Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.
Proposal TAK yang berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi )” disusun untuk memenuhi
tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan jiwa profesi ners poltekkes jambi
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal TAK ini
Kedepan.
Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa,
dan pembaca.

Jambi, 15 Sempetember 2022

Penyusun
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

I.         Latar Belakang

Manusia merupakan makluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain.

Manusia mempunyai beberapa komponen konsep diri diantaranya yaitu: harga diri, peran,

gambaran diri. Manusia yang mempunyai konsep diri tinggi cenderung tidak mempunyai

masalah dalam interaksi dengan orang lain, tetapi manusia yang mengalami konsep diri yang

rendah cenderung mengalami masalah dalam sosialisasi atau interaksi dengan oranglain.

Kelompok adalah suatu system social yang khas dapat didefinisikan dan dipelajari.

Sebuah kelompok terdiri dari individu yang saling berinteraksi, intelerensi, interdependensi

dan saling membagikan norma social yang sama ( (Stuart dan Sundenn, 1998). Kelompok

adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung

dan mempunyai norma yang sama (Keliet, 2005).

Terapi aktivitas kelompok adalah aktivitas yang membantu anggotanya untuk

identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang maladaptive. Cara

mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, dapat dilakukan dengan terapi aktivitas

kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena merupakan

keterampilan therapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan bagian dari terapi modalitas

yang berupaya meningkatkan psikotherapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang

bersamaan.kelompok dapat dijadikan sebagai wadah untuk praktek dan arena untuk uji coba

kemampuan berhubungan dan berperilaku terhadap orang lain. Rowlins, William (1993)

membagi kelompok menjadi tiga yaitu terapi kelompok, kelompok terapeutik dan terapi

aktivitas kelompok. Terapi kelompok adalah metode pengobatan dimana klien ditemui

dalam rancangan waktu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan. Fokus terapi kelompok
adalah menjadi self awareness, peningkatan hubungan interpersonal dan dengan membuat

perubahan atau ketiganya.

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami

perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, pengelihatan,

pengecapan, perabaan atau penghiduan. Klien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada

(Damaiyanti, 2012). Halusinasi adalah persepsi yang tanpa dijumpai adanya rangsangan dari

luar. Walaupun tampak sebagai suatu yang “khayal”, halusinasi sebenarnya merupakan

bagian dari kehidupan mental penderita yang “teresepsi” (Yosep,2010).

Halusinasi adalah perubahan dalam jumlah atau pola stimulus yang datang disertai

gangguan respon yang kurang, atau distorsi terhadap stimulus tersebut (Nanda-I, 2012).

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh pasien

gangguan jiwa, klien merasakan sensasi berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan,

atau penghiduan tanpa stimulus nyata. (Keliat Budi Anna, 2012)

Halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa adanya stimulus yang

nyata, artinya klien mengidentifikasi sesuatu yang nyata tanpa stimulus dari luar. (Stuart and

Laraia, 2005). Halusinasi pendengaran adalah suatu persepsi klien yang mendengar suara

yang membicarakan, mengejek, menertawakan, mengancam, memerintahkan untuk

melakukan sesuatu (kadang hal-hal yang membahayakan). (Trimelia, 2012)

 Berdasarkan data kasus pasien di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi diruangan Shinta

dari 10 Pasien terdapat 6 pasien dengan diagnosa gangguan persepsi sensori b/d Halusinasi

dan oleh karna itu, kami tertarik untuk melakukan terapi aktivitas kelompok pada pasien

halusinasi berjumlah 6 orang, Oleh karena halusinasi mendominasi masalah keperawatan

yang ada perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.


II.      Landasan Teori
Terapi Aktifitas Kelompok
a.Pengertian
Terapi aktifitas kelompok merupakan tindakan keperawatan untuk memberikan sebuah stimulus
untuk pengobatan kepada klien yang memilih latar belakang dan masalah yang sama.
b.Jenis terapi aktifitas kelompok
Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut:
1.Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi Klien dilatih mempersepsikan
stimulus yang disediakan. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap
sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan
menjadi adaptif.
2.Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori Terapi ini digunakan sebagai stimulus sensori klien.
Kemudian diobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan berupa ekspresi
perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah, gerakan tubuh).
3. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada
disekitar klien yaitu diri sendiri, orang lain yang ada disekeliling klien dan lingkungan yang
pernah mempunyai hubungan dengan klien. Aktifitas dapat berupa orientasi orang, waktu,
tempat, benda yang ada disekitar dan semua kondisi nyata.

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan
pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok
dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu:
1.   Sesi I  : Klien mengenal halusinasi
2.      Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3.      Sesi III        : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap dengan orang lain
4.      Sesi IV        : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal
5.      Sesi V         : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

III.        Tujuan
3.1  Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam kelompok secara
bertahap.
3.2   Tujuan khusus
a.       Klien dapat mengenal halusinasi.
b.      Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c.       Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
d.      Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.
e.       Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

IV. Manfaat

SESI I

TUJUAN :
1. Klien dapat mengenal isi halusinasi.
2. Klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi.
3. Klien dapat mengenal situasi terjadinya halusinasi.
4. Klien dapat mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi.

PELAKSANAAN
Tanggal : Kamis, 15 september 2022
Waktu : jam 09.00 – selesai WIB
Tempat : di ruang Shinta Rumah Sakit Jiwa

SETTING
1. Alat dan media
 Speaker aktif
 Handpone
 bola
 Alat tulis

2. Metode
 Dinamika kelompok
 Diskusi dan tanya jawab
 Bermain peran / simulasi

3. Pengorganisasian
Leader : Ali Ababil
Co leader : Lastri Maranatha
Fasilitator : Siti Kholila, Rizki Devita Roshela, Pita Ayu Lestari
Observer : Reza Nurmala Sari
Anggota : Klien berjumlah 6 orang yaitu
- Tn. I
- Tn. Q
- Tn. M
- Tn.A
- Tn. E
- Tn.K

4. Setting tempat

2 F 3 F
C F 4
1 F O
L

F 6 F 5 F
KETERANGAN :
1 s/d 6 : Klien
L : Leader
C : Co. leader
F : Fasilitator
O : Observer

5. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien yang mengalami perubahan
persepsi sensori persepsi: halusinasi.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis pada klien
 Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal
suara-suara / bayangan yang didengar / dilihat. Jika klien sudah terbiasa
menggunakan istilah halusinasi, gunakan kata “halusinasi”.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-suara yang
didengar atau bayangan yang dilihat (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya,
situasi terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya, situasi yang
membuat terjadi, dan perasaan klien pada saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien
yang ada di sebelah kanan terapis secara berurutan berlawanan jarum jam sampai
semua klien mendapat giliran. Hasilnya tulis di whiteboard.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang biasa
didengar.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti tak.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya jika
terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

Sesi II : Mengontrol Halusinasi Dengan Cara Menghardik

TUJUAN :

1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
PELAKSANAAN
Tanggal : jumat, 23 september 2022
Waktu : jam 09.00 – selesai WIB
Tempat : di ruang Shinta Rumah Sakit Jiwa

SETTING
6. Alat dan media
 Speaker aktif
 Handpone
 bola
 Alat tulis

7. Metode
 Dinamika kelompok
 Diskusi dan tanya jawab
 Bermain peran / simulasi

8. Pengorganisasian
Leader : Lastri Maranatha Samosir
Co leader : Pita Ayu Lestari
Fasilitator : Rizki Devita R, Reza nurmala sari
Observer : Ali ababil
Anggota : Klien berjumlah 6 orang yaitu
- Tn. I
- Tn. Q
- Tn. M
- Tn.A
- Tn. E
- Tn.K
9. Setting tempat

2 F 3 F
C F 4
1 F O
L

F 6 F 5 F

KETERANGAN :
1 s/d 6 : Klien
L : Leader
C : Co. leader
F : Fasilitator
O : Observer

10. Langkah-langkah kegiatan


1. Tahap orientasi
Dilakukan dalam waktu 5 menit
a. Salam terapeutik
a. Salam dari terapis.
b. Peserta dan terapis mengenakan name tag.
b. Validasi
1) Menanyakan perasaan pasien saat ini.
2) Menanyakan apakah pasien sudah mengenal masing-masing pasien dan terapis.
2. Kontrak
a. Menjelaskan tujuan kegiatan.
b. Menjelaskan aturan main yaitu:
1) Menyampaikan kepada pasien lain mengenai nama dan asalnya (identitas).
2) Menyampaikan status dan keluarganya kepada pasien lain.
3) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin kepada
pemimpin.
4) Lama kegiatan 45 menit.
5) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
2. Tahap kerja
Dilakukan dalam waktu 30 menit
a. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi pada
saat halusinasi muncul
b. Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: ”Pergi, pergi jangan
ganggu saya, kamu suara palsu...”
c. Hidupkan tape yang sudah dipasang kaset dan edarkan bola tenis berlawanan
dengan arah jarum jam.
d. Pada saat tape dimatikan, peserta yang memegang bola tenis mendapat giliran
untuk menjelaskan cara menghardik dan mempratikan cara menghardik yang telah
diajarkan.
e. Ulangi item “b” sampai semua peserta mendapatkan giliran
f. Berikan pujian untuk setiap keberhasilan peserta dengan memberikan tepuk
tangan.
3. Tahap terminasi
Dilakukan dalam waktu 10 menit
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan setelah mengikuti TAKS.
2) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan kepada tiap anggota kelompok untuk mengontrol halusinasi
dengan rutin minum obat secara benar.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyampaikan kegiatan berikut yaitu kerjasama dalam kelompok.
2) Menyepakati tempat dan waktu.
Sesi III : Mengontrol Halusinasi Dengan Melakukan Kegiatan

TUJUAN :
1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya
halusinasi
2. klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi

PELAKSANAAN
Tanggal : jumat, 23 september 2022
Waktu : jam 09.00 – selesai WIB
Tempat : di ruang Shinta Rumah Sakit Jiwa

SETTING
1. Alat dan media
 Speaker aktif
 Handpone
 bola
 Alat tulis

2. Metode
 Dinamika kelompok
 Diskusi dan tanya jawab
 Bermain peran / simulasi

3. Pengorganisasian
Leader : Rizki Devita R
Co leader : Ali ababil
Fasilitator : Pita Ayu Lestari, Reza nurmala sari
Observer : Lastri Maranatha Samosir
Anggota : Klien berjumlah 6 orang yaitu
- Tn. I
- Tn. Q
- Tn. M
- Tn.A
- Tn. E
- Tn.K

4. Setting tempat

2 F 3 F
C F 4
1 F O
L

F 6 F 5 F

KETERANGAN :
1 s/d 6 : Klien
L : Leader
C : Co. leader
F : Fasilitator
O : Observer
5. Langkah-langkah kegiatan
 Persiapan
- Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi-2
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
 Tahap orientasi
Dilakukan dalam waktu 5 menit
- Salam terapeutik
- Salam dari terapis kepada klien
- Peserta dan terapis mengenakan papan nama.
- Evaluasi/Validasi
1) Terapis Menanyakan perasaan pasien saat ini.
2) Terapis Menanyakan cara mengontrol Halusinasi yang sudah dipelajari
3) Terapis Menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik
halusinasi
 Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya halusinasi dengan
melakukan kegiatan
- Menjelaskan aturan main yaitu:
- Menyampaikan kepada pasien lain mengenai nama dan asalnya
(identitas).
- Menyampaikan status dan keluarganya kepada pasien lain.
- Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin
kepada pemimpin.
- Lama kegiatan 45 menit.
- Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
 Tahap kerja
Dilakukan dalam waktu 30 menit
- Terapis menjelaskan cara kedua mengontrol halusinasi yaitu
melakukan kegiatan sehari-hari secara terjadwal. Jelaskan bahwa
dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya
halusinasi
- Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari,dan tulis di kertas
- Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian
- Terapis membimbing satu persau klien untuk membuat jadwal
kegiatan harian, dari bagun tidur sampai tidur malam
- Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun
- Terapis meminta masing-masing klien membacakan jadwal yang telah
disusun,beri pujian dengan tepuk tangan
- Terapis meminta komitmen masing-masing klien untuk melaksanakan
jadwal kegiatan yang telah disusun
 Tahap terminasi
Dilakukan dalam waktu 10 menit
Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyususn jadwal
kegiatan
- Terapi memberikan pujian atas keberhasilankelompok
Rencana tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasi yaitu
menghardik dan melakukan kegiatan sesuai jadwal
Kontrak yang akan datang
- Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,yaitu
bercakap-cakap
- Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat
Evaluasi Dan Dokumentasi

No Aspek yang dinilai Nama klien

1. Menyebutkan
kegiatan yang biasa
dilakukan

2. Memperagakan
kegiatan yang biasa
dilakukan

3. Menyusun jadwal
kegiatan harian

4. Menyebutkan dua
cara mengontrol
halusinasi

Sesi IV

1     Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal            : Sabtu, 24 september 2022
b. Waktu                     : Pkl. 09.00 – 09.45 WIB s.d selesai (sesi IV)
c. Alokasi waktu         : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
                                      Terapi kelompok (25 menit)
                                      Penutup (10 menit)
d. Tempat                    : Ruang TAK Shinta
e. Jumlah klien            : 6 orang

2. Tim Terapi
a. Leader Sesi IV        : Reza Nurmalasari
Uraian tugas            :
1)      Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2)      Memimpin jalannya terapi kelompok
3)      Memimpin diskusi
b. Co-leader Sesi IV   : Rizki devita R
Uraian tugas          :
1)   Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2)   Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3)   Membantu memimpin jalannya kegiatan
4)   Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer Sesi IV     : Lastri Maranata
Uraian tugas          :
1)   Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
2)   Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok
d.   Fasilitator Sesi IV   : Ali Ababil
Pita Ayulestari

Uraian tugas            :
1)      Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2)      Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3)      Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4)      Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5)      Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6)      Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Metode dan Media
a.       Metode
1.Diskusi kelompok
2. Bermain peran/stimulasi
b.      Media
1. Spidol dan Whiteboard
2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen
Sesi IV: Mencegah  Halusinasi dengan Bercakap-cakap
A.      Tujuan
1.      Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya
halusinasi
2.      Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi
B.       Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang.
C.      Alat
1. Spidol dan whiteboard/papan tulis
2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen
D.      Metode
1. Diskusi kelompok
2. Bermain peran/stimulasi
E.       Langkah Kegiatan
1.      Persiapan
a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi III
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2.      Orientasi
a. Salam terapeutik
1)      Salam dari terapis klien
2)      Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/ validasi
1)      Menayakan perasaan klien saat ini
2)      Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah di
pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah}untuk mencegah
halusinasi.
c. Kontrak
1)      Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
2)      Terapis menjelaskan aturan main berikut
  Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada terapis
  Lama kegiatan 30 menit
  Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3.    Tahap Kerja
a.  Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol dan
mencegah halusinasi
b.  Terapis meminta tiap tiap klien untuk menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap.
c.  Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan
d.  Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di sebelahnya
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien
g. Ulangi e dan f sampai semua klien giliran.\
4.    Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1)      Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2)      Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah di latih
3)      Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b.  Tindak lanjut
1)      Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu menghardik,
melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap.
c. Kontrak yang akan datang
1)      Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar cara
mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat

2)      Terapis menyepakati waktu dan tempat

F.       Evaluasi dan Dokumentasi


I.     Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khusunya pada tahap kerja.aspek yang dinilai
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi IV : TAK
Stimulasi persepsi: halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

N
Aspek yang dinilai Nama klien
O
1 Menyebutkan orang
yang diajak bicara
2 Memperagakan
percakapan
3 Menyebutkan tiga
cara mengontrol dan
mencegah halusinasi

Petunjuk:
1)        Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2)        Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak bicara,
memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan harian,dan menyebutkan 3 cara
mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien mampu dan tanda X jika klien tidsak mampu.
II.  Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti  TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi IV. Klien
mampu memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien untuk melakukan
percakapan kepada klien dan perawat untuk mencegah halusinasi.

Pengorgnisasian
1.Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal            : Sabtu, 24 september 2022
b. Waktu                     : Pkl. 14.00 – 14.45 WIB s.d selesai
c. Alokasi waktu         : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
                                      Terapi kelompok (25 menit)
                                      Penutup (10 menit)
d. Tempat                    : Ruang TAK Shinta
e. Jumlah klien            : 6 orang

2. Tim Terapi
a.    Leader : Reza Nurmalasari
Uraian tugas            :
1)  Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2)  Memimpin jalannya terapi kelompok
3)  Memimpin diskusi
b.   Co-leader : Rizki Devita R
Uraian tugas          :
1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2.  Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3. Membantu memimpin jalannya kegiatan
4.  Menggantikan leader jika terhalang tugas

c.    Observer : Lastri Marananta


Uraian tugas          :
1)  Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi
kelompok

d.   Fasilitator : 1. Ali Ababil


2. Pita Ayu Lestari
Uraian tugas            :
1)      Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2)      Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3)      Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
4)      Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5)      Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6)      Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

3. Metode dan Media


a.    Metode
1.   Diskusi dan tanya jawab
2.   Melengkapi jadwal harian
b.    Media
1)   Papan nama
2)   Whiteboard
3)   Spidol
4)   beberapa contoh obat

Sesi V

Anda mungkin juga menyukai