Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

Oleh:

Anindya Sari P07124321030

Program Alih Jenjang Sarjana Terapan Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Pembahasan : Penyuluhan Pendidikan Budaya Anti Korupsii

Sub pokok pembahasan : Pencegahan Korupsi

Sasaran : Karyawan Puskesmas Samigaluh 1 Kulon Progo

Hari/tanggal : Selasa, 19 April 2022

Tempat : Aula PWRI Samigaluh

Pukul : 09.00 – 10.00 WIB

A. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan dan diskusi selama 60 menit tentang pendidikan anti
korupsi diharapkan para peserta dapat mengetahui tentang pengertian dan pencegahan
korupsi.
 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit diharapkan peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian Korupsi
2. Mengetahui jenis-jenis korupsi
3. Mengetahui dampak korupsi
4. Mengetahui cara pencegahan dan pemberantasan korupsi

B. Materi
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian Korupsi
2. Jenis-jenis Korupsi
3. Dampak korupsi
4. Pencegahan dan Pemberantasan korupsi

C. Media
1. Leaflet

D. Metode Penyuluhan

1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(10 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tujuan memperhatikan
Penyuluhan 3. Menjawab pertanyaan
4. Membuat kontrak 4. Mendengarkan dan
waktu memperhatikan
5. Menyetujui kontrak
waktu

2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan


(40 menit)  Pengertian memperhatikan
korupsi penjelasan
 Jenis-jenis Penyuluhan.
korupsi 2. Peserta
 Dampak korupsi menyampaikan

 Menyebutkan contoh nyata tentang

strategi korupsi dan

pemberantasan bagaimana cara

korupsi pencegahannya.

 Cara pencegahan
korupsi
2. Berdiskusi mengenai
contoh nyata tentang
kejadian korupsi di
sekitar tempat kerja
atau korupsi yang
terjadi dalam negara
saat ini.
3. Memotivasi
peserta/brainstorming
contoh nyata
bagaimana cara
mencegah korupsi

3 Penutup 1. Mengevaluasi peserta 1. Mendengarkan dan


(10 menit) atas penjelasan yang Memperhatikan
disampaikan dan 2. Menjawab pertanyaan
penyuluh yang diberikan dari
menanyakan kembali game
mengenai materi 3. Menjawab salam
penyuluhan
2. Salam Penutup

F. Evaluasi
1. Pengertian Korups i
2. Jenis- jenis Korupsi
3. Dampak Korupsi
4. Pencegahan dan pemberantasan korupsi

5. Materi

KORUPSI
A. Pengertian dan Jenis Korupsi
Menurut KBBI, korupsi diartikan sebagai penyelewengan atau penyalahgunaan uang
negara (perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Sementara itu,
koruptif, berdasarkan KBBI,bermakna bersifat korupsi.

Definisi korupsi telah dijelaskan dalam 13 pasal yang terkandung dalam Undang
Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 (UU Tipikor). Berdasarkan pasal-
pasal tersebut, korupsi dirumuskan ke dalam 30 bentuk tindak pidana korupsi. Namun, pada
dasarnya ke-30 bentuk tindak pidana korupsi tersebut dapat dibedakan menjadi 7 kelompok,
yaitu:

1.Korupsi yang terkait dengan Kerugian Keuangan Negara


2. Korupsi yang terkait dengan Suap Menyuap
3. Korupsi yang terkait dengan Penggelapan dalam Jabatan
4. Korupsi yang terkait dengan Pemerasan
5. Korupsi yang terkait dengan Perbuatan Curang
6. Korupsi yang terkait dengan Benturan Kepentingan dalam Pengadaan
7. Korupsi yang terkait dengan Gratifikasi

B. Dampak Korupsi
1. Merugikan negara maupun kelompok
2. Menghabiskan atau memakan uang atau harta negara atau kelompok untu
kepentingan pribadi
3. Menjadikan negara miskin
4. Menjadikan negara memiliki hutang yang banyak di luar negeri
5. Menimbulkan ketidakdilan dalam hal pendapatan dan kekayaan
6. Berkurangnya kepercayaan terhadap pemerintahan
7. Berkurangnya kewibawaan pemerintah dalam masyarakat
8. Menurunya pendapatan negara
9. Hukum tidak lagi dihormati.
C. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

Tindakan korupsi tidak terlepas dari pengaruh faktor internal dan eksternal. Setiap
kasus memiliki pemicunya masing-masing. Berangkat dari hal tersebut, menurut Fijnaut
dan Roberts (2002), tidak ada solusi yang universal dalam pemberantasan korupsi.
Diperlukan identifikasi yang mendalam mengenai pihak-pihak yang terlibat dalam kasus
korupsi agar bentuk upaya pemberantasan korupsi yang efektif dapat terwujud.

Carolien Kelin Haarhuis merumuskan empat tipe kebijakan yang dapat diterapkan
untuk memberantas korupsi, yakni:

1. Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kekuasaan negara, terutama

dari pejabat publik. Misalnya, dengan melakukan deregulasi ekonomi, reformasi

pajak, dan monopoli negara

2. Melakukan reformasi hukum dan peradilan

3. Menciptakan sistem pelayanan publik yang baik

4. Mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Upaya pemberantasan korupsi dapat diterapkan melalui dua pendekatan:

1. Pendekatan Penal yang bersifat REPRESIF

Pendekatan penal merupakan strategi penanganan melalui jalur hukum, seperti

pembentukan lembaga antikorupsi dan instrumen hukum.

2. Pendekatan Nonpenal yang bersifat PREVENTIF

Pendekatan nonpenal merupakan strategi penanganan berupa pencegahan melalui

jalur nonhukum, seperti upaya perbaikan sistem di sektor publik dan seminar atau

lokakarya antikorupsi bagi masyarakat luas.


DAFTAR PUSTAKA

Pusat Edukasi Anti Korupsi. https://aclc.kpk.go.id/materi-pembelajaran/pendidikan/buku/modul-


pendidikan-antikorupsi-untuk-mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai