Anda di halaman 1dari 29

KONSEP PATOLOGI DAN

PATOFISIOLOGI
Susy Puspasari
APA SAJA YANG HARUS SAYA PAHAMI DARI
KULIAH INI?
 DEFINISI: patofisiologi, patologi, patologi klinik
 HAL-HAL YANG PENTING DIPELAJARI PADA PATOFISIOLOGI: etiologi
penyakit, patogenesis penyakit, manifestasi penyakit, diagnosa -- Konsep umum
penyakit
 FISIOLOGI SEL DAN KERUSAKAN SEL: sel dan
• fungsinya, cedera dan kematian sel.
PENGERTIAN PATOLOGI

• Ilmu yang mempelajari proses dasar penyakit dinamakan patologi umum. Dalam arti
yang paling luas, patologi pada hakeketnya merupakan pelajaran tentang biologi
yang abnormal, pelajaran mengenai keadaan sakit atau gangguan hidup.
PATOLOGI: cabang ilmu yang mempelajari penyakit, terbagi atas
1. Patologi anatomi (mempelajari tentang penyakit pada sel, organ atau jaringan
sebagai langkah diagnosa penyakit)
2. Patologi klinik (mempelajari tentang sampel jaringan dan cairan tubuh dalam
penetapan diagnosa)
PEMBAGIAN PATOLOGI

• Patologi secara garis besar terbagi menjadi dua cabang yaitu patologi klinik dan patologi
anatomi.
• Patologi klinik mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi secara kimia klinik pada
tubuh manusia sebagai akibat dari proses penyakit.
• Sedangkan patologi anatomi mempelajari dampak penyakit terhadap tubuh manusia
secara morfologis.
• Contoh patologi anatomi diantaranya adalah biopsi dan autopsi.
• Disamping itu masih banyak cabang-cabang ilmu patologi yang semakin berkembang
sesuai dengan kebutuhan klinik.
PENGERTIAN PATOFISIOLOGI

• Patofisiologi adalah studi mengenai fungsi-fungsi yang mengalami gangguan atau


fungsi-fungsi yang berubah akibat proses penyakit. Patofisiologi merupakan ilmu
yang bersifat integratif yang menggambarkan konsep-konsep dari banyak ilmu
dasar dan klinis, termasuk anatomi, fisiologi, biokimia, biologi sel dan molekuler,
genetika, farmakologi dan patologi.
• PATOFISIOLOGI: cabang ilmu yang mempelajari penyakit- penyakit yang
disebabkan oleh kelainan fisiologi tubuh.
• Misal: pd pasien dengan penyakit reumathoid artritis disebabkan karena
kerusakan pada sel imun dalam mengenali sel tubuh.
HAL-HAL YANG PENTING DALAM
MEMPELAJARI ILMU PATOFISIOLOGI DAN
PATOLOGI KLINIK :

• Gambaran penyebab penyakit  identifikasi faktor-


Etiologi penyakit
faktor penyebab

Patogenesis • Perkembangan penyakit (mekanisme penyakit)


penyakit perjalanan penyakit

• Gejala penyakit  penilaian subjektif pasien terhadap


Manifestasi penyakit yang dialami
penyakit • Tanda penyakit  penilaian objektif tenaga medis pada
pasien

Diagnosa (Patologi • Pemeriksaan terhadap cairan tubuh atau cairan jaringan


Klinik) tubuh  langkah penegakan diagnosa
MANFAAT UNTUK PERAWAT

• Patofisiologi merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang sangat penting manfaatnya bagi perawat dalam
menjalankan tugasnya. Peran dan fungsi perawat pada hakekatnya adalah membantu klien dalam memenuhi kebutuhan
dasar yang terganggu akibat ketidakmampuan, ketidakmauan atau ketidaktahuan.

Gangguan pemenuhan kebutuhan dasar seringkali terjadi karena ketidakmampuan secara fisik, misalnya seorang klien
yang mengalami fraktur cruris tidak dapat memenuhi kebutuhan mobilisasi dan ambulasi. Perawat profesional akan dapat
menganalisa dampak fraktur cruris terhadap pemenuhan kebutuhan dasar klien sehingga dapat memberikan intervensi
keperawatan sesuai dengan masalah klien.

Analisis dampak penyakit terhadap pemenuhan kebutuhan dasar yang dipelajari dalam patofisiologi keperawatan
menjadi sangat penting dalam menganalisa masalah keperawatan yang muncul sebagai akibat penyakit dan
mengidentifikasi penyebabnya sehingga dapat memberikan intervensi keperawatan yang tepat.
BATASAN KEADAAN NORMAL

• Keadaan normal sulit dijelaskan secara absolut karena keadaan normal merupakan
sebuah kontinum yang selalu bergerak antara keadaan normal dan abnormal. Keadaan
normal pada setiap individu dapat berbeda-beda mengingat bahwa setiap individu
adalah unik dan utuh. Namun keadaan normal dapat dijelaskan sebagai sebuah nilai rata-
rata dari berbagai variasi pengukuran. Perbedaan atau variasi keadaan normal pada
setiap individu disebabkan karena :

1. Setiap individu mempunyai susunan genetik yang berbeda.


2. Setiap individu mempunyai pengalaman yang berbeda dalam berinteraksi dengan
lingkungan.
3. Setiap individu mempunyai parameter fisiologis yang berbeda.
BATASAN KEADAAN NORMAL

• Variasi dalam nilai-nilai normal itu dalam kenyataannya berasal dari sumber-sumber yang berbeda.
Pertama, diakui bahwa orang berbeda satu dari yang lainnya karena perbedaan-perbadaan dalam
susunan genetik mereka. Dengan demikian maka di dunia ini tidak ada dua orang, kecuali mereka yang
berasal dari pembuahan ovum yang sama, mempunyai gen yang percis sama.
• Kedua terdapat perbedaan yang berkaitan dengan kenyataan bahwa orang berbeda dalam pengelaman
hidup dan interaksinya dengan lingkungan.
• Ketiga, meskipun pada satu individu, banyak parameter fisiologis dimana mekanisme pengaturan badan
berfungsi.
• Berdasarkan alasan di atas maka keadaan normal tidak ditentukan dengan sebuah nilai absolut tetapi
berdasarkan rentang nilai tertentu. Misalnya kadar normal glukosa dalam darah adalah 70 - 140 mg/dl atau
kadar leukosit normal adalah 5.000 - 10.000/mm3.
BATASAN PENYAKIT

• Penyakit dapat didefinisikan sebagai sutu bentuk kehidupan di luar batas-batas normal.
Tolak ukur yang paling berguna dari batas-batas normal ini berkaitan dengan
kemampuan individu dalam memenuhi tuntutan-tuntutan adaptasi terhadap perubahan
lingkungan eksterna dalam rangka mempertahankan lingkungan interna yang tetap.
Dengan demikian menjaga keadaan interna yang tetap (homeostasis) merupakan suatu
ciri penting dari badan yang normal.
• Pemeliharaan kestabilan keadaan fisik dan kimia lingkungan cairan interna yang
membasuh sel tubuh yang sangat teratur dan terkoordinasi merupakan suatu konsep
homeostatis. Homeostasis dapat tercapai bila terdapat keseimbangan secara fisiologis
dan psikologis.
BATASAN PENYAKIT

• Keseimbangan fisiologis tercapai pada saat seluruh sistem tubuh bekerja secara sinergis
dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisiologis seperti oksigen, cairan dan elektrolit
dan nutrisi. Pemenuhan kebutuhan fisiologi yang sempurna mensyaratkan fungsi
psikologis yang normal. Aspek fisiologis dan psikologis saling mempengaruhi dalam
mempertahankan keadaan homeostasis. Bila aspek fisiologis terganggu maka mungkin
psikologis juga akan terganggu, begitu juga sebaliknya. Contohnya seseorang yang stres
secara psikologi dapat kehilangan nafsu makannya sehingga tidak dapat memenuhi
kebutuhan nutrisinya. Ada juga penyakit-penyakit psikosomatik seperti insomnia, dan
gastritis. Gangguan homeostasis akibat ketidakstabilan aspek fisiologis maupun
psikologis merupakan penyebab penyakit.
INTERAKSI PENYAKIT, KETURUNAN DAN
LINGKUNGAN
• Penyakit merupakan sebuah bentuk kehidupan yang abnormal dan menyebabkan
gangguan dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Proses terjadinya penyakit dipengaruhi
oleh berbagai faktor, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.

Perubahan lingkungan merupakan faktor ekstrinsik yang memicu timbulnya penyakit.


Faktor ekstrinsik dapat menyebabkan penyakit apabila secara instrinsik kapasitas
individu dalam mempertahankan diri tidak sepadan dengan perubahan lingkungan.
Termasuk ke dalam faktor ekstrinsik diantaranya adalah agen menular, trauma mekanik,
zat kimia beracun, radiasi, cuaca yang ekstrim, masalah gizi dan juga masalah psikologis.
Sedangkan yang termasuk faktor instrinsik diantaranya adalah usia, jenis kelamin dan
penyakit yang pernah diderita.
INTERAKSI PENYAKIT, KETURUNAN DAN
LINGKUNGAN

• Penyakit sebagian disebabkan karena faktor lingkungan, tetapi di sisi yang lain
penyakit juga disebabkan karena kelainan genetik yang diwariskan (herediter).
Diantara keduanya juga terdapat penyakit yang merupakan interaksi antara faktor
genetik dan faktor ekstrinsik. Penyakit ini baru muncul pada saat dewasa setelah
berinteraksi dengan lingkungan walau sejak lahir sudah mempunyai kelainan secara
genetik. Contohnya penyakit arteri koroner lebih sering muncul satu keluarga dekat
dan dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik seperti merokok, stres dan konsumsi
makanan, sama halnya seperti diabetes dan hipertensi.
SEL
SEL merupakan satuan dasar struktural dan
fungsional terkecil dari suatu organisme.

FUNGSI DAN STRUKTUR SEL


Setiap sel tubuh mempertahankan kehidupan,
melakukan tugasnya untuk mengontrol
seluruh aktivitas tubuh makhluk hidup.
Masih ingat bagian-bagian sel? Apa saja
masing-masing fungsi sel?
APA HUBUNGAN SEL DENGAN
PATOFISIOLOGI?
 Penyakit atau kelainan yang terjadi di dalam tubuh
diakibatkan karena cidera sel dan kematian sel sehingga
terjadi gangguan fungsi sel.
 Akibat suatu serangan pada sebuah sel tidak selalu
mengakibatkan gangguan fungsi. Pada kenyataannya
terdapat mekanisme adaptasi seluler terhadap berbagai
macam kerusakan/serangan tsb.
ADAPTASI SEL
 Sel beradaptasi melalui 4 tahap
 Atrofi
 Hipertrofi
 Hiperplasi
 metaplasi
 Atrofi : sel mengalami pengurangan massa /
penyusutan yaitu berkurangnya ukuran dari sel
tsb
 Hipertrofi ; sel mengalami pembesaran / ukuran
sel bertambah
 Hiperplasi ; jumlah sel bertambah
 Metaplasi ; perubahan dari jenis sel dewasa
menjadi sel lain, tp bersifat reversibel
 Beri contoh kasus metaplasi!!!
KERUSAKAN SEL
 CIDERA SEL / INJURY SEL
Cidera reversible : cidera yg relative
ringan dan kemungkinan sel kembali ke
dalam bentuk semula
Cidera irreversible, bila sel mati (cell
death/apoptosis cell}
PENYEBAB KERUSAKAN SEL / CIDERA SEL

 Hipoksia (kekurangan O2 / zat-zat makanan yg


penting)
 Bahan kimia; termasuk obat-obatan
 Agen fisik, seperti trauma mekanis, panas, radiasi,
syok listrik, dll)
 Agen mikrobiologi ; jamur, bakteri, protozoa, cacing
 Mekanisme imun (alergi)
 Gangguan genetik, misalnya banyaknya kelainan
metabolisme bawaan yang berasal dari kelainan
enzim.
 Ketidakseimbangan nutrisi
APA SAJA FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM
KERUSAKAN ATAU CIDERA SEL?

Jenis dan beratnya cidera


Jenis dan kondisi sel yang terkena
Kepekaan terhadap injury,
Diferensiasi,
Suplai darah,
Nutrisi, dan
umur
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN
DEGENERATIF
Sel yang cidera tp tidak mati akan mengalami
DEGENERASI yaitu perubahan morfologi /
bentuk sel akibat kerusakan yang tidak fatal /
reversibel.

1. Degenerasi bengkak keruh / Pembengkakan sel


/ cloudy swelling yaitu terjadinya penimbunan air
di dalam sel-sel yang rusak (tp mrp kerusakan
ringan).
BENTUK-BENTUK PERUBAHAN DEGENERATIF
2. Degenerasi lemak / infiltrasi lemak /
steatosis / perlemakan hati, yaitu Penimbunan
lipid di dalam sel-sel yang rusak. Biasanya terjadi pada ginjal, jantung
dan hati. (= hidropik, tapi isi vakuola adalah lipid bukan air).

 Secara makroskopis perubahan pada jaringan yg


terkena meliputi pembengkakan jaringan,
penambahan berat pada organ2 yg terkena, dan
terlihat silinder berwarna kekuningan pada jaringan akibat adanya
kandungan lipid
 Perlemakan hati dapat ditemukan pada pasien dgn malnutrisi, makan
berlebihan, hipoksia, dan alkoholis
 Secara mikroskopis, sitoplasma dari sel-sel yg terkena tampak bervakuola,
berisi lipid.
KEMATIAN SEL (NEKROSIS DAN APOPTOSIS)
⚫ Jika kerusakan sel berlangsung terus menerus dan tidak terkontrol, maka sel tidak
lagi dapat mengompensasi dan tidak dapat melanjutkan metabolisme, proses
tersebut menjadi irreversible, dan sel akan mati / NEKROSIS
⚫ Jika sel yg telah mati masih tetap tinggal di dlm hospes, akan terjadi hal-hal
brkt:
⚫Sewaktu sel hidup enzim-enzim yg terkandung didalam sel (umumnya litik)
tidak menimbulkan kerusakan pada sel, tp enzim2 ini dilepaskan pada saat
sel mati dan mulai melarutkan berbagai unsur seluler
⚫Pada saat sel mati, terjadi perubahan secara kimiawi, jaringan hidup yg tepat di
sekitarnya memberikan respon terhadap perubahan itu dan menimbulkan reaksi
peradangan akut di mana terjadinya pengiriman leukosit ke daerah tsb yg
membantu pencernaan sel-sel yg sudah mati
APA PERBEDAAN APOPTOSIS DAN
NEKROSIS?
 APOPTOSIS : kematian sel yang terprogram
 Bentuk kematian sel ini diprogram oleh informasi
genetik yg telah ada di dalam sel, melibatkan sel-sel
tunggal atau kelompok bbrp sel, dan bila sel tsb mati,
akan membentuk fragmen mjd potongan-potongan yg terikat membran yg dgn cepat
difagositosis oleh sel di sekitarnya/ oleh makrofag
 Apoptosis merupakan bagian pusat perkembangan
normal, berbeda dgn nekrosis, yg tidak terdapat pada perkembangan normal dan
merupakan respons terhadap cedera atau kerusakan toksik.
 Apoptosis secara khas mengenai sel-sel individu yg tersebar dan tidak
mengakibatkan peradangan,
berbeda dengan nekrosis yg biasanya mengenai jalur- jalur sel-sel di sekitarnya
dengan daerah yg dikelilingi oleh peradangan
NEKROSIS DAN APOPTOSIS??
Apoptosis diperlukan untuk:
 Pembentukan jari-jari tangan dan kaki pada janin meliputi pembuangan oleh
apoptosis pada jaringan diantara jari-jari tsb
 Pengelupasan endometrium pada saat awal
menstruasi terjadi akibat apoptosis
Pembentukan hubungan yang sesuai (sinaps) diantara neuron didalam
otak memerlukan penghilangan kelebihan sel oleh apoptosis
Kematian sel yg terprogram jg diperlukan untuk menghancurkan sel-
sel yg merupakan ancaman bagi integritas organisme, spt:
 Sel-sel terinfeksi oleh virus
 Sel-sel dgn kerusakan DNA
 Sel-sel sistem imun
 Sel-sel kanker
REFERENSI YANG BISA DIGUNAKAN
Buku Teks:
1. Greene, R.J., Haris, N.D., and Goodyer, L.I., 2000, Pathology and
Therapeutics for Pharmacists : A Basic for Clinic Pharmacy, 2nd Ed.,
Pharm. Press, London.
2. Kaplan, A. and L.L. Szabo., Clinical Chemistry Interpretation and
Techniques, Lea and febiger, Philadelphia.
3. Kumar, V., Cotran, R.S., and Robin, S.L., 1997, Basic Pathology, 6th Ed.,
W.B. Sounders, Philadelphia.
4. Price, S., Wilson, L., 2006, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit, Edisi 6, EGC, Jakarta.
E-book :
1. Frizzell, Handbook of Pathophysiology (2001)
2. Kumar, V., et.al., Robbins and Cotran Pathologic Basis Of Disease ,
7th ed (2005)
3. Alldredge, et al., Koda Kimble, Applied Therapeutics, the Clinical Use
of Drugs (2013)
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai