Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.
Proposal TAK yang berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun untuk memenuhi
tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan jiwa profesi ners poltekkes jambi
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal TAK ini
Kedepan.
Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa,
dan pembaca.
Penyusun
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
I. Latar Belakang
Manusia merupakan makluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain.
Manusia mempunyai beberapa komponen konsep diri diantaranya yaitu: harga diri, peran,
gambaran diri. Manusia yang mempunyai konsep diri tinggi cenderung tidak mempunyai
masalah dalam interaksi dengan orang lain, tetapi manusia yang mengalami konsep diri yang
rendah cenderung mengalami masalah dalam sosialisasi atau interaksi dengan oranglain.
Kelompok adalah suatu system social yang khas dapat didefinisikan dan dipelajari.
Sebuah kelompok terdiri dari individu yang saling berinteraksi, intelerensi, interdependensi
dan saling membagikan norma social yang sama ( (Stuart dan Sundenn, 1998). Kelompok
adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung
identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang maladaptive. Cara
mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, dapat dilakukan dengan terapi aktivitas
kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena merupakan
keterampilan therapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan bagian dari terapi modalitas
yang berupaya meningkatkan psikotherapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang
bersamaan.kelompok dapat dijadikan sebagai wadah untuk praktek dan arena untuk uji coba
kemampuan berhubungan dan berperilaku terhadap orang lain. Rowlins, William (1993)
membagi kelompok menjadi tiga yaitu terapi kelompok, kelompok terapeutik dan terapi
aktivitas kelompok. Terapi kelompok adalah metode pengobatan dimana klien ditemui
dalam rancangan waktu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan. Fokus terapi kelompok
adalah menjadi self awareness, peningkatan hubungan interpersonal dan dengan membuat
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami
pengecapan, perabaan atau penghiduan. Klien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada
(Damaiyanti, 2012). Halusinasi adalah persepsi yang tanpa dijumpai adanya rangsangan dari
luar. Walaupun tampak sebagai suatu yang “khayal”, halusinasi sebenarnya merupakan
Halusinasi adalah perubahan dalam jumlah atau pola stimulus yang datang disertai
gangguan respon yang kurang, atau distorsi terhadap stimulus tersebut (Nanda-I, 2012).
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh pasien
gangguan jiwa, klien merasakan sensasi berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan,
Halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa adanya stimulus yang
nyata, artinya klien mengidentifikasi sesuatu yang nyata tanpa stimulus dari luar. (Stuart and
Laraia, 2005). Halusinasi pendengaran adalah suatu persepsi klien yang mendengar suara
Berdasarkan data kasus pasien di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi diruangan Shinta
dari 10 Pasien terdapat 6 pasien dengan diagnosa gangguan persepsi sensori b/d Halusinasi
dan oleh karna itu, kami tertarik untuk melakukan terapi aktivitas kelompok pada pasien
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan
pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok
dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap dengan orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal
5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
III. Tujuan
3.1 Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam kelompok secara
bertahap.
3.2 Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
IV. Manfaat
SESI I
TUJUAN :
1. Klien dapat mengenal isi halusinasi.
2. Klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi.
3. Klien dapat mengenal situasi terjadinya halusinasi.
4. Klien dapat mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi.
PELAKSANAAN
Tanggal : Kamis, 15 september 2022
Waktu : jam 09.00 – selesai WIB
Tempat : di ruang Shinta Rumah Sakit Jiwa
SETTING
1. Alat dan media
Speaker aktif
Handpone
bola
Alat tulis
2. Metode
Dinamika kelompok
Diskusi dan tanya jawab
Bermain peran / simulasi
3. Pengorganisasian
Leader : Ali Ababil
Co leader : Lastri Maranatha
Fasilitator : Siti Kholila, Rizki Devita Roshela, Pita Ayu Lestari
Observer : Reza Nurmala Sari
Anggota : Klien berjumlah 6 orang yaitu
- Tn. I
- Tn. Q
- Tn. M
- Tn.A
- Tn. E
- Tn.K
4. Setting tempat
2 F 3 F
C F 4
1 F O
L
F 6 F 5 F
KETERANGAN :
1 s/d 6 : Klien
L : Leader
C : Co. leader
F : Fasilitator
O : Observer
5. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien yang mengalami perubahan
persepsi sensori persepsi: halusinasi.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis pada klien
Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal
suara-suara / bayangan yang didengar / dilihat. Jika klien sudah terbiasa
menggunakan istilah halusinasi, gunakan kata “halusinasi”.
Terapis menjelaskan aturan main berikut.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara yang
didengar atau bayangan yang dilihat (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya,
situasi terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang
membuat terjadi, dan perasaan klien pada saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien
yang ada di sebelah kanan terapis secara berurutan berlawanan jarum jam sampai
semua klien mendapat giliran. Hasilnya tulis di whiteboard.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa
didengar.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti tak.
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika
terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
TUJUAN :
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
PELAKSANAAN
Tanggal : jumat, 23 september 2022
Waktu : jam 09.00 – selesai WIB
Tempat : di ruang Shinta Rumah Sakit Jiwa
SETTING
6. Alat dan media
Speaker aktif
Handpone
bola
Alat tulis
7. Metode
Dinamika kelompok
Diskusi dan tanya jawab
Bermain peran / simulasi
8. Pengorganisasian
Leader : Lastri Maranatha Samosir
Co leader : Pita Ayu Lestari
Fasilitator : Rizki Devita R, Reza nurmala sari
Observer : Ali ababil
Anggota : Klien berjumlah 6 orang yaitu
- Tn. I
- Tn. Q
- Tn. M
- Tn.A
- Tn. E
- Tn.K
9. Setting tempat
2 F 3 F
C F 4
1 F O
L
F 6 F 5 F
KETERANGAN :
1 s/d 6 : Klien
L : Leader
C : Co. leader
F : Fasilitator
O : Observer
TUJUAN :
1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya
halusinasi
2. klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi
PELAKSANAAN
Tanggal : jumat, 23 september 2022
Waktu : jam 09.00 – selesai WIB
Tempat : di ruang Shinta Rumah Sakit Jiwa
SETTING
1. Alat dan media
Speaker aktif
Handpone
bola
Alat tulis
2. Metode
Dinamika kelompok
Diskusi dan tanya jawab
Bermain peran / simulasi
3. Pengorganisasian
Leader : Rizki Devita R
Co leader : Ali ababil
Fasilitator : Pita Ayu Lestari, Reza nurmala sari
Observer : Lastri Maranatha Samosir
Anggota : Klien berjumlah 6 orang yaitu
- Tn. I
- Tn. Q
- Tn. M
- Tn.A
- Tn. E
- Tn.K
4. Setting tempat
2 F 3 F
C F 4
1 F O
L
F 6 F 5 F
KETERANGAN :
1 s/d 6 : Klien
L : Leader
C : Co. leader
F : Fasilitator
O : Observer
5. Langkah-langkah kegiatan
Persiapan
- Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi-2
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
Tahap orientasi
Dilakukan dalam waktu 5 menit
- Salam terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien
- Peserta dan terapis mengenakan papan nama.
- Evaluasi/Validasi
1) Terapis Menanyakan perasaan pasien saat ini.
2) Terapis Menanyakan cara mengontrol Halusinasi yang sudah dipelajari
3) Terapis Menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik
halusinasi
Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan
melakukan kegiatan
- Menjelaskan aturan main yaitu:
- Menyampaikan kepada pasien lain mengenai nama dan asalnya
(identitas).
- Menyampaikan status dan keluarganya kepada pasien lain.
- Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin
kepada pemimpin.
- Lama kegiatan 45 menit.
- Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
Tahap kerja
Dilakukan dalam waktu 30 menit
- Terapis menjelaskan cara kedua mengontrol halusinasi yaitu
melakukan kegiatan sehari-hari secara terjadwal. Jelaskan bahwa
dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya
halusinasi
- Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari,dan tulis di kertas
- Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian
- Terapis membimbing satu persau klien untuk membuat jadwal
kegiatan harian, dari bagun tidur sampai tidur malam
- Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun
- Terapis meminta masing-masing klien membacakan jadwal yang telah
disusun,beri pujian dengan tepuk tangan
- Terapis meminta komitmen masing-masing klien untuk melaksanakan
jadwal kegiatan yang telah disusun
Tahap terminasi
Dilakukan dalam waktu 10 menit
Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyususn jadwal
kegiatan
- Terapi memberikan pujian atas keberhasilankelompok
Rencana tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasi yaitu
menghardik dan melakukan kegiatan sesuai jadwal
Kontrak yang akan datang
- Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,yaitu
bercakap-cakap
- Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat
Evaluasi Dan Dokumentasi
1. Menyebutkan
kegiatan yang biasa
dilakukan
2. Memperagakan
kegiatan yang biasa
dilakukan
3. Menyusun jadwal
kegiatan harian
4. Menyebutkan dua
cara mengontrol
halusinasi
Sesi IV
1 Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 24 september 2022
b. Waktu : Pkl. 09.00 – 09.45 WIB s.d selesai (sesi IV)
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang TAK Shinta
e. Jumlah klien : 6 orang
2. Tim Terapi
a. Leader Sesi IV : Reza Nurmalasari
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
b. Co-leader Sesi IV : Rizki devita R
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer Sesi IV : Lastri Maranata
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok
d. Fasilitator Sesi IV : Ali Ababil
Pita Ayulestari
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Metode dan Media
a. Metode
1.Diskusi kelompok
2. Bermain peran/stimulasi
b. Media
1. Spidol dan Whiteboard
2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen
Sesi IV: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap
A. Tujuan
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya
halusinasi
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi
B. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang.
C. Alat
1. Spidol dan whiteboard/papan tulis
2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen
D. Metode
1. Diskusi kelompok
2. Bermain peran/stimulasi
E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi III
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
1) Menayakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah di
pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah}untuk mencegah
halusinasi.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol dan
mencegah halusinasi
b. Terapis meminta tiap tiap klien untuk menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap.
c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di sebelahnya
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien
g. Ulangi e dan f sampai semua klien giliran.\
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah di latih
3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu menghardik,
melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar cara
mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
N
Aspek yang dinilai Nama klien
O
1 Menyebutkan orang
yang diajak bicara
2 Memperagakan
percakapan
3 Menyebutkan tiga
cara mengontrol dan
mencegah halusinasi
Petunjuk:
1) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2) Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak bicara,
memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan harian,dan menyebutkan 3 cara
mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien mampu dan tanda X jika klien tidsak mampu.
II. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi IV. Klien
mampu memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien untuk melakukan
percakapan kepada klien dan perawat untuk mencegah halusinasi.
Pengorgnisasian
1.Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 24 september 2022
b. Waktu : Pkl. 14.00 – 14.45 WIB s.d selesai
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
d. Tempat : Ruang TAK Shinta
e. Jumlah klien : 6 orang
2. Tim Terapi
a. Leader : Reza Nurmalasari
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
b. Co-leader : Rizki Devita R
Uraian tugas :
1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3. Membantu memimpin jalannya kegiatan
4. Menggantikan leader jika terhalang tugas
Sesi V