DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
TAHUN 2024
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan jiwa adalah suatu keadaan sejahtera dikaitkan dengan kebahagiaan,
kegembiraan, kepuasan, pencapaian, optimisme, atau harapan. Bagaimanapun juga istilah
ini sulit untuk didefinisikan, dan makna dapat berubah apabila dihubungkan dengan
orang dan situasi kehidupan tertentu. Beberapa pendapat menyatakan bahwa kesehatan
jiwa bukanlah konsep yang sederhana atau hanya tentang satu aspek dari perilaku.
Sebaliknya, kesehatan jiwa melibatkan sejumlah kriteria yang terdapat dalam suatu
rentang (Stuart, 2023).
Seseorang yang terganggu masalah dalam kesehatan jiwa, tentu akan mengalami
gangguan kesehatan jiwa salah satunya yaitu halusinasi.Halusinasi adalah pencerapan
(persepsi) tanpa adanya rangsang apapun pada pancaindera seseorang, yang terjadi pada
keadaan sadar atau bangun dasarnya mungkin organik, fungsional, psikotik ataupun
histerik. Secara singkat halusinasi adalah pencerapan atau pengamatan palsu (Candra,
dkk, 2017). Halusinasi adalah persepsi klien melalui panca indera terhadap lingkungan
tanpa ada stimulus atau rangsangan yang nyata. Salah satu bentuk aktivitas yang bisa
diterapkan perawat pada pasien dengan perilaku kekersan adalah terapi aktivitas
kelompok stimulasi persepsiI mengontrol halusinasi(Lalla, dkk, 2022).
Terapi Aktivitas Kelompok adalah suatu bentuk psikoterapi yang kegiatannya diikuti oleh
beberapa orang klien pada saat yang sama serta dipandu oleh satu atau lebih terapis.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi untuk halusianasi merupakan salah
satu terapi yang bisa diberikan pada pasien dengan halusinasi. Aktivitas digunakan
sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Kondisi yang terjadi
dalam kelompok adalah munculnya dinamika interaksi yang saling bergantung, saling
membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif
untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif (Keliat & Pawirowiyo no, 2016).
Terapi Aktivitas Kelompok: Stimulasi Persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas
sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Terapi ini dilakukan dalam 5 sesi, dimana pada sesi pertama pasien
akan diajarkan untuk mengenal halusinasi yaitu mengidentifikasi isi, frekuensi, situasi,
waktu, dan respon klien. Sesi 2: mengontrol halusinasi dengan menghardik Sesi 3:
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap. Sesi 4: mengontrol halusinasi dengan
menerapkan aktivitas terjadwal. Sesi 5: mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
dengan prinsip 5 benar (Keliat & Pawirowiyono, 2016). Dengan cara tersebut, kelompok
dapat dijadikan sebagai tempat berlatih dan sebagai tempat menguji kemampuan
berkomunikasi dan bertindak dalam hubungannya dengan orang lain. Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) yang bertujuan untuk mengajarkan dan melatih pasien untuk
beradaptasi dengan orang lain serta menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait
dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Dari latar
belakang di atas kelompok mengambil Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) pada pasien
dengan gangguan jiwa halusinasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umun
Tujuan umum dari dilakukannya terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah klien
memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan
stimulus yang diterimanya.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan identitas diri
b. Klien mampu mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat
c. Klien mampu menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami
BAB II
PEMBAHASAAN