b. Usia 4 tahun
• Menyiapkan orang tua terhadap perilaku anak yang agresif, termasuk aktifitas motorik dan
bahasa yang mengejutkan.
• Menyiapkan orang tua menghadapi perlawanan anak terhadap kekuasaan orang tua.
• Kaji perasaan orang tua sehubungan dengan tingkah laku anak.
NEXT
• Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi mimpi buruk anak dan menganjurkan
mereka agar tidak lupa untuk membangunkan anak dari mimpi yang menakutkan.
b. Usia 5 tahun
• Memberikan pengertian bahwa usia 5 tahun merupakan periode yang relative lebih
tenang dibandingkan masa sebelumnya.
• Menyiapkan dan membantu anak memasuki lingkungan sekolah.
• Mengingatkan imunisasi yang lengkap sebelum masuk sekolah.
• Meyakinkan bahwa usia tersebut adalah periode tenang pada anak.
4. Anticipatory Guidance Pada Masa Usia Sekolah (6-12 Tahun)
a. Usia 6 tahun
• Bantu orang tua memahami kebutuhan mendorong anak berinteraksi dengan teman.
• Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama naik sepeda.
• Siapkan orang tua akan peningkatan interst anak ke luar rumah.
b. Usia 7-10 tahun
• Menakankan untuk mendorong kebutuhan akan kemandirian.
• Tertarik beraktifitas diluar rumah.
• Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanita pubertas.
c. Usia 11-12 tahun
• Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan tubuh pubertas.
• Anak wanita pertumbuhan cepat.
• Sex education yang adekuat dan informasi yang adekuat.
PENCEGAHAN TERHADAP KECELAKAAN PADA ANAK
1. Masa Bayi
Jenis kecelakaan : Aspirasi benda, jatuh, luka baker, keracunan, kurang
O2.
Pencegahan
a. Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-hati).
b. Kurang O2 : plastic, sarung bantal.
c. Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman (restraint), tidak pakai kursi
tinggi.
d. Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai.
e. Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
2. Masa Toddler
Jenis kecelakaan :
a. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
b. Tenggelam.
c. Keracunan atau terbakar.
d. Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.
e. Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan :
a. Awasi jika dekat sumber air.
b. Ajarkan berenang.
c. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika.
d. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
e. Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
f. Cek air mandi sebelum dipakai.
g. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman.
h. Jangan biarkan kabel listrik menggantung mudah ditarik.
i. Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen yang keras.
j. Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of balance
3. Pra Sekolah
Pencegahan ada 2 cara ;
1. Mengontrol lingkungan.
2. Mendidik anak terhadap keamanan dan potensial bahaya.
a. Jauhkan korek api dari jangkauan.
b. Mengamankan tempat-tempat yang secara potensial dapat membahayakan anak.
c. Mendidik anak : Cara menyeberang jalan, arti rambu-rambu lalulintas, cara
mengendarai peran orang tua = perlu belajar mengontrolàsepeda yang aman lingkungan.
4. Usia Sekolah
a. Anak sudah berpikir sebelum bertindak.
b. Aktif dalam kegiatan : mengendarai sepeda, mendaki gunung, berenang.
c. Perawat mengajarkan keamanan:
· Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda.
· Aturan yang aman dalam berenang
· Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya : gergaji, alat listrik.
· Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang bisa meledak/terbakar.
5. Remaja
a. Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat :
fraktur, luka pada kepala.
b. Kecelakaan karena olah raga.
Pencegahan:
a. Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor
sebelumnya ada negosiasi antara orang tua dengan
remaja.
b. Menggunakan alat pengaman yang sesuai.
c. Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan
olah raga.
PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK ORANG TUA
Upaya pencegahan kecelakaan pada anak orang tua harus diberikan bimbingan dan
antisipasi pendidikan kesehatan.Prinsip pendidikan kesehatan:
Diberikan berdasarkan kebutuhan spesifik klien.
Pendidikan kesehatan yang diberikan harus bersifat menyeluruh
Hanya terjadi interaksi timbal balik antara perawat dan orang tua dan bukan hanya
perawat sefihak yang aktif memberikan materi pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan diberikan dengan mempertimbangkan usia klien yang
menerimanya.
Proses pendidikan kesdehatan harus memperhatikan prinsip belajar dan mengajar.
Perubahan perilaku pada orang tua menjadi tujuan utama pendidikan kesehatan yang
diberikan.