Anda di halaman 1dari 2

10 Contoh Komunikasi Interpersonal dalam

Keperawatan
Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang dilakukan antara
dua orang atau lebih untuk bertukar informasi. Komunikasi interpersonal sebagai proses sosialisasi
manusia. Menurut Devito, komunikasi interpersonal berfungsi untuk mengirim pesan-pesan dari
seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik secara
langsung. Contoh komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara seorang perawat dan pasien.
Komunikasi ini biasa dikenal sebagai komunikasi keperawatan.

Komunikasi keperawatan sebagai interaksi antara perawat dengan pasiennya. Komunikasi keperawatan
ditujukan untuk profesi perawat untuk mengubah atau mengendalikan pola pikir pasien dalam
meningkatkan kesehatannya. Seorang perawat bertugas untuk membangun pola pikir positif pasien
ketika pasien dihadapi dengan rasa cemas. Komunikasi menjadi solusi seorang perawat untuk
mengetahui perkembangan kesehatan pasiennya.

Komunikasi keperawatan dilakukan melalui komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi
verbal yang diberikan oleh seorang perawat bertujuan untuk membangun motivasi pasien, sedangkan
komunikasi non verbal sebagai pendukung dari komunikasi verbal agar pasien yakin dan perlahan
mengubah pola pikir yang negatif menjadi positif. Komunikasi yang dilakukan dalam komunikasi
keperawatan seperti perkataan lembut, sentuhan, ekspresi wajah, dan lainnya.

Adapun contoh komunikasi interpersonal dalam keperawatan adalah sebagai berikut:

1. Kehangatan dan Ketulusan

Seorang perawat akan memberikan suatu rasa kehangatan dan ketulusan ketika melakukan komunikasi
dengan pasiennya. Kehangatan dan ketulusan memberikan rasa aman terhadap pasien. Selain itu,
kehangatan juga memberikan rasa keakraban antara perawat dan pasien, sehingga pasien bisa terbuka
kepada perawat. Ketulusan seorang perawat dalam merawat pasien juga berpengaruh terhadap stimulus
pasien agar pasien dapat pulih kembali. (Baca juga: Psikologi Komunikasi)

2. Menjadi Pendengar yang Baik

Seorang pasien tentu memiliki masalah tertentu terutama pada kesehatannya. Seorang perawat bertugas
sebagai pendengar yang baik ketika pasien berkeluh kesah. Contoh komunikasi interpersonal dalam
keperawatan ini berlaku juga antara seorang perawat dan dokter. Seorang perawat menjadi pendengar
yang baik untuk seorang dokter, sehingga keduanya dapat menjalin kerjasama yang baik.

3. Membantu Dalam Segala Hal

Tugas seorang perawat tidak hanya membantu melayani pasien saja, tetapi seorang perawat juga
bertugas sebagai jembatan yang berfungsi untuk membantu dalam segala hal antara pasien dan dokter.

4. Dapat Memahami Perasaan

Komunikasi interpersonal dalam keperawatan tidak hanya dilakukan melalui perilaku dan ucapan saja.
Seorang perawat berkomunikasi melalui pemahaman perasaan seorang pasien maupun dokter. Dengan
memahami perasaan seseorang maka seorang perawat telah mencegah kesalahpahaman dalam
berkomunikasi. Komunikasi berkaitan dengan perasaan apabila seorang sedang emosi dan orang lain
tidak memahami kondisi perasaannya saat itu, hal yang akan terjadi adalah kesalahpahaman.

5. Memberikan Motivasi

Komunikasi yang dilakukan oleh seorang perawat bersifat membangun motivasi untuk seorang pasien.
Komunikasi interpersonal ini bersifat membangun rasa optimis pasien yang bertujuan untuk mengubah
pemikiran negatif menjadi positif, sehingga pasien bersemangat untuk mencapai kesembuhannya dalam
menghadapi penyakit yang dideritanya

6. Memberi Kesempatan Untuk Berbagi

Setiap pasien memiliki berbagai pertanyaan mengenai penyakit yang dideritanya. Seorang perawat
bertugas memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya. Selain itu, pasien juga diberi
kesempatan untuk berbagi cerita atau pengalaman dalam kehidupannya menghadapi penyakit.

7. Memberi Informasi yang Akurat

Seorang perawat akan memberikan informasi mengenai kesehatan pasiennya. Komunikasi yang
dilakukan antara seorang perawat dan pasien membutuhkan keakuratan dalam informasi. Selain itu,
seorang dokter juga harus memberikan informasi yang akurat mengenai kesehatan pasiennya.

8. Menawari Diri Untuk Membantu

Seorang pasien membutuhkan perawatan dan fasilitas yang baik untuk meningkatkan kesehatannya.
Seorang perawat yang profesional akan memberikan perhatian atau melayani pasien dengan cara
menawarkan diri ketika pasien membutuhkan bantuan seperti minum obat, berjalan ke toilet, membantu
menyiapkan makanan, dan lain sebagainya. Selain itu, seorang perawat juga mampu memberi solusi
ketika pasien bercerita mengenai masalahnya.

9. Menyampaikan Pesan Dengan Non Verbal

Komunikasi non verbal dalam komunikasi keperawatan menjadi hal yang penting setelah komunikasi
verbal. Komunikasi non verbal yang dilakukan oleh seorang perawat terhadap seorang pasien biasanya
meliputi kontak mata, intonasi suara yang lembut, sentuhan, ekspresi wajah, dan lainnya. Komunikasi
non verbal ini mempengaruhi pasien untuk meningkatkan kesehatannya agar lebih baik. Seorang perawat
harus profesional dalam melayani pasiennya. Misalnya, seorang perawat yang sedang marah harus tetap
tersenyum dan bersuara lembut ketika berbicara dengan pasien.

10. Menerima Masukan Orang Lain

Seorang pasien dapat menilai kinerja seorang perawat dalam melayaninya. Oleh karena itu, seorang
perawat akan menerima kritik dan saran mengenai kinerjanya. Seorang yang profesional akan menerima
kritik tersebut untuk meningkatkan kinerjanya dalam melayani pasien. Selain itu, seorang perawat juga
bersedia menerima masukan dari dokter biasanya berupa saran-saran yang bersifat membangun.

Anda mungkin juga menyukai