Oleh:
KELOMPOK 11
VINA SITTA ALFINIA 150070300011120
RESTI RIANDANI 150070300011128
PUTRI ROHMAD U 150070300011090
JAYANTI INDRAYANI 150070300011142
Oleh:
Kelompok 15B
Telah diperiksa kelengkapannya pada:
Hari :
Tanggal :
Menyetujui
Mengetahui,
Kepala Ruangan R.23 E RSSA
1.2 Tujuan
Tujuan umum Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi untuk pasien dengan
gangguan persepsi sensori yaitu peserta dapat meningkatkan kemampuan dalam
menyampaikan topik pembicaraan tertentu dalam anggota kelompok. Tujuan khususnya
adalah:
1. Klien mampu menyebutkan apa yang dibaca
2. Klien dapat memberikan pendapat tentang terhadap artikel yang dibaca
3. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Klien
Sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan klien dengan gangguan persepsi
sensori agar mempunyaikemampuan dalam menyampaikan topik pembicaraan yang
jelas, ringkas dan relevan.
1.3.2 Manfaat Bagi Terapis
Sebagai upaya untuk memberikan asuhan keperawatan jiwa secara holistik.
Sebagai terapi modalitas yang dapat dipilih untuk mengoptimalkan Strategi
Pelaksanaan dalam implementasi rencana tindakan keperawatan klien.
1.3.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai informasi untuk pihak akademisi, pengelola dan sebagai bahan
kepustakaan, khususnya bagi mahasiswa diploma III Keperawatan sebagai aplikasi
dari pelayanan Mental Health Nurse yang optimal pada klien dengan gangguan
persepsi sensori.
1.3.4 Manfaat Bagi Rumah Sakit
Sebagai masukkan dalam implementasi asuhan keperawatan yang holistik pada
pasien dengan gangguan persepsi sensori, pada khususnya, sehingga diharapkan
keberhasilan terapi lebih optimal.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Bentuk stimulasi:
1. Stimulus suara : music
2. Stimulus visual : gambar
3. Stimulus gabungan visual dan suara : melihat televisi, video
A. Definisi
Terapi aktivitas kelompok (TAK): Stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan akivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/ atau
kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat
berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
B. Tujuan
Tujuan Umum TAK stimulasi persepsi adalah klien mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
Sementara, tujuan khususnya:
1. Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan
tepat.
2. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami.
C. Aktivitas dan Adiksi
Aktivitas dibagi dalam empat bagian, yaitu mempersepsikan stimulus nyata sehari-
hari, stimulus nyata dan respons yang dialami dalam kehidupan, stimulus yang
tidak nyata dan respons yang dialami dalam kehidupan, serta stimulus nyata yang
mengakibatkan harga diri rendah.
Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata sehari-hari :
a. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : menonton televisi.
b. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : membaca
majalah/koran/artikel.
c. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : melihat gambar.
Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien perubahan sensoris persepsi dan
klien menarik diri yang telah mengikuti TAKS. Aktivitas Mempersepsikan Stimulus Nyata
dan Respons yang Dialami dalam Kehidupan. Aktivitas ini khusunya untuk klien perilaku
kekerasan. Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu :
a. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : menegenal kekerasan yang baisa
dilakukan (penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan; akibat perilaku
kekerasan)
b. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku kekerasan
melalui kegiatan fisik
c. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku kekerasan
melalui interaksi sosial asertif;
d. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku kekerasan
melalui kepatuhan minum obat;
e. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku kekerasan
melalui kegiatan ibadah.
Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien perilaku kekerasan yang kooperatif.
Aktivitas mempersepsikan Stimulus Tidak Nyata dan Respons yang dialami dalam
Kehidupan. Aktivitas mempersepsikan stimulus tidak nyata dan respons yang dialami
dalam kehidupan, khususnya untuk klien halusinasi.
Aktivitas dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu:
a. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengenal halusinasi
b. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengusir/menghardik halusinasi;
c. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi :mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan ;
d. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap
e. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengontrol halusinasi dengan patuh
minum obat.
Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien halusinasi. Aktivitas
Mempersiapkan Stimulus Nyata yang Menyebabkan Harga Diri Rendah.
Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu :
a. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: mengidentifikasi aspek yang
membuat harga diri rendah dan aspek positif kemampuan yang dimiliki selama
hidup (di rumah dan di rumah sakit)
b. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: melatih kemampuan yang dapat
digunakan di rumah sakit dan di rumah.
Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien gangguan konsep diri : harga diri
rendah.
BAB III
PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien dengan riwayat gangguan persepsi-sensori dan/atau isolasi
sosial.
b. Mengumpulkan keluarga klien yang termasuk dari karakteristik masalah gangguan
persepsi sensori dan/atau isolasi sosial untuk mengikuti TAK.
Tahapan Sesi:
A. Tujuan
1. Klien mampu menyebutkan apa yang dilihat
2. Klien dapat memberikan pendapat tentang terhadap artikel yang dibaca
3. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain
B. Sasaran
1. Kooperatif.
2. Tidak terpasang restrain.
C. Nama Klien
1.
2.
3.
4.
D. Setting
Fasilitator dan klien duduk bersama dalam satu atau dua baris
Ruangan nyaman dan tenang.
E. MAP
L
K F K F
F
K K F
Keterangan :
L : Leader
C: Co Leader
F : Fasilitator
K : Klien
H. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Memberi salam terapeutik: salam dari terapis
b. Evaluasi/validasi:
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Menanyakan masalah yang dirasakan.
3. Menanyakan penerapan TAK yang lalu
c. Kontrak:
1. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri
2. Menjelaskan aturan main, yaitu:
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Bila ingin keluar kelompok klien harus seijin pemimpin TAK
Lama kegiatan yaitu 45 menit
3. Tahap kerja
SESI 1
a. Leader, co-leader, dan fasilitator menentukan bacaan yang akan dibaca. Bacaan
yang dipilih adalah bacaan yang menarik dan mudah dimengerti oleh klien.
b. Memberi kesempatan bagi klien untuk hmembaca artikel hingga selesai
c. Menanyakan pendapat seorang klien mengenai artikel yang telah dibaca
d. Menanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnya
e. Memberi pujian/penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapat
f. Mengulangi c,d, dan e sampai semua klien mendapat kesempatan
g. Memberi kesimpulan mengenai artikel yang dibaca..
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut.
1. Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan membaca dan
mendiskusikannya pada orang lain.
2. Membuat jadwal membaca.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi Hasil
Sesi 1: TAK
Kemampuan menyampaikan pendapat mengenai apa yang dilihat dan didengar
b. Kemampuan nonverbal
Nama klien
No. Aspek yg dinilai
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa
tubuh yg sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
Jumlah
BAB IV
HASIL EVALUASI
b. Kemampuan nonverbal
Nama klien
No. Aspek yg dinilai
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa
tubuh yg sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
Jumlah
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, A.Y.S. 1999. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Pada Anak dan
Remaja, Widya Medika, Jakarta.
Hurlock, E. 1998. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, Edisi 5, Erlangga, Jakarta.
Rasmun. 2004. Stress, Koping, dan Adaptasi Teori dan Pohon Masalah Keperawatan,
Sagung Seto, Jakarta.
Stuart, Gail and Laraia, M. 2005. Principles and Practice of Psychiatric Nursing, 8th edition,
Mosby, St. Louis.
Stuart & Sundeen. 1995. Principles an Practice of Psychiatric Nursing, fifth edition, Mosby,
St.Louis.
Aziz R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino Gondoutomo.
2003
Damaiyanti, Mukhripah & Iskandar. 2012. Asuhan Keperatan Jiwa. Gunarsa, Aep (ed).
Bandung : PT Refika Aditama.