Dosen Pengampuh:
Lisma Ningsih,S.KM.,A.MD.Kep.,M.KM.
Dibuat Oleh:
Nim: P05120221035
Tingkat: 1A
(SAP)
A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang pendidikan anti korupsi
diharapkan para anak-anak mengetahui tentang pendidikan anti korupsi.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan anak-anakmampu :
1. Menjelaskan pengertian Korupsi
2. Mengetahui dampak korupsi.
B. Materi
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Game
E. Kegiatan Penyuluhan
F. Evaluasi
1. Pengertian Korupsi
2. Dampak Korupsi
3. Bagaimana strategi pemberantasan korupsi
4. Upaya apa saja yang ditempuh dalam pembrantasan korupsi
5. Undang-undang yang mengatur tentang korupsi Indonesia
G.Materi
KORUPSI
A. PengertianKorupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin : corruption dari kata kerja corrumpere: busuk,rusak,
menggoyahkan, memutar balik, menyogok, menurut Transparency International adalah
perilaku pejabat publik, baik politikus atau politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak
wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat denganya,
dengan menyalahgunakan kekuasaan public yang dipercayakan kepada mereka, ini adalah
salah satu tindak korupsi.
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyaahgunaan jabatan
resmi untuk keuntungan pribadi.Semua bentuk pemerintahan rentan korupsi dalam
prakteknya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh
para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
B. Dampak Korupsi
1. Merugikan negara maupun kelompok
2. Menghabiskan atau memakan uang atau harta negara atau kelompok untu
kepentingan pribadi
3. Menjadikan negara miskin
4. Menjadikan negara memiliki hutang yang banyak di luar negeri
5. Menimbulkan ketidakdilan dalam hal pendapatan dan kekayaan
6. Berkurangnya kepercayaan terhadap pemerintahan
7. Berkurangnya kewibawaan pemerintah dalam masyarakat
8. Menurunya pendapatan negara
9. Hukum tidak lagi dihormati.
1. Strategi Preventif
Diarahkan untuk mencegah terjadinya korupsi dengan cara menghilangkan atau
meminimalkan faktor-faktor penyebab atau peluang terjadinya korupsi. Konvensi
PBB Anti Korupsi, Uneted Nations Convention Against Corruption (UNCAC),
menyepakati langkah-langkah untuk mencegah terjadinya korupsi.masing-masing
negara setuju untuk mengembangkan dan menjalankan kebijaksanaan anti-korupsi
terkoordinasi dengan mempromosikan partisipasi masyarakat dan menunjukan
prinsip-prinsip supremasi hukum, integritas, transparan dan akuntabel, saling bekerja
sama untuk mengembangkan langkah-langkah yang efektif untuk pemberantasan
korupsi.
2. Public Education
Public education atau pendidikan anti korupsi untuk rakyat peru digalakkan
untuk membangun mental anti-korupsi. Pendidikan anti-korupsi bisa dilakukan
melalui berbagai pendekatan, seperti pendekatan agama, budaya,sosial,ekonomi,etika.
Adapun sasaran pendidikan anti-korupsi secara garis besar bisa dikelompokkan
menjadu dua, yaitu :
a. Pendidikan anti korupsi bagi aparatur pemerintah dan calon aparatur pemerintah.
b. Public education anti korupsi bagi masyarakat luas melalui lembaga keagamaan
dan tokoh masyarakat.
3. Strategi Punishment
2. Kepedulian
Arti kata peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar dan berbagai hal yang
berkembang didalamnya.
3. Kemandirian
Di dalam beberapa buku pembelajaran, dikatakan bahwa mandiri berarti
dapat berdiri diatas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung kepada orang
lain dalam berbagai hal. Kemandirian dianggap sebagai suatu hal yang penting
harus dimiliki oleh seorang pemimpin, karena tampa kemandirian seseorang tidak
akan mampu memimpin orang lain.
4. Kedisiplinan
Definisi dari kata disiplin ialah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan.
Sebaliknya untuk mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin.
Manfaat dari disiplin ialah seseorang dapat mencpai tujuan dengan waktu yang
lebih efisien. Kedisiplinan memiliki dampak yang sama dngan nilai-nilai
antikorupsi lainnya yaitu dapat menumbuhkan kepercayaan dari orang lain dalam
berbagai hal.
5. Tanggung Jawab
Kata tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan).
Seseorang yang memiliki tanggung jawab akan memiliki kecenderungan
menyelesaikan tugas dengan lebih baik. Seseorang yang dapat menunaikan
tanggung jawabnya sekecil apa-pun itu dengan baik akan mendapatkan
kepercayaan dari orang lain.
Contoh : Penerapan nilai tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan dalam
bentuk belajar dengan sungguh-sungguh, lulus tepat waktu dengan nilai baik,
mengerjakan tugas dengan baik, menjaga amanah dan kepercayaan yang
diberikan.
6. Kerja Keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian,
ketabahan, keteguhan dan pantang mundur. Bekerja keras merupakan hal yang
penting guna tercapainya hasil yang sesuai dengan target. Akan tetapi bekerja
keras akan menjadi tidak berguna jika tanpa adanya pengetahuan.
Contoh : Misalnya belajar mengikat tali sepatu, naik sepeda, kalau ingin nilai
bagus harus belajar bukan mencontek.
7. Kesederhanaan
Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi
dengan masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia
dibiasakan untuk tidak hidup boros, tidak sesuai dengan kemampuannya. Dengan
gaya hidup yang sederhana
Contoh : tidak boros, biasakan membeli yang baru jika membutuhkan bukan
menginginkan
8. Keberanian
Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan
sebagainya. Keberanian sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan dan
keberanian akan semakin matang jika diiringi dengan keyakinan, serta keyakinan
akan semakin kuat jika pengetahuannya juga kuat.
9. Keadilan
Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak
memihak. setiap orang punya hak dan kewajiban yang sama dan harus
diperlakukan dengan setara.
Contoh : saat berinteraksi dengan bibi dan tukang kebun di rumah, dengan
keluarga, maupun dengan rekan kerja, semua diperlakukan dengan sama.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8982605/Makalah_korupsi
Mubayyinah, F. (2017). SEMAI: Sembilan Nilai Anti Korupsi dalam Pendidikan Anak
Usia Dini. Al-Hikmah : Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education, 1(2), 223-
238.