OLEH KELOMPOK I
B 12 A
KONSEP DASAR
ATONIA UTERI
DEFINISI
Golongan darah : Menentukan Rh, golongan ABO dan pencocokan silang (saat diperlukan transfusi darah)
Jumlah darah lengkap
Kultur uterus dan vaginal : Mengesampingkan infeksi pasca partum
Urinalisis : Memastikan kerusakan kandung kemih
Profil koagulasi : Peningkatan degeradasi kadar produk fibrin/ produk spilit fibrin (SDP/FSP)
Sonografi : Menentukan adanya jaringan plasenta yang tertahan
PENATALAKSANAAN
I Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan secara aktif dibuktikan dengan frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
lemah,turgor kulit menurun, membrane mukosa kering, hematocrit meningkat, mengeluh haus
II Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan kekurangan volume cairan, penurunan konsentrasi hemoglobin dibuktikan
dengan pengisian kapiler > 3 detik, nadi perifer menurun atau tidak teraba, akral teraba dingin, warna kulit pucat
V Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian dibuktikan dengan pasien merasa khawatir dengan akibat dari kondisi
yang dihadapi, tampak gelisah, tampak tegang, sulit tidur
3 III Luaran Utama : Tingkat Syok (L.03032) Intervensi Utama : Pencegahan syok (I.02068)
Setelah diberikan asuhan keperawatan Tindakan :
selama…x… jam diharapkan tingkat syok Observasi :
menurun Monitor status kardiopulmonal
Kriteria hasil: Monitor status oksigenasi
1. Kekuatan nadi meningkat (5) Monitor status cairan
2. Tingkat kesadaran meningkat (5) Monitor tingkat kesadaran dan reflex pupil
3. Akral dingin menurun (5) Terapeutik :
4. Tekanan darah sistolik 110-130 1. Pasang jalur IV, jika perlu
mmHg (5) 2. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen > 94 %
5. Tekanan darah diastolic 70-90 mmHg Edukasi :
(5) 1. Jelaskan penyebab atau factor risiko syok
6. Pengisian kapiler < 2 detik (5) 2. Jelaskan tanda awal dan gejala syok
7. Frekuensi pernafasan 16-20 kali per 3. Anjurkan melapor jika merasakan tanda awal dan gejala syok
menit (5) 4. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian transfuse darah, jika perlu
No No. Tujuan & Kriteria hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
Diagn
osa
4 IV Luaran Utama : Tingkat Nyeri (L.08066) Intervensi Utama : Manajemen Nyeri (I.08238)
Setelah diberikan asuhan keperawatan Tindakan
selama…x… jam diharapkan tingkat nyeri Observasi
menurun 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri menurun (5) 3. Identifikasi yang memperberat dan memperingan nyeri
2. Meringis menurun (5) 4. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
3. Sikap protektif menurun (5) 5. Monitor efek samping penggunaan analgetik
4. Gelisah menurun (5) Terapeutik
5. Kesulitan tidur menurun (5) 1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis,
6. Frekuensi nadi 60-100 kali per menit (5) akupresure, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik analgetik, jika perlu
No No. Tujuan & Kriteria hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
Diagn
osa
5 V Luaran Utama : Tingkat Ansietas Intervensi Utama : Reduksi Anxietas (I.09314)
(L.09093) Tindakan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan Observasi :
selama…x… jam diharapkan tingkat 1. Identifikasi saat tingkat anxietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stressor)
ansietas menurun 2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Kriteria hasil : 3. Monitor tanda anxietas (verbal dan non verbal)
1. Verbalisasi kebingungan menurun Terapeutik
(5) 1. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
2. Verbalisasi khawatir akibat kondisi 2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan , jika memungkinkan
yang dihadapi menurun (5) 3. Pahami situasi yang membuat anxietas
3. Perilaku gelisah menurun (5) 4. Dengarkan dengan penuh perhatian
4. Perilaku tegang menurun (5) 5. Gunakan pedekatan yang tenang dan meyakinkan
5. Konsentrasi membaik (5) 6. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
6. Pola tidur membaik (5) 7. Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi
1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
2. Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis
3. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
4. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
5. Latih kegiatan pengalihan, untuk mengurangi ketegangan
6. Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
7. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat anti anxietas, jika perlu
No No. Tujuan & Kriteria hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
Diag
nosa
6 VI Luaran Utama : Tingkat Infeksi (L. Intervensi Utama : Pencegahan Infeksi (I.14539)
14137) Tindakan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan Observasi
selama…x… jam diharapkan tingkat 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
infeksi menurun Terapeutik
Kriteria hasil : 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
1. Demam menurun (5) 2. Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
2. Kemerahan menurun (5) Edukasi
3. Nyeri menurun (5) 1. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
4. Bengkak menurun (5) 2. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
3. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
4. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan
kolaborasi. Rencana tindakan tersebut diterapkan dalam situasi yang nyata untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
dan hasil yang di harapakan. Tindakan keperawatan harus mendetail. Agar semua tenaga keperwatan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dalam jangka waktu yang telah ditetapkan dan di lakukan sesuai dengan kondisi
pasien
EVALUASI
1. Proses (sumatif)
Fokus tipe ini adalah aktivitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan tindakan keperawatan.
Evaluasi proses harus dilaksanakan sesudah perencanaan keperawatan, dilaksanakan untuk membantu
keefektifan terhadap tindakan.
3. Hasil (formatif)
Fokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir tindakan keperawatan
klien
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN ATONIA UTERI
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
IDENTITAS PASIEN PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny.E Nama : Tn.K
Umur : 26 th Umur : 27 th
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Pedagang Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam Agama : Islam
Status perkawinan: Kawin Pekerjaan : Montir
Alamat : Teuku Umar, Denpasar Status perkawinan : Kawin (Suami)
No RM : 254613 Alamat : Teuku Umar
Tanggal MRS : 17 Oktober 2019 pukul 15.30 WIB
Tanggal Pengkajian : 17 Oktober 2019 pukul 15.45 WIB
Sumber informasi : Pasien, Suami pasien
ALASAN KUNJUNGAN
Keluhan utama saat MRS
Ny. E datang ke RSUD X dirujuk dari praktek bidan swasta pada 17 Oktober2019
pukul 15.30 dengan keterangan G2P2A0. Pasien mengatakan keluar darah terus
menerus setelah bayi dan ari-ari lahir, tampak pucat, konjungtiva tampak pucat,
perdarahan ±550cc, mukosa bibir kering, turgor kulit menurun, lemas, uterus
teraba lembek, lochea rubra, lochea berbau amis, plasenta sudah keluar
lengkap.. Pada pukul 15.45 pasien dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
didapatkan hasil : TD 100/60mmHg, Nadi 108x/mnt, RR : 20x/menit, Suhu :
36,7oC, Hb 8.2 gr%
Keluhan utama saat dikaji
Keluar darah terus menerus setelah bayi dan ari-ari lahir, perdarahan ±550cc,
nyeri pada perut saat dan setelah dilakukan masase dan kompresi bimanual
B. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
a. Riwayat Menstruarsi :
Wajah
Pucat :(+), mukosa bibir kering,
Cloasma :(+) pada pipi kiri
Sklera : Normal
Kojungtiva: Anemis
Pasien tampak meringis
Pembesaran limphe node : Tidak ada
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
Telinga :Simetris, tidak ada serumen, tidak ada pendarahan, tidak ada lesi
Pasien tampak meringis
Dada
Payudara
Areola : Gelap Putting : Menonjol
Tanda dimpling / retraksi :Tidak ada
Pengeluaran ASI : colostrum
Jantung :
Inspeksi : Tidak ada ictus cordis, perikordium normal
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, ictus cordis tidak teraba, getaran (-)
Perkusi : letak paru kanan dan kiri simetris, suara pekak
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan
Paru
Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi intercosta, lesi negatif
Palpasi : nyeri tidak ada, getaran tidak ada, edema tidak ada
Perkusi : letak paru kanan dan kiri simetris, bunyi paru resonan
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan
Abdomen
Palpasi:
Fundus uteri setinggi pusat, tonus otot rahim yang lemah, kontraksi uterus
lembek
Linea : Ada
Striae : Ada
Kontraksi : lemah
Luka bekas operasi : Tidak ada
Bising usus : (+)
Nyeri saat dan setelah masase dan kompresi bimanual
Genetalia Luar : produksi urin sedikit, perdarahan berkumpal,
Varices : tidak ada
Bekas luka : tidak ada
Anus : Terdapat jaritan pada perineum post episiotomy, tidak ada hemoroid
Pemeriksaan dalam: inkomplit, perdarahan bergumpal.
Ekstremitas
Atas :
Oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
CRT : 2 detik
Turgor kulit menurun
Bawah :
Oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
CRT : 2detik
Refleks : (+)
F. DATA PENUNJANG
Tgl 17 Oktober 2019
Imunologi
HbsAg - - -
G. DIAGNOSA MEDIS
G2P2A0 Antonia Uteri
H. PENGOBATAN
IVFD RL 30 tpm
Cefoperazon 1gr tiap 12jam
Paracetamol 3x500mg
Transfusi PRC 2x 250 ml
II. ANALISA DATA
Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :
1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan secara aktif dibuktikan dengan
frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,turgor kulit menurun, membrane mukosa
kering, hematocrit meningkat, mengeluh haus, perdarahan ±550 ml.
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan kekurangan volume cairan, penurunan
kosentrasi Hb dibuktikan dengan pasien mengeluh lemas karena pengeluaran darah yang
terus menerus pemeriksaan Hb 8.2 g/dl, akral teraba dingin, pasien tampak pucat,
keadaan umum lemah, turgor kulit menurun, nadi 108 x/menit cepat dan lemah.
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (masase dan kompresi bimanual)
dibuktikan dengan pasien mengeluh : nyeri karena perdarahan, terasa seperti disayat-
sayat di bagian perut, skala nyeri 5 dari (0-10) skala yang diberikan, nyeri akan
meningkat jika melakukan aktivitas, sulit tidur, tampak meringis, frekuensi nadi
meningkat 108 kali per menit.
4. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian dibuktikan dengan pasien
merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi, tampak tegang, sulit tidur,
frekuensi nadi meningkat 108 kali per menit, tampak pucat.
5. Risiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasif, penurunan hemoglobin
III. RENCANA KEPERAWATAN
Tanggal, No. Tujuan & Kriteria hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
Jam Diagnosa
(SDKI)
17 I Luaran Utama : Status cairan ( Intervensi Utama : Manajemen hypovolemia (I.03116)
Oktober L.03028) Tindakan :
2019 Setelah diberikan asuhan Observasi :
Pk. keperawatan selama 2x24 jam 1. Periksa tanda dan gejala hypovolemia ( misalnya frekuensi nadi meningkat, nadi
16.00 diharapkan status cairan teraba lemah, tekanan darah menurun, membrane mukosa kering, volume urine
membaik menurun, merasa haus)
Kriteria hasil: Terapeutik :
1. Kekuatan nadi meningkat 1. Hitung kebutuhan cairan
(5) 2. Berikan asupan cairan oral
2. Turgor kulit meningkat (5) Edukasi :
3. Output urine meningkat (5) 1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
4. Frekuensi nadi : 60-100 kali 2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
per menit Kolaborasi :
5. Membrane mukosa 1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (misalnya NaCl, RL)
membaik (5) 2. Kolaborasi pemberian produk darah
Tanggal, No. Tujuan & Kriteria hasil Intervensi (SIKI)
Jam Diagnosa (SLKI)
(SDKI)
17 Oktober II Luaran Utama : Perfusi Intervensi Utama : Perawatan Sirkulasi (I.02079)
2019 Perifer (L.02011) Tindakan :
Pk. 16.00 Setelah diberikan asuhan Observasi
keperawatan selama 2x24 1. Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, pengisian kalpiler, warna, suhu)
jam diharapkan perfusi Terapeutik
perifer meningkat 1. Lakukan hidrasi
Kriteria hasil: 2. Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi
1. Kekuatan nadi perifer 3. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas pada keterbatasan perfusi
meningkat (5) 4. Lakukan pencegahan infeksi
2. Warna kulit pucat Edukasi
menurun (5) 1. Ajurkan melakukan perawatan kulit yang tepat(mis. Melembabkan kulit kering pada kaki)
3. Akral membaik (5) 2. Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi( mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan,
4. Turgor kulit membaik omega3)
(5) 3. Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan( mis. Rasa sakit yang tidak hilang
saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)
Tanggal, No. Tujuan & Kriteria hasil Intervensi (SIKI)
Jam Diagnosa (SLKI)
(SDKI)
17 III Luaran Utama : Tingkat Intervensi Utama : Manajemen Nyeri (I.08238)
Oktober Nyeri (L.08066) Tindakan
2019 Setelah diberikan asuhan Observasi
Pk. 16.00 keperawatan selama3x24 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
jam diharapkan tingkat intensitas nyeri
nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
Kriteria hasil: 3. Identifikasi yang memperberat dan memperingan nyeri
1. Keluhan nyeri 4. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
menurun skala nyeri 5. Monitor efek samping penggunaan analgetik
0-1 (dari 0-10) Terapeutik
2. Meringis menurun (5) 1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
3. Kesulitan tidur TENS, hipnosis, akupresure, terapi music, biofeedback, terapi pijat,
menurun (5) aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin,
4. Frekuensi nadi 60-100 terapi bermain)
kali per menit (5) 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Jelaskan strategi meredakan nyeri
2. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
3. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik analgetik, jika perlu
Tanggal, No. Diagnosa Tujuan & Kriteria hasil Intervensi (SIKI)
Jam (SDKI) (SLKI)
17 Oktober IV Luaran Utama : Tingkat Intervensi Utama : Reduksi Anxietas (I.09314)
2019 Ansietas (L.09093) Tindakan :
Pk. 16.00 Setelah diberikan Observasi :
asuhan keperawatan 1. Identifikasi saat tingkat anxietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stressor)
selama 2x24 jam 2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
diharapkan tingkat 3. Monitor tanda anxietas (verbal dan non verbal)
ansietas menurun Terapeutik
Kriteria hasil : 1. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
1. Verbalisasi khawatir 2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan , jika memungkinkan
akibat kondisi yang 3. Pahami situasi yang membuat anxietas
dihadapi menurun 4. Dengarkan dengan penuh perhatian
(5) 5. Gunakan pedekatan yang tenang dan meyakinkan
2. Perilaku tegang 6. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
menurun (5) 7. Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
3. Pola tidur membaik Edukasi
(5) 1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
2. Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis
3. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
4. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
5. Latih kegiatan pengalihan, untuk mengurangi ketegangan
6. Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
7. Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat anti anxietas, jika perlu
Tanggal, No. Diagnosa Tujuan & Kriteria hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
Jam (SDKI)
17 Oktober V Luaran Utama : Tingkat Infeksi (L. 14137) Intervensi Utama : Pencegahan Infeksi (I.14539)
2019 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama3x24 jam Tindakan :
Pk. 16.00 diharapkan tingkat infeksi menurun Observasi
Kriteria hasil : 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
1. Demam menurun (5) Terapeutik
2. Kemerahan menurun (5) 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
3. Nyeri menurun (5) lingkungan pasien
4. Bengkak menurun (5) 2. Pertahankan teknik aseptik
Edukasi
1. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
2. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
IV. IMPLEMENTASI
Hari/tan Ja
No dx Implementasi Respon pasien Paraf
ggal m
Kamis, 16. 1,2,3 Mengobservasi KU pasien dan DS : &
17 00 tanda-tanda vital pasien Pasien mengeluh badannya lemas.
Oktober DO :
2019 KU lemah, pasien tampak pucat, kesadaran : compos mentis,
membran mukosa kering, turgor kulit menurun
Perdarahan ± 550 ml
TD : 100/60mmHg
N : 108x/mnt, lemah
S : 36, 7oC
RR : 22x/mnt.
16.50 3 Memberikan teknik nonfarmakologi dengan nafas dalam dan terapi musik DS : Pasien mengatakan masih nyeri, tapi sedikit berkurang &
untuk mengurangi rasa nyeri DO : Pasien tampak lebih rileks
17.30 5 Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik DS : - &
DO : Demam tidak ada, S : 36, 7oC, kemerahan dan bengkak pada jaritan
perineum tidak ada
20.00 5 Memberikan injeksi cefroperazon 1 gram secara intravena DS :Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat. &
DO :
Obat masuk melalui intravena dan tidak ada tanda-tanda alergi
20.30 4 Mengidentifikasi saat tingkat anxietas berubah DS : Pasien mengatakan merasa cemas terhadap kondisi saat ini, sulit tidur &
DO :
Pasien tampak tegang, pasien terlihat pucat, frekuensi nadi meningkat : 108 kali
per menit
20.45 4 Menemani dan mendengarkan keluhan pasien untuk mengurangi DS : Pasien merasa lebih lega dengan mengungkapkan kekhawatirannya saat ini
kecemasan DO : Pasien tampak lebih rileks
21.00 3 Mengkolaborasikan dalam pemberian obat analgesic yaitu DS :Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat. &
paracetamol 500 mg. DO :Obat masuk melalui oral dan tidak ada tanda-tanda alergi.
07.0 1,2,3 Mengobservasi KU pasien dan tanda- DS : &
0 tanda vital pasien Pasien mengatakan merasa lemas
DO :
Kesadaran : compos mentis, keadaan umum lemah, Suhu:
Jumat, 36.5°C, Nadi: 90x/menit, Respirasi: 20x/menit, Tekanan Darah:
18 110/70 mmHg, turgor kulit baik, CRT 2 detik, mukosa bibir
Oktober kering.
2019
07.1 1,2 Mencatat perubahan tugor kulit dan DS : &
5 membrane mukosa Pasien mengatakan badannya lemas
DO :
Tugor kulit pasien meningkat dan mukosa bibir pasien tampak masih
kering
19 4 S : Pasien mengatakan sudah bisa tidur nyenyak dan tidak lagi khawatir karena kondisinya sudah membaik &
Oktober O : Pasien tampak lebih rileks, pucat tidak ada, Hb 12.5 g/dl, N : 80 x/mnt
2019 A : Masalah ansietas teratasi
Pk. 16.00 P : Pertahankan kondisi pasien
20 5 S : Pasien mengatakan nyerinya mulai berkurang dengan skala 1 dari rentang (0-10) &
Oktober O : Pasien tidak demam, tidak ada bengkak maupun kemerahan pada jaritan perineum, vital sign : TD : 110/70 mmHg,
2019 N : 80 x/mnt, kuat, S : 36, 5oC, RR : 18x/mnt
Pk. 16.00 A : Masalah risiko infeksi teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien