Oleh:
KELOMPOK 26
SITTI MASITHA S SAFI (201510300511032)
NIBRAS MUTHMAINNAH(201510300511077)
LAILATUS SYAMSIYAH (201510300511080)
Oleh:
KELOMPOK 26
SITTI MASITHA S SAFI (201510300511032)
NIBRAS MUTHMAINNAH(201510300511077)
LAILATUS SYAMSIYAH (201510300511080)
Oleh :
Sitti Masitha S Safi (201510300511032)
Nibras Muthmainnah (201510300511077)
Lailatus Syamsiyah (201510300511080)
Wachid Abdillah, S, ST
NIP.198005142008011013
Mengetahui,
Kepala Ruangan
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan umum Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi untuk pasien
dengan gangguan persepsi sensori yaitu peserta dapat meningkatkan kemampuan
dalam menyampaikan topik pembicaraan tertentu dalam anggota kelompok.
Tujuan khususnya adalah:
1. Klien mampu menyebutkan apa yang dibaca
2. Klien dapat memberikan pendapat tentang terhadap artikel yang dibaca
3. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Klien
Sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan klien dengan gangguan
persepsi sensori agar mempunyai kemampuan dalam menyampaikan topik
pembicaraan yang jelas, ringkas dan relevan.
1.3.2 Manfaat Bagi Terapis
Sebagai upaya untuk memberikan asuhan keperawatan jiwa secara
holistik.
Sebagai terapi modalitas yang dapat dipilih untuk mengoptimalkan
Strategi Pelaksanaan dalam implementasi rencana tindakan
keperawatan klien.
1.3.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai informasi untuk pihak akademisi, pengelola dan sebagai bahan
kepustakaan, khususnya bagi mahasiswa diploma III Keperawatan sebagai
aplikasi dari pelayanan Mental Health Nurse yang optimal pada klien
dengan gangguan persepsi sensori.
1.3.4 Manfaat Bagi Rumah Sakit
Sebagai masukkan dalam implementasi asuhan keperawatan yang holistik
pada pasien dengan gangguan persepsi sensori, pada khususnya, sehingga
diharapkan keberhasilan terapi lebih optimal.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Bentuk stimulasi:
1. Stimulus suara : music
2. Stimulus visual : gambar
3. Stimulus gabungan visual dan suara : melihat televisi, video
A. Definisi
Terapi aktivitas kelompok (TAK): Stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan akivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman
dan/ atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian
masalah.
B. Tujuan
Tujuan Umum TAK stimulasi persepsi adalah klien mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan
stimulus kepadanya.
Sementara, tujuan khususnya:
1. Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya
dengan tepat.
2. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang
dialami.
C. Aktivitas dan Adiksi
Aktivitas dibagi dalam empat bagian, yaitu mempersepsikan stimulus
nyata sehari-hari, stimulus nyata dan respons yang dialami dalam
kehidupan, stimulus yang tidak nyata dan respons yang dialami dalam
kehidupan, serta stimulus nyata yang mengakibatkan harga diri rendah.
Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata sehari-hari :
a. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : menonton
televisi.
b. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : membaca
majalah/koran/artikel.
c. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : melihat gambar.
Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien perubahan sensoris
persepsi dan klien menarik diri yang telah mengikuti TAKS. Aktivitas
Mempersepsikan Stimulus Nyata dan Respons yang Dialami dalam
Kehidupan. Aktivitas ini khusunya untuk klien perilaku kekerasan. Aktivitas
ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu :
a. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : menegenal kekerasan
yang bisa dilakukan (penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan;
akibat perilaku kekerasan)
b. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku
kekerasan melalui kegiatan fisik
c. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku
kekerasan melalui interaksi sosial asertif;
d. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku
kekerasan melalui kepatuhan minum obat;
e. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku
kekerasan melalui kegiatan ibadah.
Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien perilaku kekerasan yang
kooperatif. Aktivitas mempersepsikan Stimulus Tidak Nyata dan Respons
yang dialami dalam Kehidupan. Aktivitas mempersepsikan stimulus tidak
nyata dan respons yang dialami dalam kehidupan, khususnya untuk klien
halusinasi.
Aktivitas dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu:
a. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengenal halusinasi
b. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengusir/menghardik
halusinasi;
c. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi :mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan ;
d. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
e. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengontrol halusinasi
dengan patuh minum obat.
Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien halusinasi. Aktivitas
Mempersiapkan Stimulus Nyata yang Menyebabkan Harga Diri Rendah.
Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu :
a. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: mengidentifikasi aspek
yang membuat harga diri rendah dan aspek positif kemampuan yang
dimiliki selama hidup (di rumah dan di rumah sakit)
b. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: melatih kemampuan yang
dapat digunakan di rumah sakit dan di rumah.
Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien gangguan konsep diri :
harga diri rendah.
BAB III
PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien dengan riwayat gangguan persepsi-sensori dan/atau
isolasi sosial.
b. Mengumpulkan keluarga klien yang termasuk dari karakteristik masalah
gangguan persepsi sensori dan/atau isolasi sosial untuk mengikuti TAK.
PERATURAN KEGIATAN
1. Klien diharapkan mengikuti seluruh acara dari awal hinggga akhir.
2. Klien dilarang meninggalkan ruangan bila acara belum selesai
dilaksanakan.
3. Klien yang tidak mematuhi peraturan akan diberi sanksi peringatan lisan.
Tahapan Sesi:
A. Tujuan
1. Klien mampu menyebutkan apa yang dilihat
2. Klien dapat memberikan pendapat tentang terhadap artikel yang dibaca
3. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain
B. Sasaran
1. Kooperatif.
2. Tidak terpasang restrain.
C. Nama Klien
1.
2.
3.
4.
D. Setting
Fasilitator dan klien duduk bersama dalam satu atau dua baris
Ruangan nyaman dan tenang.
E. MAP
L
K F K F
K F K F
Keterangan :
L : Leader
C: Co Leader
F : Fasilitator
K : Klien
H. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Memberi salam terapeutik: salam dari terapis
b. Evaluasi/validasi:
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Menanyakan masalah yang dirasakan.
3. Menanyakan penerapan TAK yang lalu
c. Kontrak:
1. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri
2. Menjelaskan aturan main, yaitu:
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Bila ingin keluar kelompok klien harus seijin pemimpin TAK
Lama kegiatan yaitu 45 menit
3. Tahap kerja
SESI 1
a. Leader, co-leader, dan fasilitator menentukan bacaan yang akan dibaca.
Bacaan yang dipilih adalah bacaan yang menarik dan mudah dimengerti
oleh klien.
b. Memberi kesempatan bagi klien untuk hmembaca artikel hingga selesai
c. Menanyakan pendapat seorang klien mengenai artikel yang telah dibaca
d. Menanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnya
e. Memberi pujian/penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapat
f. Mengulangi c,d, dan e sampai semua klien mendapat kesempatan
g. Memberi kesimpulan mengenai artikel yang dibaca..
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut.
1. Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan membaca dan
mendiskusikannya pada orang lain.
2. Membuat jadwal membaca.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi Hasil
Sesi 1: TAK
Kemampuan menyampaikan pendapat mengenai apa yang dilihat dan
didengar
1 Memberi pendapat
dengan jelas
2 Memberi pendapat
secara ringkas
3 Memberi pendapat
yang relevan
4 Memberi pendapat
secara spontan
Jumlah
b. Kemampuan nonverbal
Nama klien
No. Aspek yg dinilai
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa
tubuh yg sesuai
4 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir
Jumlah
BAB IV
HASIL EVALUASI
1 Memberi pendapat
dengan jelas
2 Memberi pendapat
secara ringkas
3 Memberi pendapat
yang relevan
4 Memberi pendapat
secara spontan
Jumlah
b. Kemampuan nonverbal
Nama klien
No. Aspek yg dinilai
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa
tubuh yg sesuai
4 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir
Jumlah
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, A.Y.S. 1999. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Pada Anak
dan Remaja, Widya Medika, Jakarta.
Hurlock, E. 1998. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, Edisi 5, Erlangga, Jakarta.
Rasmun. 2004. Stress, Koping, dan Adaptasi Teori dan Pohon Masalah
Keperawatan, Sagung Seto, Jakarta.
Stuart, Gail and Laraia, M. 2005. Principles and Practice of Psychiatric Nursing,
8th edition, Mosby, St. Louis.
Stuart & Sundeen. 1995. Principles an Practice of Psychiatric Nursing, fifth
edition, Mosby, St.Louis.
Aziz R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino
Gondoutomo. 2003
Damaiyanti, Mukhripah & Iskandar. 2012. Asuhan Keperatan Jiwa. Gunarsa, Aep
(ed). Bandung : PT Refika Aditama.