Nama Kelompok :
1. Asmaul Husna
2. Kurrotul Aini
3. Martha Ayu Agustin
4. Octafiansyah Alwan K.W
(151.0005)
(151.0026)
(151.0031)
(151.0040)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
dan Taufik sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami asuhan keperawatan.
Harapan kelompok kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bantuk maupun isi makalah
ini, dengan demikian kami dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih jauh dari kata sempurna. Karena pengalaman kami
dalam membuat sebuah asuhan keperawatan masih sangat kurang. Oleh karena itu, saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
(penyusun)
DAFTAR ISI
1.
2.
3.
4.
Halaman Cover............................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................iii
BAB I : Pendahuluan
1.1Latar Belakang......................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3Tujuan...................................................................................................................1
1.4Manfaat.................................................................................................................2
5. BAB II : Tinjauan Pustaka
2.1 Riwayat Hidup.....................................................................................................3
2.2 Teori yang Dikemukakan.....................................................................................4
2.3 Pengertian............................................................................................................5
Model Konservasi Levin.....................................................................................5
1. Konservasi Energi..........................................................................................5
2. Konservasi Integritas Struktur.......................................................................5
3. Konservasi Integritas Personal......................................................................5
4. Konservasi Integritas Sosial..........................................................................5
2.4 Tiga Konsep Utama Dari Model Konservasi.......................................................5
A. Wholeness (keutuhan) ..................................................................................5
B. Adaptasi ........................................................................................................6
a. Lingkungan .............................................................................................6
b. Respon Organisme...................................................................................6
c. Trophicognosis........................................................................................7
C. Konservasi.....................................................................................................7
2.5 Aplikasi Dalam Keperawatan..............................................................................8
2.6 Keterbatasan Teori...............................................................................................9
6. BAB III : Pembahasan
3.1 Tinjauan Kasus...................................................................................................11
3.1.1 Pengkajian................................................................................................11
3.1.2 Integritas social.........................................................................................11
3.1.3 Trophicognosis..........................................................................................11
3.1.4 Hipotesis...................................................................................................12
3.1.5 Intervensi..................................................................................................12
3.1.6 Evaluasi....................................................................................................12
7. BAB IV : Penutup
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................13
4.2 Saran...................................................................................................................13
8. Daftar Pustaka..........................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan
konsep keperawatan.Teori keperawatan juga mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus
yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan
didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam dan sesuai dengan kenyataan yang ada.
Selain itu teori keperawatan harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model
konsep keperawatan.
Adanya teori keperawata nmembantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam penyelesaian masalah
keperawatan, pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek
keperawatan sehingga berbagai masalah dapat teratasi.
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan
keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan
tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan. Dalam
keperawatan terdapat beberapa model konsep keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam
bidang keperawatan, yang mmemiliki keyakinan dan nilai yang mendasarinya, tujuan yang
hendak dicapai serta pengetahuan dan ketrampilan yang ada.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.
1.2.4.
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.4. MANFAAT
1.4.1
1.4.2
1.4.3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. RIWAYAT HIDUP
Nama
Meninggal
Riwayat Pendidikan
ayahnya sering sakit (mengalami masalah gastrointestinal) dan memerlukan perawatan. Levine
lulus dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar Bachelor Science
of Nursing (BSN) dari University of Chicago pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine bekerja
sebagai perawat sipil untuk US Army, sebagai supervisor perawat bedah, dan administrasi
keperawatan. Setelah mendapatkan gelar Master Science of Nursing (MSN) di Wayne State
University pada tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai lembaga (George, 2002)
seperti University of Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel.
Aktivita tambahan
Amerika dan Asosiasi Perawat Illinois. Seorang penyuara dinamik, dia menjadi pembawa acara
pada program, tempat kerja, seminar dan panel, dan seorang penulis berbakat mengenai ilmu
perawatan dan pendidikan. Walaupun dia tidak pernah berniat untuk mengembangkan teorinya,
akan tetapi dia menyajikan suatu struktural pengajaran tentang medical-surgical dan suatu
stimulus untuk pengembangan teori. " Empat Prinsip Konservasi Keperawatan" adalah statmen
pertama dari prinsip konservasi
Tonggak karir
ilmu keperawatan seperti menjadi staff keperrawatan, administrasi dan tenaga pengajar, instruksi
teknis dan pengarah dalam jasa keperawatan.
Artikel Yang Diterbitkan
artikel An Introduction to Clinical Nursing yang dipublikasikan berulang kali pada tahun pada
tahun 1969, 1973 & 1989. Ia juga menerima gelar doktor kehormatan dari Loyola University
pada tahun 1992.
Penghargaan
First recipient of the Elizabeth Russel Belford Award for excellence in teaching from
Both the first and second editions of her book, Introduction to Clinical Nursing, received
American Journal of Nursing (AJN) Book of the Year awards and her 1971 book, Renewal for
Nursing was translated to Hebrew
(1992)
2.2. TEORI YANG DIKEMUKAKAN
Nursing is human interaction.Nursing knowledge, thoroughly grounded in modern scientific
concepts, allows for a sensitive and productive relationship between the nurse and the
individual entrusted to her care. In the care of the sick, this has always been true, but never
before has there been available to the nurse so rich and demanding a body of knowledge to use
in the patients behalf Myra Levine (1973, p. 1)
Model Levine berfokus pada individual sebagai makhluk holistic dan area utama yang
menjadi konsern perawat dalam memelihara keutuhan seseorang (persons wholeness). Model
konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling
berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.Dan intervensi keperawatan adalah suatu
aktivitas konservasi dan konservasi energy adalah bagian yang menjadi pertimbangan.Kemudian
sehat menurut Levine itu dilihat dari sudut pandang konservasi energi, sedangkan dalam
keperawatan terdapa tempat konservasi di antaranya energy klien, struktur integritas, integritas
personal dan integritas social, sehingga pendekatan asuhan keperawatan ditunjukkan
padapengguanaan sumber-sumber kekuatan klien secara optimal.
2.3. PENGERTIAN
Model Konservasi Levine
Model konservasi levine merupakan Keperawatan praktis dengan konservasi model
dan prinsip yang berfokus pada pelestarian energi pasien untuk kesehatan dan penyembuhan.
Adapun prinsip konservasi tersebut adalah sbb:
1.
Konservasi Energi
Individu memerlukan keseimbangan energi dan memperbaharui energi secara konstan
untuk mempertahankan aktivitas hidup. Konservasi energi dapat digunakan dalam praktek
keperawatan.
2.
harus membatasi jumlah jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan
intervensi keperawatan.
3.
Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai personal yang menyediakan privasi
selama prosedur.
4.
telah ditentukan. Oleh karena itu, perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap keluarga,
membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan interpersonal untuk konservasi
integritas social.
2.4. Tiga Konsep Utama Dari Model Konservasi
A.
Wholeness (Keutuhan)
Adaptasi
Adaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan mempertahankan
integritas individu dalam menghadapi realitas lingkungan internal dan eksternal. Konservasi
adalah hasil dari adaptasi. Beberapa adaptasi dapat berhasil dan sebagian tidak berhasil.
Levine mengemukakan 3 karakter adaptasi yakni: historis, spesificity, dan redundancy. Levin
menyatakan bahwa setiap individu mempunyai pola respon tertentu untuk menjamin
keberhasilan dalm aktivitas kehidupannya yang menunjukkan adaptasi historis dan spesificity.
Selanjutnya pola adaptasi dapat disembunyikan dalam kode genetik individu. Redundancy
menggambarkan pilihan kegagalan yang terselamatkan dari individu untuk menjamin adaptasi.
Kehilangan redundancy memilih apakah melalui trauma, umur, penyakit, atau kondisi
lingkungan yang membuat individu sulit mempertahankan hidup.
a.
Lingkungan
Levine memandang setiap individu memiliki lingkungannya sendiri baik lingkungan
internal maupun eksternal. Perawat dapat menghubungkan lingkungan internal individu dengan
aspek fisiologis dan patofisiologis, dan lingkungan eksternal sebagai level persepsi, opersional
dan konseptual. Level perseptual melibatkan kemampuan menangkap dan menginterpretasi
dunia dengan organ indera. Level operasional terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi
individu secara fisiologis meskipun mereka tidak dapat mempersepsikannya secara langsung,
seperti mkroorganisme. Pada konseptual level, lingkungan dibentuk dari pola budaya,
dikarakteristikkan dengan keberadaan spiritual, dan ditengahi oleh simbol bahasa, pikiran dan
pengalaman.
b.
Respon organisme
Respon
organisme
adalah
kemampuan
individu
untuk
beradaptasi
dengan
lingkungannya, yang bisa dibagi menjadi fight atau flight, respon inflamasi, respon terhadap
stress, dan kewaspadaan persepsi.
1)
Fight-flight merupakan respon yang paling primitif dimana ancaman yang diterima individu
baik nyata maupun tidak, merupakan respon terhadap ketakutan melalui menyerang atau
menghindar hal ini bersifat reaksi yang tiba-tiba. Respon yang disampaikan adalah kewaspadaan
2)
3)
patogen yang merugikan, untuk hal ini sangat dibutuhkan kontrol lingkungan.
Respon terhadap stress menghasilkan respon defensif dalam bentuk perubahan yang tidak
spesifik pada manusia, perubahan structural dan kehilangan energi untuk beradaptasi secara
bertahap terjadi sampai rasa lelah terjadi, dikarakteristikkan
4)
keperawatan. Ini merupakan metode ilmiah untuk menentukan sebuah penentuan rencana
keperawatan.
C.
Konservasi
Levine menguraikan model Konservasi sebagai inti atau dasar teorinya. Konservasi
menjelaskan suatu system yang kompleks yang mampu melanjutkan fungsi ketika terjadi
tantangan yang buruk. Dalam pengertian Konservasi juga, bahwa individu mampu untuk
berkonfrontasi dan beradaptasi demi mempertahankan keunikan mereka.
Pembuatan keputusan
Perawat mengobservasi
pasien
dengan
Konservasi energi
Integritas struktur
Perawat
mengkaji
pengaruh
lingkungan
Integritas personal
Integritas sosial
energi
seseorang
dalam
menunjukkan
kemungkinan
dari
Berdasarkan
Mengarahkan
intervensi
keputusan,
keperawatan memvalidasi
masalah
perawat
pasien,
lalu
dengan tujuan untuk keutuhan dan promosi mengemukakan hipotesis tentang masalah
adaptasi
dan
solusinya.
Ini
Intervensi
keperawatan.
Perawat menggunakan
disebut
hipotesis
rencana
untuk
ini
mempertahankan
keutuhan
dan
mampu
promosi
adaptasi.
Hasil dari uji hipotesa dievaluasi dengan
Evaluasi
Observasi
diharapkan
repon
organisme
intervensi
Selain itu, ada beberapa keterbatasan ketika ke empat prinsip Conservational Model diterapkan:
1.
Konservasi energi, tujuan Levine adalah untuk menghindari penggunaan energi yang
berlebihan atau kelelahan. Hal ini diatur dalam perawatan sakit samping tempat tidur klien.
Dalam kasus di mana kebutuhan energi untuk digunakan dari pada seperti pada pasien mania,
ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder) pada anak-anak atau mereka dengan gerakan
terbatas seperti klien lumpuh, teori Levine itu tidak berlaku.
2.
3.
4.
Tujuan konservasi integritas sosial adalah untuk melestarikan dan pengakuan dari
interaksi manusia, terutama dengan klien, orang lain yang signifikan yang terdiri dari sistem
dukungannya. Keterbatasan khusus untuk ini, adalah ketika klien tidak memiliki orang lain yang
signifikan seperti ditinggalkan anak-anak, pasien psikiatris yang tidak mampu berinteraksi, klien
tidak responsif seperti orang tak sadar, fokus di sini adalah tidak lagi pasien sendiri namun
orang-orang yang terlibat dalam perawatan kesehatannya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. TINJAUAN KASUS
Tn. R. Usia 55 tahun, pendidikan terakhir tamat SD. Pekerjaan buruh, alamat
mendungan RT 01/ RW 04. Ny. S. Umur 53 tahun, pendidikan terakhir SD, pekerjaan sebagai ibu
rumah tangga. Tipe keluarga Tn. R adalah keluarga inti karena dalam satu rumah ada suami, istri
dan anak. Pada keluarga Tn. R yang sedang sakit adalah Ny. S yaitu sakit stroke non hemorargi.
Ny. S mengetahui bahwa dia sakit stroke sudah 2 tahun yang lalu, hal ini diketetahui saat Ny. S
sakit oleh keluarga di bawa ke klinik Abu salman, dan Ny. S menderita stroke. Ny. S dan
keluarga mengatakan Ny. S sudah pernah di opname di rumah sakit dan itu sudah satu tahun
yang lalu. Saat ini pasien mengatakan merasakan pusing, sulit tidur, dan ini sering kambuh
apabila pasien banyak pikiran. Keluarga juga mengatakan hanya mengetahui kalau Ny . S hanya
sakit stroke saja, tetapi keluarga pasien tidak mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan
gejala,pencegahan dan komplikasi dari stroke jika segera tidak di tangani.
3.1.1. PENGKAJIAN
Ny.S menderita penyakit stroke sejak 2 tahun yang lalu dan pernah di rawat di rumah
sakit. Usia pasien 53 tahun, berat badan 67 kg. keluhan saat ini adalah nyeri kepala (pusing) dan
susah tidur. Tekanan darah pasien 170/130 mmHg, suhu 36,7
(pernafasan) 24x/menit.
3.1.2. INTEGRITAS SOSIAL
Perawat melakukan pendekatan terhadap pasien dan keluarga. Menanyaakan dan
memenuhi kebutuhan pasien. Selain itu, membimbing keluarga pasien dengan cara memberi
edukasi mengenai kesehatan, terutama penyakit stroke. Karena pada kasus ini keluarga tn. R dan
Ny. S tidak mengetahui pengertian, penyeabab, tanda dan gejala, pencegahan dan komplikasi
dari penyakit stroke.
3.1.3. TROPHICOGNOSIS
Trophicognosis yang muncul pada Ny. S adalah nyeri kepala dan sulit untuk tidur.
Bantuan yang dapat diberikan adalah dengan mengompres air hangat dan masase tujuannya
untuk mengurangi nyeri pada kepala.
3.1.4. HIPOTESIS
Pasien menderita penyakit stroke sejak 2 tahun yang lalu, akibatnya penyakitnya sering
kambuh dan pasien sering nyeri kepala sehingga menyebabkan sulit untuk tidur. Untuk
mengatasi nyeri kepala bisa dilakukan dengan masase atau mengompres dengan air hangat pada
kepala. Dengan air hangat bisa mengurangi rasa nyeri di kepala.
Ketidaktahuan pasien dan keluarga pasien mengenai penyakit stroke, akhirnya
meremehkan tanda dan gejala yang terjadi pada Ny. S, oleh karena itu perawat membimbing
pasien dan keluarganya mengetahui tentang stroke, tujuannya untuk mengatasi kekambuhan yang
terjadi.
3.1.5. INTERVENSI
Mengompres dengan air hangat dan masase dapat meringankan rasa nyeri pada kepala
Ny. S. Dengan cara yang sederhana ini, akan memberikan rasa nyaman terhadap Ny. S karena
rasa nyeri di kepalanya sudah berkurang, dengan demikian pasien bisa mudah untuk tidur.
3.1.6. EVALUASI
Ny. S merasa lebih nyaman karena nyeri pada kepalanya berkurang dan mudah untuk
tidur. Keluarga pasien menerima dan melaksanakan edukasi yang di berikan perawat. Faktor
pendukung keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan adalah kesungguhan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit stroke dengan memanfaatkan sumber yang ada
untuk mencapai kemandirian keluarga dalam melaksanakan perawatan.
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Model konsep Myra Levine memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi
yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.
Model Konservasi Levine terdiri atas: Konservasi Energi, Konservasi Integresitas struktur,
Konservasi Integresitas personal, dan Konservasi Integresitas sosial
4.2. SARAN
1.
2.
3.
Bagi calon perawat semoga bisa mencontoh tauladan dari ilmuwan yang disebutkan diatas.
Tingkatkan ilmu dari para ilmuwan yang telah diberikan dari kata-kata diatas.
Tingkatkan solidararitas antara tenaga kesehatan dengan lingkungan disekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://rdwiguspi.blogspot.co.id/2014/03/konsep-dasar-keperawatan-myra-levine.html
http://egasilviaroza.blogspot.co.id/2013/11/teori-dan-model-konseptual-keperawatan.html
http://mongrizal.blogspot.co.id/2014/02/teori-keperawatan-levine_1.html