Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULASI PERSEPSI SENSORI

Disusun oleh :

Yohanna Tasya Sinambela P07520121081


Thasya Freni A Simaremare P07520121077
Reynaldo Silitonga P07520121069
Betran Hanafi Dalimunte P07520121044
Elisabeth Estimah Zamili P07520121051
Santa Elfriede Pasaribu P07520121072
Windah Lestari Pasaribu P07520121080
Ade Irawani P07520121042

PROGRAM STUDI D-III JURUSAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES MEDAN TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Sensori dalam memenuhi Praktek
Klinik Keperawatan dengan mata kuliah Keperawatan Jiwa.
Kami mengucapkan terima kasih terkhususnya kepada pembimbing
Clinical Instruktur (CI) kami, Ibu Sunarti, S.Kep, Ns yang telah memberi arahan
serta bimbingan selama kami melaksanakan dinas di Rumah Sakit Jiwa Prof Ildrem
Medan 2023. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir
Penulis menyadari bahwa makalah proposal ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga Tuhan senantiasa menyertai
segala usaha kita.

Medan, 19 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
A. TOPIK ........................................................................................................................ 1
B. TUJUAN .................................................................................................................... 1
C. LANDASAN TEORI ................................................................................................. 1
D. KLIEN..................................................................................................................... 3
E. PENGORGANISASIAN ........................................................................................ 4
SESI 1 : MENGENAL HALUSINASI ........................................................................... 6
SESI 2 : MENGENAL HALUSINASI ........................................................................... 9
Lampiran ........................................................................................................................... 13

ii
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

A. TOPIK
Terapi aktifitas kelompok mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
halusinasi pada pasien halusinasi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK diharapkan klien dapat menjelaskan cara yang
selama ini dilakukan utuk mengatasi halusinasi.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
b. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

C. LANDASAN TEORI
1. Terapi Aktifitas Kelompok
a. Pengertian
Terapi aktifitas kelompok merupakan tindakan keperawatan untuk
memberikan sebuah stimulus untuk pengobatan kepada klien yang memilih
latar belakang dan masalah yang sama.
b. Jenis Terapi Aktifitas Kelompok
Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi empat yaitu sebagai
berikut :
1) Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan,
Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap
sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai

1
stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif. Stimulus yang
disediakan dapat berupa membaca artikel, majalah, buku, puisi,
menonton acara televisi.
2) Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori
Terapi ini digunakan sebagai stimulus sensori klien. Kemudian
diobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan
berupa ekspresi perasaan stimulus yang disediakan berupa ekspresi
perasaan secara non verbal (ekspresi wajah, gerakan tubuh).
Aktifitas yang digunakan sebagai stimulasi adalah musik seni,
menyanyi dan menari.
3) Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien yaitu
diri sendiri, orang lain yang ada disekeliling klien dan lingkungan
yang pernah mempunyai hubungan dengan klien. Aktifitas dapat
berupa orientasi orang, waktu, tempat, benda yang disekitar dan
semua kondisi nyata.
4) Terapi aktifitas kelompok sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang
ada disekitar klien.
2. Halusinasi
a. Pengertian
Halusinasi adalah persepsi yang kuat atas suatu peristiwa atau objek
yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi dapat terjadi pada setiap pancaindra
(yaitu penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, atau perabaan).
b. Proses Terjadinya Halusinasi
Halusinasi merupakan salah satu respon maldaptif individu yang
berada dalam rentang respon neurobiology. Ini merupakan respon persepsi
paling maladaptif. Jika klien yang sehat persepsinya akurat, mampu
mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus berdasarkan informasi

2
yang diterima melalui panca indera (penglihatan, pendengaran, penghidu,
pengecapan dan perabaan). Klien dengan halusinasi mempersepsikan suatu
stimulus panca indera walaupun sebenarnya stimulus itu tidak ada.
Di antara kedua respon tersebut adalah respon individu yang karena
sesuatu hal mengalami kelainan persepsi yaitu salah mempersepsikan
stimulus yang diterima yang disebut sebagai ilusi. Klien mempunyai ilusi
jika interpretasi yang dilakukan terhadap stimulus panca indera tidak akurat
sesuai yang diterima. Rentang respon tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut :
1) Respon Adaptif Respon Maladaptif
2) Pikiran Logis Distorsi Pikiran Gangguan pikir/delusi
3) Persepsi akurat ilusi halusinasi
4) Emosi konsistensi reaksi emosi yang sulit berespon emosi
5) Dengan pengalaman berlebihan atau minus prilaku disorganisasi
6) Perilaku sesuai prilaku aneh/tidak bisa isolasi sosial
7) Berhubungan sosial menarik diri

D. KLIEN
1. Karakteristik Klien
a. Klien yang tidak terlalu gelisah
b. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya terapi
aktifitas kelompok
c. Klien yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam kelompok
kecil
d. Klien yang tenang dengan kondisi fisik yang baik
e. Bersedia mengikuti kegiatan terapi aktifitas
f. Klien yang panca indranya masih memungkinkan
g. Klien dengan masalah keperawatan jiwa yang sama

3
2. Proses seleksi
a. Klien diobservasi sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan
b. Membuat daftar nama klien yang dapat mengikuti TAK
c. Membuat kontrak waktu dan tempat kepada klien yang telah ditentukan
bersama perawat ruangan

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal : Kamis, 19 Oktober 2023
Tempat pertemuan : RSJ Prof. Ildrem
Waktu : 10.00 - selesai
2. Peserta TAK

Pasien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang y a n g terdiri dari :

1) Tn. E (51th)

2) Ny. T (46th)

3) Tn. M (42th)

4) Tn. R (45th)

5) Tn. A (44th)

3. Susunan Pelaksanaan
Yang bertugas dalam TAK kali ini di sesuaikan dengan petugas setiap
sesi yang telah disepakati sebagai berikut :
• Leader : Yohanna Tasya Sinambela
• Co.Leader : Elisabet Estimah Zamili
• Fasilitator 1 : Thasya Freni Angel Simaremare
• Fasilitator 2 : Betran Hanafi Dalimunthe
• Fasilitator 3 : Windah Lestari Pasaribu

4
• Fasilitator 4 : Reynaldo Silitonga
• Fasilitator 5 : Santa Elfriede Pasaribu
• Observer : Ade Irawani
4. Uraian Tugas Pelaksana

1) Leader :

a) Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas


kelompok

b) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan


memperkenalkan dirinya

c) Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib

d) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok


2) Co.Leader :

a) Mendampingi Leader

b) Menjelaskan aturan permaian

c) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan


yang telah di buat

d) Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam


proses terapi
3) Fasilitator :
a) Membantu klien meluruskan dan menjelaskan hal yang harus
dilakukan
b) Mendampingi peserta TAK
c) Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
d) Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
4) Observer :
a) Mengobservasi jalannya proses kegitan
b) Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien
selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)

5
c) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses ,
hingga penutupan
d) Memberikan hadiah (reward) bagi pasien yang menang dalam
permainan.

SESI 1 : MENGENAL HALUSINASI


a. Tujuan :
• Klien dapat mengenal isi halusinasi.
• Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi.
• Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi.
• Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi.
b. Setting :
• Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
• Tempat tenang dan nyaman.
c. Alat :
• Catatan kecil
• Speaker
d. Metode :
• Diskusi tanya jawab
• Bermain peran/simulasi
e. Langkah Kegiatan Sesi 1
1. Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien yang mengalami
perubahan sensori persepsi : halusinasi.
b) Membuat kontrak dengan klien.
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
✓ Salam dari terapis kepada klien.
✓ Perkenalkan nama dan panggilan terapis
✓ Menanyakan nama dan panggilan semua klien

6
b) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak
✓ Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
mengenal suara/bayangan yang didengar/dilihat. Jika klien sudah
terbiasa menggunakan istilah halusinasi, gunakan kata
“halusinasi”.
✓ Terapis menjelaskan aturan main berikut.
• Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
• Tidak diperbolehkan makan, minum, dan merokok selama
kegiatan
• Lama kegiatan 45 menit
• Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal
suara-suara yang didengar atau bayangan yang dilihat (halusinasi)
tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien
pada saat terjadi halusinasi.
b) Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi
halusinasi. Mulai dari klien yang ada disebelah kanan terapis secara
berurutan berlawanan jarum jam sampai semua klien mendapat
giliran. Hasilnya tulis di catatan kecil.
c) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
d) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari
suara yang biasa didengar.
4. Tahap Terminasi
a) Evaluasi
✓ Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
✓ Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

7
✓ Terapis memberikan hadiah berupa snack karena telah berhasil
mengikuti sesi 1 pada terapi aktivitas kelompok ini.
b) Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
perasaannya jika terjadi halusinasi.
c) Kontrak yang akan dating
✓ Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol
halusinasi.
✓ Menyepakati waktu dan tempat.
f. Evaluasi dan Dokumentasi
• Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan
yang diharapkan adalah mengenai isi halusinasi, waktu terjadinya halusinasi,
situasi terjadinya halusinasi, situasi terjadinya halusinasi, dan perasaan saat
terjadi halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Menyebut Menyebut Menyebut Menyebut


Nama Klien isi waktu situasi perasaan
No
halusinasi terjadi terjadai saat
halusinasi halusinasi halusinasi
1.
2.
3.
4.
5.

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi : isi, waktu, situasi, dan perasaan.
Beri tanda (✓) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

8
• Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK Pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : Klien mengikuti TAK
stimulasi persepsi halusinasi Sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi
halusinasi (menyuruh memukul), waktu (pukul 9 malam), situasi (jika
sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram). Anjurkan klien
mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada
perawat.

SESI 2 : MENGENAL HALUSINASI


a. Tujuan :
• Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi.
• Klien memahami cara menghardik halusinasi.
• Klien dapat memperagakan cara mengahardik halusinasi.
b. Setting :
• Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
• Tempat tenang dan nyaman.
c. Alat :
• Handphone
• Speaker
• Musik/lagu
• Buku catatan dan pulpen
• Jadwal kegiatan pasien
• Balon
d. Metode :
• Diskusi dan tanya jawab
• Bermain peran/simulasi

9
e. Langkah Kegiatan Sesi 2 :
1. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
✓ Salam dari terapis kepada klien
✓ Klien dan terapis memakai papan nama
b) Evaluasi/validasi
✓ Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
✓ Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu,
situasi, dan perasaan.
c) Kontrak
✓ Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu latihan satu cara
mengontrol halusinasi : menghardik.
✓ Terapis menjelaskan aturan main, yaitu :
• Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
• Tidak diperbolehkan makan, minum, dan merokok selama
kegiatan
• Lama kegiatan 45 menit
• Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a) Hidupkan musik dan edarkan balon sesuai arah jarum jam.
b) Pada saat musik berhenti, klien yang memegang balon mendapat giliran
untuk menceritakan apa yang dilakukan saat mengalami halusinasi dan
bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran.
c) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
d) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
e) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi.

10
f) Terapis meminta masing-masing klien mengikuti dan memperagakan
secara bersamaan cara menghardik halusinasi didampingi dengan
fasilitatornya.
g) Hidupkan music dan edarkan balon Kembali sesuai arah jarum jam.
h) Pada saat musik berhenti, klien yang memegang balon mendapat giliran
untuk memperagakan cara menghardik halusinasi secara mandiri. Ulangi
sampai semua klien mendapat giliran.
i) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien berteput tangan
saat setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi.
4. Tahap Terminasi
a) Evaluasi
✓ Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikut TAK.
✓ Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
✓ Terapis memberikan hadiah berupa snack kepada setiap klien yang
telah ikut turut berpartisipasi.
b) Tindak lanjut
✓ Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul.
✓ Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian
klien.
f. Evaluasi dan Dokumentasi
• Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi Sesi 2, kemampuan yang
diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan menghardik. Formulir evaluasi
sebagai berikut.

11
No. Aspek yang Sangat Baik Cukup Kurang Sangat
Baik (4) (3) (2) Kurang
dinilai
(5) (1)
1. Menyebutkan cara
yang selama ini
digunakan untuk
mengatasi halusinasi
2. Menyebutkan
efektivitas cara yang
digunakan
3. Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik
4. Memperagakan cara
menghardik halusinasi
Jumlah

• Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK Pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : Klien mengikuti TAK
stimulasi persepsi halusinasi Sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi
halusinasi (menyuruh memukul), waktu (pukul 9 malam), situasi (jika
sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram). Anjurkan klien
mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada
perawat.

12
Lampiran

SETTING TEMPAT

Keterangan :

= Leader

= CO Leader

= Fasilitator

= Pasien

= Observer

13

Anda mungkin juga menyukai