Disusun Oleh :
DEWI KURAESIN
NIM . 16313026
PENDAHULUAN
Kesehatan jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan tetapi
merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh semua orang. Kesehatan jiwa
adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup,
Syafii Ahmad MPH, kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah
nilai-nilai sosial dan budaya pada masyarakat. Di sisi lain, tidak semua
Kesehatan, 2007).
kesehatan jiwa yang menunjukkan dampak lebih besar dari TBC (7,2%),
yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanpa ada
Hasil data yang di dapat dari RS jiwa Dr. Soeharto Heerdjan ruang
mawar tahun 2017 tiga bulan terakhir dari 130 pasien yang dirawat diruang
tersebut 88 orang (67%) diantaranya dengan gangguan persepsi sensori
Salah satu terapi yang dilakukan pada pasien jiwa adalah Terapi
salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok klien
membutuhkan dan menjadi tempat klien berlatih perilaku baru yang adaftif
aktivitas ini memungkinkan peserta agar beorientasi dengan orang lain dan
sendiri adalah kumpulan individu yang lain, saling tergantung dan memiliki
norma yang sama (Stuart & Laraia, 2009). Dan atas dasar data tersebut di
1.2 Tujuan
mengatasi halusinasi
1.3 Manfaat
2) Melakukan sosialisasi.
3) Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan
afektif.
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
2.1.1 Penyakit
yang maladaptif, pengalaman sensori yang salah atau palsu yang dapat
2.1.2 TAK
bergantung dan sebagai tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif
c. Jumlah peserta
waktu.
diberikan.
2.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Tempat pelaksanaan:
Penutup (5 menit)
2.5 Metode
a. Demonstrasi
b. Permainan
Permainan akan dilakukan oleh peserta TAK, permainan ini bertujuan
untuk melatih motorik kasar dan motorik halus, dimana permainan ini
membutuhkan konsentrasi dan kecepatan gerak peserta TAK. Cara
bermainnya yaitu dengan tim terapis menyediakan tape, kaset dan
peserta TAK membentuk barisan dan dua orang di depan barisan yang
membentangkan tangan keatas sambil berhadapan satu sama lain,
trapis akan memutarkan musik dan peserta TAK melewati dua orang di
depan barisan yang membentangkan tangan keatas dan mengikuti
berhentinya musik yang diputar, peserta TAK yang terkurung akan
berhenti dengan peserta terapi aktivitas.
observer fasilitator
2.13 Evaluasi
- Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasikan adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK.
- Diharapkan klien mampu mengikuti kegiatan TAK dengan halusinasi
pendengaran sesi II (mengontrol halusinasi dengan menghardik) dengan
pencapaian 100%
Sesi 2 : TAK
Stimulasi persepsi : Halusinasi
No Nama Menyebutkan cara Menyebutkan Menyebutkan cara Memperagakan
klien yang selama ini isi halusinasi mengatasi menghardik
digunakan mengatasi halusinasi dengan halusinasi
halusinasi menghardik
1
2
3
4
5
6
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mnyebutkan : cara yang
biasa digunakan untuk mengatasi halusinasi, keefektifannya, cara
menghardik halusinasi dan memperagakannya. Beri tanda (√) jika klien
mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.
2.14 Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien mampu mengikuti TAK.
BAB III
Penutup (5 Menit)
1. Tn. Seno
2. Tn. Entus
3. Nn. Irza
4. Ny. Citra
5. Ny. Sobriah
6. Ny.Aling
7. Tn. Irfan
8. Tn. Antares
4.3 Tim terapi
Wismah
1. Metode :
2) Bermain peran/stimulasi
2. Media
1) Papan nama
2) Whiteboard
3) Spidol
1) Persiapan
a. Salam terapeutik
a) Salam terapeutik
b. Orientasi
3) Kontrak
4) Tahap keja
menghardik halusinasi.
5) Tahap terminasi
a. Evaluasi
harian klien
berikutnya
1.4 Evaluasi
Nama Klien
No Aspek yang dinilai
Citra Aling Sobriah Seno Entus Irfan Antares Irza
1 Menyebutkan cara yang
selama ini digunakan untuk V V V V V V V V
mengatasi halusinasi
2 Menyebutkan efektivitas
cara yang digunakan V V V V V V V V
Menyebutkan cara mengatasi V V V V V V V V
3 halusinasi dengan
menghardik
Memperagakan cara V V V V V V V V
4 menghardik halusinasi
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
1.5 Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti
TAK stimulasi persepsi sensori. Klien mampu memperagakan cara
menghardik halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya jika
halusinasi muncul.
BAB IV
4.1 Kesimpulan
1. Halusinasi adalah distorsi persepsi yang terjadi pada respon
perabaan, penciuman
4.2 Saran
TAK dapat menjadi suatu kegiatan rutin yang dilakukan guna meningkatkan
disaat-saat tertentu.
DAFTAR PUSTAKA