KEPERAWATAN
Syaiful Yanwar
1910035065
Pengertian
Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan
seperangkat konsep, definisi, dan proporsisi (statement) yang
disusun secara sistematis. Secara umum,
teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan
(explanation), meramalkan (prediction), dan pengendalian
(control) suatu gejala (Sugiyono, 2010).
Florence Nightingale
Seorang pelopor ilmu keperawatan yang lahir pada tanggal 12
Mei 1820 di Florence, Italia. Ayah Florence bernama William
Nightingale seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London.
Ibunya Frances (“Fanny”) Nightingale née Smith keturunan
ningrat, keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang.
A. Teori Florence
Konsep Nightingale menempatkan lingkungan
sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian
dimana perawat tidak perlu memahami seluruh
proses penyakit.
Ia menghubungkan kesehatan dengan 5 faktor
lingkungan yaitu
Saluran
Fentilasi Air
Pembuangan
Bersih yang Efisien
Kebersihan Cahaya
Lanjutan….
Kebersihan adalah kompenen penting lain dari teori lingkungan
Nightingale (Nigtingale, 1969) Dalam hai ini, dia secara khusus
menunjukan pada pasien, perawat, dan lingkungan fisik. Dia
mencatat bahwa lingkungan yang kotor (lantai, karpet, dinding,
dan seprai) adalah sumber infeksi melalui bahan organik yang
dikandungnya. Bahkan meskipun lingkungan berventilasi baik,
kehadiran bahan organik bisa menciptkan area kotor. Oleh
karena itu, penanganan dan pembuangan kotor tubuh dan
llimbah yang tepat diperlukan untuk mencegah kontaminasi
lingkungan. Akhirinya Nightingale mengajurkan pasien sering
mandi bahkan setiap hari.
Sumber Teoritis untuk Pengembangan teori
Banyak faktor memengaruhi perkembangan filosifi Keperawatn
Nightingale. Pribadi, social, dan nilai-nilai professional serta
semua keprihatinya adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
pengembangan keyakinannya. Dia menggabungkan sumber
daya individu dengan sumber daya social dan professional
yang tersedia baginya untuk menghasilkan perubahan jangka
menengah dan Panjang di seluruh dunia.
Penegasan Teroritis
1. Manusia
Henderson melihat manusia sebagai individu
yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan atau yang damai, serta
bantuan untuk meraih kemandirian sehingga ia
membagi kebutuhan dasar manusia menjadi 14
komponen yang merupakan komponen
penanganan perawatan, antara lain :
1. Manusia
Henderson melihat manusia sebagai individu yang
membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan,
kebebasan atau yang damai, serta bantuan untuk
meraih kemandirian sehingga ia membagi kebutuhan
dasar manusia menjadi 14 komponen yang
merupakan komponen penanganan perawatan,
antara lain :
1. Bernafas secara normal
2. Makan dan minum dengan cukup
3. Membuang kotoran tubuh ( Eliminasi)
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih pakaian yang disesuaikan
7. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan
menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta
melindungi intergumen
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai
10. Berkomunikasi dengan orang lian dalam
mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut atau
pendapat
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur
prestasi
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran
yang menutun pada perkembangan normal dan
kesehatan serta menggunakan falisitas kesehatan
yang tersedia.
2. Keperawatan
Menurut Henderson, perawat mempunyai fungsi yang unik
yaitu untuk membantu individu baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Untuk menjalankan fungsinya, perawat
harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosiologis.
3. Kesehatan
Sehat adalah siklus hidup yang menjadi dasar seseorang
dapat berfungdi sebagai kemanusiaan memperoleh
kesehatan lebih penting dari pada mengobati penyakit.
Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan
saling ketergantungan. Individu akan meraih atau
mempertahankan kesehatan bia mereka memiliki
kekuatan, kehendak serta pengetahuan yang cukup.
4. Lingkungan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan aspek
lingkungan :
1) Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan
mereka, namun kondisi sakit akan menghambat
kemampuan tersebut.
2) Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera
mekanis.
3) Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan
lingkungan.
4) Dokter menggunakan hasil observasi dan penelitian
perawat sebagai dasar dalam memberikan resep.
5) Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka
melalui saran-saran tentang konstruksi bangunan dan
pemeliharaannya.
6) Perawat harus tahu tentang kebiasaan social dan
praktik keagamaan untuk memperkirakan adanya
bahaya.
Hubungan Perawat dengan Klien
Umpan balik
Tujuan asuhan keperawatan adalah membantu untuk
beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan fisikologis, konsep diri,
fungsi peran, dan hubungan interdependensi selalu sehat dan sakit
kebutuhan yang di maksud Roy antara lain :
.
Paradigma Rogers pada tahun 1983 mengasumsikan adanya
tiga bidang pada model yang menjelaskan tentang :
1. Lahan Energi lingkungan
2. Sistem terbuka
3. Pola atau susunan
Lahan Energi lingkungan
Lahan energi adalah kesatuan konsep yang memiliki
sifat dasar alamiah dan dinamis. Lahan energi bersifat
tidak terbatas dan tidak memiliki batasan ruang dan
waktu (pandimensional). “Secara khusus manusia dan
lingkungan merupakan lahan energy. manusia sebagai
unit yang utuh didefinisikan sebagai suatu yang tidak
dapat diperkecil lagi, tidak dapat dibagi, dan bersifat
pandimensional. Lahan lingkungan dinyatakan tidak
dapat diperkecil lagi, dimensi pandimensional energi
yang teridentifikasi dari pola dan terintegrasi dengan
lahan manusia. Baik lahan manusia maupun lahan
lingkungan berubah secara kontinyu, menciptakan
perubahan dan saling terintegrasi
Sistem terbuka
Konsep sistem terbuka menyatakan bahwa
lahan energi bersifat tidak terbatas,terbuka,
dan saling berintergrasi satu sama lain
Pola atau susunan
Pola menyatakan suatu lahan energi dan dibedakan
berdasarkan karakteristiknya dan dinyatakan sebagai suatu
gelombang tunggal. Sifat alamiah suatu pola berubah secara
kontinyu, terbarukan, dan perubahan tersebut menjelaskan
identitas lahan energi
Pola adalah suatu yang abstrak dan muncul dalam bentuk
berbagai manifestasi. Kesadaran diri adalah salah satu
manifestasi suatu dimensi pola yang bersifat unik untuk
masing-masing individu.
Pola dapat berubah secara kontinyu dan dapat
dimanifestasikan dalam istilah penyakit,kondisi sakit, atau
kondisi sejahtera
Rogers mengidentifikasi lima asumsi yang juga
mendukung pernyataan teoritis modelnya yang diambil
dari literatur ilmu pengetahuan tentang
manusia,fisika,matematika, dan ilmu perilaku:
1. Manusia adalah satu unit yang utuh memiliki integritas
dan manifestasi karakteristik lebih daripada dan
berbeda dengan totalitas dari bagian-
bagiannya.”(lahan energi)
2. “manusia dan lingkungan saling bertukar energi dan
materi satu sama lain terus menerus.” (sistem terbuka)
3. Proses kehidupan merupakan proses yang tidak dapat
kembali pada kondisi semula dan perkembangannya
bersifat kontinyu sepanjang ruang dan waktu.”(helisi)
Lanjutan….
4. pola dan organisasi mengidentifikasi
manusia dan merefleksikan keutuhan yang
terbarukan.”(pola dan organisasi)
5. manusia dikarakteristikkan oleh kapasitas
abstraksi dan imaginasinya, bahasa dan
pemikirannya, serta perasaan dan emosinya”
(manusia yang berpikir serta memiliki
kepekaan)
Berdasarkan pada kerangka konsep yang
dikembangkan oleh Roger asumsi mengenai
manusia, yaitu :
Individu
lingkungan
Ilmu keperawatan
Berdasarkan pada asumsi – asumsi terdapat 4 batasan yang
ditunjukkan oleh Martha E Rogers:
Sumber energy.
Keterbukaan.
Pola-pola perilaku.
Ukuran-ukuran 4 dimensi.
Penerimaan komunitas
keperawatan
A. Praktik
B. Pendidikan
C. Penelitian
Praktik
Praktik keperawatan profesional merupakan praktik yang
kreatif dan imaginatif untuk melayani masyarakat. Praktik
tersebut berakar dari penilaian intelektual, pengetahuan
abstrak dan rasa peduli terhadap sesama manusia.
Pada model teori keperawatan Rogers, proses berpikir kritis
yang mengarahkan praktik keperawatan dibagi menjadi tiga
komponen yaitu penilaian pola, pola timbal balik, dan
evaluasi. Cowling menyatakan bahwa penilaian pola
dilakukan untuk menghindari, bahkan melampaui,
karakteristik yang bersifat reduktif dari kerangka pengkajian
fisik, mental,spiritual,emosional,budaya, dan sosial
Pendidikan
program pendidikan keperawatan untuk mengajarkan keperawatan
sebagai suatu disiplin ilmu dan profesi yang dapat dipelajari. Model teori
Rogers secara jelas menjabarkan nilai-nilai dan keyakinan tentang
manusia,kesehatan,keperawatan, dan proses pembelajaran. Oleh karena
itu, model teori Rogers telah digunakan untuk acuan pengembangan
kurikulum pada semua tingkat pendidikan keperawatan. Perawat harus
berkomitmen seumur hidup dan menekankan, bahwa “sifat dasar dari
praktik keperawatan adalah penggunaan ilmu pengetahuan untuk
kemajuan umat manusia”.
Lanjutan…
Pandangan Rogers bahwa perawat profesional harus
memiliki ilmu pengetahuan dalam bidang sastra, ilmu
eksakta, dan keperawatan. Program-program seperti
bahasa,matematika, logika, filosofi, psikologi, sosiologi,
musik, seni, biologi, mikrobiologi, fisika dan kimia; dan mata
ajar elektif yang meliputi ekonomi, etika, ilmu politik,
antropologi, dan ilmu komputer.
Penelitian
Model-model konseptual “mengidentifikasi tujuan dan lingkup
keperawatan dan memeberikan kerangka kerja yang objektif tentang
keperawatan. Model Rogers berasal dari teori-teori yang menjelaskan
fenomena manusia dan praktik keperawatan secara langsung. Rogers
memberikan prinsip secara luas yang mengarahkan pengembangan teori
keperawatan secara konseptual.
Hubungan antara fenomena yang telah terindentifikasi menghasilkan dua
teori, yaitu grand theory (pengembangan lebih luas dari salah satu aspek
model konsep) dan middle range theory (deskripsi, penjelasan, atau
prediksi pada aspek-aspek konkret)
Lanjutan…
Dua grand theory keperawatan utama yang dijadikan dasar
model Rogers adalah teori Newman tentang kesehatan
sebagai perluasan kesadaran dan teori Parse tentang
pembentukan manusia. Contoh-contoh dari teori middle-
range yang diturunkan dari prinsip homeodinamik yaitu
kekuasaan sebagai partisipasi secara sadar dalam
perubahan.
Dorothy Johnson
pendekatan system perilaku, dimana
individu dipandang sebagai sitem
perilakuyang selalu ingin mencapai
keseimgangan dan stabilitas, baik di
lingkungan internal maupun eksternal, juga
memiliki keinginan dalam mengatur dan
menyesuaikan dari pengaruh yang
ditimbulkanya.
komponen subsistem yang membentuk
perlilaku menurut Jhonson adalah:
Deficit perawat
diri
Kemampuan
keperawatan
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s
adalah: “suatu pelaksanaan kegiatan yang dipriksa
dan dilakukan oleh individu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya
sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit
“(Orem’s, 1980).
Stress
Komponen
Utama
Reaksi
Stress
Konsep Utama Model Neuman
Garis Pertahanan
dan Perlawanan
Inervensi
Tingkatan Rekonstitusi
Pencegahan
Lima Variable
Sistem Klien
Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan
ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak
stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
1. Stressor intrapersonal : Terjadi dalam diri individu/keluarga
dan berhubungan dengan lingkungan internal (misalnya :
respons autoimmune)
2. Stressor interpersonal : Terjadi pada satu individu/keluarga
atau lebih yang memiliki pengaruh pada system, (misalnya :
ekspektasi peran)
3. Stressor ekstrapersonal : Terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sytem dari
pada stressor interpersonal, (misalnya : sosial politik).
Garis pertahanan dan
perlawanan
Garis pertahanan menurut neuman’s terdiri dari garis
pertahanan nornal dan garis pertahanan fleksibel. Garis
pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang
mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, system
atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya
stressor yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai
dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan
wellness untuk system klien. Selain itu ada berbagai stressor
yang dapat menginvasi garis pertahanan normal jika
pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adeknat
Tingkatan pencegahan
A. Pencegahan primer : terjadi sebelum system bereaksi
terhadap stressor
B. Pencegahan sekunder : meliputi berbagai tindakan yang
dimulai setelah ada gejala dari stressor.
C. Pencegahan tersier : dilakukan setelah system ditangani
dengan strategi-strategi pencegahan sekunder.
Struktur Dasar
5. Ruang
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang,
personal atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung
dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional,
atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi.
6. Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan
kejadian yang lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan
hubungan antara satu kejadian dengan kejadian yang lain
b. Sistem Interpersonal
King mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi
antra manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang
disebut TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang
relefan dengan system interpersonal adalah interkasi, komunikasi,
transaksi, peran dan stress.
c. Sistem Social
Merupakan system dinamis yang akan menjaga keselamatan
lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku
masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem social dapat
mengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep
organisasi, kekuasaaan, status, dan pengambilan keputusan.
Myra E. Levine
Perspektif Pengetahuan
Humanistik Ilmiah
Jean Watson, membagi kebutuhan dasar manusia dalam dunia
peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower
order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order
needs).
Kebutuhan Intrapersonal -
Kebutuhan Aktual Diri
interpersonal
Grand theory menurut Jean Watson (carrative factor) meliputi:
Kekurangan:
Kekurangannya penekanan pada health promotion dan pemeliharaan
kesehatan: dinamika intra keluarga, pertimbangan ruang individu
serta layanan sumber daya sosial komunitas juga kurang
diperhatikan.
Teori Peplau tidak dapat digunakan untuk pasien yang tidak bisa
mengepresikan kebutuhanya.
Madeleine Leininger
Madeleine Leininger lahir pada 13 juli
1925 dan wafat 10 agustus 2012 adalah
seorang pendidik, penulis, teori,
administrator, peneliti, konsultan,
pembicara publik yang dikenal secara
internasional dan pengembangan konsep
keperawatan transkultural yang memiliki
dampak yang besar pada bagaimana
menangani pasien dari budaya yang
berbeda dan latar belakang budaya.
Teori Madeleine Leininger
Teori ini di gagas pertama kali oleh Madeleine Leininger yang di
inspirasi oleh pengalaman dirinya sewaktu bekerja sebagai perawat
spesialis anak di Midwestern United States pada tahun 1950. Saat itu
ia melihat adanya perubahan perilaku di antara anak yang berasal dari
budaya yang berbeda. Perbedaan ini membuat Leinenger menelaah
kembali profesi keperawatan. ia mengidentifikasi bahwa pengetahuan
perawat untuk memahami budaya anak dalam layanan keperawatan
ternyata masih kurang.
Model matahari terbit atau Sunrise Model dari teori Leininger sebagai
lambang/ symbol perawatan. Suatu kekuatan untuk memulai pada puncak
dari model ini dengan pandangan dunia dan keistimewaan struktur social
untuk mempertimbangkan arah yang membuka pikiran yang selama ini
dapat mempengaruhi kesehatan dan perawatan atau menjadi dasar untuk
menyelidiki berfokus pada keperawatan professional dan system
perawatan kesehatan secara umum. Anak panah berarti mempengaruhi
tetapi tidak menjadi penyebab atau garis hubungan. Garis putus-putus
pada model ini mengindikasikan system terbuka. Model ini
menggambarkan bahwa tubuh manusia tidak terpisahkan/ tidak dapat
dipisahkan dari budaya mereka.
Beberapa inti dari model Madeleine
Leininger adalah:
a. Asuhan
b. Budaya
c. Asuhan transkultural
d. Diversitas asuhan kultural
e. Univerlitas asuhan kultural
Kontribusi Leininger merupaka hal
yang signifikan, Karena :
a. Pertama, ia membahas tentang pengaruh
budaya dan kebutuhan untuk memenuhi hal
tersebut dalam rangka memberikan asuhan.
Topik ini semakin bermakna dalam masyarakat
multi-kultural yang modern, perawat perlu
mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi
pasien, atau klien berbagai kelompok etnik yang
berbeda. Hal tersebut oleh Leininger disebut
asuhan budaya.
b. Kedua, Leininger menarik terhadap dari asuhan di dalam
keperawatan. Ia masuk ke dalam kelompok keperawatan termasuk
banner dan Watsen yang menekankan pentingnya asuhan sebagai
tujuan kemanusiaan dari keperawatan. Hal ini terlihat jelas dalam
definisinya tentang keperawatan, yang antara lain sebagai berikut :
“keperawatan adalah : seni humanistic yangdapat dipelajari dan ilmu
yang berfokus pada personalisasi perilaku asuhan (individu dan
kelompok), fungsi, dan proses yang diarahlan pada peningkatan, dan
pemeliharaan perilaku sehat atau pemulihan dari penyakit yang memiliki
signifikansi fisik, psiko kultural, dan social atau makna dari mereka
mendapatkan bantuan dari perawat professional atau dari orang yang
memiliki kompetensi peran serupa
Leininger telah mengembangkan bentuk yang relevan
dengan teori Tetapi hanya beberapa hal yang didefinisikan