Anda di halaman 1dari 11

KEPEREAWATAN JIWA

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI SENSORI


(HALUSINASI)

DI SUSUN OLEH:

1. ANDI RISAL SOLO


2. ADMI KALIKIT RIU
3. CHRISTINA TANGE WINI
4. JINI MARTHEN
5. JULIA KRISDAYANTI KOMBA
6. JOHNIYANTO U.Y.RANJAWALI
7. NOVA RAMBU KAHI TIMBA
8. NOSTRI KARERI ATA KASSI
9. DANIEL UMBU DODU
10. SATRIA B J PARALOMI
11. APLIANA INA KII
12. YULINDA LIHA LONI

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

PRODI KEPERAWATAN WAINGAPU

1
2022

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

A. TOPIK
Terapi aktifitas kelompok pada pasien dengan halusinasi. Sesi 2 mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik halusinasi.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelahdilakukan TAK sesi II diharapkan klien dapat menjelaskan cara yang selama ini
dilakukan untuk mengatasi halusinasi
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
b. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

C. LANDASAN TEORI
1. Terapi Aktifitas Kelompok
a. Pengertian
Terapi aktifitas kelompok merupakan tindakan keperawatan untuk memberikan
sebuah stimulus untuk pengobatan kepada klien yang memilih latar belakang dan
masalah yang sama.
b. Jenis terapi aktifitas kelompok
Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut:
1. Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan. Kemampuan persepsi
klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan proses ini, diharapkan
respon klien terhadap berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif.
Stimulus yang disediakan dapat berupa membaca artikel, majalah, buku, puisi,
menonton acara televisi.

2
2. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori
Terapi ini digunakan sebagai stimulus sensori klien. Kemudian diobservasi reaksi
sensori klien terhadap stimulus yang disediakan berupa ekspresi perasaan secara
nonverbal (ekspresi wajah, gerakan tubuh). Aktifitas yang digunakan sebagai
stimulus adalah musik, seni, menyanyi dan menari.
3. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien yaitu diri sendiri,
orang lain yang ada disekeliling klien dan lingkungan yang pernah mempunyai
hubungan dengan klien. Aktifitas dapat berupa orientasi orang, waktu, tempat,
benda yang ada disekitar dan semua kondisi nyata.
4. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada disekitar
klien.

2. Halusinasi
a. Pengertian Halusinasi adalah persepsi yang kuat atas suatu peristiwa atau objek
yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi dapat terjadi pada setiap panca indra (yaitu
penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, atau perabaan).
b. Proses Terjadinya Halusinasi
Halusinasi merupakan salah satu respon maldaptif individu yang berada dalam
rentang respon neurobiology (Stuart dan Laraia, 2001). Ini merupakan respon
persepsi paling maladaptif. Jika klien yang sehat persepsinya akurat, mampu
mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus berdasarkan informasi yang
diterima melalui panca indera (penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecapan dan
perabaan), Klien dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus panca indera
walaupun sebenarnya stimulus itu tidak ada. Di antara kedua respon tersebut adalah
respon individu yang karena sesuatu hal mengalami kelainan persepsi yaitu salah
mempersepsikan stimulus yang diterima yang disebut sebagai ilusi. Klien mempunyai
ilusi jika interpretasi yang dilakukan terhadap stimulus panca indera tidak akurat

3
sesuai yang diterima. Menurut Stuart dan Laraia (2001) rentang respon tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut:

1. Respon Adaptif Respon Maladaptif


2. Pikiran Logis Distorsi pikiran Gangguan pikir/delusi
3. Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
4. Emosi konsisten Reaksi emosi yang Sulit berespon emosi
5. dengan pengalaman berlebihan atau minus Prilaku disorganisasi
6. Perilaku sesuai Prilaku aneh/tidak bisa Isolasi sosial
7. Berhubungan sosial Menarik diri

D. KLIEN
1. Karakteristik klien
a. Klien yang tidak terlalu gelisah
b. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya terapi aktifitas
kelompok
c. Klien yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil
d. Klien yang tenang dengan kondisi fisik yang baik
e. Bersedia mengikuti kegiatan terapi aktifitas
f. Klien yang panca indranya masih memungkinkan
g. Klien dengan masalh keperawatan jiwa yang sama
2. Proses seleksi
a. Klien diobservasi sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan
b. Membuat daftar nama klien yang dapat mengikuti TAK
c. Menyeleksi nama-nama klien yang akan diikuti TAK dengan berdiskusi dengan
perawat ruangan
d. Membuiat kontrak waktu dan tempat kepada klien yang telah ditentukan bersama
perawa ruangan.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu pelaksanaan

4
Hari/tanggal : Jumat, 3 Juni 2022
Tempat pertemuan: Lab Keperawatan Jiwa
Waktu: 09:30 – 10:15 WIB
Durasi: 45 menit
Kegiatan: terapi aktifitas kelompok halusinasi sesi 2
Jumlah anggota: 10 orang.
2. Tim terapis
a. Leader : Farid Harun
Bertugas
1. Katalisator: yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan
menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk
mengekspresikan perasaannya
2. Auxilery ego: sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi
3. Koordinator mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan dengan cara
memberi motivasi kepda anggota untuk terlihat dalam kegiatan

b. Co-Leader : Velenia
Bertugas
1. Mendampingi jika terjadi bloking
2. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3. Bersama leader memecahkan masalah
c. Obeserver: Yulius Ngailu Dan Wafiq
Bertugas:
1. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir
2. Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
3. Mengobservasi perilaku pasien
d. Fasilitator : Veronika, Priskila, Gracelia
Bertugas :
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan hal yang harus dilakukan
2. Mendampingi peserta TAK

5
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan

Dokumentasi: Anisa
Bertugas:
1. Mengatur musik
2. Mendokumentasikan jalannya TAK
e. Anggota atau klien bertugas menjalankan dan mengikuti terapi:
Bertugas:
1. Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
3. Setting Tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
4. Alat yang digunakan
a. Balon
b. Sound musik
c. Buku catatan dan pulpen
5.Metode
a. Dinamika Kelompok
b. Diskusi
c. Tanya jawab

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam dan perkenalan
‘’Selamat pagi Ibu- ibu ,bagaimana keadaannya hari ini? Senang bisa bertemu lagi
disini‘’.Baiklah Ibu-ibu sebelum kita melakukan kegiatan hari ini,Saya akan
memperkenalkan diri (Terapis dan anggota yang berperan dalam TAK memperkenalkan
diri dimulai dari nama lengkap dan nama panggilan serta tempat tinggal)’’.
b. Evaluasi atau Validasi
‘’Bagaimana perasaan Ibuhari ini ‘’.

6
c. Penjelasan tujuan dan aturan main
‘’Nah Ibu-ibu sebelum kita melakukan kegiatan hari ini Saya akan menyampaikan
tujuannya yaitu:
1. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
‘’Selanjutnya Saya akan membacakan aturan permainan.’’Aturan ini dibuat agar
kegiatan permainan ini dapat berjalan baik dan lancar Peraturannya antara lain :
1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta ijin kepada
terapis dengan mengangkat tangan
2. Tidak diperbolehkan makan ,minum dan meroko selama permainan
3. Selama kegiatan 45 menit
4. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
‘’Apakah Ibu-ibu setuju dengan peraturan ini?’’
‘’Selanjutnya Saya akan menjelaskan cara permainannya .Caranya Ibu-ibu
menggunakan balon dan iringan musik ,dengan memberikan balon ini kepada teman
yang berada disamping kanan secara bergiliran dan cepat ,apabila musik berhenti
disalah satu dari Ibu-ibu disini, dia akan dipersilahkan untuk berdiri (bersama
fasilitator)lalu mempraktekkan kegiatan yang kita ajarkan nanti. Semua Ibu- ibu yang
ada disini mendapat giliran untuk mempraktekan kegiatan yang akan kita lakukan
bersama .’’

2. Kerja
‘’Nah langsung saja,kegiatan yang dilakukan adalah bapak dapat menceritakan cara yang
biasa bapak lakukan saat halusinasi datang “ langsung saja saya contohkan misalnya, saya
mendengarkan suara bisikan tanpa ada wujudnya, saya percaya bahwa saya mendengar
suara tersebut tetapi saya sendiri tidak melihat wujudnya, saya mendengarkan suara
tersebut sewakui-waktu yang paling sering saya mendengarkan suara tersebut ketika
malam hari dan pada saat saya sendiri, ketika mendengarkan suara tersebut rasanya saya
ingin marah, dan ingin memukulnya kemudian saya menutup telinga saya sambil
mengatakan “pergi... jangan ganggu saya, kamu suara palsu”

7
“nah, seperti itu ya Ibu- ibu”
(setelah terapis menjelaskan cara permainan maka permainan dimulai dengan iringan
musik oleh operator)

NB:
 Bagi klien yang mendapatkan balon saat musik berhenti diharapkan klien untuk berdiri
 Bagi klien yang mendapatkan balon perawat mengarahkan klien untuk menyebutkan
cara yang dilakukan untuk mengontrol halusinasi.
3. Terminasi
a. Evaluasi “ bagaimana perasaan Ibu- ibu setelah melakukan permainan ini?”
b. Kontrak yang akan datang “ terimakasih Ibu- ibu telah meluangkan waktunya untuk hari
ini, untuk pertemuan yang akan datang akan dibahas cara untuk mengontrol halusinasi
dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang lain”.

G. PROSES PELAKSANAAN
LAMPIRAN 1
Setting tempat

8
Keterangan:

Leader : Observer:

Co Leader :

Klien :

Fasilitator :

LAMPIRAN 2

Evaluasi formatif

a. Kemampuan verbal

NO Askep Yang Di Nilai Nama Klien

Irmawati Beti

1 Menyebutkancara yang selama ini


digunakan untuk mengatasi
halusinasi
2 Menyebutkan efektivitas cara yang
digunakan
3 Menyebutkan cara mengatasi

9
halusinasi dengan menghardik
4 Menyebutkan cara mengatasi
halusinasi dengan menghardik
5 Jumlah

b. Kemampuan nonverbal

No Aspek yang dinilai Nama Klien


Irmawati Beti
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan
bahasa tubuh yang
sesuai
4 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai
akhir
5 Jjumlah

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama klien tulis nama panggilan klien yang mengikut ikegiatan terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi
2. Untuk setiap klien semua aspek dinilai dengan memberitanda untuk yang ditemukan
dengan tanda bila tidak ditemukan.

3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, bernilai 3 atau 4 klien mampu dan nilai 0, 1 atau
2 klien belum mampu.

10
H. DOKUMENTASI

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori. Klien mampu
memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya jika
halusinasi muncul.

11

Anda mungkin juga menyukai