Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KRITERI EMOSI DAN GEJALA EMOSI

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 8:
Suci Wahyuni Sari (233110419)
Masyitoh Kartini Ramali (233110405)
Dwi Nade Heniva (233110392)
Erla Hasra Latifa Hananda(233110394)

TK1 –B1

Dosen Pengampu: Delima, S.Pd M.Kes


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN PADANG
POLTEKKES KEMESKES PADANG

1
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan atas kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Psikologi yang berjudul “KRITERIA EMOSI DAN GEJALA EMOSI”
ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Padang, Oktober, 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN...................................................................................................................4
D. PEMANFAATAN PENULISAN.......................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
A. PENGERTIAN EMOSI..................................................................................................................5
B. JENIS JENIS EMOSI.....................................................................................................................6
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI....................................................................................6
D. DAMPAK DARI GEJALA EMOSI PADA DIRI SENDIRI.....................................................................7
E. CARA MENGATASI GEJALA EMOSI PADA DIRI SENDIRI...............................................................8
F. CARA MENGENALI GEJALA EMOSI PADA DIRI SENDIRI............................................................10
G. DAMPAK GEJALA EMOSI PADA ORANG LAIN............................................................................11
H. CARA MEMBANTU ORANG LAIN MENGATASI GEJALA EMOSI..................................................12
BAB III..................................................................................................................................................14
KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................................................14
A. KESIMPULAN............................................................................................................................14
B. SARAN......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHLUAN

A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian emosi
2. Bagaimana cara mengenali gejala emosi pada diri sendiri?
3. Apa dampak dari gejala emosi pada diri sendiri?
4. Bagaimana cara mengenali gejala emosi pada orang lain?
5. Apa dampak dari gejala emosi pada orang lain?
6. Bagaimana cara mengatasi gejala emosi pada diri sendiri?
7. Bagaimana cara membantu orang lain mengatasi gejala emosi?

B. TUJUAN MASALAH
1. Menjelaskan pengertian emosi dan jenis-jenis emosi.
2. Mengidentifikasi gejala emosi pada diri sendiri dan orang lain.
3. Menjelaskan dampak dari gejala emosi pada diri sendiri dan orang lain.
4. Memberikan informasi mengenai cara mengatasi gejala emosi pada diri sendiri dan
membantu orang lain mengatasi gejala emosi.

C. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu agar mahasiswa/i dapat mengetahui tentang
gejala emosi pada diri sendiri maupun orang lain.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EMOSI
Emosi adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu. Emosi biasanya terkait erat
dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi. Emosi
juga dapat mempengaruhi sikap, perilaku, dan kesehatan manusia.

Emosi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi
positif adalah emosi yang memberikan perasaan menyenangkan, seperti bahagia, gembira,
senang, dan cinta. Emosi negatif adalah emosi yang memberikan perasaan tidak
menyenangkan, seperti takut, sedih, cemas, dan marah.

Emosi memiliki beberapa aspek yang harus dipertimbangkan, antara lain:


- Biologi emosi: Emosi berasal dari sistem limbik otak yang mengatur respon hormonal dan
saraf terhadap rangsangan. Sistem limbik setiap orang berbeda-beda dalam tingkat aktivitas
dan sensitivitasnya.
- Intensitas: Setiap orang memiliki intensitas emosi yang berbeda-beda terhadap situasi yang
sama. Intensitas emosi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepribadian, pengalaman, dan
lingkungan.
- Frekuensi dan durasi: Setiap orang memiliki frekuensi dan durasi emosi yang berbeda-
beda. Frekuensi dan durasi emosi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sifat emosi itu
sendiri, kemampuan mengelola emosi, dan dukungan sosial.
- Rasionalitas dan emosi: Emosi penting untuk pemikiran rasional karena emosi memberikan
informasi penting mengenai pemahaman terhadap dunia sekitar. Emosi juga dapat
memotivasi atau menghambat tindakan manusia. Kunci pengambilan keputusan yang baik
adalah menerapkan pemikiran dan perasaan dalam suatu keputusan.
- Fungsi emosi: Emosi memiliki fungsi adaptif yang membantu manusia memecahkan
masalah. Emosi juga memiliki fungsi komunikatif yang membantu manusia mengekspresikan
diri dan berinteraksi dengan orang lain. Emosi juga memiliki fungsi evaluatif yang membantu
manusia menilai situasi dan diri sendiri.

5
B. JENIS JENIS EMOSI
Jenis-jenis emosi adalah variasi dari perasaan yang dialami oleh manusia dalam menghadapi
situasi tertentu. Emosi dapat dibedakan berdasarkan beberapa kriteria, seperti valensi,
intensitas, dan kompleksitas. Berikut adalah beberapa jenis emosi yang umum dikenal:

- Emosi positif dan negatif: Emosi positif adalah emosi yang memberikan perasaan
menyenangkan, seperti bahagia, gembira, senang, dan cinta. Emosi negatif adalah emosi
yang memberikan perasaan tidak menyenangkan, seperti takut, sedih, cemas, dan marah.
Emosi positif dan negatif memiliki fungsi yang berbeda dalam kehidupan manusia. Emosi
positif dapat meningkatkan kesejahteraan, kreativitas, dan hubungan sosial. Emosi negatif
dapat membantu manusia mengatasi ancaman, menyelesaikan masalah, dan belajar dari
kesalahan.

- Emosi dasar dan sosial: Emosi dasar adalah emosi yang bersifat universal dan dapat
dikenali melalui ekspresi wajah. Menurut Paul Ekman, ada enam emosi dasar, yaitu
kegembiraan, kejijikan, takut, amarah, sedih, dan kejutan. Emosi sosial adalah emosi yang
berkaitan dengan hubungan antara individu atau kelompok. Beberapa contoh emosi sosial
adalah rasa simpati, empati, cemburu, malu, bersalah, dan bangga. Emosi sosial
memerlukan kemampuan kognitif yang lebih tinggi daripada emosi dasar.
- Emosi primer dan sekunder: Emosi primer adalah emosi yang muncul secara spontan dan
alami sebagai respons terhadap stimulus. Emosi primer biasanya berlangsung singkat dan
mudah diidentifikasi. Beberapa contoh emosi primer adalah senang ketika mendapat hadiah,
takut ketika melihat ular, atau marah ketika dikhianati. Emosi sekunder adalah emosi yang
muncul sebagai hasil dari penilaian atau interpretasi terhadap emosi primer atau situasi.
Emosi sekunder biasanya lebih kompleks dan sulit diungkapkan. Beberapa contoh emosi
sekunder adalah malu ketika merasa tidak pantas, cemburu ketika merasa tidak dihargai,
atau bersyukur ketika merasa beruntung.

C. FAKTOR FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI EMOSI


Faktor-faktor yang mempengaruhi emosi adalah berbagai hal yang dapat mempengaruhi
keadaan, intensitas, frekuensi, durasi, rasionalitas, dan fungsi emosi seseorang. Berdasarkan
hasil pencarian web, berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi emosi:

- Biologi emosi: Emosi berasal dari sistem limbik otak yang mengatur respon hormonal dan
saraf terhadap rangsangan. Sistem limbik setiap orang berbeda-beda dalam tingkat aktivitas
dan sensitivitasnya.

6
- Usia: Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kematangan emosi.
Kematangan emosi adalah kemampuan mengelola dan mengekspresikan emosi secara tepat
dan sehat. Kematangan emosi berkembang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan
kognitif, sosial, dan spiritual seseorang.
- Temperamen: Temperamen adalah ciri kepribadian bawaan yang mempengaruhi cara
seseorang merespon situasi dan lingkungan. Temperamen dapat mempengaruhi jenis,
intensitas, dan durasi emosi yang dialami seseorang. Ada beberapa tipe temperamen,
seperti mudah senang, mudah marah, mudah sedih, atau tenang.
- Pengalaman: Pengalaman yang diperoleh individu selama hidup akan mempengaruhi
perkembangan emosinya. Pengalaman selama hidup dalam berinteraksi dengan orang lain
dan lingkungan akan menjadi referensi bagi individu dalam menampilkan emosinya.
Pengalaman traumatik juga dapat mempengaruhi emosi seseorang, seperti menyebabkan
stres, trauma, atau depresi.
- Jenis kelamin: Jenis kelamin juga dapat mempengaruhi emosi seseorang, baik secara
biologis maupun sosial. Secara biologis, perbedaan hormon antara pria dan wanita dapat
mempengaruhi reaksi emosional mereka terhadap situasi tertentu. Secara sosial, perbedaan
norma dan harapan masyarakat terhadap pria dan wanita dapat mempengaruhi cara mereka
mengekspresikan emosinya.
- Cara orangtua memperlakukan anak-anaknya: Cara orangtua memperlakukan anak-
anaknya dapat mempengaruhi perkembangan emosi anak-anaknya. Pola asuh ada yang
otoriter, memanjakan, acuh tak acuh, dan ada juga yang penuh kasih sayang. Pola asuh yang
baik akan membantu anak-anak mengembangkan kematangan emosi yang sehat, sedangkan
pola asuh yang buruk akan menyebabkan anak-anak mengalami gangguan emosi atau
perilaku.
- Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan: Kemampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungan adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan atau tantangan yang
ada di lingkungan sekitar. Kemampuan ini dapat mempengaruhi emosi seseorang, karena
dapat membantu seseorang mengatasi stres, konflik, atau masalah yang dihadapi. Orang
yang memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baik akan lebih
mudah mengendalikan dan mengatur emosinya daripada orang yang tidak memiliki
kemampuan ini.
- Suasana lingkungan sosial: Suasana lingkungan sosial adalah kondisi atau suasana yang ada
di lingkungan sosial seseorang, seperti keluarga, teman, sekolah, atau pekerjaan. Suasana
lingkungan sosial dapat mempengaruhi emosi seseorang, karena dapat memberikan
dukungan, motivasi, atau tekanan kepada seseorang. Suasana lingkungan sosial yang positif
akan meningkatkan emosi positif seseorang, sedangkan suasana lingkungan sosial yang
negatif akan meningkatkan emosi negatif seseorang.

D. DAMPAK DARI GEJALA EMOSI PADA DIRI SENDIRI

7
Dampak dari gejala emosi pada diri sendiri adalah berbagai akibat negatif yang dapat terjadi
pada kesehatan fisik, mental, dan sosial seseorang akibat mengalami emosi yang tidak
seimbang atau tidak terkendali. Berdasarkan hasil pencarian web, berikut adalah beberapa
dampak dari gejala emosi pada diri sendiri:

- Melemahkan sistem kekebalan tubuh: Emosi negatif yang dipendam atau tidak tersalurkan
dengan baik dapat menyebabkan stres kronis. Stres kronis dapat meningkatkan produksi
hormon kortisol yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, seseorang
menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit, mulai dari infeksi, alergi, hingga kanker.
- Mengakibatkan kecemasan berlebih: Emosi negatif yang tidak terkendali juga dapat
menyebabkan gangguan cemas. Gangguan cemas adalah kondisi di mana seseorang merasa
cemas secara berlebihan dan tidak rasional terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak
berbahaya. Gangguan cemas dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan
gejala fisik, seperti jantung berdebar, sesak napas, berkeringat, tremor, dan sakit kepala.
- Mengakibatkan depresi: Emosi negatif yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan
depresi. Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih, putus
asa, tidak berharga, dan tidak memiliki minat atau semangat hidup. Depresi dapat
memengaruhi kualitas hidup seseorang dan meningkatkan risiko bunuh diri. - Menyebabkan
berbagai penyakit kronis: Emosi negatif yang tidak diatasi dengan baik juga dapat
meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke,
dan gagal ginjal. Hal ini karena emosi negatif dapat memicu perubahan fisiologis dalam
tubuh, seperti peningkatan tekanan darah, detak jantung, gula darah, dan inflamasi.
- Menyebabkan gangguan perilaku: Emosi negatif yang tidak terkelola dengan baik juga
dapat menyebabkan gangguan perilaku, seperti self-injury atau melukai diri sendiri. Self-
injury adalah perilaku menyakiti dan melukai diri sendiri yang dilakukan secara sengaja.
Tindakan ini merupakan salah satu bentuk gangguan perilaku yang berkaitan dengan
sejumlah penyakit kejiwaan. Self-injury biasanya dilakukan untuk melampiaskan,
mengalihkan perhatian, atau mengatasi emosi berlebih.

E. CARA MENGATASI GEJALA EMOSI PADA DIRI SENDIRI


Cara mengatasi gejala emosi pada diri sendiri adalah cara yang dapat membantu seseorang
untuk mengelola dan mengekspresikan emosinya secara sehat dan tepat. Emosi adalah
reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu yang dapat mempengaruhi sikap, perilaku, dan
kesehatan seseorang. Emosi dapat dibedakan menjadi emosi positif dan emosi negatif.
Emosi positif memberikan perasaan menyenangkan, sedangkan emosi negatif memberikan
perasaan tidak menyenangkan. Emosi negatif yang tidak terkendali atau tidak seimbang
dapat menimbulkan dampak negatif bagi diri sendiri, seperti melemahkan sistem kekebalan

8
tubuh, mengakibatkan kecemasan berlebih, depresi, penyakit kronis, atau gangguan
perilaku.

Untuk mengatasi gejala emosi pada diri sendiri, ada beberapa cara yang dapat dilakukan,
antara lain:

- Menghindari situasi yang dapat memicu emosi negatif. Misalnya, jika seseorang mudah
marah ketika terburu-buru atau terjebak macet, maka ia dapat mengatur waktu untuk
berangkat lebih awal atau mencari jalur alternatif.
- Mengubah situasi yang menyebabkan emosi negatif. Misalnya, jika seseorang merasa
kecewa karena mendapat banyak kritik pada presentasi yang ia berikan, maka ia dapat
mencoba untuk menurunkan standar harapan yang ingin ia capai dan sesuaikan dengan
kemampuan yang ia miliki.
- Mengubah fokus perhatian dari hal-hal yang menimbulkan emosi negatif. Misalnya, jika
seseorang merasa iri pada orang lain yang terlihat lebih hebat, maka ia dapat mengalihkan
fokusnya pada hal-hal yang ia sukai atau prestasinya sendiri.
- Mengubah cara berpikir tentang situasi yang menimbulkan emosi negatif. Misalnya, jika
seseorang merasa sedih karena kehilangan seseorang yang ia cintai, maka ia dapat mencoba
untuk melihat sisi positifnya bahwa orang tersebut sudah tidak menderita lagi atau masih
ada orang-orang lain yang mencintainya.
- Mengonfrontasi emosi negatif yang dirasakan dan memberikan label pada emosi tersebut.
Misalnya, jika seseorang merasa cemas karena akan menghadapi ujian, maka ia dapat
mengakui perasaannya dan mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ia sedang cemas¹⁶.
- Merespon emosi negatif secara sehat dan konstruktif. Misalnya, jika seseorang merasa
marah karena dikhianati oleh temannya, maka ia dapat mengekspresikan perasaannya
dengan cara yang sopan dan jujur, bukan dengan cara melukai diri sendiri atau orang lain.
- Berkomunikasi dengan asertif dan percaya diri. Asertif adalah sikap yang mampu
menyampaikan pendapat, keinginan, atau kebutuhan secara jelas dan tegas tanpa
melanggar hak atau merendahkan orang lain. Komunikasi asertif dapat membantu
seseorang untuk mengatasi konflik, menyelesaikan masalah, dan meningkatkan hubungan
interpersonal.
- Melakukan aktivitas fisik yang menenangkan dan menyehatkan tubuh. Aktivitas fisik seperti
berjalan kaki, bersepeda, berenang, yoga, tai chi, atau aerobik dapat membantu seseorang
untuk merilekskan tubuh dan pikiran, mengurangi stres, meningkatkan mood, dan
memperbaiki kualitas tidur.
- Menjalani hidup yang tenang dan damai. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatur
pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi seimbang, minum air putih cukup, tidur

9
cukup 7-8 jam sehari, tidak merokok atau minum alkohol, dan tidak mengonsumsi obat-
obatan terlarang.
- Melakukan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat. Aktivitas ini dapat berupa hobi,
kesenangan, atau minat yang dapat memberikan kepuasan dan kebahagiaan bagi diri sendiri.
Misalnya, membaca buku, menulis puisi, bermain musik, menggambar, berkebun, memasak,
atau belajar bahasa asing.
- Mencari dukungan sosial dan psikologis dari orang-orang terdekat. Orang-orang terdekat
seperti keluarga, sahabat, atau kerabat dapat memberikan dukungan emosional, motivasi,
saran, atau bantuan yang dibutuhkan oleh seseorang yang mengalami gejala emosi pada diri
sendiri. Mereka juga dapat menjadi tempat untuk berbagi cerita, curhat, atau sekadar
bersenda gurau.
- Mengembangkan keterampilan koping yang efektif. Koping adalah cara yang digunakan
seseorang untuk menghadapi stres atau tekanan yang dihadapi. Keterampilan koping yang
efektif adalah keterampilan yang dapat membantu seseorang untuk mengatasi masalah
secara positif dan produktif, tanpa menimbulkan dampak negatif bagi diri sendiri atau orang
lain. Beberapa contoh keterampilan koping yang efektif adalah relaksasi, meditasi, afirmasi
positif, humor, dan berdoa.
- Mencari bantuan profesional jika gejala emosi pada diri sendiri sudah mengganggu fungsi
sehari-hari atau menimbulkan risiko bahaya bagi diri sendiri atau orang lain. Bantuan
profesional dapat berupa konseling psikologis atau psikoterapi yang dapat membantu
seseorang untuk: ¹⁴⁵
- Mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap emosi yang tidak teratur.
- Mengatasi perubahan suasana hati yang parah.
- Mengajari bagaimana mengatur perasaan yang intens atau mengatur ekspresi emosi.
- Membantu menyusun ulang kondisi-kondisi yang menyebabkan stres.

F. CARA MENGENALI GEJALA EMOSI PADA DIRI SENDIRI


Cara mengenali gejala emosi pada diri sendiri adalah cara yang dapat membantu seseorang
untuk mengetahui dan memahami emosi yang sedang dialami, penyebabnya, dan
dampaknya. Emosi adalah reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu yang dapat
mempengaruhi sikat, perilaku, dan kesehatan seseorang. Emosi dapat dibedakan menjadi
emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif memberikan perasaan menyenangkan,
sedangkan emosi negatif memberikan perasaan tidak menyenangkan. Emosi negatif yang
tidak terkendali atau tidak seimbang dapat menimbulkan gejala-gejala seperti stres,
kecemasan, depresi, gangguan perilaku, atau penyakit kronis.

10
Untuk mengenali gejala emosi pada diri sendiri, ada beberapa cara yang dapat dilakukan,
antara lain:

- Mengenali jenis-jenis emosi manusia. Setiap orang dapat merasakan berbagai emosi setiap
harinya. Beberapa emosi dasar yang sering dirasakan, yaitu bahagia, sedih, marah, takut,
terkejut, jijik, dan percaya. Akan tetapi, pada kenyataannya jenis emosi sangat beragam
karena emosi-emosi dasar tersebut dapat bergabung sehingga menimbulkan emosi baru
yang lebih beragam.
- Mengenali emosi yang sedang dirasakan. Saat kita sedang merasakan suatu emosi, hal yang
harus dilakukan pertama kali adalah memberi nama terhadap emosi tersebut. Untuk
mengetahui nama emosi yang dirasakan secara akurat, kita juga perlu mencari seluk beluk
munculnya emosi tersebut, misal apa faktor penyebabnya dan sejak kapan kita merasakan
emosi itu. Apabila sulit untuk menemukan nama emosi yang tepat, coba tulis seluruh
perasaan kita pada saat itu, kemudian baca kembali hingga kita secara perlahan mulai
memahami emosi yang dirasakan. Contohnya, ketika kita merasa kesal melihat unggahan
foto liburan teman di Instagram, tulis perasaan yang muncul, seperti ingin liburan juga,
sedikit iri, dan sebagainya.
- Menerima segala emosi yang dirasakan. Selain mengetahui, menerima emosi-emosi yang
dirasakan juga sangat penting, terlepas dari apakah itu emosi yang positif maupun negatif.
Penerimaan ini penting karena pada dasarnya setiap emosi itu bersifat netral sebab terjadi
karena reaksi yang ada di otak. Kita harus berusaha untuk menerima emosi tersebut tanpa
melawan, mengabaikan, atau mengontrolnya. Menerima emosi ini juga menjadi bentuk
pemberian validasi terhadap diri kita bahwa apa pun yang terjadi kita akan menerima diri
sendiri terlebih dahulu. Namun, yang harus dicegah adalah respons perilaku negatif akibat
dari emosi tersebut sebab emosi dapat hilang dengan sendirinya, tetapi jika tindakan kita
salah, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif lainnya.
- Melakukan refleksi diri. Refleksi diri adalah proses mengevaluasi diri sendiri secara jujur
dan objektif untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan kita. Refleksi diri dapat membantu
kita untuk mengenali pola-pola pikir dan perilaku kita yang berkaitan dengan emosi kita.
Dengan melakukan refleksi diri secara rutin, kita dapat meningkatkan kesadaran diri dan
keterampilan mengelola emosi kita.
- Melakukan tindakan yang sesuai. Setelah mengenali dan menerima gejala-gejala emosi
pada diri sendiri, langkah selanjutnya adalah melakukan tindakan yang sesuai untuk
mengatasi atau mengubah situasi yang menyebabkan atau memperburuk gejala-gejala
tersebut. Tindakan ini dapat berupa menghindari situasi pemicu stres atau konflik,
mengubah cara berpikir atau bersikap, mengekspresikan atau melampiaskan emosi secara
sehat, berkomunikasi dengan asertif dan percaya diri⁶, melakukan aktivitas fisik atau
relaksasi, mencari dukungan sosial atau psikologis¹⁴⁵, atau mengembangkan keterampilan
koping yang efektif.
G. DAMPAK DARI GEJALA EMOSI PADA ORANG LAIN

11
Dampak dari gejala emosi pada orang lain adalah berbagai akibat negatif yang dapat terjadi
pada kesehatan, hubungan, dan kualitas hidup orang lain akibat menghadapi atau
berinteraksi dengan seseorang yang mengalami gejala emosi yang tidak terkendali atau tidak
seimbang. Gejala emosi adalah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa seseorang sedang
mengalami emosi yang tidak sesuai dengan situasi, intensitas, atau durasi yang normal.
Emosi adalah reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu yang dapat mempengaruhi sikap,
perilaku, dan kesehatan seseorang. Emosi dapat dibedakan menjadi emosi positif dan emosi
negatif. Emosi positif memberikan perasaan menyenangkan, sedangkan emosi negatif
memberikan perasaan tidak menyenangkan.

Berdasarkan hasil pencarian web, berikut adalah beberapa dampak dari gejala emosi pada
orang lain:

- Menurunkan kesejahteraan psikologis orang lain. Orang lain yang berada di sekitar
seseorang yang mengalami gejala emosi dapat merasakan stres, kecemasan, depresi, atau
trauma akibat perilaku agresif, destruktif, atau mengganggu dari seseorang tersebut. Orang
lain juga dapat merasa tidak nyaman, tidak aman, atau tidak dihargai oleh seseorang
tersebut.
- Mengganggu hubungan interpersonal dengan orang lain. Orang lain yang berhubungan
dengan seseorang yang mengalami gejala emosi dapat mengalami konflik, ketegangan,
kesalahpahaman, atau keretakan dalam hubungan tersebut¹⁴. Orang lain juga dapat merasa
sulit untuk berkomunikasi, bekerja sama, atau bersimpati dengan seseorang tersebut³.
- Menurunkan kualitas hidup orang lain. Orang lain yang terpengaruh oleh gejala emosi
seseorang dapat mengalami penurunan produktivitas, prestasi, atau kinerja dalam bidang
akademik, pekerjaan, atau kegiatan lainnya¹⁴. Orang lain juga dapat mengalami masalah
hukum, keuangan, atau kesehatan fisik akibat tindakan negatif dari seseorang tersebut.

H. CARA MEMBANTU ORANG LAIN MENGATASI GEJALA EMOSI


Cara membantu orang lain mengatasi gejala emosi adalah cara yang dapat membantu
seseorang untuk memberikan dukungan, bantuan, atau solusi kepada orang lain yang sedang
mengalami emosi yang tidak terkendali atau tidak seimbang. Gejala emosi adalah tanda-
tanda yang menunjukkan bahwa seseorang sedang mengalami emosi yang tidak sesuai
dengan situasi, intensitas, atau durasi yang normal. Emosi adalah reaksi tubuh menghadapi
situasi tertentu yang dapat mempengaruhi sikap, perilaku, dan kesehatan seseorang. Emosi
dapat dibedakan menjadi emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif memberikan
perasaan menyenangkan, sedangkan emosi negatif memberikan perasaan tidak
menyenangkan.

12
Berdasarkan hasil pencarian web, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
membantu orang lain mengatasi gejala emosi:

- Mendengarkan dengan aktif dan empati. Mendengarkan dengan aktif dan empati adalah
cara yang dapat membantu orang lain merasa dihargai, dimengerti, dan didukung.
Mendengarkan dengan aktif berarti memberikan perhatian penuh kepada orang lain tanpa
mengganggu, menghakimi, atau memberi nasihat yang tidak diminta. Mendengarkan
dengan empati berarti menunjukkan rasa peduli, simpati, dan pengertian terhadap perasaan
dan situasi orang lain.
- Memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif. Memberikan umpan balik yang
positif dan konstruktif adalah cara yang dapat membantu orang lain merasa dihargai,
dimotivasi, dan diberi solusi. Umpan balik yang positif berarti memberikan pujian,
penghargaan, atau apresiasi terhadap hal-hal baik yang dilakukan oleh orang lain. Umpan
balik yang konstruktif berarti memberikan kritik, saran, atau masukan terhadap hal-hal yang
perlu diperbaiki atau ditingkatkan oleh orang lain.
- Membantu menenangkan dan meredakan emosi negatif. Membantu menenangkan dan
meredakan emosi negatif adalah cara yang dapat membantu orang lain merasa lebih tenang,
nyaman, dan rileks. Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik relaksasi,
seperti bernapas dalam-dalam, meditasi, yoga, atau pijat. Cara ini juga dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik-teknik distraksi, seperti mengalihkan perhatian ke hal-hal yang
menyenangkan, lucu, atau bermanfaat⁴⁵.
- Membantu mengubah cara berpikir dan bersikap. Membantu mengubah cara berpikir dan
bersikap adalah cara yang dapat membantu orang lain merasa lebih optimis, percaya diri,
dan bahagia. Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik kognitif, seperti
mengidentifikasi pikiran negatif, menantang pikiran negatif dengan bukti-bukti objektif, dan
mengganti pikiran negatif dengan pikiran positif. Cara ini juga dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik-teknik perilaku, seperti mengajak orang lain melakukan aktivitas fisik,
hobi, atau kesenangan.
- Membantu mencari bantuan profesional jika diperlukan. Membantu mencari bantuan
profesional jika diperlukan adalah cara yang dapat membantu orang lain mendapatkan
penanganan yang lebih tepat dan efektif untuk gejala emosinya. Bantuan profesional dapat
berupa konseling psikologis atau psikoterapi yang dapat membantu orang lain untuk:
- Mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gejala emosinya.
- Mengatasi perubahan suasana hati yang parah.
- Mengajari bagaimana mengatur perasaan yang intens atau mengatur ekspresi emosinya.
- Membantu menyusun ulang kondisi-kondisi yang menyebabkan stres.

13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Kriteria emosi adalah standar yang digunakan untuk menilai apakah seseorang
mengalami emosi yang normal atau tidak. Kriteria emosi meliputi kesesuaian,
intensitas, frekuensi, durasi, rasionalitas, dan fungsi emosi.gejala emosi adalah
tanda-tanda yang menunjukkan bahwa seseorang sedang mengalami emosi
yang tidak sesuai dengan kriteria emosi. Gejala emosi dapat berupa gejala fisik,
kognitif, perilaku, atau sosial.

B. SARAN
Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami emosi yang normal atau tidak,
sebaiknya seseorang membandingkan emosinya dengan kriteria emosi yang
meliputi kesesuaian, intensitas, frekuensi, durasi, rasionalitas, dan fungsi
emosi. Jika emosi yang dirasakan tidak sesuai dengan kriteria tersebut, maka
seseorang dapat dikatakan mengalami gejala emosi.
-Untuk mengatasi gejala emosi yang tidak terkendali atau tidak seimbang,
sebaiknya seseorang melakukan beberapa langkah, seperti mengenali dan
menerima emosi yang dirasakan, melakukan refleksi diri, melakukan tindakan
yang sesuai, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan .
Untuk membantu orang lain yang mengalami gejala emosi, sebaiknya
seseorang memberikan dukungan, bantuan, atau solusi kepada orang lain
dengan cara mendengarkan dengan aktif dan empati, memberikan umpan balik
yang positif dan konstruktif, membantu menenangkan dan meredakan emosi
negatif, membantu mengubah cara berpikir dan bersikap, dan membantu
mencari bantuan profesional jika diperlukan .
Untuk mencegah atau mengurangi gejala emosi pada diri sendiri atau orang
lain, sebaiknya seseorang menjaga kesehatan fisik dan mental dengan cara
mengatur pola hidup sehat, melakukan aktivitas fisik atau relaksasi, melakukan

14
aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat, berkomunikasi dengan asertif
dan percaya diri, dan mengembangkan keterampilan koping yang efektif .

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-emosi/
https://www.kajianpustaka.com/2019/10/pengertian-karakteristik-bentuk-
dan-proses-emosi.htmlV
https://www.brainacademy.id/blog/jenis-jenis-emosi-dasar-manusia
https://www.mitrakuliah.com/2021/06/28/faktor-yang-mempengaruhi-
perkembangan-emosi-sosial-dan-spiritual-peserta-didik/
https://serupa.id/emosi-pengertian-proses-jenis-faktor-gangguan-
mengendalikan-dsb/
https://www.alodokter.com/cara-mengendalikan-emosi-agar-tidak-
merugikan-diri-sendiri
https://doktersehat.com/psikologi/kesehatan-mental/cara-mengendalikan-
emosi/

15

Anda mungkin juga menyukai