Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Topik : Nilai Anti Korupsi Berani

Sub Topik : Penanaman nilai anti korupsi berani

Tempat : Ruang Kelas

Kelompok 1 (Kelas 3B/D-III Keperawatan)

A. Latar Belakang

Korupsi adalah suatu bentuk ketidakjujuran atau tindak yang dilakukan oleh seseorang
atau suatu organisasi yang dipercayakan dalam suatu jabatan kekuasaan,untuk
memperoleh keuntungan yang haram atau penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan
pribadi seseorang.

B. Tujuan

● Tujuan Umum

Setelah diberi penyuluhan tentang nilai anti korupsi berani diharapkan audiens
mengerti apa itu nilai anti korupsi berani dan bagaimana penerapannya dalam
keseharian.

● Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan keluarga pasien diharapkan mampu :

1. Mengetahui pengertian nilai anti korupsi berani


2. Dapat menyebutkan apa saja contoh nilai anti korupsi berani
3. Mengetahui cara penerapan nilai anti korupsi berani

C. Sasaran
● Mahasiswa
D. Waktu Pelaksanaan
● 02 Agustus 2023

E. Metode
● Ceramah
● Tanya jawab

F. Media
● Poster
G. Kegiatan Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta


1. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
(10 Menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menggali pengetahuan memperhatikan
mahasiswa tentang nilai 3. Menjawab
anti korupsi berani pertanyaan
4. Menjelaskan tujuan 4. Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
2. Kegiatan inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan
(20 Menit) pengertian,contoh,dan memperhatikan
bagaimana penerapan nilai penjelasan
anti korupsi berani 2. Aktif bertanya atau
2. Memberi kesempatan memberi
peserta untuk bertanya pertanyaan
3. Menjawab pertanyaan 3. Mendengarkan
peserta jawaban yang
diberikan
3. Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan
(5 Menit) 2. Mengevaluasi peserta penyimpulan
dengan memberi 2. Menjawab
pertanyaan pertanyaan
3. Menyampaikan salam 3. Menjawab salam
penutup

H. Evaluasi
1. Apa pengertian nilai anti korupsi berani
2. Apa saja contoh nilai anti korupsi berani
3. Bagaimana cara penerapan nilai anti korupsi berani

I. Materi
NILAI ANTI KORUPSI BERANI

A. Pengertian

Kata korupsi berasal dari bahasa latin corruptio atau corruptus. Corruptio
memiliki arti beragam yakni tindakan merusak atau menghancurkan. Corruptio juga
diartikan kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yang menghina atau memfitnah.
Kata corruptio masuk dalam bahasa Inggris menjadi kata corruption atau dalam
bahasa Belanda menjadi corruptie. Kata corruptie dalam bahasa Belanda masuk ke
dalam perbendaharaan Indonesia menjadi korupsi. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara
(perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau
orang lain.Definisi lainnya dari korupsi disampaikan World Bank pada tahun 2000,
yaitu “korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi".

B. Masalah Korupsi Di Indonesia

Bagi bangsa Indonesia, korupsi sudah menjadi permasalahan yang amat serius,
dimana sudah mengakar dalam setiap bidang kehidupan, yang menyebabkan kerugian
materil dan immateriil. Perekonomian nasional mengalami kerugian materiil sementara
moral dan mentalitas immaterial bangsa Indonesia hilang yang pada akhirnya sulit
diperbaiki. Korupsi di Indonesia telah ada sejak zaman raja-raja yang akhirnya berlanjut
hingga masa penjajahan Belanda. Sejarawan UGM Suhartono memaparkan hal tersebut
dalam Seminar Hasil Riset Humaniora Antar Klaster dan juga memaparkan bagaimana
korupsi di Indonesia sudah mengakar sejak zaman feodal. Ia mengatakan, birokrasi
tradisional yang muncul pada era feodal merupakan bibit munculnya cara berpikir yang
korup. Selain menyebutkan bahwa kronologi korupsi di Indonesia dapat ditelusuri
kembali pada struktur sosial yang ada, menurutnya tidak ada perubahan besar dalam
keberlanjutan sosial budaya, sehingga korupsi terus berlangsung selama puluhan tahun. Ia
menekankan sejak dulu cara-cara permisif, tanpa kontrol maupun pengawasan yang
berhubungan dengan sikap korup yang ditumbuhkan bangsa Indonesia. Dikutip oleh
James dan Mochtar, Theodore M. Smith juga memberikan informasi terkait bagaimana
korupsi terjadi di Indonesia. Ia menganalisis sebagian besar kasus korupsi di Indonesia
disebabkan oleh faktor budaya,politik maupun ekonomi. Dirinya juga menekankan terkait
sebab faktor utama korupsi di Indonesia masih merajalela ialah dikarenakan faktor
sejarah yang diperuntukan oleh feodalisme bangsa Selain itu, faktor-faktor lain yang
disebutkan dalam analisis, yaitu akibat negatif dari sistem feodal, faktor budaya, faktor
ekonomi terkait rendahnya kemakmuran, bentuk pemerintahan masih terpusat, politik
kotor akibat kepentingan individu.
Wertheim menganalisis bahwa faktor budaya merupakan faktor bertumbuhnya
korupsi di asia tenggara termasuk indonesia sendiri. Ia menyebut hubungan
kekeluargaan dalam budaya bangsa sebagai penyebab korupsi. Ia juga menjelaskan
bahwa kesetiaan kepada kerabat acapkali lebih terlihat daripada kesetiaan kepada
masyarakat. Ini sering mengarah pada situasi di mana seseorang dalam posisi strategis
memprioritaskan miliknya sendiri dan menyalahgunakan kekuasaannya untuk
kepentingan orang yang dicintainya. Dari penjelasan diatas bisa kita cermati
bahwasannya korupsi pada intinya ialah suatu fenomena yang sudah berlangsung
selama berabad-abad dan sangat sulit untuk diatasi. Sebagaimana yang dijelaskan
dalam jurnal asing amien rais bahwa korupsi sulit diberantas dikarenakan korupsi
sendiri sudah menjadi suatu kebiasaan atau “way of life”. Pada dasarnya korupsi
adalah prilaku yang biasa dilaksanakan untuk mencari keuntungan. Untuk meraih
keuntungan tersebut ada kecenderungan menggunakan cara-cara yang tidak baik,
seperti suap, pemerasan, bonus, dll. Mengacu pada UU No. 31 Tahun 1999 jo Undang-
Undang No 20 Tahun 2001 mengenai tindak pidana korupsi yang memuat beberapa
perbuatan yang bisa diklasifikasikan sebagai tindak pidana korupsi ialah antara lain :
a. Adanya kerugian negara
b. Suap
c. Penyalagguna kedudukan
d. Pemerasan
e. Kecurangan
f. Pengadaan barang dan jasa
g. Gratifikasi
h. Percobaan, permufakatan jahat maupun pembantuan tindak pidana korupsi
i. Dan jenis perbuatan yang berhubungan dengan tindak pidana korupsi.
Tindakan korupsi di atas sering dilakukan di Indonesia. Menurut statistik KPK,
penyuapan adalah bentuk korupsi yang paling umum. Korupsi pengadaan barang dan
jasa menyusul di urutan kedua, dan penyalahgunaan anggaran di urutan ketiga. Daerah
dengan tingkat korupsi tertinggi ada di pemerintah pusat, disusul sumatera utara,
jakarta, jabar. Kemudian berdasarkan lembaga yang paling korup, KPK sendiri
memberikan gambaran yang paling tinggi yaitu lembaga/kementrian total 274 kasus,
kemudian dewan negara/lembaga kota sebanyak 181 kasus, dan lembaga provinsi
dengan total 99 kasus. Badan korup terakhir adalah DPR/DPRD dengan 61 kasus.
Menurut data KPK, di antara profesi dan tugas yang paling korup yaitu orang yang
menjalankan pekerjaan dan tugas swasta sebanyak 184 kasus. Sebanyak 175 kasus
yaitu profesi eselon I/II/III. 145 kasus ialah DPR/DPRD yang merupakan profesi
terkorup no 3. Kemudian hakim, terdapat 17 hakim yang terlibat sejak tahun 2004
sampai 2007. Itulah yang seolah menyatakan bahwa korupsi tidaklah suatu perilaku
yang dan dilarang yang bisa berdampak bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat luas.

C. Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi (PAK)

Pada dasarnya adanya PAK ialah merupakan langkah mencegah korupsi yang
dimulai dengan mengimplementasikan nilai anti korupsi di setiap pribadi diri seseorang,
terkhusus bagi anak sekolah sebagai pemuda yang mempunyai tanggung jawab dalam
memimpin masa depan negara. PAK dapat dimengerti sebagai cara yang sadar sekaligus
sistematis untuk membekali anak muda dengan nilai, ilmu pengetahuan maupun
ketrampilan yang dibutuhkan supaya mereka bisa mencegah kemungkinan korupsi terjadi.
PAK tahun 2005 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan Lituania menunjukkan
tugas utama pelatihan tersebut adalah membekali siswa dengan pemahaman bagaimana cara
membedakan kejahatan lain dengan kejahatan korupsi. Dimana tujuan umum PAK adalah :
pembentukan informasi mengenai bentuk maupun aspek korupsi, perubahan prilaku
maupun konsep mengenai korupsi, pengembangan ketrampilan maupun kesanggupan untuk
memberantas. Hendaknya sekolah mempertimbangkan berbagai aspek yang berkaitan
dengan pendidikan antikorupsi hal tersebut merupakan sebuah tujuan yang ingin digapai,
aspek tersebut adalah :

a. Pengetahuan tentang korupsi


Pengetahuan tersebut sangat dibutuhkan, misalnya informasi terkait perbuatan
korupsi, termasuk info yang bisa melahirkan anak muda yang benar membedakan
tindak pidana korupsi dengan tindak pidana yang lain. Penyebab dan efek dari adanya
korupsi merupakan salah satu ilmu yang wajib disampaikan. Kemudian anak muda
juga memiliki pendapat yang jelas terkait kenapa korupsi dianggap sebagai perbuatan
yang tidak baik yang harus dihindari, dan menganalisis sebab maupun dampak korupsi
dalam berbagai bidang kehidupan.

b. Kemajuan sikap

PAK juga dapat mengembangkan perilaku anak muda, seperti halnya pendidikan
karakter maupun nilai, dimana sikap merupakan keinginan seseornag dalam menilai
suatu objek melalui perilakunya berdasarkan informasi emosional.

c. Transformasi prilaku

Perubahan perilaku yang sudah lama ada tidaklah mudah, dan perilaku itu
bertolakbelakang antara perilaku yang diharapkan oleh tenaga pendidik, misalnya
menyontek saat ulangan di sekolah yang sering terjadi di kalangan siswa.

d. Perspektif Moral

Perbuatan baik/buruk secara moral bisa dikenali dari dampaknya, baik perbuatan
itu mengganggu atau menimbulkan kerugian yang menimpa orang lain, perbuatan itu
juga dapat dikenali dari niatnya.

D. Faktor Penyebab Terjadinya Korupsi


Wiryawan (2016) menyebutkan bahwa faktor peyebab adanya korupsi yang umum
terjadi di Indonesia karena ada yang beranggapan kalau dapat harta bisa sukses. Itulah
sebabnya orang menggunakan segala cara agar bisa memperoleh kekayaan, yang melalui
korupsi yang memberikan kerugian bangsa dan negara2. Berikut ini beberapa faktor
penyebab terjadinya tindak pidana korupsi, yaitu :

a. Faktor Pribadi Manusia


Penyebab utama korupsi adalah akar keserakahan, apabila sikap masyarakat
materialistis dan bentuk politik masih bergantung pada materi saja, dimana bisa
mendorong korupsi maupun politik uang. Saat itu, kemungkinan banyak pejabat
pemerintah yang akan menjadi koruptor. Jika keinginan untuk menjadi kaya tidak
lagi dapat dikendalikan sedangkan kekayaan bisa didapatkan dengan cara korupsi,
dengan demikian korupsi gampang dilakukan. Gaya hidup konsumeris tanpa
penghasilan yang layak bisa menimbulkan kesempatan untuk korupsi dalam
mengisi tuntutan konsumeris tersebut. Rongan (2017) mengatakan bahwa orang
yang melakukan korupsi karena keserakahan dan sikap materialistis harus ditindak
tegas. Kurangnya iman dan moralitas membuat seseorang mudah tertarik pada gaya
hidup konsumeris, keserakahan dan keinginan berlebihan akan kekayaan, yang
berujung pada korupsi.

b. Faktor Keluarga dan Masyarakat


Dorongan melakukan korupsi bisa datang dari orang lain maupun dari masyarakat
yang memberikan peluang untuk melakukan hal tersebut. Faktor eksternal tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut : Pertama, perilaku korup mungkin dimotivasi oleh
insentif keluarga. Menurut aliran perilaku, sosial maupun seringkali menjadi
pendorong yang amat besar dalam melakukan tindakan tersebut. Bahkan, faktor
keluarga seringkali menawarkan perlindungan ketimbang hukuman bagi para anggta
keluarga yang menyelewengkan wewenang anggota keluarga yang menyalahgunakan
wewenang khusus di dalam kasus korupsi. Kedua, seseorang termotivasi untuk
melakukan korupsi karena masyarakatnya penuh dengan budaya, kepercayaan dan
nilai yang korup (Rongan, 2017). Kebiasaan yang korup bisa menimbulkan terjadinya
korupsi. Ketiga, kurangnya kesadaran masyarakat bahwa rakyat sendirilah yang
menjadi korban utama korupsi.

c. Faktor Ekonomi dan Politik


Secara politis, kontrol sosial merupakan proses yang harus dilaksanakan agar tidak
semua orang melakukan korupsi seperti yang diharapkan masyarakat (Rongan, 2017).
Kontrol sosial ini dilakukan melalui pengambilan berbagai fungsi oleh lembaga-
lembaga negara dan LSM yang terorganisir secara politik. Kontrol sosial yang lemah
terhadap korupsi memungkinkan praktik korupsi tumbuh bebas di masyarakat
(Rongan, 2017).

d. FaktorOrganisasi
Adanya budaya organisasi bisa menciptakan korupsi sekaligus berdampak besar
bagi anggota-anggotanya. Dengan demikian apabila budaya organisasi susah dikelola
dengan baik bisa menyebabkan kondisi yang tidak menguntungkan di sebuah
organisasi. Aspek-aspek sebuah organisasi bisa berkontribusi terhadap korupsi sendiri.

E. Nilai dan Kebijakan/Prinsip Anti Korupsi

Nilai-nilai anti korupsi berjumlah 9 buah, yaitu :

1. Kejujuran

Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang. Dalam
berbagai buku juga disebutkan bahwa jujur memiliki makna satunya kata dan
perbuatan. Jujur ilah merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti
korupsi, karena tanpa kejujuran seseorang tidak akan mendapat kepercayaan
dalam berbagai hal, termasuk dalam kehidupan sosial. Bagi seorang mahasiswa
kejujuran sangat penting dan dapat diwujudkan dalam bentuk tidak melakukan
kecurangan akademik, misalnya tidak mencontek, tidak melakukan plagiarisme
dan tidak memalsukan nilai. Lebih luas, contoh kejujuran secara umum
dimasyarakat ialah dengan selalu berkata jujur, jujur dalam menunaikan tugas dan
kewajiban, misalnya sebagai seorang aparat penegak hukum ataupun sebagai
masyarakat umum dengan membaya pajak.

2. Kepedulian

Arti kata peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa


kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar dan berbagai hal yang
berkembang didalamnya.Nilai kepedulian sebagai mahasiswa dapat diwujudkan
dengan berusaha memantau jalannya proses pembelajaran, memantau sistem
pengelolaan sumber daya dikampus serta memantau kondisi infrastruktur di
kampus. Selain itu, secara umum sebagai masyarakat dapat diwujudkan dengan
peduli terhadap sesama seperti dengan turut membantu jika terjadi bencana alam,
serta turut membantu meningkatkan lingkungan sekitar tempat tinggal maupun di
lingkungan tempat bekerja baik dari sisi lingkungan alam maupun sosial terhadap
individu dan kelompok lain.

3. Kemandirian
Di dalam beberapa buku pembelajaran, dikatakan bahwa mandiri berarti dapat
berdiri diatas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung kepada orang lain
dalam berbagai hal. Kemandirian dianggap sebagai suatu hal yang penting harus
dimiliki oleh seorang pemimpin, karena tampa kemandirian seseorang tidak akan
mampu memimpin orang lain.

4. Kedisiplinan

Definisi dari kata disiplin ialah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan.
Sebaliknya untuk mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin.
Manfaat dari disiplin ialah seseorang dapat mencpai tujuan dengan waktu yang
lebih efisien. Kedisiplinan memiliki dampak yang sama dngan nilai-nilai
antikorupsi lainnya yaitu dapat menumbuhkan kepercayaan dari orang lain dalam
berbagai hal. Kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk
kemampuan mengatur waktu dengan baik, kepatuhan kepada seluruh peraturan
dan ketentuan yang berlaku, mengerjakan segala sesuatu dengan tepat waktu, dan
fokus pada pekerjaan.

5. Tanggung jawab

Kata tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau
terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan). Seseorang yang
memiliki tanggung jawab akan memiliki kecenderungan menyelesaikan tugas
dengan lebih baik. Seseorang yang dapat menunaikan tanggung jawabnya sekecil
apa-pun itu dengan baik akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Penerapan nilai tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk
belajar dengan sungguh-sungguh, lulus tepat waktu dengan nilai baik,
mengerjakan tugas akademik dengan baik, menjaga amanah dan kepercayaan
yang diberikan.

6. Kerja Keras

Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan terkandung


ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian, ketabahan,
keteguhan dan pantang mundur. Bekerja keras merupakan hal yang penting guna
tercapainya hasil yang sesuai dengan target. Akan tetapi bekerja keras akan
menjadi tidak berguna jika tanpa adanya pengetahuan.

7. Kesederhanaan

Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi dengan
masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia dibiasakan
untuk tidak hidup boros, tidak sesuai dengan kemampuannya. Dengan gaya hidup
yang sederhana, seseorang juga dibina untuk memprioritaskan kebutuhan diatas
keinginannya.
8. Keberanian

Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela


kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan
sebagainya. Keberanian sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan dan
keberanian akan semakin matang jika diiringi dengan keyakinan, serta keyakinan
akan semakin kuat jika pengetahuannya juga kuat.
9. Keadilan

Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak
memihak. Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan
sosial, secara jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5, serta UUD
1945. Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai
dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak
melanggar hukum. Keadilan berkaitan erat dengan hak, dalam konsepsi bangsa
Indonesia hak tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban. Dalam konteks
pembangunan bangsa Indonesia keadilan tidak bersifat sektoral tetapi meliputi
ideologi. Untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Adil dalam
kemakmuran dan makmur dalam keadilan.

F. Contoh Nilai Anti Korupsi Berani

Berani adalah tidak takut menghadapi bahaya atau kesulitan. Orang yang berani
memiliki hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar, pantang mundur dan tidak
gentar. Keberanian diperlukan untuk mencegah korupsi dan melaporkan tindak pidana
korupsi kepada pihak berwenang. Keberanian tentu saja mesti dilandasi dengan
kebenaran. Berani karena benar. Seseorang yang berani melaporkan tindak pidana
korupsi karena dia yakin bahwa itu adalah tindakan yang benar dan korupsi adalah
kejahatan. Nilai keberanian perlu dimiliki oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya
korupsi. Nilai keberanian inilah perlu dimiliki oleh Sobat untuk mencegah terjadinya
korupsi.
Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab dan sebagainya.
Keberanian sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan dan keberanian akan semakin
matang jika diiringi dengan keyakinan, serta keyakinan akan semakin kuat jika
pengetahuannya juga kuat.
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran, berani mengaku kesalahan, berani bertanggung jawab, dan berani
menolak kebatilan. Ia tidak akan menoleransi adanya penyimpangan dan berani
menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran
walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang
menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak takut tidak
memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
Keberanian sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan, serta keberanian akan
semakin malang jika diiringi dengan keyakinan, serta keyakinan akan semakin kuat jika
pengetahuannya juga kuat. Untuk mengembangkan sikap mahasiswa harus
mempertimbangkan berbagai masalah dengan sebaik-baiknya.
Pengetahuan yang mendalam menimbulkan perasaan percaya kepada diri
sendiri.Jika mahasiswa menguasai masalah yang dia hadapi, dia pun akan menguasai diri
sendiri. Di mana pun dan dalam kondisi apa pun sering kali harus diambil keputusan
yang cepat dan harus dilaksanakan dengan cepat pula.
Nilai keberanian dapat dikembangkan oleh mahasiswa dalam kehidupan
dikampus dan di luar kampus. Antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk:

a. Bertanya kepada dosen jika tidak mengerti

b.Berani mengemukakan pendapat secara bertanggung jawab ketika berdiskusi


atau berani maju ke depan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
c. Melaporkan temannya yang membuat tugas atau makalah dengan cara copy
paste dari sumber lain, tanpa memperhatikan kaidah penulisan ilmiah atau
meyadur dari makalah yang sudah jadi (yang dibuat sendiri maupun dibuat
orang lain)
d.Melaporkan teman yang berbuat curang ketika ujian seperti
mencontek,membuat ringkasan untuk mencontek, diskusi pada saat ujian
e. Melaporkan diri sendiri atau teman jika mengalami intimidasi atau kekerasan
dari teman atau orang lain
f. Mengakui kesalahan yang diperbuat dan bertanggungjawab untuk memperbaiki
kesalahan serta berjanji tidak mengulangi kesalahan yang sama
g. Mengajukan saran/usul untuk perbaikan proses belajar mengajar dengan cara
yang santun
h. Menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding, jurnal, atau publikasi
ilmiah lainnya
i. Berani mengatakan tidak pada ajakan dan paksaan tawuran mahasiswa serta
perbuatan tercelaPengetahuan yang mendalam diperlukan untuk menerapkan
nilai keberanian yang membuat mahasiswa menjadi menguasai masalah yang
dihadapi.

G. Cara Penerapan Nilai Anti Korupsi Berani

Berikut beberapa perilaku anti korupsi yang mencerminkan nilai keberanian:

(1) Menuruti hati dan naluri diri sendiri

(2) Mengatakan apa yang dirasakan dan diketahui.

(3) Membenarkan apa yang telah diketahui timbang orang lain.

(4) Menolak suap dari atasan untuk melakukan hal- hal yang menyimpang.

Anda mungkin juga menyukai