seseorang juga lebih berisiko untuk mengembangkan jenis tumor ginjal ketika ia bekerja
dengan bahan kimia karsinogenik di tempat kerja. Sebuah obat phenacetin disebut, yang tidak
lagi di pasar di Amerika Serikat, telah dikaitkan dengan jenis tumor ini juga.
Dalam keadaan normal, manusia memiliki 2 ginjal. setiap ginjal memiliki sebuah ureter, yang
mengalirkan air kemih dari pelvis renalis (bagian ginjal yang merupakan pusat pengumpulan
air kemih) ke dalam kandung kemih. Dari kandung kemih, air kemih mengalir melalui uretra,
meninggalkan tubuh melalui penis (pria) dan vulva (wanita).
2. Klasifikasi
Hemartoma
Hemartoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor ginjal yang terdiri atas komponen
lemak, pembuluh darah dan otot polos.Lesi ini bukan merupakan tumor sejati, tetapi paling
cocok disebut sebagai hamartoma. Tumor jinak ini biasanya bulat atau lonjong dan
menyebabkan terangkatnya simpai ginjal. Kadang tumor ini ditemukan juga pada lokasi
ektrarenal karena pertumbuhan yang multisentrik (De Jong, 2000).
Fibroma Renalis
Fibroma renalis berupa benjolan massa yang kenyal keras, dengan diameter kurang dari 10
mm yang terletak dalam medula atau papilla. Tumor tersusun atas sel spindel dengan
kecenderungan mengelilingi tubulus di dekatnya.
Adenoma Korteks Benigna
Adenoma koreteks benigna merupakan tumor berbentuk nodulus berwarna kuning kelabu
dengan diameter biasanya kurang dari 20 mm, yang terletak dalam korteks ginjal.
Onkositoma
Onkositoma merupakan subtipe dari adenoma yang sitoplasma granulernya (tanda terhadap
adanya mitokondria yang cukup besar dan mengalami distorsi) banyak ditemukan.
Onkositoma kadang-kadang dapat begitu besar sehingga mudah dikacaukan dengan
karsinoma sel renalis.
Tumor Jinak Lainnya
Tumor jinak dapat timbul dari jenis sel apapun dari dalam ginjal. Beberapa menyebabkan
masalah klinis, seperti hemangioma yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan,
sehingga memberikan rasa nyeri atau merupakan predisposisi kehilangan darah yang banyak
sewaktu terjadi trauma.Tumor yang jarang ditemukan ialah tumor sel jukstaglomerulor yang
memproduksi renin yang merupakan penyebab terjadinya hipertensi (Underwood, 2000).
Jenis tumor lain yang pernah ditemui adalah lipoma dan leiomioma (De Jong, 2000).
Tumor ganas
Tumor ginjal yang ganas biasanya berupa tumor padat yang berasal dari urotelium, yaitu
karsinoma sel transisional atau berasal dari sel epitel ginjal atau adenokarsinoma, yaitu tumor
Grawitz atau dari sel nefroblas, yaitu tumor Wilms
3. Etiologi
Menurut Muttaqin dan Sari (2011) penyebab pasti masih belum diketahui, tetapi ada beberapa
faktor lingkungan dan genetik yg menjadi predisposisi terbetuknya karsinoma sel ginjal,
meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Merokok
2. Obesitas. Menjadi faktor risiko, terutama pada wanita, berat badan yang meningkat
memiliki hubungan liner dengan meningkat kan risiko
3. Hipertensi. Dikaitkan dengan peningkatan insiden carcinoma sel ginjal
4. Penyakit kritis ginjal pada pasien yang menjalani dialisis ginjal gangka panjang. Hal
inipredisposisi untuk kanker sel ginjal
5. Transplantasi ginjal. Predisposisi pada penerima transplantasi ginjal
6. Penyakit sindrom von Hippel-Lindau (VHL) merupakan penyakit bawaan terkait
dengan karsinoma ginjal
4. Patofisiologi
Tumor ini berasal dari sel tubulus ginjal yang dapat dimulai dari korteks maupun daerah
medulla. Tumor dari daerah korteks cenderung meluas kedarah sekitar ginjal. Tumor ini
mempunyai pseudo kapsul yang terdiri dari jaringan parenkim yang tertekan serta jaringan
fibrous dan sel-sel inflamasi. Infiltrasi tumor ke daerah luar menyebabkan tonjolan yang
dapat digunakan sebagai tanda diagnostik pada pemeriksaan USG atau CT scan.
Ukuran sangat bervariasi mulai dari yang berukuran kecil sampai ukuran 8-9 cm. Secara
makroskopik akan terlihat pewarnaan kekuningan atau orange oleh karena mengandung
banyak lemak. Permukaan tumor yang lebih kecil tampak homogen sedang yang besar
biasanya disertai kista sekunder di dalamnya dengan daerah perdarahan dan daerah nekrosis
serta kadang ditemukan kalsifikasi didaerah perifer. (Afif, 2011)
Salah satu penyebab utama tumor ginjal adalah merokok, karena didalam rokok terdapat zat
karsinogen. Karsinogen itu akan menyebabkan kerusakan pada DNA atau bahasa kerennya
6
mutasi DNA yang ada pada inti sel. Unit fungsional DNA disebut gen yang terkenal sebagai
pembawa sifat keturunan. Sebenarnya fungsi DNA ini adalah pengatur semua kehidupan sel.
DNA yang menentukan struktur dan fungsi sel juga pembelahannya. Kerusakan-kerusakan
pada DNA akan diperbaiki oleh yang namanya DNA repair mechanism, bila repair ini gagal
maka sel akan mengalami Apoptosis. Apoptosis ini adalah kematian sel dengan cara bunuh
diri akibat terpapar asap rokok. (Erna. 2008)
Mutasi ini dapat mengaktivasi gen-gen yang diberi nama oncogenes (dinamakan demikian
karena aktivasi berlebihan dari gen ini menyebabkan sel akan terus membelah dan menjadi
kanker) seperti gen RAS atau menginkativasi tumoursuppressor genes (gen yang menekan
timbulnya tumor jadi kerjanya berlawanan dengan oncogene). Nah banyak bukti telah
didapatkan bahwa carcinogen dapat secara langsung bereaksi dan menyebabkan perubahan
pada RAS. (Erna. 2008)
Karena oncogen seperti RAS teraktivasi akhirnya sel-sel jadi membelah gak karu-karuan, dan
membentuk sel-sel dengan struktur yang lebih primitif, semaunya sendiri (otonom), tidak
mematuhi aturan-aturan yang berlaku secara alami, bahkan dengan gampang terlepas. Sel-sel
yang terlepas paling sering masuk aliran limfe dalam pembuluh limfe, juga darah dan
kemudian bila dia berhenti pada suatu tempat dia akan berkembang biak disitu menimbulkan
yang disebut dengan anak sebar (metastases). (Erna. 2008)
5. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejalanya menurut Nursalam, 2008 yaitu:
1. Saat melakukan palpasi ditemukan massa di daerah abdomen.
2. Nyeri pinggang.
1. Hematuria :intermitten atau terus menerus pada pemeriksaan mikroskopis
dan kasat mata.
2. Nyeri pinggul : distensi kapsul ginjal dan invasi sekitar struktur ginjal.
6. Komplikasi
1. Lemah, anemia, BB menurun, dan demam akibat efek sistemik kanker ginjal.
7
Dengan terapi kombinasi ini dapat diharapkan hasil yang memuaskan.Jika secara klinis tumor
masih berada dalam stadium dini dan ginjal disebelah kontra lateral normal, dilakukan
nefrektomi radikal.
1. Pembedahan
Nefroktomi radikal di lakukan bila tumor belum melewati garis tengah dan belum
menginfiltrasi jaringan lain. Pengeluaran kelenjar limfe retroperitoneall total tidak perlu
dilakukan tetapi biopsi kelenjar di daerah hilus dan paraaorta sebaiknya dilakukan. Pada
pembedahan perlu diperhatikan ginjal kontralateral karena kemungkinan lesi bilateral cukup
tinggi. Apabila ditemukan penjalaran tumor ke vena kava, tumor tersebut harus diangkat.
2. Radioterapi
Tumor renal di kenal sebagai tumor yang radiosensitif, tapi radioterapi dapat mengganggu
pertumbuhan anak dan menimbulkan penyulit jantung, hati dan paru.Karena itu radioterapi
hanya diberikan pada penderita dengan tumor yang termasuk golongan patologi prognosis
buruk atau stadium III dan IV. Jika ada sisa tumor pasca bedah juga di berikan
radioterapi.Radioterapi dapat juga di gunakan untuk metastase ke paru, otak, hepar serta
tulang.
3. Kemoterapi
Tumor renal termasuk tumor yang paling peka terhadap obat kemoterapi. Prinsip dasar
kemoterpai adalah suatu cara penggunaan obat sitostatika yang berkhasiat sitotoksik tinggi
terhadap sel ganas dan mempunyai efek samping yang rendah terhadap sel yang
normal.Terapi sitostatika dapat diberikan pra maupun pasca bedah didasarkan penelitian
sekitar 16-32% dari tumor yang mudah ruptur. Biasanya, jika diberikan prabedah selama 4
8 minggu. Jadi, tujuan pemberian terapi adalah untuk menurunkan resiko rupture intraoperatif
dan mengecilkan massa tumor sehingga lebih mudah di reseksi total.
Ada lima macam obat sitostatika yang terbukti efektif dalam pengobatan tumor, yaitu :
Aktinomisin D, Vinkristin, Adriamisin, Cisplatin dan Siklofosfamid. Mekanisme kerja obat
tersebut adalah menghambat sintesa DNA sehingga pembentukan protein tidak terjadi akibat
tidak terbentuknya sintesa RNA di sitoplasma kanker, sehingga pembelahan sel-sel kanker
tidak terjadi.
9
Keluhan Utama
Pada pasien tumor ginjal biasanya akan mengalami nyeri pinggang dan massa di daerah
ginjal secara bersama-sama atau terpisah.
Pada pasien tumor ginjal biasanya akan terdapat gejala seperti massa di ginjal
Umumnya pasien dengan tumor ginjal mempunyai riwayat penyakit nyeri pinggang.
Pada pasien tumor ginjal tidak terpengaruh pada riwayat penyakit keluarga.
1. Pola-Pola Fungsi Keluarga
10
Terdapat gangguan dan penurunan absorbi lemak menyebabkan pasien tumor ginjal
mengalami gastroentestinal ringan seperti perasaan mual, kadang-kadang muntah.
Pola eliminasi
Pada umumnya pasien tumor paru ginjal mengalami gangguan eliminasi seperti hematuria,
retensi urine dll.
Akibat dari nyeri pinggang yang tiba-tiba muncul dapat menganggu pemenuhan kebutuhan
istirahat dan tidur.
Akibat dari nyeri, massa di ginjal, demam, dapat mengganggu aktivitas dan latihan pasien
karena butuh istirahat.
Pada umumnya akan terjadi kecemasan terhadap keadaan penyakitnta baik oleh pasien itu
sendiri maupun keluarga pasien.
Pada umumnya peran pasien terhadap keluarga ataupun respon terhadap keadaan penyakitnya
pasien tidak ada gangguan.
11
Pada umumnya pola reproduksi seksual berpengaruh karena keadaan penyakit pasien.
Pada umumnya pasien tumor ginjal cemas terhadap penyakitnya keadaan penyakitnya.
Pada umumnya pasien dengan tumor ginjal tidak terdapat gangguan sensori dan kognitif.
Menggambarkan tentang agama dan kepercayaan yang dianut pasien tentang norma dan
aturan yang dijalankan.
-
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Didapatkan saat klien waktu pengkajian kreteria umum lemah, suhu tubuh tinggi (jika ada
infeksi) dan nyeri pinggang.
Pemeriksaan tanda vital
Suhu tubuh
Denyut nasi
Tingkat kesadaran
Tekanan darah
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan foto pilus abdomen
2. Ultrasonografi (USG)
3. CT Scanning
4. Angiografi girgal
B. Diagnosa Keperawatan
12
1. Nyeri b.d spasme otot punggung dan abdomen, peregangan dari terminal saraf
skunder dari infasi tumor kedalam organ lain, sumbatan aliran urine, massa tumor
yang menyebabkan peregangan kapsula fibrosa ginjal, bekuan darah massal sel tumor
bergerak turun melaui ureter. (Muttaqin, 2011)
2. Hipertermi b.d peningkatan laju metabolisme sekunder dari respons sistemik
metastasis kanker ginjal ke organ lain. (Muttaqin, 2011)
3. Gangguan pemenuhan eliminasi urine b.d retensi urine, efek sekunder dari obstruksi
saluran kemih dari tumor ginjal. (Muttaqin, 2011)
4. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan
kehilangan protein dan cairan
5. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.
C. Rencana Keperawatan
-
Nyeri b.d spasme otot punggung dan abdomen, peregangan dari terminal saraf
skunder dari infasi tumor kedalam organ lain, sumbatan aliran urine, massa tumor
yang menyebabkan peregangan kapsula fibrosa ginjal, bekuan darah massal sel tumor
bergerak turun melaui ureter. (Muttaqin, 2011)
13
Intervensi
-
Tentukan
Rasional
1. Petunjuk
lokasi,
karakteristik,
Berikan
informasi,
seperti:
dapat
2. Menurunkan
gerakan
yang
dapat
meningkatkan nyeri.
nyeri sendiri.
-
ini
yang dialami.
nonverbal
3. Memungkinkan
berpartisipasi
pasien
secara
untuk
aktif
dan
analgetik
dapat
14
membantu
Hipertermi b.d peningkatan laju metabolisme sekunder dari respons sistemik metastasis kanker ginjal ke organ lain. (Muttaqin, 2011)
NOC: Thermolegulation
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan suhu tubuh, nadi dan RRnormal.
Intervensi
1. Berikan kompres pada pasien.
2. Tingkatkan sirkulasi udara.
3. Kolaborasi dengan tim dokter dalam
pemberian obat antipiretik.
Rasional
1. Dapat
membantu
mengurangi
demam.
2. Suhu ruangan/jumlah selimut harus
diubah untuk mempertahankan suhu
mendekati normal.
3. Digunakan untuk mengurangi demam
umumnya lebih besar dari 39,5 40
derajat celcius.
Gangguan pemenuhan eliminasi urine b.d retensi urine, efek sekunder dari obstruksi saluran kemih dari tumor ginjal. (Muttaqin, 2011)
15
16
Intervensi
1. Observasi
Rasional
dan
catat
jumlah/frekuensi berkemih.
2. Lakukan palpasi terhadap adanya
distensi kandung kemih.
pengosongan
stimulasi
urine
apakah
kantung
kemih
1. Menentukan
terhadap
dengan
Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan
intake.
17
Intervensi
Rasional
adanya
sesuai instruksi
18
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tumor ginjal adalah massa abnormal yang berkembang di ginjal. ginjal adalah organ
berbentuk kacang yang berfungsi sebagai bagian dari sistem kemih seseorang. Ini membantu
untuk menyaring limbah dan cairan ekstra dari aliran darah, membuat urin, yang pindah ke
kandung kemih dan keluar dari tubuh. Manusia dilahirkan dengan dua ginjal.
Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul:
1. Nyeri b.d spasme otot punggung dan abdomen, peregangan dari terminal saraf
skunder dari infasi tumor kedalam organ lain, sumbatan aliran urine, massa tumor
yang menyebabkan peregangan kapsula fibrosa ginjal, bekuan darah massal sel tumor
bergerak turun melaui ureter. (Muttaqin, 2011)
2. Hipertermi b.d peningkatan laju metabolisme sekunder dari respons sistemik
metastasis kanker ginjal ke organ lain. (Muttaqin, 2011)
3. Gangguan pemenuhan eliminasi urine b.d retensi urine, efek sekunder dari obstruksi
saluran kemih dari tumor ginjal. (Muttaqin, 2011)
19
DAFTAR PUSTAKA
Ryahh.2010.Askep Tumor Ginjal.http://id.scribd.com/doc/152594650/Askep-Tumor-GinjalRyahh.diakses tanggal 1 April 014
Upik.2012.Askep
Tumor
Ginjal.http://heldaupik.blogspot.com/2012/02/askep-tumor-
Ginjal.http://afifsurg.wordpress.com/2011/04/17/tumor-ginjal/.
20
diakses