PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setelah kanker paru-paru dan bronkus, kanker payudara, kanker pancreas, dan kanker
kolon, kanker ovarium primer merupakan penyebab terbesar kelima dari kematian akibat kanker
pada wanita Amerika. Pada wanita yang sebeleumnya menderita kanker payudara, kanker
metastatic lebih umum terjadi daripada kanker di tempat lain. Prognosisnya bervariasi menurut
tipe histologist dan stadium penyakit, namun umumnya buruk karena tumor ovarium hanya
menunjukkan sedikit tanda dan umumnya saat didiagnosis sudah berasa di stadium atas. Kanker
ovarium muncul dalam tiga tipe utama. Tumor ovarium menyebar cepat secara intraperitoneal
dengan ekstensi local atau pembenihan permukaan dan kadang-kadang melalui limfatik dan
aliran darah.
Kanker ovarium merupakan suatu kanker yang belum diketahui penyebabnya. Kanker
Ovarium sering ditemukan wanita yang berumur 40 - 74 tahun. Penyebaran suatu kanker
ovarium bisa menyebar kebagian yang lain,seperti daerah panggul dan perut melalui getah
bening dan melalui peredaran darah untuk menuju kehati dan paru-paru. Kanker ovarium adalah
jenis epitel adalah penyebab utama kematian akibat kanker ginekologi diamerika serikat. Pada
tahun 2003 diperkirakan terdapat 25.400 kasus kanker dengan 14.300 kematian yang mencakup
kira- kira 5% dari semua kematian wanita karena kanker. Meskipun mayoritas kanker ovarium
adalah jenis epitelial,kanker ovarium dapat juga berasal dari sel yang terdapat diovarium. Tumor
ovarium yang berasal dari sel germinal yang kelasifisikan sebagai disgerminoma dan teratoma
sedangkan tumor ovarium yang berasal dari sel folikel di kelasifisaikan sebagai sex cord stromal
terutama tumor sel granulosa dan tumor yang berasal dari stroma ovarium adalah sarkoma. Akan
tetapi angka kejadian tumor ovarium non epitelial kecil sekali sehingga dianggap angka kejadian
seluruh kanker ovarium.
Kanker ovarium jarang ditemukan pada umur dibawah 40 tahun . Angaka kejadian
meningkat dengan makin tuanya usia 15 – 16 per 100.000 pada usia 40 -44 tahun menjadi paling
tinggi dengan angka kematain 57 per 100.000 pada usia 70 – 74 tahun.Usia median saat
diagnosis adalah 63 tahun dan 48 % penderita berusia diatas 65 tahun.
Pada tahun 2005, Masyarakat kanker Amerika memperkirakan bahwa 22.220 kasus baru
kanker ovarian akan bisa di diagnosa, dan itu kan membunuh 16.200 wanita. Hanya 77% kasus
yang mempunyai tingkat nilai survival 1 tahun, 44% kasus yang mempunyai tingkat nilai suvival
5 tahun. Dan hanya 19% kasus saja kasus yang di diagnosa sebelum metastasis terjadi. Hal
tersebut disebabkan Oleh karena ketiadaan adanya deteksi dini peyakit dan kemajuan penyakit
yang cepat. Sehingga menyebabkan angka kematian yang sebabkan oleh kanker Ovari
meningkat. Karena belum ada metode skrining yang efektif untuk kanker ovarium 70% kasus
ditemukan kasus pada keadaan yang sudah usia lanjut yakni tumor yang menyebar jauh dari
ovarium.
Kebanyakan dari kasus keganasan pada ovarium terdeteksi saat sudah memasuki stadium
lanjut sehingga saat diketahui sudah parah. Biasanya orang yang menderita kanker ovarium
tampak kurus dan perut asites. Karena proses perjalanan penyakit yang ditmbulkan dari kanker
tersebut, sehingga penderita mengalami anorexia atau tidak nafsu makan karena mual dan
muntah. Sedangkan asites itu sendiri ditimbulkan akibat dari cairan tumor dan tumor itu sendiri.
kanker ovarium bisa juga mengakibatkan efusi pleura karena perjalanan tumor itu.
Penatalaksanaan pada klien dengan kanker ovarium adalah pembedahan, pembedahan bisa
pembedahan total dengan mengangkat keseluruhan dari rahim, salping, dan ovarium tapi juga
bisa saja hanya pada ovarium atau pada saluran tuba falopii tergantung keparahan dari kanker itu
sendiri. Tanda khas dari kanker ovarium yang paling banyak adalah Meigg Syndrome, yang
merupakan tiga gejala khas pada orang dengan kanker ovarium.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan kanker ovarium?
2. Bagaimanakah asuhan keperawatan pada kanker ovarium?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengerti dan memahami keseluruhan isi materi tentang konsep dasar
penyakit maupun konsep dasar asuhan keperawatan pada kanker ovarium.
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan definisi dan etiologi kista atau tumor ovarium.
b. Menjelaskan manifestasi klinis, klasifikasi, komplikasi dan diagnosa kista ovarium.
c. Mengkaji bagaimana asuhan keperawatan dari kanker ovarium
D. MANFAAT PENULISAN
Mahasiswa dapat memahami pengertian secara umum mengenai kanker ovarium,
memahami bagaimana patofisiologisnya hingga cara penyusunan asuhan keperawatan yang
berkaitan dengan cara pendokumentasiannya.
E. METODE PENULISAN
Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan metoda deskriptif dan metode
kepustakaan. Adapun teknik pengumpulan data dan informasi dalam penyusunan makalah ini
adalah studi kepustakaan dengan menggunakan literatur untuk memperoleh materi-materi yang
bersifat teoritis, dan studi kasus dengan mengambil data langsung pada klien yang mengalami
kanker ovarium guna menyempurnakan makalah ini.
.
BAB II
PEMBAHASAN
11. Penatalaksanaan
Adapun tindakan yang dilakukan pada penanganan kanker ovarium antara lain:
(Smeltzer, 2001;1570)
a. Intervensi bedah untuk kanker ovarium adalah histerektomi abdominal total
dengan pengangkatan tuba falopii dan ovarium serta omentum (salpingo-
oofarektomi bilateral dan omentektomi) adalah prosedur standar unruk penyakit
tahap dini
b. Terapi radiasi dan implantasi fosfor 32 (32P) interperitoneal, isotop radioaktif,
dapat dilakukan setelah pembedahan
c. Kemoterapi dengan preparat tunggal atau multiple tetapi biasanya termasuk
sisplantin, sikofosfamid, atau karboplatin juga digunakan
d. Paklitaksel (Taxol) merupakan preparat yang berasal dari pohon cemara pasifik,
bekerja dengan menyebabkan mikrotubulus di dalam sel-sel untuk berkumpul dan
mencegah pemecahan struktur yang mirip benang ini. Secara umum, sel-sel tidak
dapat berfungsi ketika mereka terlilit dengan mikrotubulus dan mereka tidak
dapat membelah diri. Karena medikasi ini sering menyebabkan leucopenia, pasien
juga harus minum G-CSF (factor granulosit koloni stimulating)
e. Pengambilan cairan asites dengan parasintesis tidak dianjurkan pada penderita
dengan asites yang disertai massa pelvis, karena dapat menyebabkan pecahnya
dinding kista akibat bagian yang diduga asites ternyata kista yang memenuhi
rongga perut. Pengeluaran cairan asites hanya dibenarkan apabila penderita
mengeluh sesak akibat desakan pada diafragma.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang akurat
dan sistematis akan membantu pemantauan status kesehatan dan pola pertahanan pasien,
mengidentifikasi kekuatan pasien serta merumuskan diagnosa keperawatan (Mocthar, 2006)
a. Dasar data pengkajian
a. Aktivitas/istirahat
1) Gejala : Kelemahan dan atau keletihan, perubahan pola istirahat dan jam
kebiasaan tidur pada malam hari, adanya faktor-faktor yang mempengaruhi
tidur misalnya nyeri, ansietas, berkeringat malam, keterbatasan partisipasi
dalam hobi, latihan. Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinoma
lingkungan, tingkat stres tinggi.
2) Sirkulasi
Gejala: Palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja, perubahan TD
3) Integritas ego
Gejala: Faktor stres (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara
mengatasi stres (misal merokok, minum alkohol, menunda mencari
pengobatan, keyakinan religius/spiritual). Masalah tentang perubahan dalam
penampilan misal alopesia, lesi cacat, pembedahan. Menyangkal diagnosis,
perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak bermakna, rasa bersalah,
kehilangan kontrol, depresi.
Tanda : Menyangkal, menarik diri, marah
4) Eliminasi
Gejala: Perubahan pada pola defekasi misal darah pada feces, nyeri pada
defekasi. Perubahan eliminasi urinarius misal nyeri atau rasa terbakar pada saat
berkemih sering berkemih.
Tanda : Perubahan pada bising usus, distensi abdomen.
5) Makanan/cairan
Gejala : Kebiasaan diet buruk (misal rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan
pengawet), anoreksia, mual/muntah, intoleransi makanan.
Tanda : Perubahan pada kelembaban/turgor kulit, edema.
6) Neurosensori
Gejala : Pusing
7) Nyeri/kenyamanan
Gejala : Tidak ada nyeri, atau derajat bervariasi misal ketidaknyamanan ringan
sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit)
8) Keamanan
Gejala : Pemajanan pada kimia toksik, karsinoma, pemajanan matahari
lama/berlebihan.
Tanda : Demam, ruam kulit, ulserasi.
9) Pernapasan
Gejala : Merokok (tembakau, hidup dengan seseorang yang merokok),
pemajanan asbes.
10) Seksualitas
Gejala: Masalah seksual misal dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat
kepuasan nuligravida lebih besar dari usia 30 tahun, multigravida, pasangan
seks multipel, aktivasi seksual dini, herpes genital.
11) Interaksi social
Gejala : Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung, riwayat perkawinan
(berkenaan dengan kepuasan di rumah, dukungan atau bantuan), masalah
tentang fungsi atau tanggung jawab peran.
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik meliputi keadaan umun pasien, kesadaran, tekanan darah,
respirasi, berat badan
1) Mata : Meliputi pemeriksaan kelopak mata, gerakan mata, konjungtiva,
sclera, pupil, akomodasi.
2) Hidung : meliputi pemeriksaan reaksi alergi, sinus, dan lain-lain
3) Mulut dan tenggorokan : kaji adanya mual, kesulitan menelan
4) Dada dan aksila : kaji adanya pembesaran mammae
5) Pernafasan : kaji jalan nafas, suara nafas, kaji adanya penggunaan otot
bantu pernafasan
6) Sirkulasi jantung : kaji kecepatan denyut apical, irama, kelainan bunyi
jantung, sakit dada
7) Abdomen : kaji adanya asites
8) Genitourinaria : kaji adanya massa pada rongga pelvis
9) Ekstremitas : kaji turgor kulit
c. Pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan darah : Hb dan leukosit menurun, trombosit meningkat,
ureum dan kreatinin meningkat.
2) Pemeriksaan urine : Ureum dan kreatinin meningkat.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri kronis berhubungan dengan nekrosis jaringan pada ovarium akibat penyakit
kanker ovarium
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan perubahan
fungsi gastrointestinal
c. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria
d. Gangguang eliminasi BAB : konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltic
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi mengenai
penyakit (kanker ovarium)
f. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
g. Risiko perdarahan berhubungan dengan hyperplasia endometrium
h. Risiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis (metastase sel kanker ke bagian
tubuh yang lain)
3. Rencana Tindakan Keperawatan
No Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
.
Dx
1 Setelah diberikan asuhan a. Lakukan pengkajian nyeri a. Membantu
keperawatan selama secara komprehensif catat membedakan penyebab
(…x24) jam diharapkan keluhan, lokasi nyeri, nyeri dan memberikan
nyeri pasien berkurang atau frekuensi, durasi, dan informasi tentang
terkontrol dengan Kriteria intensitas (skala 0-10) dan kemajuan atau
Hasil : tindakan penghilangan nyeri perbaikan penyakit,
a. Pasien mengatakan skala yang dilakukan] terjadinya komplikasi
nyeri yang dialaminya dan keefektifan
menurun intervensi.
b. Pasien melaporkan nyerib. Pantau tanda - tanda vital b. Peningkatan nyeri akan
yang sudah terkontrol mempengaruhi
maksimal dengan pengaruh perubahan pada tanda -
atau efek samping minimal tanda vital
c. TTV pasien dalam batas
normal, meliputi : c. Dorong penggunaan c. Memungkinkan pasien
Nadi normal (60 - 100 x / keterampilan manajemen untuk berpartisipasi
menit) nyeri seperti teknik relaksasi secara aktif untuk
Pernapasan normal (12 - dan teknik distraksi, mengontrol rasa nyeri
20 x / menit) misalnya dengan yang dialami, serta
Tekanan darah normal mendengarkan musik, dapat meningkatkan
(110 - 130 mmHg / 70 - 90 membaca buku, dan koping pasien
mmHg) sentuhan terapeutik.
Suhu : (360-37,50C) d. Berikan posisi yang nyaman
d. Memberikan rasa
d. Ekspresi wajah pasien sesuai kebutuhan pasien nyaman pada pasien,
tidak meringis meningkatkan relaksasi,
e. Pasien tampak tenang dan membantu pasien
(tidak gelisah) untuk memfokuskan
f. Pasien dapat melakukan kembali perhatiannya.
teknik relaksasi dan
distraksi dengan tepat e. Dorong pengungkapan e. Dapat mengurangi
sesuai indikasi untuk perasaan pasien ansietas dan rasa takut,
mengontrol nyeri sehingga mengurangi
persepsi pasien akan
intensitas rasa sakit.
S : 36o-37,5º C
RR: 12-20 x/menit d. Pertahankan tindakan d. Tindakan aseptik yang
= 4,9-10,9) antibiotik
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan dilakukan berdasarkan rencana tindakan yang dibuat
5. Evaluasi Keperawatan
No. Evaluasi
Dx
1 a. Pasien mengatakan skala nyeri yang dialaminya menurun
b. Pasien melaporkan nyeri yang sudah terkontrol maksimal dengan pengaruh
atau efek samping minimal
c. TTV pasien dalam batas normal
d. Ekspresi wajah pasien tidak meringis
e. Pasien tampak tenang (tidak gelisah)
f. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi dan distraksi dengan tepat sesuai
indikasi untuk mengontrol nyeri
A. KESIMPULAN
Kanker ovarium adalah salah satu kanker ginekologi yang paling sering dan penyebab
kematian kelima akibat kanker pada perempuan. (Price, 2005;1297). Faktor penyebab dari
kanker ovarium Faktor lingkungan, Faktor endokrin, Faktor genetic. Kanker ovarium memiliki 5
stadium yaitu : (Smeltzer, 2001;1570)
1. Stadium I : Pertumbuhan kanker terbatas pada ovarium
2. Stadium II : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium dengan
perluasan pelvis
3. Stadium III : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium dengan
metastasis diluar pelvis atau nodus inguinal atau retroperitoneal positif
4. Stadium IV : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua sisi ovarium
dengan metastasis jauh
Kanker ovarium paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 50-70 tahun dan 1
dari 70 wanita menderita kanker ovarium. Kanker Ovarium adalah tumor ganas pada ovarium
(indung telur). Kanker ovarium paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 50-70 tahun
dan 1 dari 70 wanita menderita kanker ovarium. Faktor resiko tejadinya kanker ovarium yaitu
obat kesuburan, pernah menderita kanker payudara, riwayat keluarga yang menderita kanker
payudara dan/atau kanker ovarium, riwayat keluarga yang menderita kanker kolon, paru-paru,
prostat dan rahim.
B. SARAN
Saran bagi para wanita menyadari tanda – tanda kemungkinan terjadinya kanker ovarium
sangat diperlukan, karena lebih baik mencegah dari pada mengobati. Tanda-tanda kanker
ovarium yaitu meliputi, perut kembung, nyeri pada panggul atau perut, kesulitan makan atau
cepat merasa kenyang, gangguan kemih dan bertambahnya ukuran perut. Jika wanita mengalami
beberapa gejala penting di atas setiap hari selama dua sampai tiga minggu, dianjurkan untuk
segera melakukan konsultasi dengan dokter. Dan selain itu, diet kaya buah dan sayuran,
berolahraga secara teratur, menjaga berat tubuh normal dan mengelola stres adalah salah satu
solusi dalam membantu mengurangi risiko kanker ovarium.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta : EGC
Manuaba, I Gede Bagus. 2004. Kapita Selekta Kedokteran dan KB. Jakarta : EGC
NANDA. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005 - 2006 Definisi dan Klasifikasi. Jakarta :
Prima Medika
Price. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Volume 2. Edisi 6. Jakarta : EGC
Smeltzer. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth. Volume 3. Jakarta : EGC
Wilkinson M. Judith, dkk. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Diagnosis NANDA, Intervensi NIC,
Kriteria Hasil NOC Edisi 9. Jakarta : EGC