Anda di halaman 1dari 104

TEORI MODEL

KEPERAWATAN
Syaiful Yanwar
1910035065
Pengertian
 Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan
seperangkat konsep, definisi, dan proporsisi (statement) yang
disusun secara sistematis. Secara umum,
 teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan
(explanation), meramalkan (prediction), dan pengendalian
(control) suatu gejala (Sugiyono, 2010).

Teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk


menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan (Barnum,1990).
Tujuan Teori Keperawatan
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat
memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-
kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan
keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model
praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan
dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota
profesi perawat untuk memahami berbagai
pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan
kemudian dapat memberikan dasar dalam
penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
BEBERAPA TEORI-TEORI
KEPERAWATAN
Florence Nightingale

Florence Nightingale
Seorang pelopor ilmu keperawatan yang lahir pada tanggal 12
Mei 1820 di Florence, Italia. Ayah Florence bernama William
Nightingale seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London.
Ibunya Frances (“Fanny”) Nightingale née Smith keturunan
ningrat, keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang.
A. Teori Florence
Konsep Nightingale menempatkan lingkungan
sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian
dimana perawat tidak perlu memahami seluruh
proses penyakit.
Ia menghubungkan kesehatan dengan 5 faktor
lingkungan yaitu

Saluran
Fentilasi Air
Pembuangan
Bersih yang Efisien

Kebersihan Cahaya
Lanjutan….
Kebersihan adalah kompenen penting lain dari teori lingkungan
Nightingale (Nigtingale, 1969) Dalam hai ini, dia secara khusus
menunjukan pada pasien, perawat, dan lingkungan fisik. Dia
mencatat bahwa lingkungan yang kotor (lantai, karpet, dinding,
dan seprai) adalah sumber infeksi melalui bahan organik yang
dikandungnya. Bahkan meskipun lingkungan berventilasi baik,
kehadiran bahan organik bisa menciptkan area kotor. Oleh
karena itu, penanganan dan pembuangan kotor tubuh dan
llimbah yang tepat diperlukan untuk mencegah kontaminasi
lingkungan. Akhirinya Nightingale mengajurkan pasien sering
mandi bahkan setiap hari.
Sumber Teoritis untuk Pengembangan teori
Banyak faktor memengaruhi perkembangan filosifi Keperawatn
Nightingale. Pribadi, social, dan nilai-nilai professional serta
semua keprihatinya adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
pengembangan keyakinannya. Dia menggabungkan sumber
daya individu dengan sumber daya social dan professional
yang tersedia baginya untuk menghasilkan perubahan jangka
menengah dan Panjang di seluruh dunia.
Penegasan Teroritis

Nightingale percaya bahwa penyakit adalah sebuah proses


perbaikan penyakit adalah usaha alam untuk memperbaiki
proses keracunan atau pembusukan,atau reaksi melawan
kondisi di mana seseorang ditempatkan. Meskipun konsep ini
tampak konyol, konsep ini lebih ilmiah daripada yang berlaku
pada masa itu (misalnya, penyakit sebagai hukuman).
Nighttingale percaya bahwa peran keperawatan adalah untuk
mencegah gangguan dari proses perbaikan dan untuk
memberikan kondisi yang optimal untuk meningkatkannya,
sehingga memastikan kesembuhan pasien.
Virginia Henderson
Virginia Henderson
memperkenalkan definition of
nursing (definisi keperawatan)

Kontribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi


keperawatan berikut ini menjadi definisi yang sudah diterima
secara umum : “Fungsi unik dari keperawatan adalah untuk
membantu individu sehat atau sakit, dalam hal memberikan
kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai) yang dapat
dilakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan
atau pengetahuan. Dan melakukannya dengan cara tersebut
dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat
mungkin”.
Henderson juga mengembangkan
sebuah model keperawatan yang dikenal
dengan “The Activities of Living”. Model
tersebut menjelaskan bahwa tugas
perawatan adalah membantu individu
dengan meningkatkan kemandiriannya
secepat mungkin.
Henderson menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan
dasar ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi
tersebut sebagai contoh adalah :
1. Rumah sakit Umum
2. Rumah sakit Jiwa
3. Institusi untuk penderita cacat mental
4. Rumah perawatan
5. Perawatan di rumah
Konsep Utama Teori Virginia
Henderson

1. Manusia
Henderson melihat manusia sebagai individu
yang membutuhkan bantuan untuk meraih
kesehatan, kebebasan atau yang damai, serta
bantuan untuk meraih kemandirian sehingga ia
membagi kebutuhan dasar manusia menjadi 14
komponen yang merupakan komponen
penanganan perawatan, antara lain :
1. Manusia
Henderson melihat manusia sebagai individu yang
membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan,
kebebasan atau yang damai, serta bantuan untuk
meraih kemandirian sehingga ia membagi kebutuhan
dasar manusia menjadi 14 komponen yang
merupakan komponen penanganan perawatan,
antara lain :
1. Bernafas secara normal
2. Makan dan minum dengan cukup
3. Membuang kotoran tubuh ( Eliminasi)
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih pakaian yang disesuaikan
7. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan
menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta
melindungi intergumen
9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai
10. Berkomunikasi dengan orang lian dalam
mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut atau
pendapat
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur
prestasi
13. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi
14. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran
yang menutun pada perkembangan normal dan
kesehatan serta menggunakan falisitas kesehatan
yang tersedia.
2. Keperawatan
Menurut Henderson, perawat mempunyai fungsi yang unik
yaitu untuk membantu individu baik dalam keadaan sehat
maupun sakit. Untuk menjalankan fungsinya, perawat
harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosiologis.
3. Kesehatan
Sehat adalah siklus hidup yang menjadi dasar seseorang
dapat berfungdi sebagai kemanusiaan memperoleh
kesehatan lebih penting dari pada mengobati penyakit.
Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan
saling ketergantungan. Individu akan meraih atau
mempertahankan kesehatan bia mereka memiliki
kekuatan, kehendak serta pengetahuan yang cukup.
4. Lingkungan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan aspek
lingkungan :
1) Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan
mereka, namun kondisi sakit akan menghambat
kemampuan tersebut.
2) Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera
mekanis.
3) Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan
lingkungan.
4) Dokter menggunakan hasil observasi dan penelitian
perawat sebagai dasar dalam memberikan resep.
5) Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka
melalui saran-saran tentang konstruksi bangunan dan
pemeliharaannya.
6) Perawat harus tahu tentang kebiasaan social dan
praktik keagamaan untuk memperkirakan adanya
bahaya.
Hubungan Perawat dengan Klien

Perawat sebagai pengganti (Subritule)


bagi pasien

Perawat sebagai penolong (Helper) bagi


pasien

Perawat sebagai mitra (Partner) bagi pasien


Sister Callista Roy
Ia adalah seorang suster dari Saint
Joseph of Carondet. Roy dilahirkan
pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los
Angeles California. Roy menerima
Bachelor of Ari Nursing pada tahun
1966 di Universitas California Los
Angeles.
Model dalam keperawatan yang menguraikan
bagaimana individu mampu meningkatkan
kesehatannya dengan cara mempertahankan
perilaku secara adaftif serta mampu merubah prilaku
yang maladaptive.
Dalam memahami konsep model ini, Callista Roy
mengemukakan konsep keperawatan dengan model adaptasi yang
memilii beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang
dimilikinya diantaranya:
1. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi, dan social yang selalu
berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintergrasi seseorang
harus beradaptasi sesuai dengan perubahan yang terjadi.
3. Terhadap tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang dikemukakan
oleh Roy, diantaranya:
Residual
Kontensual Stimulasi
Stimulasi
Fokal stimulus lain
Stimulasi yang
Stimulasi yang merupakan ciri
di alami tambahan
yang seseorang, dan yang ada atau
langsung baik setimulasi sesuai dengan
beradaptasi internal maupun situasi dalan
dengan eksternal, uang proses
seorang dan dapat penyesuayan
akan mempengaruhi,
kemudian dapat dengan
mempunyai lingkungan
pengaruh kuat di lakukan
observasi, di yang sukar di
terhadap lakukan
ukur secara
seseorang subjektif. observasi.
4. Sistem adaptasi memiliki empat mode adaptasi di anatarnya
pertama, fungdi fisiologis, komponen sistem adaptasi ini yang
diadaptasi fisiologis diantaranya oksigen, nutrisi, eliminasi, aktivitas
dan istrhatnya. Integritas kulit indah cairan dan elektrilit fungsi
netrologis dan fungsi endrokrin.
5. Dalam proses penyesuaian diri individu harus meningkatkan energy
agarmampu melaksanakan tujuan untuk kelangsungan kehidupan
perkembangan, produksi dalam keuangan sehingga proses ini
memiliki tujuan untuk meningkatkan prose adaptif.
Input Proses Output

Stimulus Mekanisme Perilaku kosong Adaptasi


Tingkat koping Fisiologi dan
adaptasi Regular Citra diri respon
kognator Perilaku peran tidak
Dependensi efektif
mutual

Umpan balik
Tujuan asuhan keperawatan adalah membantu untuk
beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan fisikologis, konsep diri,
fungsi peran, dan hubungan interdependensi selalu sehat dan sakit
kebutuhan yang di maksud Roy antara lain :

1. Kebutuhan fisiologis dasar


2. Pengembangan konsep diri positif
3. Penampilan peran social
4. Pencapaian keseimbangan antara
kemandirian dan ketergantungan
1. Manusia
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai
sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif,
manusia dapat digambarkan secara holistic
sebagai satu kesatuan yang mempunyai input,
control, output, dan proses umpan balik. Proses
control adalah mekanisme koping yang
dimanifestasikan dengan cara adaptasi. Lebih
spesifik manusia di definisikan sabagai sebuah
sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan
regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam
empat cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologi,
konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi.
2. Lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai dunia di dalam dan di luar
manusia. Lingkungan merupakan masukan (input) bagi manusia
sebagai sistem yang adaptif sama halnya lingkungan sebagai
stimulus eksternal dan internal. Lebih lanjut stimulus itu
dikoelompokkan menjadi tiga jenis stimulus yaitu : fokal, konstektual,
dan residual. Lebih luas lagi lingkungan didefinisikan sebagai segala
kondisi, keadaan disekitar dan mempengaruhi keadaan,
perkembangan dan perilaku manusia sebagai individu ata kelompok.
3. Kesehatan.
Menurut Roy, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses
menjadi manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan.
Integritas atau keutuhan manusia menyatakan secara tidak langsung
bahwa kkesehatan atau kondisi tidak terganggu mengacu
kelengkapan atau kesatuan dan kemungkinan tertinggi dari
pemenuhan potensi manusia. Jadi Integritas adalah sehat,
sebaliknya kondisi yang tidak ada integritas kurang sehat. Definisi
kesehatan ini lebih dari tidak adanya sakit tapi termasuk penekanan
pada kondisi sehat sejahtera. Dalam model adaptasi keperawatan,
konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi.
Martha e. roger

 model konseptual keperawatan Rogers


memunculkan rangkaian asumsi dasar
yang menjelaskan proses kehidupan
manusia yang dirincikan dengan
keutuhan,keterbukaan, ketidak langsungan,
pola dan susunan, kepekaan dan pemikiran
yang mencirikan proses kehidupan.
 Dikenal dengan nama konsep manusia
sebagai unit.
Martha berasumsi bahwa manusia merupakan salah satu kesatuan
yang utuh, memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda.
Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang
secara ilmiah, yaitu:
 Keutuhan manusia dengan lingkungan
 Sistem ketersediaan
 Proses kehidupan manusia
 Konsep hemeodinamika: intergritas, resonansi, helicy
1. Integritas (Integrality), adalah proses berhubungan yang
menguntungkan antar manusia dan lingkungannya secara
berkesinambungan.
2. Resonansi (Resonancy), Prinsip ini membicarakan tentang alam
dan perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan.
3. Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan
hubungan manusia dan lingkungan

.
Paradigma Rogers pada tahun 1983 mengasumsikan adanya
tiga bidang pada model yang menjelaskan tentang :
1. Lahan Energi lingkungan
2. Sistem terbuka
3. Pola atau susunan
Lahan Energi lingkungan
Lahan energi adalah kesatuan konsep yang memiliki
sifat dasar alamiah dan dinamis. Lahan energi bersifat
tidak terbatas dan tidak memiliki batasan ruang dan
waktu (pandimensional). “Secara khusus manusia dan
lingkungan merupakan lahan energy. manusia sebagai
unit yang utuh didefinisikan sebagai suatu yang tidak
dapat diperkecil lagi, tidak dapat dibagi, dan bersifat
pandimensional. Lahan lingkungan dinyatakan tidak
dapat diperkecil lagi, dimensi pandimensional energi
yang teridentifikasi dari pola dan terintegrasi dengan
lahan manusia. Baik lahan manusia maupun lahan
lingkungan berubah secara kontinyu, menciptakan
perubahan dan saling terintegrasi
Sistem terbuka
Konsep sistem terbuka menyatakan bahwa
lahan energi bersifat tidak terbatas,terbuka,
dan saling berintergrasi satu sama lain
Pola atau susunan
 Pola menyatakan suatu lahan energi dan dibedakan
berdasarkan karakteristiknya dan dinyatakan sebagai suatu
gelombang tunggal. Sifat alamiah suatu pola berubah secara
kontinyu, terbarukan, dan perubahan tersebut menjelaskan
identitas lahan energi
 Pola adalah suatu yang abstrak dan muncul dalam bentuk
berbagai manifestasi. Kesadaran diri adalah salah satu
manifestasi suatu dimensi pola yang bersifat unik untuk
masing-masing individu.
 Pola dapat berubah secara kontinyu dan dapat
dimanifestasikan dalam istilah penyakit,kondisi sakit, atau
kondisi sejahtera
Rogers mengidentifikasi lima asumsi yang juga
mendukung pernyataan teoritis modelnya yang diambil
dari literatur ilmu pengetahuan tentang
manusia,fisika,matematika, dan ilmu perilaku:
1. Manusia adalah satu unit yang utuh memiliki integritas
dan manifestasi karakteristik lebih daripada dan
berbeda dengan totalitas dari bagian-
bagiannya.”(lahan energi)
2. “manusia dan lingkungan saling bertukar energi dan
materi satu sama lain terus menerus.” (sistem terbuka)
3. Proses kehidupan merupakan proses yang tidak dapat
kembali pada kondisi semula dan perkembangannya
bersifat kontinyu sepanjang ruang dan waktu.”(helisi)
Lanjutan….
4. pola dan organisasi mengidentifikasi
manusia dan merefleksikan keutuhan yang
terbarukan.”(pola dan organisasi)
5. manusia dikarakteristikkan oleh kapasitas
abstraksi dan imaginasinya, bahasa dan
pemikirannya, serta perasaan dan emosinya”
(manusia yang berpikir serta memiliki
kepekaan)
Berdasarkan pada kerangka konsep yang
dikembangkan oleh Roger asumsi mengenai
manusia, yaitu :

Individu
lingkungan

Model konseptual manusia


yang utuh (sumber
Praktik keperawatan energy), keterbukaan, pola
perilaku,
tempat(dimensionalitas)
prinsip home dinamik.

Ilmu keperawatan
Berdasarkan pada asumsi – asumsi terdapat 4 batasan yang
ditunjukkan oleh Martha E Rogers:
 Sumber energy.
 Keterbukaan.
 Pola-pola perilaku.
 Ukuran-ukuran 4 dimensi.
Penerimaan komunitas
keperawatan
A. Praktik
B. Pendidikan
C. Penelitian
Praktik
 Praktik keperawatan profesional merupakan praktik yang
kreatif dan imaginatif untuk melayani masyarakat. Praktik
tersebut berakar dari penilaian intelektual, pengetahuan
abstrak dan rasa peduli terhadap sesama manusia.
 Pada model teori keperawatan Rogers, proses berpikir kritis
yang mengarahkan praktik keperawatan dibagi menjadi tiga
komponen yaitu penilaian pola, pola timbal balik, dan
evaluasi. Cowling menyatakan bahwa penilaian pola
dilakukan untuk menghindari, bahkan melampaui,
karakteristik yang bersifat reduktif dari kerangka pengkajian
fisik, mental,spiritual,emosional,budaya, dan sosial
Pendidikan
 program pendidikan keperawatan untuk mengajarkan keperawatan
sebagai suatu disiplin ilmu dan profesi yang dapat dipelajari. Model teori
Rogers secara jelas menjabarkan nilai-nilai dan keyakinan tentang
manusia,kesehatan,keperawatan, dan proses pembelajaran. Oleh karena
itu, model teori Rogers telah digunakan untuk acuan pengembangan
kurikulum pada semua tingkat pendidikan keperawatan. Perawat harus
berkomitmen seumur hidup dan menekankan, bahwa “sifat dasar dari
praktik keperawatan adalah penggunaan ilmu pengetahuan untuk
kemajuan umat manusia”.
Lanjutan…
 Pandangan Rogers bahwa perawat profesional harus
memiliki ilmu pengetahuan dalam bidang sastra, ilmu
eksakta, dan keperawatan. Program-program seperti
bahasa,matematika, logika, filosofi, psikologi, sosiologi,
musik, seni, biologi, mikrobiologi, fisika dan kimia; dan mata
ajar elektif yang meliputi ekonomi, etika, ilmu politik,
antropologi, dan ilmu komputer.
Penelitian
 Model-model konseptual “mengidentifikasi tujuan dan lingkup
keperawatan dan memeberikan kerangka kerja yang objektif tentang
keperawatan. Model Rogers berasal dari teori-teori yang menjelaskan
fenomena manusia dan praktik keperawatan secara langsung. Rogers
memberikan prinsip secara luas yang mengarahkan pengembangan teori
keperawatan secara konseptual.
 Hubungan antara fenomena yang telah terindentifikasi menghasilkan dua
teori, yaitu grand theory (pengembangan lebih luas dari salah satu aspek
model konsep) dan middle range theory (deskripsi, penjelasan, atau
prediksi pada aspek-aspek konkret)
Lanjutan…
 Dua grand theory keperawatan utama yang dijadikan dasar
model Rogers adalah teori Newman tentang kesehatan
sebagai perluasan kesadaran dan teori Parse tentang
pembentukan manusia. Contoh-contoh dari teori middle-
range yang diturunkan dari prinsip homeodinamik yaitu
kekuasaan sebagai partisipasi secara sadar dalam
perubahan.
Dorothy Johnson
pendekatan system perilaku, dimana
individu dipandang sebagai sitem
perilakuyang selalu ingin mencapai
keseimgangan dan stabilitas, baik di
lingkungan internal maupun eksternal, juga
memiliki keinginan dalam mengatur dan
menyesuaikan dari pengaruh yang
ditimbulkanya.
komponen subsistem yang membentuk
perlilaku menurut Jhonson adalah:

1) Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai


kesenagan dalam pencapaian pengakuan dari lingkungan.
2) Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui
kterampilan yang kreatif.
3) Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau
perlindungan dan berbagai ancaman yang ada di lingkungan.
4) Eliminasi, merupakan bentuk pengelauran segala sesuatu dari
sampah atau barang yang tidak berguna secara biologis
5) Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai
dan dicintai.
6) Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan
tambahan dalam mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan
penyesuaian dalam kehidupan social, keamanan, dan kelangsungan
hidup.
Asumsi-asumsi
1. Perawatan (nursing)
Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tinmdakan
eksternala untuk memberikan organisasi perilakupasien ketika pasien
dalam kondisi strres dengan memakai mekanisasi pengaturan yang
berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya.
2. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan
pola, pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang
menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik
manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi.
3. Kesehatan(health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit
dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor
biologis, psikologis dan social.
4. Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang
bukan bagian system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi
system, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan
yang menjadi tujuan pasien.
Kelebihan dan kekurangan teori
Jhonson.
 Kelebihannya, dapat memberikan kerangka acuan bagi
perawat yang bersangkutan dengan prilaku klien tertentu.
Model prilaku Jhonson dapat digeneralisasi diseluruh jangka
hidup dan lintas budaya.
 Kekurangan, tidak saling berhubungan dengan konsep
subsistem. Kurangnya definisi yang jelas untuk melihat
seluruh system perilaku sebagai suatu entitas. Dan
kurangnya hubungan timbal balik yang jelas antara konsep
menciptakan kesulitan dalam mengikuti logika kerja Jhonson
tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan
berkembang.
Dorothea E. Orem

Dorothea E. Orem lahir di Baltimore,


pendidikan sekolah perawatan di rumah
sakit Providence di Washington DC. Lulus
Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master
tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun
1945 bekerja di Universitas Katolik di
Amerika selama perjalanan kariernya ia
telah bekerja sebagai staf perawat, perawat
tugas pribadi, pendidik, administrasi
keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
Perilaku perawatan diri

Kapasitas Perawatan diri yang


perawatan diri diperlukan peutik

Deficit perawat
diri

Kemampuan
keperawatan
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s
adalah: “suatu pelaksanaan kegiatan yang dipriksa
dan dilakukan oleh individu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya
sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit
“(Orem’s, 1980).

Teori ini mengacu kepada bagaimana individu


memenuhi kebutuhan dan menolong
keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari
Orem tentang Self Care Deficit of Nursing. Dari
teori ini oleh Orem dijabarkan kedalam tiga teori
yaitu:
1. Self care
Teori self care ini beisi upaya tuntutan pelayanan diri
yang The Nepeutic sesuai dengan kebutuhan
perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang
dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung
secara continue sesuai dengan keaadan dan
keberadaanya, keadaan kesehatan dan
kesempurnaan.
Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan
penerima self care dalam hubungan terapi. Orem
mengemukakan tiga kategori/persyaratan self care
yaitu: persyaratan universal, persyaratan
pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum:
 Pemeliharaan intake udara
 Pemeliharaan intake air
 Pemeliharaan intake makanan
 Mempertahankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
 Pemeliharaan keseimbangan antara aktifitas dan istrahat
 Pemeliharan keseimabangan antara solitude dan intraksi sosial
 Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan
manusia
 Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam
kelompok social sesuai dengan potensinya.
2. Self care deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan
general Orem. Yang menggambarkan kapan
keperawatan di perlukan
3. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan”Self
care” pasien dapat dipenuhi oleh perawat, pasien
atau keduanya.
Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing
system, antara lain:
1. The Wholly compensatory system
2. The Party compensantory system
3. The supportive – Education system
Keyakinan dan nilai – nilai dari teori
Orem’s tentang empat konsep utama
keperawatan adalah :
1. Klien: individu atau kelompok yang mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit
atau trauma serta koping dan efeknya.
2. Kesehatan: kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan
self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan
integritas structural fungsi dan perkembangan.
3. Lingkungan: tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak
spesial
4. Keperawatan: pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan
yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok
masyarakat dalam mempertahankan selfcare yang mencakup integritas
struktur, fungsi dan perkembangan.
 Klien: individu atau kelompok yang mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari
sakit atau trauma serta koping dan efeknya.
 Kesehatan: kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan
self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan
integritas structural fungsi dan perkembangan.
 Lingkungan: tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak
spesial
 Keperawatan: pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan
yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok
masyarakat dalam mempertahankan selfcare yang mencakup
integritas struktur, fungsi dan perkembangan.
Betty Neuman
Betty Neuwman lahir di Lowell di Ohio pada
tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan
ibunya seorang ibu rumah tangga.

• Lulusan program diploma RS. Rakyat Ohio, 1945


• Menerima gelar BS pada keperawatan kesehatan
masyarakat pada tahun 1957
• MS kesehatan masyarakat serta konsultan keperawatan
jiwa tahun1966 di Universitas California L.A tahun 1985
• Menyelesaikan PHD dalam bidang klinikal psikologi di
Universitas Western
• Neuman pernah menjadi kepala fakultas dan menjadi
guru serta dosen
Definisi teori
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara
pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang
manusia secara keseluruhan).

Stress
Komponen
Utama
Reaksi
Stress
Konsep Utama Model Neuman

Stressor Struktur Dasar

Garis Pertahanan
dan Perlawanan
Inervensi

Tingkatan Rekonstitusi
Pencegahan

Lima Variable
Sistem Klien
Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan
ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak
stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
1. Stressor intrapersonal : Terjadi dalam diri individu/keluarga
dan berhubungan dengan lingkungan internal (misalnya :
respons autoimmune)
2. Stressor interpersonal : Terjadi pada satu individu/keluarga
atau lebih yang memiliki pengaruh pada system, (misalnya :
ekspektasi peran)
3. Stressor ekstrapersonal : Terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sytem dari
pada stressor interpersonal, (misalnya : sosial politik).
Garis pertahanan dan
perlawanan
Garis pertahanan menurut neuman’s terdiri dari garis
pertahanan nornal dan garis pertahanan fleksibel. Garis
pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang
mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, system
atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya
stressor yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai
dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan
wellness untuk system klien. Selain itu ada berbagai stressor
yang dapat menginvasi garis pertahanan normal jika
pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara adeknat
Tingkatan pencegahan
A. Pencegahan primer : terjadi sebelum system bereaksi
terhadap stressor
B. Pencegahan sekunder : meliputi berbagai tindakan yang
dimulai setelah ada gejala dari stressor.
C. Pencegahan tersier : dilakukan setelah system ditangani
dengan strategi-strategi pencegahan sekunder.
Struktur Dasar

Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar


yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.
Variable-variabel tersebut yaitu variable system, genetic, dan
kekuatan/kelemahan bagian-bagian system.
Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang
membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara system
keseimbangan, terdiri dari pencegahan
primer, sekunder dan tersier.
Rekonstitusi
 Neuman ( 1995 ) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi
yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor.
Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor.
Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan
internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal line defensi
ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih
rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit.
Yang termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal,
intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan
variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
 Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas system
secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi
dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk
memperoleh, meningkatkan dan mempertahankan keseimbangan
diantara berbagai faktor.
Sistem klien
Model system neuman merupakan pendekatan system yang
terbuka dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk
memberikan suatu kesatuan focus definisi masalah
keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien
dengan lingkungannya. Elemen-elemen yang ada dalam
system terbuka mengalami pertukaran energy informasi dalam
organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stress
merupakan komponen dasar dari system terbuka. Klien
sebagai system bias individu, keluarga, kelompok, komunitas
atau social issue (Tomey & Alligood, 1998).
Sumber – Sumber Teori Betty Neuman

G. Kaplan (Tingkat Tindakan


Teori Gestalt (Hemoestatik) Pemecahan)
Imogene M. King
Lahir 18 November 1908, di Philadephia,
PA, putri dari Yusuf Fernandez
(Anorchestra pemimpin dengan nama
Joe Coca) dan Sadie (seorang aktris dan
penerima nama gadis Bardy) menikah
Robert Burton (aktor), tanggal 7 Januari
1935 (meninggal, 1955) menikah Raja
Donavan (aktor), 1960 (meninggal,
1987). Anak tiri : dua anak, satu anak
perempuan.
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan
menggunakan pendekatan system terbuka dalam hubungan interaksi
yang konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan
dalam model konsep interaksi
a. System Personal (individu). Untuk system personal konsep yang
relevan adalah: individu atau klien yang dilihat sebagai
sistemterbuka, mampu berinteraksi, mengubah energi, dan
informasi dengan lingkungannya. Individu merupakan anggota
masyarakat, mempunyai perasaan, rasional, dan kemampuan
dalam bereaksi, menerima,mengontrol, mempunyai maksud-
maksud tertentu sesuai dengan hak danrespon yang dimilikinya
serta berorientasi pada tindakan dan waktu
1. Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang
dan kejadian- kejadian.
2. Diri
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda
dan orang lain. Karakteristik diri adalah individu yang dinamis,
system terbuka dan orientasi pada tujuan.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku
manusia
4. Citra Tubuh
King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan
tubuhnya dan reaksi - reaksi lain untuk penampilanya.

5. Ruang
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang,
personal atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung
dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional,
atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi.

6. Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan
kejadian yang lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan
hubungan antara satu kejadian dengan kejadian yang lain
b. Sistem Interpersonal
King mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi
antra manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang
disebut TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang
relefan dengan system interpersonal adalah interkasi, komunikasi,
transaksi, peran dan stress.
c. Sistem Social
Merupakan system dinamis yang akan menjaga keselamatan
lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku
masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem social dapat
mengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep
organisasi, kekuasaaan, status, dan pengambilan keputusan.
Myra E. Levine

Teori keperawatan Myra Levine


dirumuskan pada tahun 1966 dan
dipublikasikan pada tahun 1973,
menggambarkan klien sebagai mahkluk
hidup terintegrasi yang saling
berinteraksi dan beradaptasi terhadap
lingkungannya. Lervine percaya bahwa
intervensi keperawatan merupakan
aktivitas konservasi, dengan konservasi
energi sebagai pertimbangan utama
Konsep Utama
Selama bertahun-tahun, perawat seperti Myra Lavine telah
mengembangkan berbagai teori yang memberikan penjeleasan
yang berbeda dari disiplin keperawatan. Seperti Konservasi
Model, semua berbagai teori empat konsep pusat atau utama :
Orang, Lingkungan, Keperawatan dan Kesehatan. Selain ini,
Levine Model ini juga membahas oras dan lingkungan untuk
bergabung atau menjadi kongruen dari waktu ke waktu,
Konsep Kunci
Inti konsep sentral, teori Levine adalah konservasi (Levine,
1989). Ktika seseorang dalam keadaan konservasi, itu berarti
bahwa respon adaptif individu menyesuaikan perubahan
produktif, dan dengan pengeluaran dan sedikit usaha, sambil
menjaga fungsi optimal dan identitas. Konservasi yang berhasil
tercapai melalui aktivitas jalur adaptif dan perilaku yang sesuai
untuk berbagai tanggapan yang dibutuhkan oleh manusia
berfungsi.
Myra Levine menggambarkan empat Prinsip Konservasi.
Prinsip-prinsip ini berfokus pada pelestarian keutuhan individu
empat keperawatan yang berkaitan dengan
persatuan dan integritas individu.
Kerangkanya meliputi :
1. Energi,
2. Integritas Struktural,
3. Integritas Pribadi, dan
4. Integritas Sosial
Model Myra Levine juga
membahas pernyataan lain dan
asumsi :
Perawat menciptakan lingkungan dimana penyembuhan dapat terjadi
 Seorang manusia lebih dari jumlah bagian
Manusia merespon dengan cara yang dapat di prediksi
Manusia adalah unik dalam respon mereka
Manusia tahu dan menilai benda-benda, situasi dan kondisi
Manusia yang merasa, mencermikan, alasan dan memahami
Tindakan manusia adalah ditentukan diri sendiri bahkan ketika emosi
lanjutan
Manusia mampu memperpanjang refleksi melalui strategi
seperti itu
Seorang manusia memiliki kesatuan dalam tanggapannya
terhadap lingkungan
Ada perintah dan kelangsungan untuk mengubah hidup
adalah tidak acak
Seorang manusia menanggapi organismically dengan cara
yang selalu berubah
Jean Watson
Jean Watson lahir pada tahun 1940-an di
West Virginia. Dia lulus sarjana of Science
dalam keperawatan di Universal of
Colorado pada tahun 1964 dan juga
sebagai Master-nya (keperawatan jiwa
kesehatan) dan PhD (psikologi pendidikan
dan konseling) pada tahun 1966 dan 1973
masing – masing.
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan
dalam keperawatan adalah “human science and
human care”. Watson percaya bahwa fokus utama
dalam keperawatn adalah pada caraive factor
yang bermula dari perspektif humanistic yang
dikombinasikan dengan dasar pengetahuan
ilmiah. Oleh akrena itu, perawat perlu
mengembangkan filososfi humanistic dan sistem
nilai serta seni yang kuat.
Fokus Utama
Carativa
Keperawatan

Perspektif Pengetahuan
Humanistik Ilmiah
Jean Watson, membagi kebutuhan dasar manusia dalam dunia
peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower
order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order
needs).

Kebutuhan makan dan cairan


Kebutuhan Biofisikal Kebutuhan Eliminasi
Kebutuhan Ventilasi

Kebutuhan Aktivitas dan


Kebutuhan Psikofisikal Istirahat
Kebutuhan Seksual
Kebutuhan Berprestasi dan
Kebutuhan Psikososial
Berorganisasi

Kebutuhan Intrapersonal -
Kebutuhan Aktual Diri
interpersonal
Grand theory menurut Jean Watson (carrative factor) meliputi:

Membentuk sistem nilai humanistic-alturistik.


Menanamkan keyakinan dan harapan(faith-hofe).
Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang
lain.
Membina hubungan saling percaya dan saling
bantu(helping-trust).
Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan
negative’
Menggunakan metode pemecahan masalah yang
sistemantis dalam pengambilan keputusan.
Meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal.
Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan
memperbaiki mental, sosialkultural, danspiritual.
Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Mmengembangkan factor kekuatan eksistensial
fenomenologis. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan
dipraktikan secara interpersonal.
ASUMSI UTAMA
Waston menggabungkan ilmu pengetahuan dengan
kemanusiaan sehingga perawat memiliki latar belakangan
liberal dan seni yang kuat serta dapat memahami budaya lain
sebagai lain sebagai prasyarat untuk menerapkan ilmu caring
dan karangka pikiran-tubuh-spritual. Ia percaya bahwa studi-
studi kemanusiaan memperluas wawasan dan meningkatkan
kemampuan pikir dan pertumbuhan pribadi. Waston
membandingkan status keperawatan dengan mitologi Yunani
Danaides,yang berusaha mengisi bejana yang bocor dengan
air,hanya untuk melihat bahwa air akan mengalir melalui
retakan bejana tersebut
Hilgegard E. Peplau

Hildegard E.peplau, lahir di


Pensylvania, 1 september 1909,
Peplau lulus dari Hospital School of
Nursing Pottstwont, Pensylvania pada
tahun 1931.
Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplua adalah keperawatan
psikodinamik (psychodynamic nursing). Teori ini dipengaruhi oleh
model hubungan interpersonal yang bersifat terapeutik (significant
therapeutic interpersonal proses). Hildegard E. Peplua mendefinisikan
teori keperawatan psikodinamikanya sebagai berikut:

“Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami


perilaku seseorang untuk membantu mengidentifikasikan kesulitan-
kesulitan yang dirasakan dan untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip
kemanusian yang berhubungan dengan masalah-masalah yang
muncul dari semua hal atau kejadian yang telah dialami”. Teori
Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses
interatif (Peplau, 1994), yang menghasilkan hubungan antara perawat
dan klien (Torres, 1986 :Marriner-Tomey,1994).
Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri
dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antara manusia
yang mencakup 4 komponen sentral:
 Pasien
 Perawat
 Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit/sumber kesulitan
 Proses interpersonal
Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka
harus melalui penggunaan step-step atau fase-fase sebagai berikut:
 Fase orientasi
 Fase identifikasi
 Fase eksploitasi
 Fase resolusi
Kelebihan:
 Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
 Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
 Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
 Dapat mendorong pasien untuk lebih mandiri.

Kekurangan:
 Kekurangannya penekanan pada health promotion dan pemeliharaan
kesehatan: dinamika intra keluarga, pertimbangan ruang individu
serta layanan sumber daya sosial komunitas juga kurang
diperhatikan.
 Teori Peplau tidak dapat digunakan untuk pasien yang tidak bisa
mengepresikan kebutuhanya.
Madeleine Leininger
Madeleine Leininger lahir pada 13 juli
1925 dan wafat 10 agustus 2012 adalah
seorang pendidik, penulis, teori,
administrator, peneliti, konsultan,
pembicara publik yang dikenal secara
internasional dan pengembangan konsep
keperawatan transkultural yang memiliki
dampak yang besar pada bagaimana
menangani pasien dari budaya yang
berbeda dan latar belakang budaya.
Teori Madeleine Leininger
Teori ini di gagas pertama kali oleh Madeleine Leininger yang di
inspirasi oleh pengalaman dirinya sewaktu bekerja sebagai perawat
spesialis anak di Midwestern United States pada tahun 1950. Saat itu
ia melihat adanya perubahan perilaku di antara anak yang berasal dari
budaya yang berbeda. Perbedaan ini membuat Leinenger menelaah
kembali profesi keperawatan. ia mengidentifikasi bahwa pengetahuan
perawat untuk memahami budaya anak dalam layanan keperawatan
ternyata masih kurang.
Model matahari terbit atau Sunrise Model dari teori Leininger sebagai
lambang/ symbol perawatan. Suatu kekuatan untuk memulai pada puncak
dari model ini dengan pandangan dunia dan keistimewaan struktur social
untuk mempertimbangkan arah yang membuka pikiran yang selama ini
dapat mempengaruhi kesehatan dan perawatan atau menjadi dasar untuk
menyelidiki berfokus pada keperawatan professional dan system
perawatan kesehatan secara umum. Anak panah berarti mempengaruhi
tetapi tidak menjadi penyebab atau garis hubungan. Garis putus-putus
pada model ini mengindikasikan system terbuka. Model ini
menggambarkan bahwa tubuh manusia tidak terpisahkan/ tidak dapat
dipisahkan dari budaya mereka.
Beberapa inti dari model Madeleine
Leininger adalah:

a. Asuhan
b. Budaya
c. Asuhan transkultural
d. Diversitas asuhan kultural
e. Univerlitas asuhan kultural
Kontribusi Leininger merupaka hal
yang signifikan, Karena :
a. Pertama, ia membahas tentang pengaruh
budaya dan kebutuhan untuk memenuhi hal
tersebut dalam rangka memberikan asuhan.
Topik ini semakin bermakna dalam masyarakat
multi-kultural yang modern, perawat perlu
mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi
pasien, atau klien berbagai kelompok etnik yang
berbeda. Hal tersebut oleh Leininger disebut
asuhan budaya.
 b. Kedua, Leininger menarik terhadap dari asuhan di dalam
keperawatan. Ia masuk ke dalam kelompok keperawatan termasuk
banner dan Watsen yang menekankan pentingnya asuhan sebagai
tujuan kemanusiaan dari keperawatan. Hal ini terlihat jelas dalam
definisinya tentang keperawatan, yang antara lain sebagai berikut :
“keperawatan adalah : seni humanistic yangdapat dipelajari dan ilmu
yang berfokus pada personalisasi perilaku asuhan (individu dan
kelompok), fungsi, dan proses yang diarahlan pada peningkatan, dan
pemeliharaan perilaku sehat atau pemulihan dari penyakit yang memiliki
signifikansi fisik, psiko kultural, dan social atau makna dari mereka
mendapatkan bantuan dari perawat professional atau dari orang yang
memiliki kompetensi peran serupa
Leininger telah mengembangkan bentuk yang relevan
dengan teori Tetapi hanya beberapa hal yang didefinisikan

a. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan


dukungan atau perilaku lain yang berkaitan untuk individu lain atau
kelompok dengan kebutuhan untuk meningkatkan Kondisi kehidupan.
b. Caring adalah tindakan yang diarahkan untuk membimbing
mendukung individu lain atau kelompok dengan nyata atau antisipasi
kebutuhan untuk meningkatkan Kondisi kehidupan manusia
c. Kultur adalah berkenaan dengan mempelajari membagi dan
transmisi nilai kepercayaan, norma dan praktik kehidupan dari sebuah
kelompok yang dapat menjadi tuntunan dalam berpikir, mengambil
keputusan, bertindak dan berbahasa
d. culture care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk
mengetahui nilai kepercayaan dan pola ekspresi yang mana membimbing
mendukung atau memberi kesempatan individu lain atau kelompok untuk
mempertahankan kesehatan meningkatkan Kondisi kehidupan atau
kematian serta keterbatasan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai