SISTEM PERNAFASAN
Disusun oleh
ANGKATAN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang PENGKAJIAN SISTEM
PERNAFASAN. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
“KEGAWATDARURATAN SYSTEM II”. Tak lupa juga kami mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan, motivasi, bimbingan,
arahan dan saran yang telah diberikan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu diharapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
1) Definisi Sistem Pernafasan .................................................................. 3
2) Fisiologi Sistem Pernafasan ................................................................. 7
3) Konsep Dasar Pemeriksaan Sistem Pernafasan ................................... 11
4) Pemeriksaan Fisik ................................................................................ 15
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan pasien akan
oksigen secara fungsional. Jika ketersediaan oksigen sedikit atau tidak ada
sama sekali dalam tubuh, maka tubuh akan mengalami gangguan dan
menurun.
Perawat adalah tenaga kesehatan yang paling banyak berinteraksi
dengan pasien daripada tenaga kesehatan yang lain, sehingga perawat harus
rumah sakit. Oleh karena itu perawat harus bisa membuat asuhan
B. Rumusan Masalah
sistem respirasi?
C. Tujuan
sistem respirasi?
D. Manfaat
pernafasan.
BAB II
A. Pengkajian
klien meliputi:
1. Anamnesa
didapatkan adalah:
a. Biodata pasien
b. Keluhan Utama
usaha berobat.
dalam jangka waktu yang lama, dan batuk darah dari generasi
terdahulu.
a. Inspeksi
yang lainnya.
3) Tindakan dilakukan dari atas sampai bawah
pernafasan.
jalan nafas.
b. Palpasi
Palpasi dimulai dengan memeriksa telapak tangan, jari,
leher, dada dan abdomen. Jari tabuh atau clubbing of finger bisa
c. Perkusi
1) Suara Normal
2) Suara Abnormal
d. Auskultasi
1) Suara normal
2) Suara abnormal
menerus.
Ronchi : Terdengar selama fase inspirasi dan ekspirasi,
kasar.
3. Pemeriksaan Diagnostik
ventilasi
B. Diagnosa Keperawatan
Definisi Ketidakmampuan untuk membersihkan secret atau obstruksi saluran napas guna mempertahankan jalan
berubungan 2. Obstruksi jalan napas; terdapat benda asing dijalan napas, spasme jalan napas
Dispnea
2. Objektif
Sianosis
Kesulitan untuk berbicara
Ortopnea
Gelisah
Sputum berlebihan
Mata terbelalak
1. Pencegahan aspirasi; tindkaan personal untuk mencegah masuknya cairan atau partikel padat
kedalam paru
2. Status pernapasan: ventilasi; pergerakan udara yang masuk dan keluar ke dan dari paru
3. Status pernapasan: kepatenan jalan napas; jalur napas trakeobronkial bersih dan terbuka untuk
pertukaran gas
1. Menunjukkan bersihan jalan napas yang efektif yang dibuktikan oleh, pencegahan aspirasi, status
pernapasan: ventilasi tidak terganggu dan status pernapasan: kepatenan jalan napas
2. Menunjukkan status pernapasan: kepatenan jalan napas, yang dibuktikan oleh indicator sebagai
1. Batuk efektif
3. Pengisapan jalan napas; mengeluarkan secret jalan napas dengan cara memasukkan kateter pengisap
4. Kewaspadaan aspirasi; mencegah atau meminimalkan factor resiko pada pasien yang berisiko terhadap
aspirasi
5. Manajemen asma; mengidentifikasi, mengobati, dan mencegah reaksi inflamasi dijalan napas
Aktivitas Keperawatan 6. Pemantauan pernapasan; mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk memastikan kepatenan
7. Peningkatan batuk; meningkatkan inhalasi dalam pada pasien yang memiliki riwayat keturunan
intratoraksik dan kompresi parenkim paru yang mendasari untuk pengerahan tenaga dalam
menghembuskan udara
8. Pengaturan posisi; mengubah posisi pasien atau bagian tubuh pasien secara sengaja untuk memfasilitasi
1. Pengkajian
Factor yang berhubungan seperti nyeri, batuk tidak efektif, mucus kental, dan keletihan
Auskultasi bagian dada anterior dan posterior untuk mengetahui penurunan atau ketiadaan ventilasi
Pantau status oksigen pasien dan status hemodinamik dan irama jantung sebelum, selama dan
setelah pengisapan
Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang larangan merokok didalam ruangan perawatan
Ajarkan pasien untuk mengganjal luka insisi saat batuk, kalau ada
Pengisapan jalan napas (nic): instruksikan kepada pasien dan keluarga tentang cara melakukan
3. Aktivitas kolaboratif
Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan untuk perkusi atau peralatan pendukung
4. Aktivitas lain
Jika pasien tidak mampu ambulasi, pindahkan pasien dari satu sisi tempat tidur kesisi yang lainnya
Informasikan kepada pasien sebelum memulai prosedur untuk menurunkan kecemasan dan control
diri
Atur posisi pasien yang memungkinkan untuk pengembangan maksimal rongga dada
Perawatan dirumah 1. Instruksikan pasien dan keluarga terlibat dalam perencanaan untuk perawatan dirumah
Untuk bayi dan anak- 1. Beri penekanan kepada orangtua bahwa batuk sangat penting bagi anak-anak dan bahwa batuk tidak
2. Seimbangkan kebutuhan terhadap pembersihan jalan napas dengan kebutuhan untuk menghindari
keletihan
Definisi inspirasi dan / atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi yang adekuat.
6. Hiperventilasi
7. Sindrom hipoventilasi
8. Kerusakan musculoskeletal
9. Imaturitas neurologis
11. Obesitas
12. Nyeri
1. Berhubungan dengan sekresi yang berlebihan atau kental ,sekunder akibat: infeksi,
2. Berhubungan dengan immobilitas, sekresi yang statis, dan batuk tak efektif, sekunder
akibat:
d. Kuadriplegia
Terkait Pengobatan
c. Kelelahan
d. Gangguan persepsi/kognitif
Minor
- Ortopnea
- Takipnea
- Hiperpnea
- Hiperventilasi
- Pernafasan disritmik
- Pernafasan hati-hati
Menurut Wilkinson (2007) batasan karakteristik dari masalah keperawatan ketidakefektivan pola
a. Dispnea
b. Napas pendek
- Batuk berkurang
Tujuan Umum
- Pola nafas kembali efektif
Tujuan Khusus
Usia dewasa 14 tahun atau lebih : < 11 atau > 24 kali per menit
2. Kaji frekuensi kedalaman pernafasan dan ekspansi dada. Catat upaya pernafasan termasuk penggunaan
3. Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas seperti krekels, wheezing.
5. Observasi dan dokumentasikan ekspansi dada bilateral pada pasien yang terpasang ventilator
Aktivitas Kolaboratif:
1. Konsultasi dengan ahli terapi pernafasan untuk memastikan keadekuatan fungsi ventilator mekanis
2. Laporkan perubahan sensori, bunyi napas. Pola pernafasan, nilai GDA, sputum jika perlu sesuai
protocol
4. Berikan terapi nebulizer ultrasonic dan udara (oksigen) yang dilembabkan sesuai protocol
Aktifitas Lain:
1. Hubungkan dan dokumentasikan semua data pengkajian (misalnya suara napas, pola napas)
Definisi Kelebihan dan kekurangan oksigen dan/ atau eliminasi karbondioksida di membrane kapiler-alveolar
Obyektif:
Gas darah arteri tidak normal
Gelisah
Karbondioksida menurun
Diaforesis
Hiperkapnia
Hiperkarbia
Iritabilitas
Takikardi
Tujuan dan Kriteria Tujuan Umum :
1. Gangguan pertukaran gas akan berkurang, yang dibuktikan oleh tidak terganggunya respon alergi,
Kriteria Hasil:
1. Status Pernapasan: pertukaran gas: Pertukaran CO2 atau O2 di alveolar untuk memertahankan
2. Status Pernapasan: ventilasi: Perpindahan udara masuk dan keluar dari paru-paru
Contoh: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, pasien mempunyai status
1. Kaji bunyi paru, frekuensi napas,kedalaman dan usaha napas serta produksi sputum
3. Pantau hasil gas darah (misal PaO2 yang rendah, PaCO2 yang meningkat, kemunduran tingkat
respirasi)
9. Auskultasi bunyi napas, tandai area penurunan atau hilangnya ventilasi dan adanya bunyi tambahan
10. Pantau status pernapasan dan oksigenasi
3. Jelaskan pada pasien dan keluarga alasan suatu tindakan dilakukan misal: terapi oksigen
4. Ajarkan teknik perawatan di rumah (pengobatan, aktivitas, alat bantu, tanda dan gejala yang perlu
dilaporkan)
Aktivitas Kolaboratif
1. Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan akan pemeriksaan gas darah arteri dan penggunaan alat
2. Laporkan perubahan sehubungan dengan pengkajian data (misal: bunyi napas, pola napas, analisa gas
darah arteri,sputum,efek dari pengobatan)
3. Berikan obat yang diresepkan (misal: natrium bikarbonat) untuk mempertahankan kesiembangan asam-
basa
Aktivitas Lain
1. Jelaskan kepada pasien sebelum memulai pelaksanaan prosedur untuk menurunkan ansietas dan
4. Lakukan tindakan untuk menurunkan konsumsi oksigen (misal mengurangi kecemasan, pengendalian
a. Meyakinkan keadekuatan pemberian oksigen dengan melaporkan ketidaknormalan gas darah arteri,
menggunakan ambubeg yang dilekatkan pada sumber oksigen di sisi bed dan melakukan
b. Meyakinkan keefektifan pola napas dengan megkaji sinkronisasi dan kemungkinan kebutuhan sedasi.
c. Mempertahankan kepatenan jalan napas dengan melakukan pengisapan dan memertahankan selang
Definisi Keadaan dimana individu berisiko mengalami suatu ancaman pada jalannya udara yang melalui saluran
pernapasan dan pada pertukaran gas (O2-CO2) antara paru-paru dan sistem vaskular.
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas :Suatu keadaan dimana individu mengalami suatu ancaman
yang nyata atau risiko pada status pernapasan sehubungan dengan ketidakmampuan batuk secara efektif.
2. Ketidakefektifan pola pernapasan: Keadaan dimana seorang individu mengalami kehilangan ventilasi
yang aktual atau risiko yang berhubungan dengan perubahan pola pernapasan.
3. Kerusakan pertukaran gas: Keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan jalannya gas
(O2 dan CO2) yang aktual atau risiko antara alveoli paru-paru dan sistem vaskular.
4. Ketidakmampuan meneruskan ventilasi spontan: Suatu keadaan dimana individu tidak dapat
mempertahankan pernapasan yang adekuat untuk mendukung kehidupannya. Ini dilakukan karena
2. Berhubungan dengan immobilitas, sekresi yang statis, dan batuk tidak efektif, sekunder akibat:
Kuadriplegia
Terkait Pengobatan
Kelelahan
Gangguan persepsi/kognitif
Aktivitas Keperawatan 1. Tentukan faktor penyebab (nyeri, lemah, gangguan neuromuskular, kurangnya motivasi seperti nafas
dalam dan batuk, penurunan tingkat kesadaran, pengobatan, kelembapan yang tidak adekuat)
Kaji adanya penurunan nyeri yang optimal dengan periode kelelahan atau depresi pernafasan yang
minimal.
Variasikan posisi tempat tidur, dengan begitu posisi horizontal dan vertikal toraks akan berubah
secara bertahap.
Dorong latihan nafas dalam dan batuk terkontrol lima kali per jam
Ajarkan individu untuk menggunakan botol tiup atau spirometer intensif setiap jam pada saat
terjaga.
Definisi Ketidakmampuan untuk mengatur pada tekanan terendah dukungan ventilasi mekanik saat menjelang dan
Anemia
Infeksi
Penyakit multisystem
Terkait Pengobatan
1. Berhubungan dengan obstruksi jalan napas
2. Berhubungan dengan kelemahan otot dan kelelahan, sekunder akibat sedasi, analgesik yang
Situasional
8. Ketidakberdayaan
9. Keputusasaan
7. Sianosis
9. Nafas dangkal.
Sedang
1. TD sedikit meningkat <20mmHg
4. Pucat, sianosis
Ringan
1. Hangat
2. Kegelisahan, kelelahan
Kriteria Hasil NOC 1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu
mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
2. Status respirasi pertukaran gas, ventilasi, dan status tanda vital membaik ditandai dengan:
c. Status tanda vital (sebutkan nilai 1-5: ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak ada penyimpangan):
Suhu
Kecepatan pernapasan
AGD stabil
3. Bantu pasien untuk membedakan pernapasan spontan dari pernapasan yang dialirkan oleh mesin
Cek alat untuk meyakinkan terpasang ke oksigen dan semua pengesetan benar
Cek TTV dan pasien untuk indikator dari nontoleransi atau keletihan setiap 5-15 menit
Ukur dan catat RR, HR, TD, irama EKG, bunyi paru, kapasitas vital, volume tidal, kekuatan inspirasi,
5. Hubungkan kembali pasien dengan ventilator jika pasien masih belum toleran terhadap penyapihan
Definisi Keadaan ketika individu beresiko untuk mengalami suatu ketidakmampuan penyesuaian terhadap dukungan
ventilator mekanik tingkat rendah selama proses penyapihan, yang berhubungan dengan ketidaksiapan fisik
Anemia
Disritmia
Kekacaun mental
Demam
Penyakit multisystem
6. Dengan ketidakberhasilan upaya penyapihan sebelumnya dan terlalu cepat melakukan proses
penyapihan
Personal/ Lingkungan
Setelah dirawat nafas sesuai dengan irama ventilator, volume nafas adekuat, alarm tidak berbunyi
Individu akan:
1. Kaji factor fisik dalam penyapihan (frekuensi jantung, irama stabil, TD, dan bunyi nafas jelas, demam,
9. Kolaborasi dengan dokter mengenai pemeriksaan laboratorim, foto dada dan AGD
7. Gangguanventilasi spontan
Definisi Penurunan simpanan energy yang mengakibatkan ketidakmampuan individu untuk mempertahankan
Factor yang Faktor – faktor metabolic (misalnyaalkalemia, hypokalemia, hipokloremia, hipofosfatema dan anemia)
Obyektif
Penurunan SaO2
Penurunan PO2
Peningkatan PCO2
Peningkatan kegelisahan
Pasien akan:
1. Mempunyai tingkat energy dan fungsi otot yang adekuat untuk mendapatkan pernafasan spontan
2. Menerima nutrisi adekuat sebelum, selama, dan setelah proses penyapihan dari ventilator
3. Mempunyai nilai gas darah dan saturasi oksigen dalam rentang yang berterima
1. Untuk pasien yang membutuhkan jalan napas buatan: pantau letak slang, kaji pengembungan manset
setiap empat jam dan saat manset dikempiskan serta dipompa kembali
- Pantau adanya penurunan volume ekshalasi dan peningkatan tekanan inspirasi pada pasien
- Pantau keefektifan ventilasi mekanik pada kondisi fisiologis dan psikologis pasien
- Pantau adanya efek yang merugikan dari ventilasi mekanik, infeksi, barotrauma, dan penurunan
curah jantung
- Pantau derajat pirau, kapasitas vital, daya inspirasi, dan kesiapan untuk penyapihan dari ventilasi
mekanik sesuai protocol institusi
- Auskultasi suara napas, catat area penurunan atau ketiadaan ventilasi, dan adanya suara napas
tambahan
- Tentukan kebutuhan pengisapan dengan mengauskultasi secara ronki basah halus dan ronki basah
1. Ajarkan pasien dan keluarga tentang proses penyapihan dan tujuannya, yang meliputi apa yang akan
dirasakan pasien selama prosesberjalan, partisipasi yang diperlukan dari pasien, dan alas an
2. Ventilasi Mekanik (NOC) : Ajarkan pasien dan keluarga tentang rasional dan sensasi yang akan
dirasakan yang berhubungan dengan penggunaan ventilator mekanik
Aktivitas Kolaboratif
- Berikan agens pelumpuh otot, sedative, dan analgesik narkotik, jika diperlukan
Aktivitas lain
- Lakukan pengisapan, berdasarkan adanya suara napas tambahan atau peningkatan tekanan inspirasi
PENUTUP
A. Simpulan
Sistem pernafasan adalah salah satu sistem yang berperan vital dalam
salah satu sistem yang sangat banyak perannya dalam tubuh, sistem
B. Saran
pernafasan.