Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN

GANGGUAN ORIENTASI REALITA

“WAHAM”
Waham
 Kepercayaan yg salah terhadap obyek dan tidak
konsisten dg latar belakang intelektual dan
budaya (Rawlin)

 Suatu sistem kepercayaan yg tidak dapat


divalidasi/dipertemukan dg realitas (Harber)

 Keyakinan yg salah dan tidak dapat diubah dg


alasan logis atau kejadian nyata (Cook dan
Fontaine)
Proses Terjadi Waham
Perasaan diancam oleh lingkungan, cemas, merasa sesuatu yg tidak
menyenangkan terjadi

Mencoba mengingkari ancaman dari persepsi diri/obyek realitas dg


menyalahartikan kesan terhadap kejadian.

Individu memproyeksikan pikiran dan perasaan internal pada


lingkungan sehingga pikiran, perasaan dan keinginan negatif/ tidak
dapat diterima menjadi bagian eksternal.

Individu mencoba memberi pembenaran/rasional/alasan


interpretasi personal tentang realita diri sendiri / orang lain.

Waham
Jenis – Jenis Waham

1. Waham Agama
2. Waham Kebesaran
3. Waham Somatik
4. Waham Curiga
5. Waham Nihilistik
6. Waham Bizar: Sisip Pikir, Siar Pikir, Kontrol Pikir
Prinsip Tindakan Keperawatan Pada Waham

 Tetapkan hubungan saling percaya


 Identifikasi isi dan jenis waham
 Kaji intensitas, frekuensi dan lamanya waham
 Identifikasi stressor waham
 Identifikasi stres terbesar yg dialami baru-baru
ini
 Hubungkan onset waham dan onset stres
 Jika pasien bertanya apakah anda percaya waham
tersebut, katakan bahwa itu merupakan pengalaman
pasien
Contoh : Saya mengerti anda merasa sebagai….., tapi
sukar bagi saya untuk mempercayainya karena……
 Penuhi kebutuhan yg dipenuhi oleh waham
 Identifikasi kebutuhan emosional yg dipenuhi oleh
waham
 Sekali waham dimengerti, hindari/ jangan mendukung
pembicaraan berulang tentang waham.
Latihan 1 Waham
1. Identifikasi tanda dan gejala waham
2. Bantu orientasi realitas: Panggil nama,
orientasi waktu, orang dan tempat/
lingkungan
3. Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak
terpenuhi
4. Bantu pasien memenuhi kebutuhannya yang
realistis (UNTUK DISTRAKSI, GUNAKAN WAKTU KONSTRUKTIF)
5. Masukan pada jadual kegiatan pemenuhan
kebutuhan
Latihan 2 waham

1. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan


pasien dan berikan pujian (perasaan, kemampuan dan
manfaat latihan)
2. Diskusikan kemampuan yang dimiliki
3. Latih kemampuan yang dipilih, berikan pujian
4. Masukkan pada jadual pemenuhan kebutuhan
dan kegiatan yang telah dilatih
Latihan 3 waham
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan
pasien, kegiatan yang dilakukan pasien dan
berikan pujian
2. Jelaskan tentang obat yang diminum (6 cara
minum obat yang benar, yaitu benar jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, dan kontinuitas minum obat) dan tanyakan
manfaat yang dirasakan pasien
3. Masukkan pada jadual pemenuhan kebutuhan,
kegiatan yang telah dilatih dan obat
Latihan 4 waham

1. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien, kegiatan


yang telah dilatih, dan minum obat Berikan pujian
2. Diskusikan kebutuhan lain dan cara memenuhinya

3. Diskusikan kemampuan yang dimiliki dan memilih yang


akan dilatih. Kemudian latih
4. Masukkan pada jadual pemenuhan kebutuhan, kegiatan
yang telah dilatih, minum obat
Latihan 5 Waham
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan,
kegiatan yang dilatih dan minum obat. Beri
pujian
2. Nilai kemampuan yang telah mandiri
3. Nilai apakah frekuensi munculnya waham
berkurang, apakah waham terkontrol
Latihan 1 keluarga
1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam
merawat pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan
proses terjadinya waham (gunakan booklet)
3. Jelaskan cara merawat: tidak disangkal, tidak
diikuti/diterima (netral)
4. Latih cara mengetahui kebutuhan pasien dan
mengetahui kemampuan pasien
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberi pujian
Latihan 2 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
membimbing pasien memenuhi
kebutuhannya. Beri pujian
2. Latih cara memenuhi kebutuhan pasien
3. Latih cara melatih kemampuan yang dimiliki
pasien
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberi pujian
Latihan 3 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
membimbing memenuhi kebutuhan pasien
dan membimbing pasien melaksanakan
kegiatan yang telah dilatih. Beri pujian
2. Jelaskan obat yang diminum oleh pasien dan
cara membimbingnya
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian
Latihan 4 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing
memenuhi kebutuhan pasien, membimbing
pasien melaksanakan kegiatan yang telah
dilatih dan minum obat. Berikan pujian
2. Jelaskan follow up ke PKM/RS, tanda
kambuh, rujukan
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian
Latihan 5 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
membimbing memenuhi kebutuhan pasien,
membimbing pasien melaksanakan kegiatan
yang telah dilatih, minum obat. Berikan
pujian
2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
3. Nilai kemampuan keluarga melakukan
kontrol ke PKM/RS
STRATEGI PELAKSANAAN
PERTEMUAN I PASIEN WAHAM

Pengkajian, Penjelasan diagnosis, Tindakan


(latih orientasi realita dan kebutuhan psikologis pasien
yang tidak terpenuhi)
I. ORIENTASI
1.1. Salam :
“Selamat pagi, saya Suster B, perawat yang akan merawat Mbak.
Nama Bpk siapa? Tanggal lahirnya?”
“Oo… S, senang dipanggil apa?”
“Baik… Jadi senangnya dipanggil S ya?”

1.2. Evaluasi :
“Apa yang S rasakan?
“Oo.. S merasa takut? Apa yang menyebabkan S merasa takut?”
“Oo.. Jadi S merasa takut karena ada pikiran curiga yang mengganggu”.
“Sudah berapa lama S merasa curiga tersebut?”

1.3. Validasi :
“Apa yang telah S lakukan untuk pikiran curiga yang mengganggu?”
“Bagaimana hasilnya?”
I. ORIENTASI
1.4. Kontrak

1.4.1. Topik & Tujuan:


“Bagaimana jika sekarang kita berbicara tentang pikiran
curiga yang mengganggu S dan belajar cara
mengatasinya?”
“Tujuannya agar S dapat mengatasi pikiran curiga yang
mengganggu S”
1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 3o menit dari sekarang”
1.4.3. Tempat:
“Dimana sebaiknya kita berbicara?”
II. KERJA
2.1. Pengkajian
“Tadi S mengatakan punya pikiran curiga. Apa yang
menyebabkan muncul perasaan tersebut?”
“Kapan biasanya pikiran curiga tersebut muncul?”
“Kira-kira berapa kali dalam satu hari pikiran curiga
tersebut muncul?”
“Biasanya pada saat S sedang apa pikiran curiga tersebut
muncul?”
“Bagaimana perasaan S saat pikiran curigatersebut?”
“Apa yang S lakukan saat pikiran curiga tersebut
muncul?”
“Bagaimana hasilnya dari cara yang S lakukan?”
II. KERJA

2.2. Diagnosis
“Saya mengerti bahwa S berpikir ada racun pada makanan,
tapi sukar bagi saya untuk mempercayainya karena semua
pasien yang makan makanan tidak ada keracunan ”

Berarti ada masalah perasaan curiga terhadap makanan


yang tidak sesuai kenyataan ( waham curiga)
II. KERJA

2.3. Tindakan Keperawatan


Bagaimana kalau belajar cara mengendalikan pikiran curiga tersebut?

2.3.1. Jelaskan 4 cara mengontrol waham dengan:


 Orientasi realita : orang, tempat dan waktu serta pemenuhan kebutuhan
realistis
 Mengendalikan: minum obat
 Distraksi : penggunaan waktu konstruktif dalam pemenuhan kebutuhan
pasien

2.3.2. Latih mengontrol waham dengan cara orientasi relaita


• Jelaskan cara orientasi realita
• Peragakan cara orientasi realita ( orang, tempat dan waktu)
• Minta pasien ulangi cara orientasi realita
• Beri pujian
II. KERJA

2.3. Tindakan Keperawatan


2.3.3. Latih mengendalikan pikiran curiga dengan cara pemenuhan
kebutuhan realistis

 Jelaskan pentingnya pemenuhan kebutuhan realistis dalam


mengendalikan pikiran curiga
 Jelaskan cara pemenuhan kebutuhan realistis dalam mengendalikan
pikiran curiga
 Peragakan pemenuhan kebutuhan realistis dalam mengendalikan
pikiran curiga
 Minta pasien ulangi pemenuhan kebutuhan realistis dalam
mengendalikan pikiran curiga
 Beri pujian
III. TERMINASI
3.1. Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan S setelah latihan 2 cara mengendalikan pikiran
curiga?”
3.2. Evaluasi Objektif :
“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih bersama untuk
mengendalikan pikiran curiga!”
“Coba peragakan kembali cara mengendalikan pikiran curiga dengan
orientasi realita!”
“Coba peragakan kembali cara mengendalikan pikiran curiga dengan
pemenuhan kebutuhan yang realistis!”

3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien


“Berapa kali dalam sehari S akan melakukan latihan orientasi relita?”
“Kemudian berapa kali untuk latihan cara mengendalikan pikiran curiga
dengan pemenuhan kebutuhan yang realistis?”
“Baiklah, jangan lupa yaa S, selain latihan sesuai jadual, cara yang sudah
dilatih tadi dilakukan saat pikiran curiga muncul!”
III. TERMINASI

3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat


“Baiklah, besok / sore akan dilatih 2 cara lagi.

3.5. Salam : “Semoga S lekas pulih kembali”


STRATEGI PELAKSANAAN
PERTEMUAN II PASIEN WAHAM
I. ORIENTASI
1.1. Salam : “Selamat pagi, (sama dg SP 1..…)”
1.2. Evaluasi :
“Bagaimana perasaan S?”
“Bagaimana dengan pikiran curiga yang mengganggu?” Apakah masih
muncul tadi malam atau sejak kita tidak berjumpa?”
1.3. Validasi :
“Apa yang sudah S lakukan untuk mengatasinya?”
“Bagaimana hasilnya?”
“Bagaimana dengan jadual latihannya? Coba saya lihat!”
“Latihan orientasi realita…..?
“Latihan pemenuhan kebutuhan realistis….?”
“Bagus sekali! Sudah dilakukan dan diberi tanda M”
Evaluasi Manfaat:
“Apa manfaat yang S rasakan dengan melakukan latihan mengendalikan
pikiran curiga?”
“Dan apa manfaat yang S rasakan?”
I. ORIENTASI
1.4. Kontrak
1.4.1. Topik & Tujuan:
“Sesuai dengan janji kita kemarin, sekarang kita akan
latihan dua cara mengendalikan pikiran curiga, yaitu
dengan cara melakukan kegiatan terjadual dan patuh
minum obat”
“Tujuannya agar S dapat mengendalikan pikiran curiga
yang menggangu”

1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 30 menit dari sekarang”

1.4.3. Tempat:
“Kita berbicara di tempat ini”
II. KERJA
2.1. Tindakan Keperawatan

2.1.1. Latihan mengendalikan pikiran curiga dengan cara


penggunaan waktu konstruktif dalam pemenuhan
kebutuhan

2.1.2. Latihan mengendalikan pikiran curiga dengan cara patuh


obat (Penjelasan tentang obat)
“S, ini ada obat dari dokter. Sekarang saya akan jelaskan
cara minum obat yang benar”
(Jelaskan tentang 6 cara minum obat yang benar, yaitu
benar jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, dan kontinuitas
minum obat)
III. TERMINASI
3.1. Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan S setelah latihan 2 cara mengendalikan pikiran
curiga?”
3.2. Evaluasi Objektif :
“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih bersama tadi!”
“Coba sebutkan kembali kegiatan apa saja yang akan S lakukan untuk
mengendalikan pikiran curiga!”
“Coba sebutkan kembali kapan saja waktu untuk minum obatnya!”

3.3. Rencana Tindak Lanjut Pasien


“Mau berapa kali melakukan kegiatan …………..?”
“Mau berapa kali melakukan kegiatan……………?”
“Obatnya diminum pada jam 7 pagi dan jam 7 malam setelah makan. Dan
satu obat diminum jam 9 malam sebelum tidur”
“Jangan lupa selain latihan sesuai jadual, cara yang sudah dilatih tadi
dilakukan saat pikiran curiga muncul!”
III. TERMINASI

3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat


“Baiklah, besok/sore akan dilatih cara mengendalikan rasa
marah yang S rasakan”

3.5. Salam : “Semoga S lekas pulih kembali”


3. TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

Mengenal masalah waham


Memutuskan pelayanan yang diperlukan pasien
waham
Merawat anggota keluarga yang mengalami waham
Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
aman untuk membantu pasien mengontrol wahamnya
Melakukan follow-up ke fasilitas pelayanan
kesehatan secara teratur
TINDAKAN UNTUK KELUARGA

1. Bina hubungan saling percara


2. Diskusikan masalah yang dirasakan oleh keluarga dalam merawat
pasien
3. Jelaskan tentang waham: pengertian, tanda dan gejala, penyebab
waham, dan akibat jika waham tidak diatasi
4. Diskusikan cara merawat waham :
 Tidak membantah dan tidak mendukung waham
 Memotivasi pasien untuk latihan mengontrol waham sesuai jadual
 Memberi pujian jika pasien telah melakukan latihan sesuai jadual
dan menerapkan cara mengontrol waham di saat waham muncul.
5. Latih cara merawat anggota keluarga yang mengalami waham
6. Diskusikan perilaku pasien yang perlu dirujuk dan cara merujuk
STRATEGI PELAKSANAAN
EDUKASI KELUARGA
WAHAM
I. ORIENTASI

1.1. Salam: Selamat pagi, saya perawat B yang merawat


anak ibu. Nama ibu siapa?

1.2. Evaluasi
“Coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan dalam merawat
anak ibu?”
“Jadi…ibu merasa bingung karena anak ibu sering
mengatakan makanannya ada racun dan tidak mau makan.
“Sejak kapan hal ini terjadi?”
I. ORIENTASI

1.3. Validasi:
“Apa yang telah ibu dan keluarga lakukan untuk
mengatasi masalah ini?” Bagaimana manfaatnya?

1.4. Kontrak
1.4.1. Tindakan dan Tujuan: jelaskan tindakan & tujuan
1.4.2. Waktu : jelaskan lama pertemuan
1.4.3. Tempat: mari Kita duduk di ruang konseling
II. KERJA

2.1. Penjelasan tentang waham (menggunakan leaflet)


2.1.1. Pengertian waham
2.1.2. Tanda & Gejala waham
2.1.3. Penyebab waham
2.1.4. Akibat jika waham tidak diatasi
2.1.5. Cara keluarga merawat anggota keluarga yang
mengalami waham
II. KERJA
2.2. Peran Keluarga
2.2.1. Menjelaskan latihan yang telah dilatihkan
pada pasien untuk mengontrol waham
2.2.2. Menjelaskan apa yang harus dilakukan
keluarga untuk membantu anggotanya
mengontrol waham :
• Memberi pujian setelah pasien melakukan jadual latihan.
• Mengingatkan jika pasien lupa melakukan jadual latihan.
2.2.3. Mari kita praktikkan ke anak Ibu
III. TERMINASI

3.1. Evaluasi subjektif:


“Apa yang ibu rasakan dengan penjelasan tadi?”
3.2. Evaluasi objektif :
“Apa saja cara yang dapat ibu lakukan untuk membantu anak
ibu mengontrol wahamnya?”

3.3. Rencana Tindak Lanjut Keluarga:


“Jangan lupa bu ya berikan pujian setelah S melakukan
latihan untuk mengontrol wahamnya. Atau jika S
menerapkannya saat waham muncul. Ingatkan jika ia lupa
melakukan latihan sesuai jadual”.
III. TERMINASI

3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:


“Dua hari lagi saat ibu besuk, kami akan bantu ibu lagi
cara merawat anak ibu. Selanjutnya kami akan
menjelaskan cara merawat perilaku marah dari anak ibu”

3.5. Salam: “Semoga anak ibu lekas pulih kembali”


EVALUASI KEMAMPUAN
Evaluasi Kemampuan Klien:
• Klien mengenal waham
• Klien mampu menggunakan cara mengontrol
halusinasi:
 Orientasi realita : orang, tempat dan waktu
 Pemenuhan kebutuhan realistis
 Mengendalikan: minum obat
 Distraksi : penggunaan waktu konstruktif dalam
pemenuhan kebutuhan pasien dan melakukan
kegiatan sesuai jadwal
Evaluasi Kemampuan Keluarga:
 Menjelaskan masalah waham yang dialami oleh klien
 Mampu menjelaskan cara merawat melalui 4 cara
mengontrol halusinasi: Orientasi realita, pemenuhan
kebutuhan realistis, minum obat , dan penggunaan waktu konstruktif
dalam pemenuhan kebutuhan pasien
 Mampu memperagakan cara merawat
 Mampu menjelaskan fasilitas pelayanan kesehatan
yang tersedia
 Melaporkan keberhasilan merawat pasien
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK:
Orientasi Realita

1. Pengenalan orang
2. Pengenalan tempat
3. Pengenalan waktu
Pertemuan Kelompok Keluarga
Kelompok Besar:
 Membahas tentang waham, proses terjadinya, dan
cara penangannya
 Diskusi tentang pengalaman menangani waham

Kelompok kecill: Sharing cara merawat pasien


di rumah
DOKUMENTASI HASIL ASUHAN KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal: S: (pasien dan keluarga)

Data
Pasien: O: (pasien dan keluarga)
Keluarga:

Diagnosis Keperawatan A:

Tindakan Keperawatan
Pasien: P:
Keluarga: P pasien:

P keluarga:

Rencana Tindak Lanjut


Pasien (Topik , waktu, dan tempat)
Keluarga Perawat

(nama perawat)
TES NORMATIF
1. JELASKAN TENTANG WAHAM ?
2. SEBUTKAN TANDA DAN GEJALA WAHAM ?
3. SEBUTKAN JENIS-JENIS WAHAM ?
4. SEBUTKAN INTERVENSI WAHAM ?

Anda mungkin juga menyukai