Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERNAFASAN

Kelompok 1

Tingkat : II Reguler B

Mata Kuliah : KMB 1

DosenPembimbing : Ns. Roma Sitio, S.Kep, M.Kep

DisusunOleh :

FitriAyuDewata Sari (P07120120077)

Riza Putri (P07120120065)

FajarGunawan(P07120117055)

Syahri Ramadhan (P07120119078)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH

PRODI DIII KEPERAWATAN BANDA ACEH

TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkankehadiratTuhan Yang MahaEsa yang


telahmemeberikanrahmat dan karunia –Nya
sehinggapenulisdapatmenyelesaikanmakalahdenganjudul PEMERIKSAAN FISIK
SISTEM PERNAFASAN. Makalahinidisusundalamrangkamemenuhitugasmatakuliah
KEPERAWATAN DASAR MEDIKAL BEDAH.

Atasbimbingan Bapak/Ibudosen dan saran dariteman –


temanmakadisusunlahmakalah.
Semogadengantersusunyamakalahinidiharakapkandapatbergunabagi kami
semuadalammemenuhi salah satusyarattugas kami di perkuliahan.
Karyatulisinibisabermanfaatdenganefisiendalam proses perkuliahan.

Dalammenyusunmakalahini, kami banyakmendapatbantuandaripihak, maka kami


mengucapkanterimakasihkepadapihak – pihak yang terkait.
Dalammenyusunkaryatulisinipenulistelahberusahadengansegenapkemampuanuntukmem
buatmakalah yang sebaik-baiknya.

Sebagaipemulatentunyamasihbanyakkekurangan dan kesalahandalammakalahini,


oleh karenanya kami mengharapkankritik dan saran agar maklahinimenjadilebihbaik.

Demikianlah kata pengantarmakalahini dan


penulisberharapsemogamakalahinidapatdigunakansebagaimanamestinya.

Aamiin…

Banda Aceh, 13 September


2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………...1

1.1. LatarBelakang…………………………………………………………………….. 1

1.2. RumusanMasalah…………………………………………………………………. 2

1.3. TujuanPenulisan…………………………………………………………………...2

BAB II SOP (StandartOperasionalProsedur)…………………………………………..3

2.1PengertianPemeriksaanFisikSistemPernafasan……………………………………..3

2.2Tujuan……………………………………………………………………………… 7

2.3Indikasi……………………………………………………………………………...8

2.4Kontraindikasi………………………………………………………………………8

2.5 PersiapanAlat dan Bahan………………………………………………………….. 8

2.6 Cara Kerja…………………………………………………………………………. 8

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………… 13

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………... 13

3.2 Saran………………………………………………………………………………. 13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Perawat yang memberikanasuhankeperawatan pada


kliendengangangguanpernapasanmelakukan dan
menginterpretasiberbagaiprosedurpengkajian. Data yang
dikumpulkanselamapengkajiandigunakansebagaidasaruntukmembuatrencanaasuhankep
erawatanklien.

Proses pengkajiankeperawatanharusdilakukandengansangat individual


(sesuaimasalah dan kebutuhankliensaatini). Dalammenelaah status pernapasanklien,
perawatmelakukanwawancara dan pemeriksaanfisikuntukmemaksimalkan data yang
dikumpulkantanpaharusmenambah distress pernapasanklien.
Seteahpengkajianawalperawatmemilihkomponenpemeriksaan yang
sesuaidengantingkatdisterspernapasan yang dialamiklien. Komponenpemeriksaan
pulmonal harusmencakuptigakategori distress pernapasanyaituakut, sedang, dan ringan.
Pemeriksaanfisik pada respirasidilakukanuntukmendapatkan data objektif yang
dilakukandengancarainspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.

Karena tubuhbergantung pada sistempernapasanuntukdapathidup,


pengkajianpernapasanmengandungaspekpentingdalammengevaluasikesehatanklien.
Sistempernapasanterutamaberfungsiuntukmempertahankanpertukaranoksigen dan
karbondioksidadalamparu-paru dan
jaringansertauntukmengaturkeseimbanganasambasa.
Setiapperubahandalamsisteminiakanmempengaruhisistemtubuhlainnya. Pada
penyakitpernapasankronis, perubahan status pulmonal terjadisecaralambat ,
sehinggamemungkinkantubuhklienuntukberdaptasiterhadaphipoksia. Namundemikian,
pada perubahanpernapasanakutsepertipneumotoraksataupneumotorakatau pneumonia

1
aspirasi, hipoksiaterjadisecaramendadak dan
tubuhtidakmempunyaiwaktuuntukberadaptasi , sehinggadapatmenyebabkankematian.

I.2 RumusanMasalah

1.2.1Apapengertianpemeriksaanfisiksistempernapasan?

1.2.2 Apatujuandaripemeriksaanfisiksistempernapasan?

1.2.3 Teknik apasaja yang dilakukandalampemeriksaansistempernapasan?

1.2.4 Apaindikasi dan kontraindikasidalampemeriksaansistempernapasan?

1.3 TujuanPenulisan:

1.3.1 Dapatmemahamitentangpemeriksaanfisiksitempernapasan

1.3.2 Dapatmelakukanteknikpemeriksaanfisiksitempernapasan

2
BAB II

SOP (STANDART OPERASIONAL PROSEDUR)

2.1 PengertianPemeriksaanFisikSistemPernapasan

Pemeriksaanfisiksistempernapasanadalahsatudarikomponen proses keperawatan yang


meerupakansuatuusaha yang dilakukan oleh
perawatdalammenggalipermasalahansistempernapasandariklienmeliputiusahapengumpu
lan data tentang status kesehatanseorangkliensecarasistematis, menyeluruh, akurat,
singkat dan berkesinambungan (Muttaqin,2010).
Pemeriksaanfisiksistempernapasandilakukandengancarainspeksi,palpasi, perkusi dan
auskultasi.

Macam-macampemeriksaanfisiksitempernafasan:

A. Inspeksi

Inspeksiadalahpemeriksaan yang dilakukandenganpengamatan.Inspeksi dada


dilakukanuntukmenilaipolapernafasan, bentukdada,dankelainanlainnya. Pola pernapasan
yang dinilaimencakupkecepatan, ritme,dan volume pernapsan.

Dada dikajitentangposturbentuk, kesimetrisansertawarnakulit, perbandinganbentuk


dada anterior, posterior, dan transversal pada bayi 1 : 1, dewasa 1 : 2

Bentuk abnormal pada kondisitertentu:

a. Pigeon chest: bentuk dada sepertiburung diameter transversal sempit, anterior


posterior, membesarataulebar, tulang sternum menonjolkedepan.

b. Funnel chest :bentuk dada diameter sternum menyempit, anterior posterior


menyempit, transversal melebar.

3
c. Barrel chest :bentuk dada seperti tong, diameter anterior posterior transversal
memilikiperbandingan 1:1, juga amatikelainantulangbelakangsepertikifosis, lordosis,
dan scoliosis.

Pada pengkajian dada denganinspeksi juga perhatikan:

a. Frekuensi, irama, kedalaman, dan upayabernapas.

b. Sifatbernapas :pernapasanperutatau dada

c. Adakahretraksi dada, jenis :retraksiringan, sedang, dan berat

d. Ekspansiparusimetrisataukahtidak

e. Iramapernapasan :pernapasancepatataupernapasandalam (pernapasankussmoul)

f. Pernapasanbiot :pernapasan yang


ritmemaupunamplitudenyatidakteraturdiselingiperiode apnea

g. Cheyne stokes :pernapasandengan amplitude mula-mulakecilmakin lama


makinbesarkemudianmengecillagidiselingiperipde apnea.

B. Palpasi

Palpasiadalahtindakan yang dilakukanmenggunakansentuhan dan rabaan.Palpasi


dada bertujuanmengkajikulit pada dinding dada, adanyanyeritekan, masssa,
kesimetrisanekspansiparudenganmenggunakantelapaktanganataujarisehinggadapatmeras
akangetarandinding dada

4
denganmemintapasienmengucapkantujuhpuluhtujuhsecaraberulang –ulang .getaran
yang diraskandisebut : vocal fremetus.
Perabaandilakukandiseluruhpermukaandada(kiri,kanandepan, belakang)
umumnyapemeriksaaninibersifatmembandingkanbagian mana yang
lebihbergetarataukurangbergetar,adanyakondisipendataanparuakanterasalebihbergetar,
adanyakondisipemadatanparuakanterasalebihbergetarsepertipnimonia,keganasan pada
pleural effusion ataupneumathorakakanterasakurangbergetar

C. Perkusi

Perkusiadalahmetodepemeriksaanfisikdengancaramengetuk.Perkusi pada
dindingthorakdilakukandengancaramengetukdenganjaritengah, tangankanan pada
jaritengahtangankiri yang ditempeklanerat pada dinding dada celahinterkostalis.
Perkusidindngthorakbertujuanuntukmengetahuibatasjantung, paru,
sertasuarajantungmaupunparu. Suaraparu normal yang
didapatdengancaraperkusiadalahresonanatausonor, seperti dug, dugm dug,
redupataukurangresonansuaraperkusiterdengarbleg, bleg, bleg.

a. Batas paruhepar : di ICS 4 sampai ICS ke 6

b. Batas ataskirijantung ICS 2-3 8

c. Batas ataskananjantung :ICS 2 linea sternalis kanan

d. Batas kiribawahjantung line media clavicuralis ICS ke 5 kiri

5
D. Auskultasi

Auskultasiadalahmendengarkansuaranapas normal dan suaratambahan (abnormal)


pada dindingthoraksmenggunakanstestoskopkarenasistematikdariataskebawah dan
membandngkankirimaupunkanansuara yang didengaradalah :

a. Suaranapas

1) Vesikuler :suaranapasvesikulerterdengar di semualapangparu yang normal,


bersifathalus, nada rendah, inspirasilebihpanjangdariekspiasi.

2) Branchovesikuler: tedrdengar di daerahpercabangan bronchus dan trachea sekitar


sternum dariregio inter scapula maupun ICS 1: 2. Inspirasisamapanjangdenganekspirasi.

3) Brochial :terdengar di dzerah trachea dan suprasternal notch bersifatkasar, nada


tinggi, inspirasilebihpendek, atauekspirasi

b. Suaratambahan

Pada pernapasan normal tidakditemukansuaratambahan,


jikaditemukansuaratambahanindikasiadakelainan,adapunsuaratambahanadalah :

1) Rales/Krakles

Bunyi yang dihasilkan oleh exudatlengketsaatsaluranhaluspernapasanmengembang dan


tidakhilang, suruhpasienbatuk, seringditemui pada pasiendenganperadanganparuseperti
TBC maupun pneumonia.

2) Ronchi

6
Bunyidengan nada rendah,
sangatkasarterdengarbaikinspirasimaupunekspirasiakibatterkumpulnya secret dalam
trachea atau bronchus seringditemui pada pasienoedemaparu, bronchitis.

3) Wheezing

Bunyi musical terdengar “ngii...” yang bisaditemukan pada


faseekspirasimaupunekspirasiakibatudaraterjebak pada celah yang sempitsepertioedema
pada brochus.

4) Fleural Friction Rub

Suatubunyiterdengarkeringakibatgesekan pleura yang meradang,


bunyiinibiasanyaterdengar pada akhirinspirasiatauawalekspirasi,
suarasepertigosokanamplas.

5) Vocal resonansi

Pemeriksaanmendengarkandengan stethoscope secarasistematikdisemualapang guru,


membandingkankanan dan kiripasiendimintamengucapkantujuhpuluhtujuhberulang-
ulang.

1) Vokalresonan normal terdengarintensitas dan kualitassamaantarakanan dan kiri. 2)


Bronchophoni :terdengarjelas dan lebihkerasdibandingkansisi yang lain
umumnyaakibatadanyakonsolidasi.

3) Pectorilequy :suaraterdengarjauh dan tidakjelasbiasanya pada pasien effusion


atauatelektasis.

4) Egopony :suaraterdengarbergemasepertihidungnyatersumbat.

2.2 TujuanPemeriksaanfisiksistempernapasan :

1. Untukmengetahuiadanyakeluhan yang
berhubungandengangangguansistempernapasan

2. Untukmengetahuifrekuensi, irama, dan suarapernafasan.

7
3. Untukmengetahuibentukdan kesimestrianekspansi dada.

4. Untukmengetahuiadanyanyeritekan, massa, perdangan dan taktilfermitus.

5. Untukmengetahuikeadaanjalannapas, alveoli, dan rongga pleura.

6. Untukmengetahuibatasparu-parudengan organ lain disekitarnya

2.3 Indikasi

1. Klien ARDS (Acute Respiratory Distress) ataugagalnapasakut.

2.Emfisema

3. Infeksisaluranpernapasanatas dan bawah.

2.4 Kontraindikasi

1. Klien yang mengalami fraktur

2. Riwayatmedisklien yang abnormal sejaklahir

3. Adanyalesiatauluka di daerah yang akandipalpasi dan diperkusi

4, Tingkat kesadaranklien yang rendah

2.5 PersiapanAlat dan Bahan

1. PersiapanAlat:

- Stetoskop

- Handscon

- Buku dan alattulis

2.6 Cara Kerja

1. Salam terapeutik:

8
a. Perkenalan

b. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan

c. Jelaskan tujuan tindakan

d. Kontrak waktu

2. Tutup sampiran

3. cuci tangan 6 langkah

4. Atur posisi klien semi fowler

5. Suruh klien membuka baju

6. General inspection (inspeksi secara umum)

a. Bentuk dada

b. Ada sesak atau tidak

c. Batuk atau tidak

d. Ada luka atau tidak

7. Inspeksi tangan

a. Lihat kuku klien apakah ada sianosis atau tidak

b. Temukan kedua jempol tangan pada bagian punggung pada jari normal, antara
pangkal kuku dapat bertemu. Tetapi pada clubbingfinger, pangkal kuku tidak dapat
bertemu, membentuk sudut 165 derajat

8. Memeriksa denyut nadi

9. Memeriksa respirasi

10.Inspeksi tremor menandakan adanya asterixis (retensi oksigen), caranya dengan


menyuruh klien menjulurkan tangan kedepan

9
11.Inspeksi mata. Tarik kelopak mata bagian bawah dengan menggunakan ibu
jari.Amati keadaan konjungtiva dan kantong konjungtiva bagian bawah, lihatapakah
anemis atau tidak

12.Inspeksi mulut menganjurkan klien untuk membuka mulut dan menjulurkan lidah,
lihatapakah kebiruan atau tidak, jika kebiruan itu menandakan adanya sianosis.
13.Anjurkan pasien untuk menengok ke kiri. identifikasi vena jugularis. Lihat apakah
ada pembengkakan pada jvp atau tidak.

14.Amati apakah ada pergeseran trakea.

15.Close inpection (inspeksi secara dekat)

a. bentuk dada

b. Skars

c. luka

d. lebam

16.Palpasi

a. palpasi : palpasi pada thoraks digunakan untuk mengkaji keadaan kulit


pasien,adanya nyeri tekan, massa, kesimetrisan ekspansi dada, taktil fremitus vokal
premitus.

1) palpasi kesimetrisan dinding dada. Letakkan kedua telapak tangan pada dinding
dada. Anjurkan pasien nafas dalam. rasakan gerakan dinding dada dan bandingkan
antara dada kanan dan kiri. kemudian kaji pula pada daerah punggung dengan cara
yang sama. biasanya pada pasien yang mengalami nyeri pada costae dan
sternum, baik karena adanya krepitasi maupun farktura, pergerakan dinding dada
tidak akan sama antara kanan dan kiri.

2) palpasi taktil fremitus. Letakkan kedua telapak tangan pada kedua lapang paru.
Kemudian minta pasien mengucapkan (tujuh puluh tujuh atau sembilan puluh
sembilan) angka ini bila diucapkan akan menimbulkan fibrasi yang kuat. kemudian

10
letakkan kedua telapak tangan pada dinding dada yang sama tetapi secara bersilang.
kegiatan ini dilakukan di semua lapang paru. palpasi ini dilakukan untuk memeriksa
getaran udara pada dinding paru. normalnya getaran suara terasa sama pada kedua
lapang paru. Abnormalitas terjadi bila salah satu sisi atau keduanya fibrasinya
lemah.

17.Perkusi

Perkusi dilakukan dengan cara mengetuk jari tengah tangan yang tidak dominan oleh
jari tengah tangan dominan. perkusi pada dinding thoraks dilakukan pada intercostal
space (ics) celah antara tulang rusuk. Perkusi dinding thoraks tidak boleh dilakukan
pada sternum karena akanmenimbulkan nyeri dan mudah fraktur. 19.penilaian suara
perkusi thoraks :

a. Sonor / resonan : suara paru normal

b. redup : Terjadi konsolidasi paru

c. pekak : terjadi bila paru terisi cairan, suara ini normal bila terdengar pada icS 3-5
midsternal sinistra karena terdapat jantung.

d. hipersonor/hiperresonan : Terjadi bila ada timbunan udara yang berlebihan. 

18.Auskultasi

Suara normal pada auskultasi pada paru.

Bunyi Nafas Inspirasi= Bunyi Ekspirasi Lokasi Vesikuler


Ekspirasi
Vesikuler Inspirasi > Lembut Sebagian area paru
ekspirasi
Bronkovesikuler Inspirasi= ekspirasi Sedang Ics 1 dan 2 sternal
line sinistra dan
dextra
Trakeal Inspirasi= ekspirasi Sangat keras Di atas trakea pada
leher
Bronkial Inspirasi < Keras Dibawah

11
ekspirasi manubrium stren

19. Kaji respon klien

20. Buka sampiran

21. Cuci tangan 6 langkah

22. Dokumentasi

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemeriksaanfisikparuadalahsuatutindakan yang dilakukan oleh perawat

untukmelakukanpengkajianfisik pada pasien yang mengalamiabnormalitas system

pernapasan yang meliputi, inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. pemeriksaanparu

sangatpentingkarenafungsidariparu-parumanusiamempengaruhipolahidup

manusiaitusendiri.

3.2 Saran

Jadilahperawat yang professional dalammelakukantindakan dan


harussesuaidenganprosedur dan SOP yang berlaku di institusi dan gunakanlahcara
safety dan comfort dalammelakukantindakanapa pun terhadapklien dan
gunakanlahalatperlindungandiri (APD) untukkeamanandalambekerja.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Dodi. 2012.


HubunganDerajatSesakNapasPenderitaPenyakitParuObstruktif
KronikMenurutKuesioner Modified Medical Research Council Scale
DenganDerajatPenyakit
ParuObstruktifKronik. Jurnal Respir Indo Vol. 32, No. 4 Hlm 206
Bickley, L. S. 2014. BukuSakuPemeriksaanFisik dan RiwayatKesehatan.
Jakarta: EGC.
Eviana. 2013. Panduan PemeriksaanFisik. Jakarta :SagungSeto
Lawry, George V. 2015. PemeriksaanFisikKeperawatan. Jakarta :Erlangga
Manalu, Novita Verayanti. 2016. PelaksanaanPemeriksaanFisik Oleh
PerawatRumahSakit
Advent Bandar Lampung. JurnalSkolastikKeperawatan, Vol. 2, No.1 Hlm.
13
Sudarta, I. W. 2012. PengkajianFisikKeperawatan . Yogyakarta: Gosyen
Publishing.
Tambunan, E. S. 2011. Panduan
PemeriksaanFisikbagiMahasiswaKeperawatan . Jakarta:
SalembaMedika.

14

Anda mungkin juga menyukai